Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Mampu menjelaskan konsep luka dan perawatannya serta


melakukan askep pada pasien dengan masalah luka

Disusun Oleh kelompok 10 :


1.Ivon liliantri ida (711440120047)
2.Fadliawaty hasan (711440120020)
3.Moh Akbar Seroa(711440120081)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2021

KATA PENGANTAR
  Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,karena atas berkat dan rahmat Nya saya dapat
menyusun tugas makalah untuk memenuhi mata kuliah KEPERAWATAN DASAR.

Dalam penulisan karya tulis ini kelompok kami membahas tentang konsep luka dan
perawatannya serta melakukan askep pada pasien dengan masalah luka sesuai dengan
tujuan Intruksional khusus mata kuliah keperawatan dasar, program studi pendidikan D-III
KEPERAWATAN Poltekkes Kemenkes Manado.

Dengan penulisan makalah ini kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................             i
DAFTAR ISI............................................................................................................             ii

BAB I       PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang...................................................................................           
B.    Rumusan Masalah..............................................................................            
C.    Tujuan Umum dan Khusus................................................................................            

BAB II       PEMBAHASAN


A.    Menjelaskan pengertian luka................................................................           
B.     Menjelaskan jenis luka........................           
C.     Menjelaskan proses penyembuhan luka..............................            
D.     Menjelaskan faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka....................................       
E. Menjelaskan masalah yang terjadi pada luka……………………………..
F. Menjelaskan asuhan keperawatan luka……………………………………………     

BAB III    PENUTUP


A.    Kesimpulan........................................................................................             12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................            13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan luka merupakan bagian dari ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan yang
telah memperoleh banyak perhatian sejak dahulu. Dengan makin banyaknya inovasi terbaru
dalam perkembangan produk-produk perawatan luka tersebut membuktikan bahwa metode
perawatan luka telah berkembang. Perubahan profil pasien mendukung kompleksitas
perawatan luka dimana pasien dengan kondisi penyakit degeneratif dan kelainan metabolik
semakin banyak ditemukan dimana perawatan yang tepat diperlukan agar proses
penyembuhan luka bisa tercapai dengan optimal.
Peran perawat sangat dibutuhkan pada cara kerja asepsis yang berhubungan dengan
perawatan luka dan cara melakukan tindakan dengan cara steril. Perawat dituntut untuk
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang adekuat terkait dengan proses perawatan
luka. Manajemen keperawatan luka tersebut harus mengedepankan pertimbangan biaya (cost
effectiveness), kenyamanan (comfort) dan keamanan (safety). Secara umum, perawatan luka
yang berkembang pada saat ini lebih ditekankan pada intervensi yang  melihat sisi klien dari
berbagai dimensi, yaitu dimensi fisik, psikis, ekonomi, dan sosial.

B.     Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian luka          
2. Menjelaskan jenis luka      
3. Menjelaskan proses penyembuhan luka           
4. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka      
5. Menjelaskan masalah yang terjadi pada luka
6. Menjelaskan asuhan keperawatan luka

C.    Tujuan Umum dan Khusus


Tujuan Umum
1) Mengetahui konsep dasar perawatan luka.
2) Mengetahui faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka.
3) Menjelaskan asuhan keperawatan pada perawatan luka.

Tujuan Khusus
1) Untuk memenuhi tugas makalah tentang perawatan luka.
2) Untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang konsep perawatan luka
beserta proses penyembuhan luka dan asuhan keperawatan pada perawatan luka.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Luka

Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yg berguna melindungi diri dari trauma
luar serta masuknya benda asing apabila kulit trauma maka dapat menyebabkan
luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh, yg dapat
menyebabkan terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu aktivitas
sehari-Hari.

