DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
ABSTRAK
SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi
terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih
kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Tujuan utama siklus pendapatan
adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang
sesuai pula.
Siklus pendapatan terdiri dari empat aktivitas dasar. Keempat aktivitas dasar bisnis
yaitu entri pesanan penjualan (sales order entry), pengiriman (shipping), penagihan
(billing), dan penagihan kas (cash collections)
SIKLUS PENGELUARAN
Siklus pengeluaran ( Expenditure cycle) rangkaian kegiatan bisnis dan operasional
pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa
Siklus pengeluaran terdiri dari empat aktivitas dasar. Keempat aktivitas dasar bisnis
yaitu: Memesan bahan baku dan jasa, Menerima bahan baku, perlengkapan, dan jasa,
Menyetujui faktur pemasok, Pengeluaran kas. Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah
untuk meminimalkan biaya total memproleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan
sebagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Fungsi Siklus Pengeluaran
1. Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut.
2. Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang.
3. Memastikan validitas kewajiban pembayaraan.
4. Menyiapkan pengeluaran kas.
5. Mengelola utang usaha.
6.Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum.
7. Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan
BAB I
PENDAHULUAN
SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2005) adalah rangkaian aktifitas bisnis dan
kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa
ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.
Siklus pendapatan menurut Bodnar dan Hopwood (2003) adalah kejadian – kejadian yang
berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas – entitas lain dan penagihan
pembayaran yang berkaitan.
Tujuan Siklus Pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang
tepat dengan harga yang sesuai. Adapun secara terperinci tujuan – tujuan tersebut antara lain:
Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan
operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran
barang dan jasa.
Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktifitas yang berhubungan dengan pembelian bahan
mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk mengidentifikasikandan
mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyipakan order pembelian menerima kiriman
barang dan mencatat persediaan.
BAB III
PEMBAHASAN
Siklus pendapatan terdiri dari semua kegiatan dalam sistem order entry/penjualan, sistem
penagihan/penerimaan kas, dan sebagian kegiatan yang relevan dalam sistem inventaris dan
sistem general ledger.
Operasi - operasi siklus pendapatan menyertakan :
- Pendapatan dan pencatatan order pelanggan
- Pengiriman barang dan pencatatan biaya dari barang yng terjual
- Penagihan dan pencatatan penjualan dan accounts receivable
- Pendapatan dan pencatatan penerimaan kas
Tujuan siklus pendapatan yaitu memfasilitasi pertukaran barang dan jasa yang
dimiliki oleh perusahaan dengan kas yang dimiliki oleh konsumen.
Tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan
yaitu:
1. Mencatat permintaan penjualan secara tepat dan akurat.
2. Memverifikasi kelayakan kredit konsumen.
3. Mengirimkan barang atau memberikan jasa tepat waktu sesuai dengan perjanjian.
4. Melakukan penagihan kepada konsumen pada waktu yang tepat dan dengan cara yang
benar.
5. Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas secara tepat dan akurat.
6. Membukukan penjualan dan penerimaan kas kedalam akun konsumen dengan tepat.
7. Mengamankan barang sampai dilakukan pengiriman kepada konsumen.
8. Mengamankan kas sampai dilakukan penyetoran barang.
Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat
ditempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Adapun secara terperinci tujuan
tujuan tersebut antara lain
1. semua transaksi telah di otorisasikan dengan benar.
2. semua transaksi yang dicatat valid
3. semua transaksi yang valid dan di sahkan telah dicatat
4. semua transaksi dicatat dengan akurat
5. asset dijaga dari kehilangan atau pencurian.
6. aktifitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif.
2. Departemen Kredit
Langkah awal dalam departemen ini adalah otorisasi transaksi, yang
mencakup verifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan. Keadaan
penjualan akan menentukan cara pemeriksaan kredit. Misalnya, penjual dapat
melakukan investigasi keuangan secara lengkap pada pelanggan baru untuk
menentukan batas kredit. Akan tetapi, setelah batas kredit ditentukan, pemeriksaan
kredit pada penjualan berikutnya hanya mencakup pemastian bahwa penjualan saat
ini tidak melebihi batas yang sudah ditentukan.
