Anda di halaman 1dari 9

Nama : Igor Humbara Nathanael R. M.

Kelas : S1 Akuntansi B 2019

NIM : 1706619053

Resume Teori Akuntansi Bab 10 (Akuntansi : Sebuah Ilmu Dengan Beragam


Paradigma)

A. Konsep Paradigma

1. Perubahan – perubahan revolusioner, teori-teori, dan paradigma ekuilibrium tersela

Selama periode ekuilibrium, sistem akan menjaga dan melaksanakan pilihan dari struktur
dalam mereka. Sistem akan membuat penyesuaian-penyesuaian yang melindungi struktur
dalam dari gangguan internal dan eksternal, dan berbergerak secara perlahan mengikuti jalur
yang telah ditentukan dalam struktur dalam.

2. Teori umum Kuhn tentang Revolusi ilmiah

Struktur adalah suatu jaringan kerangka kerja, “pilihan –pilihan” yang terindipenden dari
suatu konfigurasi dasar yang menyusun unit-unit suatu sistem, dan aktivitas-aktivitas yang
mempertahankan baik konfigurasi maupun pertukaran sumber daya yang dimiliki oleh sistem
dengan lingkungannya. Struktur dalam pada sistem – sistem yang diciptakan manusia
sebagian besar bersifat implisit.
B. Macam – macam Paradigma

Usulan-usulan di bawah ini di buat oleh terbitan dari American Accounting Asociantion pada
tahun 1997, yang berjudul Statement of Theory Appectance, paradigma-paradigma berikut ini
di usulkan oleh terbitan tersebut:

1. Paradigma antropologis

2. Paradigma laba sebenarnya ( true-income )/ model keputusan.

3. Paradigma keputusan( decision usefulness )/model keputusan.

4. Paradigma kegunaan keputusan /pengambil keputusan( decision maker )/prilaku pasar


agregat (agregate market bahavior)

5. Paradigma kegunaan keputusan/pengambil keputusan/pengguna induvidu.

6. Paradigma informasi/ekonomi

 Paradigma Antropologis/Induktif

Bagi mereka yang menerapkan paradigma antropologis/induktif, subyek permasalahan yang


mendasar adalah :

1. Praktik-praktik akuntansi yang sudah ada.

2. Sikap manajemen terhadap praktik-praktik tersebut.

Para pendukung dari pandangan ini menyatakan secara umum bahwa teknik-tekniknya dapat
di peroleh berdasarkan ata penggunaan mereka yang telah teruji atau bahwa manajemen
memainkan suatu peranan utama dalam menentukan teknik-teknik yang akan di
implentasikan.

Konsekuensinya, tujuan penelitian tujuan akuntansi yang di kaitakn dengan paradigma


antropologis/induktif adalah untuk memahami, menjelaskan dan meramalkan praktik-praktik
akuntansi yang sudah ada.
Empat teori dapat di pertimbangkan sebagai bagian paradigma antropologis/induktif :

1. Ekonomi informasi

2. Model analitiss/keagenan

3. Perataanlaba/hipotesis manajemen penghasilan

4. Teori positif dari akuntansi

Mereka yang menerapkan paradigma antropologis/indiktif cenderung akan menerapkan salah


satu dari tiga teknik di bawah ini :

1. Teknik-teknik yang di gunakan dalam penelitian perataan laba

2. Teknik-teknik yang di gunakan dalam penelitian manajemen penghasilan

3. Teknik-teknik yang di gunakan dalam penelitian teori positif

 Paradigma laba sebenarnya/deduktif

Bagi mereka yag menerapkan paradigma laba sebenarnya/deduktif, subyek permaasalahan


yang mendasar adalah :

1. Penyusunan suatu teori akuntansi berdasarkan pada pemikiran yagn logis dan normatif
dan ketegasan konseptual.

2. Suatu konsep laba yang ideal pada metode lain sealain metode biaya historis.

ManNeal menyatakan suatu konsep laba ideal adalah seabagai berikut : Terdapat suatu
definisi yang tepat dari laba dalam artian akuntansi “laba” adalah suatupeningkatan
kekayaan bersih
Teori yang munculdar paradigma laba sebenarnaya/deduktif menyajikan alternatf-
alternatifbag sistem akuntansi biaya historis. Secara umum ada lima teori yagn dapat di
identifikasikan :

1. Akuntansi tingkat harga yagn telah di sesuaikan (atau daya beli saat ini)

2. Akuntansi biaya penggantian.

3. Akuntansi nilai pembatasan.

4. Akuntansi kontemporer(nilai bersih yang dapat di realisasikan)secara kontinu.

5. Akuntansi nilai sekarang.

Masing-masing teori di atas menyajikan metode-metode alternatif darri penilaian aktiva dan
penentuan laba yang di duga dapat mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem akuntansi
biaya historis.