B. Jenis-Jenis Luka

Berdasarkan sifat kejadian luka di bagi menjadi dua yaitu luka yang di sengaja dan
tidak di sengaja. Luka di sengaja misalnya luka yg terkena radiasi atau beda
sedangkan luka tidak di sengaja contohnya adalah luka terkena trauma.
Luka yang tidak di sengaja (Trauma) juga dapat di bagi menjadi luka tertutup dan
luka terbuka . Di sebut luka tertutup jika tidak terjadi robekan sedangkan luka
terbuka jika terjadi robekan dan kelihatan seperti abresio (Luka akibat gesekan,
luka puncuture, luka akibat tusukan dan hautration (luka akibat perawatan luka)

Berdasarkan penyebabnya luka di bagi menjadi dua yaitu luka mekanik dan luka
nonmekanik luka mekanik terdiri atas:
1. Vulnus scissun atau luka sayat akibat benda tajam pinggir luka kelihatan rapi
2. Vulnus cuntusum luka memar di karenakan cedera pada jaringan bawah kulit
akibat benturan benda tumpul
3. Vulnus kaceratom luka robek akibat terkena mesin atau benda lainnya yang
menyebabkan robeknya jaringan rusak yang dalam
4. Vulnus punctum luka tusuk yang kecil di bagian luar (Bagian mulut luka) akan
tetapi besar di bagian dalam luka
5. Vulnus seloferadum luka tembak akibat tembakan peluru. Bagian luka tampak
kehitam-hitaman
6. Vulnus volcum luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian luka
7. Vulnus abrasio luka terkikis yang terjadi pada bagian luka dan tidak sampai ke
pembuluh darah

C. Proses Penyembuhan Luka   

 Proses penyembuhan luka melalui empat tahap, yaitu:

1. Tahap Respons Inflamasi Akut terhadap Cedera.


Tahap ini dimulai saat terjadinya luka. Pada tahap ini terjadi proses hemostasis yang ditandai
dengan pelepasan histamin dan mediator lain lebih dari sel-sel yang rusak, disertai proses
peradangan dan migrasi sel darah putih ke daerah yang rusak.
2. Tahap Destruktif.
Pada tahap ini terjadi pembersihan jaringan yang mati oleh leukosit polimorfonuklear dan
makrofag.
3. Tahap Poliferatif.
Pada tahap ini pembuluh darah baru diperkuat oleh
jaringan ikat dan menginfiltrasi luka.
4. Tahap Maturasi.
Pada tahap ini terjadi reepitelisasi, konstruksi luka, dan organisasi jaringan ikat.    

D. Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka  

    Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:

1. Vaskularisasi, memengaruhi luka karena luka membutuhkan peredaran


darah yang baik untuk pertumbuhan atau perbaikan sel.
2. Anemia, memperlambat proses penyembuhan luka mengingat perbaikan sel membutuhkan
kadar protein yang cukup. Oleh sebab itu, orang yang mengalami kekurangan kadar haemoglobin
dalam darah akan mengalami proses penyembuhan yang lebih lama. nosamen
3. Usia, kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan pertumbuhan atau kematangan usia
seseorang. Namun selanjutnya, proses penuaan dapat menurunkan sistem perbaikan sel sehingga
dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
4. Penyakit lain, memengaruhi proses penyembuhan luka. Adanya penyakit seperti diabetes
melitus dan ginjal dapat memperlambat proses penyembuhan luka
5. Nutrisi, merupakan unsur utama dalam membantu perbaikan sel, terutama karena terdapat
kandungan zat gizi di dalamnya. Sebagai contoh, vitamin A diperlukan untuk membantu proses
epitelisasi atau penutupan luka dan sintesis kolagen; vitamin B kompleks sebagai kofaktor pada
sistem enzim yang mengatur metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak; vitamin C dapat
berfungsi sebagai fibroblas, mencegah timbulnya infeksi, dan membentuk kapiler-kapiler darah;
Vitamin K membantu sintesis protombin dan berfungsi sebagai zat pembekuan darah.
6. Kegemukan, obat-obatan, merokok, dan stres, memengaruhi proses penyembuhan luka. Orang
yang terlalu gemuk, banyak mengonsumsi obat obatan, merokok, atau stres, akan mengalami
proses penyembuhan luka yang lebih lama.
E. Masalah Yang Terjadi Pada Luka

