Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEKERINGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP TANAMAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah AGROKLIMATOLOGI

Dosen Pengampu:

Bapak Choirul Umam S. TP. MT

Disusun oleh:

1. Putri Ayu Khumairoh (200311100062)


2. Ahmad Azril Ihza A. (200311100067)
3. Pradina Paramitha R. (200311100068)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2021
ABSTRAK

Kekeringan sangat mepengaruhi perkembangan tanaman hal ini karena


Kekurangan air secara internal pada tanaman berakibat langsung pada penurunan
pembelahan dan pembesaran sel. tanaman-tanaman yang tumbuh pada kondisi
kekeringan akan mengurangi jumlah stomata sehingga menurunkan laju
kehilangan air yang diikuti dengan penutupan stomata dan menurunnya serapan
CO2 bersih pada daun. Upaya dalam mengatasi ketersediaan air dan antisipasi
terhadap musim kering yang berkepanjangan pada lahan-lahan yang bermasalah
dengan ketersediaan air, memerlukan pengelolaan air yang baik

ABSTRAC

Drought has significantly affected plant development because the lack of


water internally in plants results in direct reduction in cell division and enlarging.
Plants growing in drought conditions reduce the number of stomata, thus
reducing the rate of water loss that follows a stomata closure and lowering fresh
co2 absorption on the leaves. Efforts to overcome water availability and
anticipation of prolonged droughts in troubled areas With water availability, it
requires good water management

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
untuk dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Tanpa adanya berkat dan rahmat Allah SWT tidak mungkin rasanya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agroklimatologi


tentang Kekeringan dan Pengaruhnya Terhadap Tanaman. Makalah ini disusun
berdasarkan pengetahuan yang kami miliki.

Terlebih penulis ingin mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
mendukung dan membantu penulis untuk menyelesaikan makalah khususnya
Bapak Choirul Umam S. TP. MT yang telah membimbing dan membekali dalam
membuat makalah ini yang berjudul “KEKERINGAN DAN PENGARUHNYA
TERHADAP TANAMAN”

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan partisipasi pembaca untuk
memberikan masukan baik berupa kritikan maupun saran untuk membuat
makalah ini menjadi lebih baik dari segi isi baik segi yang lainnya. Penulis mohon
maaf bila ada hal yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Akhir kata,
penulis ucapkan terima kasih dan selamat membaca.

Bangkalan , 2 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ ...i

ABSTRAC .............................................................................................................. ...i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ..ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ .iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... ..1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... ..1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. ..2

1.3 Tujuan.................................................................................................. ..2

1.4 Manfaat.................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... ..3

2.1 Penyebab Kekeringan ......................................................................... ..3

2.2 Dampak Kekeringan Terhadap Tanaman ........................................... ..4

2.3 Fungsi Air Bagi Tanaman ................................................................... ..5

BAB III PENUTUP .............................................................................................. ..7

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... ..7

3.2 Saran .................................................................................................... ..7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akhir-akhir ini, perubahan iklim seperti peningkatan temperatur yang
berkaitan dengan peningkatan kadar CO2 atmosfer mulai diperhatikan oleh
kalangan nasional maupun internasional. Perubahan iklim sangat mempengaruhi
keberadaan vegetasi baik jumlah, jenis maupun sebarannya. Toleransi terhadap
kondisi ekstrim dibutuhkan agar organisme dapat beradaptasi terhadap kondisi
tersebut. Tanaman memiliki derajat toleransi yang tidak sama dalam menghadapi
kondisi ekstrim, sehingga bagi tanaman yang tidak mampu beradaptasi maka akan
menyebabkan kepunahan spesies tersebut. Setiap tumbuhan memiliki tingkat
toleransi yang berbeda-beda terhadap perubahan lingkungan yang terjadi (Allen et
al., 2010).
Kekeringan pada tanaman merupakan masalah utama bagi pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman khususnya pada perkecambahan benih. Kekeringan
dapat memberikan pengaruh yang cukup berarti dan berdampak permanen apabila
tidak segera diatasi. Kekurangan air secara internal pada tanaman berakibat
langsung pada penurunan pembelahan dan pembesaran sel. Pada tahap
pertumbuhan vegetatif, air digunakan oleh tanaman untuk pembelahan dan
pembesaran sel yang terwujud dalam pertambahan tinggi tanaman, pembesaran
diameter, perbanyakan daun, dan pertumbuhan akar.
Secara fisiologis, tanaman-tanaman yang tumbuh pada kondisi cekaman
kekeringan akan mengurangi jumlah stomata sehingga menurunkan laju
kehilangan air yang diikuti dengan penutupan stomata dan menurunnya serapan
CO2 bersih pada daun. Hal tersebut menyebabkan menurunnya laju fotosintesis
serta fotosintat yang dihasilkannya. Upaya dalam mengatasi ketersediaan air dan
antisipasi terhadap musim kering yang berkepanjangan pada lahan-lahan yang
bermasalah dengan ketersediaan air, memerlukan pengelolaan air yang baik.
Dengan demikian diperlukan suatu teknik budidaya yang tepat guna, efisien dan
efektif, sehingga masalah ketersediaan air dan ancaman kekeringan dapat teratasi
dengan baik tanpa harus memberikan input atau investasi yang besar.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa penyebab kekeringan tanaman ?
2. Bagaimana pengaruh kekeringan terhadap tanaman?
3. Apa fungsi air bagi tanaman ?

1.2.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan yang akan
dicapai pada makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan penyebab kekeringan tanaman
2. Untuk menjelaskan pengaruh kekeringan terhadap tanaman
3. Untuk menjelaskan fungsi air bagi tanaman

1.3 Manfaat
Berdasarkn tujuan penelitian diatas maka manfaat penulisan yang akan
dicapai pada makalah ini adalah :
1. Menambah wawasan menegenai pengaruh kekeringan terhadap tanaman
2. Memberi informasi mengenai penyebab kekeringan tanaman
3. Mengetahui proses fungsi air bagi tanaman

2
BAB.II

PEMBAHASAN

2.1. Penyebab Kekeringan

Kekeringan di akibatkan oleh berbagai macam faktor yang meliputi :

1. Suplai air dari tanah berkurang yang dapat mengakibatkan serapan air ke
dalam tanaman akar juga berkurang
2. Keterbatasan air yang dapat mengakibatkan turunnya tekanan turgor sel.
3. Kekeringan yang disebabkan oleh faktor meteorologi, merupakan ekspresi
perbedaan presipitasi dari kondisi normal untuk suatu periode tertentu,
karena itu faktor meteorologi bersifat spesifik wilayah sesuai dengan iklim
normal di suatu wilayah.
4. Faktor hidrologi, penjarahan hutan dan pemotongan pohon yang tidak ter-
pogram, sehingga menyebabkan gundulnya tanah di daerah tangkapan air,
hal ini menyebabkan bertambahnya koefisien run-off dan berkurangnya
resapan air ke dalam tanah (infiltrasi).
5. Faktor agronomi, kekurangan kelembaban tanah menyebabkan tanah tidak
mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu
tertentu, karena itu apabila para petani tidak disiplin dan tidak patuh pada
pelaksanaan Pola Tanam dan Tata Tanam yang telah disepakati dan
merupakan salah satu dasar untuk perhitungan kebutuhan air, maka akan
mempengaruhi efektifitas dan efisiensi pemberian air untuk tanaman.
6. Faktor Prasarana Sumberdaya Air, dengan meningkatnya kebutuhan air
untuk irigasi, air minum, industri, rumah tangga dan berbagai keperluan
lainnya, maka diperlukan ketersediaan air yang lebih banyak pula,
sedangkan air yang tersedia sekarang jumlahnya terbatas. Di sisi lain
prasarana sumber daya air sebagai penampung air seperti waduk, embung
dan lain-lain masih sangat terbatas, disamping kondisi prasarana yang ada
tersebut banyak yang rusak atau kapasitasnya menurun.
7. Faktor Penegakan Hukum, kurangnya kesadaran masyarakat/aparat dan
belum terlaksananya penegakan hukum secara tegas menjadi salah satu

3
faktor yang mengakibatkan bencana kekeringan yaitu pencurian air,
perusakan sarana dan prasarana sumberdaya air sehingga mengakibatkan
kesulitan pembagian air yang akhirnya menimbulkan kerugian serta
konflik antar pengguna karena tidak terpenuhinya kebutuhan air.
8. Faktor Sosial Ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat di sekitar
sumber air mempengaruhi tingkat partisipasi dan handarbeni masyarakat
akan pentingnya pelestarian sumberdaya air dan lingkungannya karena tata
guna lahan yang tidak serasi (tidak sesuai Master Plan/Tata Ruang
Wilayah) serta pemakaian air yang tidak efisien.

2.2. Dampak Kekeringan Terhadap Tanaman

2.2.1. Tinggi dan diameter batang

Kekeringan menyebabkan laju fotosintesis menurun secara signifikan pada


semua tahap pertumbuhan. Hal ini menyebabkan tanaman menjadi kerdil, nilai
berat kering berkurang dan produktivitas tanaman menurun (Violita, 2007).
Pertumbuhan sel merupakan fungsi tumbuhan yang paling sensitif terhadap keku-
rangan air. Nilai kandungan air jaringan meristem yang rendah, seringkali menye-
babkan penurunan kandungan air yang dibutuhkan untuk pengembangan sel. Hal
ini menyebabkan pengurangan dalam hal sintesis protein,sintesis dinding sel, dan
pengembangan sel (Sharma & Fletcher, 2002).

2.2.2. Indeks Stomata

Respon pertama tanaman dalam menanggapi kondisi defisit air yang parah
ialah dengan cara menutup stomata (Mahajan & Tuteja, 2010). Penutupan atau
penyempitan stomata menghambat proses fotosintesis, hal ini menyangkut trans-
portasi air dalam tubuh tanaman dan menurunnya aliran karbondioksida pada
daun. Ukuran dan kerapatan stomata berkaitan dengan ketahanan terhadap keke-
ringan. Pada tanaman yang mengalami cekaman kekeringan jumlah stomata
mengalami penurunan untuk mengurangi kehilangan air saat transpirasi.

4
2.2.3. Anatomi Akar

Perlakuan kekeringan menyebabkan perubahan ketebalan epidermis,


korteks dan stele serta diameter xilem, dan floem. Akar merupakan organ penting
pada tanaman yang berfungsi menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah.
Tana- man yang mengalami kekeringan, dapat terjadi perubahan anatomi dan
fisiologi pada akar.

2.2.4. Anatomi Batang

Kekeringan menyebabkan perubahan ketebalan epidermis, korteks dan


stele serta diameter xilem, dan floem batang. Pada tanaman perlakuan kekeringan
sel parenkimatis korteks mengkerut sehingga selnya mengecil. Ketebalan korteks
berhubungan dengan kapasitas penyimpanan air pada akar.

2.2.5. Anatomi Daun

Penurunan tebal mesofil dan diameter floem pada tanaman kekeringan


karena adanya gangguan piranti fotosintesis, yang di duga mengalami penurunan
tekanan turgor pada semua sel mesofil daun seperti palisade dan bunga karang.
Tanaman yang mengalami cekaman kekeringan berusaha melakukan perubahan-
perubahan fisiologi seperti mempertahankan tekanan turgor atau penyesuaian
osmotik sebagai bentuk adaptasi. Perlakuan kekeringan menyebabkan penurunan
kadar air relatif daun yang menyebabkan turgiditas sel daun menjadi turun sehing-
ga terjadi pengerutan pada sel daun termasuk tebal floem.

2.3. Fungsi Air Bagi Tanaman

Air memiliki peran dalam keberlangsungan pertumbuahan tanaman, yang


meliputi:

1. Medium yang memberikan turgor pada sel tanaman. Turgor menggalakkan


pembesaran sel, struktur tanaman dan penempatan daun.
2. Bahan baku untuk fotosintesis, proses hidrolisis dan rekasi kimia lainnya
dalam tumbuhan.

5
3. Evaporasi (transpirasi) untuk mendinginkan permukaan tanaman.
4. Penyusun utama protoplasma, molekul – molekul makro dalam
protoplasma seperti protein, karbohidrat, pektin dan lain-lain membentuk
struktur yang unik berasosiasi dengan molekul air dalam bentuk koloid.
5. Menjadi pelarut bagi zat hara yang diperlukan tumbuhan.
6. Menjadi alat transpor untuk memindahkan zat hara. Bahan yang diangkut
dapat berupa bahan mineral dari dalam tanah, bahan – bahan organik hasil
fotosin-tesa, dan olahan sel lainya.
7. Sebagai sistem hidrolik , air dapat memberikan tekanan hidrolik pada sel
sehingga menimbulkan turgor pada dinding sel tumbuhan. Memberikan
kekuatan mekanik pada jaringan – jaringan yang tidak memiliki sokongan
struktur (zat kayu) pada dinding selnya, misalnya pada parenkim. Sistem
hidrolik juga dapat di jumpai pada membuka dan menutupnya stomata.
8. Stabilisasi dan pemindahan panas, tingginya panas jenis yang dimiliki air,
telah memungkinkan air berperan sebagai penyangga (buffer) dalam
pengaturan panas tubuh tumbuhan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kekeringan pada tanaman menjadi masalah utama untuk pertumbuhan dan


perkembangan tanaman. Secara fisiologis, tanaman yang mengalami
kekeringan akan mengurangi jumlah stomata dan mengakibatkan menurunnya
laju serapan CO2 dan laju fotosintesis. Kekeringan pada tanaman disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya suplai air dari tanah berkurang, keterbatasan
air mengakibatkan tekanan turgor menurun, faktor meteorologi berhubungan
dengan kondisi iklim, serta faktor prasarana sumberdaya air.

Sedangkan dampak kekeringan terhadap tanaman bermacam-macam


tergantung respon dan daya ketahanan tanaman terhadap kekeringan. Ada
yang menyebabkan tanaman layu hingga menyebabkan kematian pada
tanaman. Tanaman yang kerdil disebabkan karena laju fotosintesis menurun.
Dampak lain dari kekeringan adalah perubahan anatomi akar, batang, dan
daun. Karena kekeringan mempunyai dampak yang merugikan bagi tanaman,
maka ketersediaan air bagi tanaman sangatlah penting karena air memiliki
fungsi diantaranya sebagai bahan baku fotosintesis, evaporasi, pelarut zat
hara, dan sebagai sistem hidrolik.

3.2 Saran

Berdasarkan penjelasan dari makalah ini, kekeringan sangatlah


berdampak merugikan bagi tanaman. Sehingga adanya upaya untuk
mengatasi kekeringan perlu dilakukan salah satunya yaitu dengan
menyediakan prasarana sumberdaya air. Seperti membuat irigasi atau saluran
air dan menyediakan waduk, embung dan lain-lain.

7
DAFTAR PUSTAKA

Adi, H. Pratiwi. 2011. Kondisi Dan Konsep Penanggulangan Bencana Kekeringan


Di Jawa Tengah. Seminar Nasional Mitigasi dan Ketahanan Bencana
ISBN 978-602-8420-85-3.

M. Djazuli. 2010. Pengaruh Cekaman Kekeringan Terhadap Pertumbuhan Dan


Beberapa Karakter Morfo-Fisiologis Tanaman Nilam. Jurnal Bul. Littro
Vol. 21 No. 1 Hal. 8.

Nur Hidayati, dkk. 2017. Pengaruh Kekeringan Terhadap Pertumbuhan Dan


Perkembangan Tanaman Nyamplung (Chollophylum inophyllum L.) Dan
Johar (Cassia Florida Vahl.) Dari Provenan Yang Berbeda. Jurnal
Pemuliaan Tanaman Hutan Vol. 11 No.2 Hal 99.

Subantoro, R. 2014. Pengaruh Cekaman Kekeringan Terhadap Respon Fisiologis


Perkecambahan Benih Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.). Jurnal
MEDIAGRO Vol. 10 No. 2 Hal 32-44.

Suskha, A., dkk. 2020. Manfaat Air Bagi Tumbuhan: Perspektif Al-Quran dan
Sains. Jurnal Studi Alquran dan Hadis Vol. 4 No. 2 Hal. 447.

Anda mungkin juga menyukai