3. Prosedur Gudang
Departemen penjualan mengirim salinan surat pengeluaran barang (stock
release disebut juga tiket pengambilan) dari pesanan penjualan kebagian gudang.
Dokumen ini mengidentifikasi barang persediaan yang harus dicari dan diambil dari
gudang.
Dokumen tersebut juga memberikan persetujuan formal bagi petugas gudang
untuk mengeluarkan barang yang dimaksud.
Setelah mengambil barang, petugas menulis inisial pada salinan surat pengeluaran
barang untuk mengindikasikan bahwa pesanan sudah lengkap dan benar. Setiap barang
yang habis dicatat pada salinan surat pengeluaran barang.
4. Departemen Pengiriman
Sebelum menerima barang dan salinan surat pengeluaran barang, departemen
pengiriman menerima salianan slip pengepakan dan dokumen pengiriman dari
departemen penjualan. Slip pengepakan bersama dengan barang dikirim ke
pelanggan untuk menggambarkan isi kiriman tersebut. Slip pengepakan bisa ditaruh
didalam kotak pengiriman atau diletakan di luar nya dengan kantong plastic khusus.
Slip pengiriman menginformasikan ke departemen penagihan bahwa pesanan
pelanggan sudah dipenuhi dan dikirim. Dokumen ini berisi data data seperti tanggal
pengiriman, barang dan jumalh barang yang dikirim, perusahaan jasa angkutan, dan
biaya pengiriman. Dalam beberapa sistem, dokumen pengiriman adalah dokumen
terpisah yang disiapkan oleh petugas pengiriman.
5. Departemen Penagihan
Departemen penagihan memainkan peran penting dalam sistem pesanan
penjualan. Department ini mengumpulkan informasi tentang transaksi penjualan dan
merekonsiliasi, mengasimilasi, dan mendistribusikan informasi ini ke departemen
lainnya. Faktur penjualan (sales invoice) adalah tagihan pelanggan yang menunjukan
barang dan kuantitas yang dikirim, harga per unit, biaya pengiriman, dan total jumlah
tagihan ke pelanggan. Salinan buku besar ( ledger copy) dan salinan file ( file copy)
berisi informasi yang sama untuk kepentingan informal.
Pengiriman barang menandai berakhirnya peristiwa ekonomi dan merupakan
saat di mana pelanggan sudah dapat ditagih. Penagihan sebelum pengiriman
dilaksanakan dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam pencatatan dan
ketidakefisienan dalam operasi.
Selanjutnya staf menyelipkan slip setoran bank rangkap tiga yang menunjukan
total nilai penerimaan harian dan menyerahkan cek tersebut beserta dua salinan dari slip
setoran ke bank. Setalah dana disetor, kasir bank memvalidasi slip setoran bank dan
mengembalikan satu salinan ke bagian pengawasan. Pada akhir hari kerja, staf
penerimaan kas merangkum ayat jurnal dan menyiapkan voucher jurnal kemudian staf
mengirimkan voucher jurnal tesebut ke departemen buku besar umum.
Departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen penerimaan kas
dan rangkuman akun dari departemen piutang dagang. Staf melakukan proses pembukuan
dari voucher jurnal kea kun pengendali piutang dagang dan akun pengendali kas,
merekonsiliasi akun pengendali piutang dagang dengan rangkuman buku besar pembantu
piutang dagang, dan menyimpan voucher jurnal.
5. Departemen Kontroler
Secara berkala ( mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler ( atau
karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas ) mencocokan penerimaan
kas dengan membandingkan dekomen seperti : salinan dari daftar permintaan
pembayaran, slip setoran bank yang diterima dari bank, voucher jurnal dari departemen
penerimaan kas dan departemen piutang dagang.
3.5 Pengertian Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran terdiri dari empat aktivitas dasar. Keempat aktivitas dasar bisnis
yaitu:
- Memesan bahan baku dan jasa,
- Menerima bahan baku, perlengkapan, dan jasa,
- Menyetujui faktur pemasok,
- Pengeluaran kas.
Tujuan utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas
dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus yang
terkandung didalamnya meliputi :
- Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan.
- Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa barang tersebut adalah
valid dan benar.
- Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan.
- Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa adalah valid dan
benar.
- Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat.
- Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok yang tepat di
dalam buku besar utang usaha.
- Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan pengealuran yang sudah
diotorisasi.
- Menyiapkan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan yang berhubungan
dengan barang atau jasa yang diperoleh.
Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total
memproleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan sebagai layanan yang dibutuhkan
organisasi untuk berfungsi.
Ada lima Aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran (Gelinas 1998:474) yaitu sebagai
berikut :
Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli dilakukan dengan
menggunakan dokumen Purchase Order. Dokumen ini berisi tentang permintaan atas barang
dan jasa ke Supplier sekaligus pengirimannya. Prosedurnya adalah departemen pembelian
barang mencari supplier dari beberapa supplier yang ada yang memiliki harga terendah,
kualitas barang dan jasa yang terbaik dan sistem pengiriman yang tepat, depertemen
pembelian akan melakukan pemesanan dengan mengirimkan Purchase Order. Hal ini juga
merupakan pengendalian perusahaan agar barang dan jasa yang dibeli sesuai dengan barang
dan jas yang dipesan oleh departemen yang mengajukan dokumen Purchase Requisition.
Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli dilakukan dengan
menggunakan dokumen Receiving Report. Dokumen ini berisi tentang pengakuan
penerimaan barang dan jasa, yang meliputi tanggal diterimanya barang, jenis dan kuantitas
barang yang telah diterima, asal pengiriman (Supplier), dan nomor Purchase Order.
Pada aktivitas ini dilakukan pencocokan Faktur dengan Purchase Order dengan
tujuan untuk mengetahui apakah barang yang diterima telah sesuai dengan yang dikirim
melebihi kuantitas yang dipesan, atau bahkan telah terjadi salah pengiriman, maka barang
yang bersangkutan akan langsung dikembalikan kepada Supplier yang bersangkutan. Pada
aktivitas ini juga mungkin dilakukan adanya retur atau pengembalian atas barang yang
rusak saat diterima.
Setelah itu, Bagian gudang akan membuat dokumen Receive Report untuk
mengakui pertambahan persediaan di gudang berdasarkan faktur. Dalam hal mengakui
pertambahan persediaan digudang berdasarkan Faktur. Dalam hal ini, hanya barang-barang
yang terdapat dalam Purchase Order saja yang boleh diakui, sedangkan yang tidak sesuai
langsung dikembalikan. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat
mengetahui barang apa saja yang telah diterima dan yang belum dikirim oleh Supplier.
Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa yang telah dilakukan
dengan menggunakan dokumen pengeluaran kas. Dokumen ini berisi tanggal
pembayarann, jumlah harga yang harus dibayar, beserta nomor Faktur. Pada saat jatuh
tempo pembayaran, pihak Supplier akan mengih perusahaan sesuai dengan
dokumen voucher Package. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat
mengetahui jumlah pengeluaran kas perusahaan.
IMPLEMENTASI SISTEM LNFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN SISTEM
INFORMASI SIKLUS PENGELUARAN PADA APOTEK EKA FARMA
Siklus Pendapatan
Rangkaian aktivitas siklus pendapatan pada Apotek Eka Farma dimulai ketika menerima
pesanan dari pelanggan baik yang menggunakan resep atau tidak. Apabila pesanan tidak berupa
resep, pramuniaga akan memeriksa apakah pesanan dari pelanggan tersedia atau tidak. Jika
barang yang dipesan tersedia maka pramuniaga akan mengambilkan barang sesuai pesanan dan
membuatkan nota penjualan yang kemudian diserahkan ke bagian kasir, ketika pesanan tidak
tersedia atau habis maka pramuniaga akan menginformasikan kepada pelanggan. Bila pesanan
yang diminta berupa resep maka pramuniaga akan menyerahkan resep terlebih dahulu ke asisten
apoteker.
Asisten apoteker akan meracik obat sesuai resep, membuat aturan pakai dan membuat
salinan resep, lalu salinan resep dan obat akan diserahkan ke pramuniaga, resep yang asli akan
disimpan oleh asisten apoteker. Setelah menerima barang dan salinan resep, pramuniaga akan
membuatkan nota penjualan. Salinan resep, obat dan nota penjualan akan diserahkan ke kasir
terlebih dahulu. Bagian kasir menerima barang, nota penjualan, resep obat apabila menggunakan
resep, kemudian pelanggan akan melakukan pembayaran sesuai dengan harga yang ditetapkan
dan kasir akan menyerahkan barang, nota penjualan dan resep pada pelanggan.
Siklus Pengeluaran
Sedangkan rangkaian aktivitas siklus siklus pengeluaran yang terjadi pada apotek Eka
Farma adalah dimulai dengan pramuniaga melakukan pengecekan pada stok persediaan dan
mencatat barang-barang yang sudah habis. Catatan barang yang sudah habis kemudian
diserahkan ke bagian pembelian, bagian pembelian akan mencatat barang habis pada surat
pesanan. Surat pesanan diserahkan kepada supplier, kemudian supplier akan menyerahkan
barang dan faktur pembelian. Faktur pembelian rangkap 4: faktur warna putih(faktur asli) untuk
tagihan, faktur warna merah muda untuk arsip pabrik atau supplier, faktur warna hijau untuk
retur barang yang rusak atau kadarluarsa dan faktur warna kuning untuk arsip apotek.
Jika supplier menawarkan barang baru maka bagian pebelian akan memutuskan apakah
akan membeli barang tersebut atau tidak, bila memutuskan untuk membeli maka bagian
pembelian akan menerima barang dan faktur pembelian yang akan diserahkan ke bagian
administrasi keuangan dan apabila tidak membeli maka bagian pembelian akan
menginformasikan dan mengembalikan barang pada supplier. Kemudian apabila ada barang
konsinyasi dari supplier maka bagian pembelian juga harus memutuskan apakah akan menerima
atau tidak jika diterima maka bagian pembelian akan menerima barang dan nota konsinyasi yang
akan disimpan.
Apabila akan melakukan retur maka bagian pembelian akan memeriksa kecocokan nomor obat
pada barang dan faktur terlebih dahulu setelah itu baru bisa melakukan retur, supplier akan
memberikan tanda terima berupa faktur retur, kemudian retur akan diproses terlebih dahulu, bila
proses retur selesai maka pihak supplier akan mengganti berupa uang atau mengganti dengan
barang baru dan kemudian tanda terima diserahkan ke supplier. Setelah melakukan pemesanan
menerima barang dan faktur pembelian, barang akan disimpan dan faktur pembelian diserahkan
pada bagian administrasi keuangan. Bagian administrasi keuangan menerima faktur pembelian.
Apabila apotek melakukan order secara kredit maka dari pihak supplier hanya akan
menyerahkan faktur berwarna kuning dan faktur lainnya menjadi arsip supplier atau pabrik, pada
tanggal akhir pelunasan supplier akan kembali untuk melakukan penagihan. Jika order dilakukan
secara tunai maka pihak supplier akan langsung memberikan faktur asli. Kemudian bagian
administrasi keuangan akan melakukan pembayaran dan juga akan melakukan pencatatan bukti
kas keluar pada buku pengeluaran kas, lalu menyimpan faktur pembelian.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan
informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para
pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Siklus pendapatan terdiri dari 4 aktivitas dasar yaitu entri pesanan penjualan (sales
order entry), pengiriman, dan penagihan. Siklus pengeluaran ( Expenditure cycle)
rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan
dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. siklus pengeluaran terdiri dari
empat aktivitas dasar, yaitu: memesan bahan baku dan jasa, Menerima bahan baku,
perlengkapan, dan jasa, Menyetujui faktur pemasok, Pengeluaran kas
DAFTAR PUSTAKA
1. http://siasikluspengeluarandea.blogspot.com
2. http://kampungdaygunklu.blogspot.com/2012/06/makalah-siklus-pendapetan-
pengeluaran.html
3. https://www.academia.edu/5166133/Makalah_SIA_-_SIKLUS_PENDAPATAN
4. http://makalahsikluspendapatan.blogspot.com/2014/12/siklus-pendapatan.html
5. Putra, Y. M., (2018). Sistem lnformasi Siklus Pendapatan dan Sistem Informasi
Siklus Pengeluaran. Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas
Mercu Buana: Jakarta.