Anda di halaman 1dari 9

Makalah teori komunikasi

Nama : Cahyo Pandhu Wicaksono


Nim : 44218210053
Mata kuliah : Teori komunikasi
Dosen : Widyastuti, Dra, M.Si
TUGAS BESAR SATU
ANALIISIS BERITA
TEORI W. SCHRAMM DAN C. OSGOOD

JUDUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Pentingnya Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia.............................1
B. Definisi Teori.........................................................................................1
C. Fungsi Teori Dalam Penelitian...............................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Tampilkan Teori W. Schramm dan C. Osgood .....................................2
B. Komponen Teori W. Schramm dan C. Osgood.....................................2
C. Tampilkan Berita yang Akan Dianalisis.................................................3
D. Analisis komponen encoder, decoder, interprater, message...............4
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................5
B. Saran....................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah dengan lancar,
penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Teori komunikasi. Dalam
proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali
kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca,
tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan
saran positif dari pembaca, Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri
khususnya.

BAB 1

A. Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia

Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak


dapat menghindari berbagai macam bentuk komunikasi karena dengan
komunikasi manusia dapat membangun relasi yang dibutuhkannya sebagai
makhluk sosial. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang
ke orang lain dengan tujuan tertentu. Proses penyampaian pesan
menggunakan cara yang efektif akan dapat mudah dipahami oleh penerima
pesan. Penyampaian pesan ini dapat berupa isyarat, lisan, maupun tulisan.
Dapat dikatakan bahwa dalam berkomunikasi dibutuhkan kemampuan
komunikasi yang baik sehingga tujuan yang akan disampaikan dapat diterima
dan dipahami dengan baik oleh si penerima pesan. Salah satu aspek yang
membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik adalah dalam bidang
pendidikan atau dapat disebut dengan komunikasi pendidikan. Sebagai
makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia
lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui
apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu
berkomunikasi.Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu
kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup
bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi
dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk,
sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat
mengembangkan komunikasi. (Schramm, 1988).

B. Definisi Teori

Definisi adalah Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan


dalil yg sling berhubungan yg menghadirkan sebuah pandangan sistematis
mengenai fenomena dngn menentukan hubungan antarvariable,
dengan maksud menjelaskan fenomena alamiahJonathan H. Turner
Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita
menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.

 Littlejohn & Karen Foss


Teori merupakan sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-
hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah
fenomena.
 Kerlinger
Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang
mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena.
 Nazir
Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai
suatu peristiwa atau kejadian.
 Stevens
Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau
mengkarakteristikkan beberapa fenomena.
 Fawcett
Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang
hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu
fenomena pada fenomena yang lain
C. Fungsi teori dalam penelitian

Teori diterapkan dalam penelitian kuantitatif, kualitatif dan metode campuran


dengan tujuan yang berbeda-beda. Para peneliti kuantitatif menggunakan
teori untuk memberikan penjelasan atau perkiraan tentang relasi antarvariabel
dalam penelitian. Peneliti kuantitatif membutuhkan landasan teoritis tentang
variabel-variabel untuk membantu merancang latar belakang dan hipotesis
penelitian. Teori menjelaskan bagaimana dan mengapa variabel-variabel itu
berhubungan satu sana lain dan berfungsi sebagai jembatan antarvariabel.
Ruang lingkup teori bisa saja luas ataupun sempit. Sebagaimana dalam
penelitian kuantitatif, para peneliti kualitatif juga menerapkan teori sebagai
penjelasan umum, misalnya dalam etnografi atau studi kasus. Teori juga bisa
diterapkan sebagai perspektif teoritis untuk membantu peneliti memunculkan
pertanyaan-pertanyaan tentang gender, kelas, ras dan sebagainya. Teori juga
dapat diterapkan sebagai poin akhir penelitian, pola, atau generalisasi yang
secara induktif berawal dari pengumpulan analisis data. Para peneliti
kualitatif yang menerapkan grounded, misalnya berusaha menghasilkan suatu
teori yang didasarkan pada pandangan para partisipan lalu memposisikannya
sebagai kesimpulan akhir dari penelitiannya. Namun, dalam fenomenologi,
ada juga beberapa penelitian kualitatif yang tidak menyertakan teori secara
eksplisit, dimana hanya menyajikan deskriptif tentang fenomena utama.

BAB 2

A. Teori W. Schramm dan C. Osgood

Teori W. Scharmm adalah Teori Peluru (The Bullet Theory of


Communication)
Teori ini merupakan konsep awal sebagai efek komunikasi massa
yang oleh para teoretisi komunikasi tahun 1970-an dinamakan
pula hypodemic needle theory yang dapat diterjemahkan sebagai teori
harum hipodermik. Teori ini ditampilkan pada tahun 1950-an setelah
peristiwa penyiaran kaleidoskop stasiun radio CBS di Amerika
berjudul “The Invasion from Mars”. Pada tahun tersebut, Schramm
mengemukakan bahwa seorang komunikator dapat menembakkan
peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang pasif tidak
berdaya. Namun dalam karya tulisnya yang diterbitkan pada awal
tahun 1970-an, Schramm meminta kepada para peminatnya agar teori
peluru komunikasi itu dianggap tidak ada, sebab khalayak yang
menjadi sasaran media massa itu ternyata tidak pasif.Pernyataan
Schramm tentang pencabutan teorinya itu didukung oleh Paul F.
Lazarsfeld dan Raymond Bauer. Lazarsfeld mengatakan bahwa jika
khalayak diterpa peluru komunikasi, mereka tidak jatuh terjerembab.
Kadang-kadang peluru itu tidak menembus. Ada kalanya pula efek
yang timbul berlainan dengan tujuan si penembak. Sering pula
khalayak yang dijadikan sasaran senang untuk ditembak.