Bagi mereka yang menerima paradigma laba sebenarnya/deduktif umumya menerapkan


pemikiran analitis untuk membenarkan penyusunan dari suatu teori akuntansi atau untuk
mengungkapkan mengenai keunggulan-keunggulan dari model penilaian aktiva/penentuan
laba tertentu selain dari akuntansi biaya historis.para pendukung dari paradigma ini umunya
melaanjutkan dai tujuan dan postulat-postulat mengenai lingkungan hingga ke metode yang
spesifik.
 Paradigma kegunaan keputusan/model keputusan

Chambers tidak mengejar pandangan mengenai paradigma kegunaan/model keputusan


(decision-model) ini. Ia lebih memilih untuk mendasarkan suatu teori akuntansi berdasarkan
atas kegunaan dari” setara kas lancar” daripada para model-model keputusan dar kelompok-
kelompok pengguna tertentu. Demikian pula, May menawarkan suatu daftar kegunaa dari
akun-akun keuangan tanpa secara eksplisit menerapkan pendekatan model keputusan di
dalam formulasi darri suatu teori akuntansi. Menurut May, akun keungan di gunakan
sebagai :

1. Laporan mengenai kepengurusan.

2. Suatu basis bagi kebijakan fisikal.

3. Suatu kriteria mengenai legalitas dari deviden.

4. Suatu pedoman untuk menyadarkan aktivitas dividen.

5. Suatu basis bagi pemberian kredit.

6. Informasi bagi calon-calon investor prospektif.

7. Suatu pedoman mengenai nilai dari investasi yagn telah di hasilkan.

8. Bantuan dari suvervisi pemerintah.

9. Suatu basis untuk regulasi tingkat harga.

10. Suatu basis untuk perpajakan.

Suatu sistem akuntansi hendaknya di rancang untuk memberikan informasi yang relavan
terhadap model-model pengambilan keputusan yang rasional. Sistem akuntansi tidak dapat
memberikan semua informasi yang di inginkan oleh semua pengambil keputusan dan oleh
karenanya kita harus memutuskan untuk mengeluarkan beberapa jenis informasi dan
memasukkan jenis-jenis informasi yang lainnya.
Membatasi model-model pengambilan keputusan ke model-model yang rasional
memungkinkan adanya pengecualian sekumpulan data berdasarkan atas tingkah laku dari
pengambil keputusan. Ia memungkinkan kita untuk berrkonsentrasi padda hal-hal yang telh
terbukti efektif dalam mencapai sasaran para pengambil keputusan.[2]

Bagi mereka yagn menerapkan model kegunaan keputusan/model keputusan. Subyek


permasalahan yang mendasar adalah kegunaan dari informasi akuntansi bagi model
keputusan. Informasi yang relavan bagi suatu model keputusan atau kriteria akan di tentukan
dan selanjutnya di implementasikan dengan memilih alternatif akuntansi terrbaik. Kegunaan
dari suatu model keputusan di samakan dengan relevansi terhadap suatu model keputusan.

Mereka yang menerima paradigma kegunaan model/model keputusan cenderrung untuk


berganttung pada teknik-teknik empiris untuk menentukan kemampuan peramalan dari item-
item informasi yang telah di pilih. Pendekatan umumnya adalah menggunakan analisis untuk
diskriminan untuk mengklasifikasikan menjadi satu dari beberapa pengalompokan apriori,
tergantung pada masing-masing karakteristik keungann individu.

 Paradigma kegunaan keputusan/pengambil keputusan /perilaku pasar agregat.

Bagi mereka yang menerapkan paradigma kegunaan keputusan/pengambil keputusan/prilaku


pasar agregat, subyek permasalahn yang mendasar adalah respons pasar agregat terhaddap
variabel-variabel akuntansi. Secara umum kegunaan keputusan dari variabel-variabel
akuntansi dapat di peroleh dari prilaku pasar agregat atau yang di sajikan oleh Gonedes dan
Dopuch bahwa hanya dampak-dampak dari prosedur atau spekulasi akuntansi alternatif yamg
dapat dinilai dari prilaku pasarr agregat. Meonedes dan Dopuch pemilihan sistem informasi
akuntansi akan di tentun oleh prilaku pasar agregat.
Hubungan antara prilaju pasarr agregatdanvariabeel akuntansi di dasarkan pada teori
mengenai efesiensi pasarr modal. Menurut teori ini, pasar untuk surat berhargaakan di anggap
tidak efisien di mana harga pasar “sepenuhnya mencermink informasi” seluruh informasi
yang terseedia untuk publik dan sebagai implikasinya harga pasar adalah tidak biasa dan
dapat dengan segera merespons informasi baru. Teori ini memiliki artian bahwa secara rata-
rata, pengembalian yang abromal (kelebihan pengembalian darri ekuiblirium pengambilan
yang di harapkan) yang di porroleh karena menerrapkan seperangkat informasi yang ada dan
bersama-sama denagn skela perdagangan mana pun adalah nol. Perubahan perangkat
informasi ini akan secara otomatis menghasilkan ekuiblirium baru. Bahkan teori ini
mengonfirmasikan parradigma prilaku pasar yang meliputi :

1. Model pasar efisien.

2. Hipotesis pasarr efisien.

3. Model penetapan harga aktiva modal.

4. Teori penetapan harga arbitrase.

5. Teori ekuilibrium mengenai penetapan harga opsi.

Mereka yang menerima paradigma pasarr bergantung pada metode-metode berrikut ini:

1. Model pasar.

2. Model estimasi beta.

3. Metodologi studi peristiwa.

4. Model penilaian daro Ohslon

5. Model evaluasi neraca tingkat harga.

6. Model muatan informasi dari laba

7. Model mengenai hubungan antara laba dan pengambilan.


 Paradigma kegunaan keputusan/pengambil keputusan/pengguna individu

Bagi mereka yang menerapkan paradigma kegunaan keputusan/pengambil


keputusan/pengguna individu, subyek permasalahan yang mendasar adalah respons dari
pengguna individu terrhadap variabel-variabel akuntansi. Para penyokong paradigma ini
berpendapat bahwa, secara umum kegunaan keputusan darri variabel akuntansi dapat di
dapatkan dari prilaku manusia. Dengan kata lain, akuntansi di pandang sebagai suatu proses
prilaku. Tujuan penelitian akuntansi keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan,
meramalkan prilaku manusia dalam konteks akuntansi. Paradigma ini menjaddi perhatian dari
para pengguna internal akuntansi, prosedur dan menyokong informasi, serta masyarakat
umum dan perwakilannya.

Kebanyakan penelitian yang berrkaitan dengan paradigma kegunaan keputusan/pengambil


keputusan/pengguna individu telah di laksanakan keuntungan dari formasi yang eksplisit dari
suattu teori. Umumnya, sebagai alternatif dari mengmbangkan teori-teori akuntansi
keprilakuan yang tepat adalah meminjam darri disiplin ilmu yang lain. Sebahagian besar teor-
teori yang di pinjam menjelaskan dan meramalkan prilaku manusia dalam konteks akuntansi
dengan cukup memandai. Teori-teori yang di pinjam ini meliputi :

1. Relavisme kognitif dalam akuntansi

2. Relavisme kultural dalam akuntansi

3. Dampak kprilakuan dari informasi akuntansi

4. Relavisme linguistik dalam akuntansi

5. Hipotesis fungsional dan fiksasi data

6. Hipotesis induksi informasi

7. Hipotesis organisasional dan kelonggaran penganggaran

8. Pendekatan kontinjensi terhadap perancangan sistem akuntansi

9. Penganggaran partisipatif dan kinerja


10. Model-model pemrosesan informasi manusia yang mencakup :

a) Model lensa

b) Model pertimbangan probabilistik

c) Model prilaku prakeputusan

d) Pendekatan gaya kognitif

Mereka yang menerima paradigma ini cenderung untuk menggunakan seluruh metode yang
di dukung oleh teknik-teknik observasi, wawancara, dan kuesioner, sert percobaan adalah
metode yang di sukai. Hal ini merupakam titik awal yang baik untuk validasi lebih lanjut.

 Paradigma informasi/ekonomi

Contoh dari paradigma informasi/ekonomi yagn di ucapkan oleh Crandall, Feltham, serta
Feltham dan Demski. Dalam makalah pendahulunya, Feltham mengusulkan suatu kerangka
kerja untuk menentukan nilai dari suatu perubahan dalam keputusan informasi (pengambil
keputusan). Kerangka kerja ini bergantung pada masing-masing komponen yang di butuhkan
untuk menghitung pengembalian(atau manfaat) yang di harapkan oleh suatu sistem informasi
tertentu. Komponen-komponen terrsebut adalah:

1. Seperangkat tindakan-tindakan yang mungkin di alakukan pada tiap-tiap priode dalam


suatu rentang waktu.

2. Fungsi pengembalian atas peristiwa-peristiwa yang terjadi pada priode berlangsung.

3. Hubungan probabilistik antara peristiwa-perristiwa masa lalu dan masa datang.

4. Periwtiwa dan sinyal-sinyal dalam sistem informasi, terrmasuk sinyal-sinyal dari masa
lalu dan masa datang.

5. Seperangkat aturan-aturan kepututsan sebagai fungsi dari sinyal-sinyal.

Anda mungkin juga menyukai