Beberapa masalah yang dapat terjadi dalam proses penyembuhan luka adalah sebagai berikut:

1. Perdarahan, ditandai dengan adanya perdarahan disertai perubahan tanda vital seperti kenaikan
denyut nadi, kenaikan pernapasan, penurunan tekanan darah, melemahnya kondisi tubuh,
kehausan, serta keadaan kulit yang dingin dan lembab.
2. Infeksi, terjadi bila terdapat tanda-tanda seperti kulit kemerahan, demam atau panas, rasa nyeri
dan timbul bengkak, jaringan di sekitar luka mengeras,serta adanya kenaikan leukosit.
3. Dehiscene, merupakan pecahnya luka sebagian atau seluruhnya yang dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti kegemukan, kekurangan nutrisi, terjadinya trauma, dan lain-lain. Sering
ditandai dengan kenaikan suhu tubuh (demam), takikardia, dan rasa nyeri pada daerah luka.
4. Eviceration, yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam ke arah luar melalui luka. Hal ini
dapat terjadi jika luka tidak segera menyatu dengan baik atau akibat proses penyembuhan yang
lambat.

F. Asuhan Keperawatan Luka

A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian dilakukan dengan melihat penampilan luka (tanda penyembuhan luka) seperti adanya
perdarahan, proses inflamasi (kemerahan dan pembengkakan), proses granulasi jaringan (yaitu
menurunnya reaksi inflamasi pada saat pembekuan berkurang), adanya parut atau bekas luka
(scar) akibat fibroblas dalam jaringan granulasi mengeluarkan kolagen yang membentuknya,
serta berkurangnya ukuran parut yang merupakan indikasi terbentuknya keloid. Selain itu, juga
perlu dikaji adanya drainase, pembengkakan, bau yang kurang sedap, dan nyeri pada daerah
luka.
B. Diagnosis Keperawatan

Dalam diagnosis keperawatan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan pada daerah luka.
2. Nyeri akibat terputusnya kontinuitas jaringan

C. Perencanaan Keperawatan

Tujuan:
1. Mencegah terjadinya infeksi.
2. Mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Rencana Tindakan:
1. Mencegah terjadinya infeksi dengan cara menjaga atau mempertahankan agar luka tetap dalam
keadan bersih.
2. Mengurangi nyeri dan mempercepat proses penyembuhan luka dengan cara melakukan
perawatan luka secara aseptik.

D. Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan

1. Cara Merawat Luka


Merupakan tindakan keperawatan untuk merawat luka dan melakukan pembalutan dengan tujuan
mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Alat dan Bahan:


1. Pinset anatomi
2. Pinset cirurghi
3. Gunting steril
4. Kapas sublimat/savlon dalam tempatnya
5. Larutan H₂O₂
6. Larutan boorwater
7. NaCl 0,9%
8. Gunting perban (gunting tidak steril)
9. Plester/pembalut
10. Bengkok
11. Kasa steril
12. Mangkok kecil
13. Handskon steril

Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
3. Gunakan sarung tangan steril.
4. Buka plester dan balutan dengan menggunakan pinset.
5. Bersihkan luka dengan menggunakan savlon/sublimat,H₂O₂,boorwater,atau NaCl 0,9% sesuai
dengan keadaan luka. Lakukan hingga bersih..
6. Berikan obat luka.
7. Tutup luka dengan
menggunakan kasa steril. N
8. Balut luka.
9. Catat perubahan keadaan luka.
10. Cuci tangan.

2. Cara Menjahit Luka


Merupakan tindakan keperawatan untuk menutup luka melalui jahitan, bertujuan mencegah
terjadinya perdarahan, mencegah infeksi silang, dan mempercepat proses penyembuhan.
Alat dan Bahan:
1.Pinset anatomi
2. Pinset cirurghi
3. Gunting steril
4. Naald voerder
5. Jarum
6. Benang
7. Larutan betadine
8. Alkohol 70%
9. Obat anastesi
10. Spuit
11. Duk steril
12. Pisau steril
13. Gunting perban
14. Plester/pembalut)
15. Bengkok
16. Kasa steril
17. Mangkok kecil
18. Handskon steril.

Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
3. Gunakan sarung tangan eril.
4. Lakukan disinfeksi daerah yang akan dijahit (dengan betadine dan alkohol
70%), kemudian lakukan anastesi pada daerah yang akan dijahit.
5. Lakukan jahitan pada daerah yang dikehendaki dengan menggunakan teknik menjahit yang
sesuai dengan kondisi luka.
6. Berikan betadine..
7. Tutup luka dengan menggunakan kasa steril.
8. Lakukan pembalutan.
9. Catat perubahan keadaan luka. t ha-onem moluke Wa Sh
10. Cuci tangan.

3. Cara Mengangkat atau Mengambil Jahitan Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan
untuk mengangkat jahitan luka bedah atau mengambil jahitan pada luka bedah dengan cara
memotong simpul jahitan, bertujuan mencegah infeksi silang dan mempercepat proses
penyembuhan luka.

Alat dan Bahan:


1. Pinset anatomi
2. Pinset cirurghi
3. Arteri klem.
4. Gunting angkat jahitan steril
5. Lidi Kapas (lidi yang diberi/dilapisi kapas pada ujungnya)
6. Kasa steril
7. Mangkok steril
8. Gunting pembalut
9. Plester
10. Alkohol 70%
11. Larutan H₂O₂ savlon/lisol, atau larutan lainnya sesuai dengan kebutuhan 12. Obat luka
13. Gunting perban
14. Bengkok
15. Handskon steril

Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
3. Gunakan sarung tangan steril.
4. Buka plester dan balutan dengan menggunakan pinset.
5. Bersihkan luka dengan menggunakan savlon/sublimat, II,O,, boorwater atau NaCl 0,9% sesuai
dengan keadaan luka, lakukan hingga bersih.
6. Angkat jahitan dengan menarik simpul jahitan sedikit ke atas, kemudian gunting benang dan
tarik dengan hati-hati lalu dibuang pada kasa yang disediakan.
7. Tekan daerah sekitar luka hingga pus/nanah/seratus tidak ada.
8. Berikan obat luka.
9. Tutup luka dengan menggunakan kasa steril.
10. Lakukan pembalutan.
11. Catat perubahan keadaan luka.
12. Cuci tangan.

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi terhadap masalah luka secara umum dapat dinilai dari sempurnanya proses
penyembuhan luka, tidak ditemukan adanya tanda radang, tidak ada perdarahan, luka dalam
keadaan bersih, dan tidak ada keloid/skiatrik.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh
lain(Kozier, 1995). Luka yang terjadi pada seseorang memerlukan perhatian khusus agar
tidak terjadi komplikasi seperti infeksi yang menghambat penyembuhan luka. Perawat harus
memiliki pengetahuan dan ketrampilan klinis untuk memberikan perawatan luka yang
berkualitas. Selain itu perawat juga perlu memperhatikan prinsip dalam perawatan luka,
karena perawat harus bisa memberikan perawatan dengan tetap menjaga kesterilannya.
Penggunaan ilmu dan teknologi serta inovasi produk perawatan luka dapat memberikan
nilai optimal jika digunakan secara tepat. Penggunaan ilmu dan teknologi harus tetap
memperhatikan prinsip utama dalam manajemen perawatan luka yaitu pengkajian luka yang
komprehensif agar dapat menentukan keputusan klinis yang sesuai dengan kebutuhan
pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2010. Pengkajian Keperawatan: Aplikasi pada Praktik Klinik. Jakarta: Salemba
Medika.

Morton, Patricia Gonce. dkk. 2012. Volume 2 Keperawatan Kritis Edisi 8. Jakarta: EGC.

North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition &
Classification 2001-2002. Philadelphia:

Potter dan Perry. 2009. Fundamental of Nurisng 7th Edition. Singapore: Elsevier.

FOTO BUKU TENTANG KEPERAWATAN DASAR


YANG KELOMPOK KAMI AMBIL UNTUK MEMBUAT
TUGAS MAKALAH

Anda mungkin juga menyukai