Teori C. Osgood adalah mengategorikan ekspresi makna menjadi tiga


dimensi utama (evaluasi, aktivitas, dan potensi), masing-masing
kategori melibatkan berbagai kata sifat (Littlejohn et al. ... Vigneron
dan Johnson (2004) menawarkan dua dimensi persepsi terhadap
persepsi merek mewah non-pribadi dan pribadi.

B. Komponen teori W. Schramm dan O. Sgood

Pengirim pesan (sender/transmitter), adalah orang yang mengirim


pesan.
Encoder adalah orang yang mengkonversi pesan agar dapat dikirim
dalam bentuk kode-kode.
Decoder adalah orang yang menerima pesan yang telah di-encode
yang dikirimkan oleh encoder dan mengkonversinya ke dalam bahasa
yang dapat dipahami oleh orang itu.
Interpreter adalah orang yang mencoba untuk memahami dan
menganalisa pesan. Pesan diterima setelah interpretasi. Interpreter dan
penerima pesan adalah orang yang sama.
Penerima pesan (receiver) adalah orang yang menerima pesan. Ia
meng-decode dan menginterpretasikan pesan aktual.
Pesan (message) adalah data yang dikirim oleh pengirim pesan dan
informasi yang diterima oleh penerima pesan.
Umpan balik (feedback) adalah proses memberi respon atau
tanggapan terhadap pesan yang diterima oleh penerima
Media (medium) adalah saluran yang digunakan untuk mengirim
pesan.
Gangguan (noise) adalah interferensi dan interupsi yang terjadi
selama proses komunikasi berlangsung. Gangguan juga dapat terjadi
karena adanya perbedaan makna pesan yang dikirimkan oleh pengirim
pesan dan makna pesan yang diinterpretasikan oleh penerima pesan
yang dikenal dengan gangguan semantik

C. Analisis komponen
Encoder : Encoder adalah rangkaian kombinasional yang mana
merupakan operasi kebalikan dari Decoder. Encoder memiliki
maksimum 2n jalur input dimana "n" adalah jalur output. Karena
mengkode informasi dari input 2n menjadi kode n-bit. Encoder akan
menghasilkan kode biner yang setara dengan input yang mana adalah
"Aktif Tinggi". Oleh karena itu, encoder mengkodekan 2n jalur input
dengan ‘n’ bit.

Decoder : adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan


proses encoding sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi
aslinya. Pengertian Decoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian
logika yang di tugaskan untuk menerima input input biner dan
mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan urutan biner
tersebut. Kebalikan dari decoder adalah encoder. Fungsi Decoder
adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven segmen. Itu
lah sebabnya kita menggunakan decoder agar dapat dengan cepat
menyalakan seven segmen. Output dari decoder maksimum adalah 2n.
Jadi dapat kita bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian
decoder dapat kita buat dengan 3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4
decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16 decoder dengan
menggunakan dua buah 3-to-8 decoder. Interprater Interpreter adalah
Perangkat lunak yang mampu mengeksekusi code program (yang
ditulis oleh programmer) lalu menterjemahkannya ke dalam bahasa
mesin, sehingga mesin melakukan instruksi yang diminta oleh
programmer tersebut. Perintah-perintah yang dibuat oleh programmer
tersebut dieksekusi baris demi baris, sambil mengikuti logika yang
terdapat di dalam kode tersebut. Proses ini sangat berbeda dengan
compiler, dimana pada compiler, hasilnya sudah langsung berupa satu
kesatuan perintah dalam bentuk bahasa mesin, dimana proses
penterjemahan dilaksanakan sebelum program tersebut dieksekusi.

BAB 3

A. Kesimpulan

Mempelajari model komunikasi Schramm memberikan beberapa


manfaat kepada kita, diantaranya adalah :
Kita memahami berbagai macam model komunikasi Schramm.
Kita memahami berbagai komponen dalam model komunikasi
Schramm dan konteks yang menyertainya.
Kita memahami kelebihan dan kekurangan model komunikasi
Schramm.
Demikianlah ulasan singkat tentang model komunikasi Schramm.
Semoga dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan
tentang model dasar komunikasi yang dikemukakan oleh ahli
komunikasi.

B. Saran

Komunikasi sirkuler memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak


untuk memberikan pendapat mereka.
Model komunikasi Schramm bersifat dinamis dan selalu berubah
sehingga sangat membantu dalam berbagai praktek komunikasi secara
umum.

Daftar pustaka
Effendy, Onong Uchjana. 1984. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang:


UMM Press.

Herbert H., and Kievman Michael S. 1998. Radio and TV


Progamming. New York: Machmillan Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai