Anda di halaman 1dari 7

Bab 9

Konsep Diri
1. Pengertian Konsep Diri
Sebuah sistem perspektif yang berubah-ubah dibentuk di dalam komunikasi kita dengan orang
lain dan diri sendiri.

2. Komunikasi dan Mengidentifikasi diri.


Orang yang merasa dirinya harus menyelesaikan komunikasinya dengan orang lain.
Bukan suatu pembawaan dari lahir, melainkan proses cara berkomunikasi dengan orang lain.
Harapan atau perintah kita akan menghasilkan tindakan kita. Harapan itu masuk ke mindset kita dan
menjadi pikiran dan tindakan kita.
A. Particular Others
Sebuah proses dimana kita melihat orang lain dengan melalui pandangan orang
lain yang disebut reflect A.
B. The Generalized Other
Kumpulan dari aturan aturan, peran peran, dan tingkah laku yang didukung
dengan keseluruhan masyarakat dan komunitas social yang kita miliki. Menurut
Mappiarne citra diri terbagi tiga yaitu ;
 Citra diri adalah diri kita dilihat oleh diri kita sendiri.
 Dilihat orang lain, presepsi atau tanggapan seseorang tentang diri kita.
 Mengacu pada tipe-tipe orang yang saya ketahui tentang diri saya (ideal self)
Kesabaran akan pandangan pendapat, penilaian dan sikap seseorang terhadap dirinya
sendiri meliputi fisik, diri pribadi.

3. Komunikasi dengan Anggota Keluarga.


A. Direct definision
Komunikasi secara eksplisit memberitahukan siapa diri kita dengan memberikan
label terhadap diri dan perilaku kita.

B. Life scripts
Aturan-aturan untuk hidup dan sebuah identitas.

C. Attachment styles
Pola pengasuhan yang mengajarkan kita bagaimana melihat diri sendiri dalam
hubungan pribadi.
 Secure attachment style
Seorang anak jika diberikan kasih sayang dan perhatian, dia akan cenderung
menjadi anak yang penuh kasih sayang, bias mengontrol kekecewaannya.
 Feraful attachment style
Pemberian komunikasi yang negative, perilaku kasar yang diterapkan ke anak, dia
akan merasa dirinya tidak dicintai dan tidak pantas dicintai karena mereka merasa tidak
nyaman.
 Self-Disclosure
Pengungkapan informasi pribadi kita kepada orang lain dan menerima komentar-
komentar dari mereka yang bersifat mendukung.

Johari Window menyatakan empat tipe dari informasi dan persepsi yang relevan dengan
diri sendiri:
a. The open area : diketahui diri sendiri dan orang lain.
b. The blind area : orang lain diketahui tapi diri kita sendiri tidak.
c. The hidden area : diketahui diri sendiri dan memilih untuk tidak mengungkapkan
kepada orang lain.
d. The unknown area : diketahui diri sendiri dan orang lain tidak mengetahuinya.

4. Komunikasi dengan masyarakat.


Masyarakat adalah orang orang yang saling berinteraksi satu sama lain dalam suatu daerah dan
berbagi kebudayaan. Masyarakat termasuk generalisasi, dimana masyarakat memengaruhi kita sendiri
dalam memandang diri kita karena masyarakat melihat dari kita sebagai anggota dari suatu kelompok
tertentu di masyarakat.

A. Ras
Karakteristik luar yang diturunkan secara genetic yang membedakan satu kelompok
dengan kelompok lain.
B. Gender
Seperangkat peran dan perilaku, kegiatan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan
perempuan yang dikontruksi secara sosial dalam suatu masyarakat. Perempuan selalu dharapkan
untuk bersikap memuji, peduli, dan kooperatif.
C. Sexual Orientation
Pola ketertarikan terhadap laki-laki, perempuan, keduanya, atau tidak sekalipun.
Masyarakat memandang homoseksual kaum yang normal, kaum yang benar. Karena melakukan
secara nilai dan moral oleh masyarakat. Kaum ini memiliki sifat yang terbuka karena diterima di
masyarakat. Masyarakat memandang homoseksual/lesbi kaum yang tidak normal, sehingga
kaum ini memiliki konsep diri kaum yang “salah” karena mereka melakukan hal yang dianggap
salah dan menyimpang secara nilai dan moral oleh masyarakat. Kaum ini sifatnya tertutup
karena tidak diterima.
D. Socioeconomic Level
Khususnya income/penghasilan mempengaruhi bagaimana kita memandang diri kita
sendiri.

5. Panduan untuk Berkomunikasi dengan Diri Kita Sendiri.

 Merefleksikan dengan kritis pada perspektif sosial.


Orang-orang cenderung untuk menginternalisasi perspektif dari orang lain. Hal ini diperlukan
karena tidak semua perspektif orang lain bersifat konstruktif dan cocok dengan kita.

 Berkomitmen untuk mengembangkan diri.


Pertumbungan pribadi bukan bersifat fisik melainkan psikis.
o Set realistic Goals
Buat tujuan yang realistis, buat rencana untuk mengembangkan diri kita agar kita bisa
menerapinya.
o Asess Yourself Fairly
Menilai secara adil, membandingkan diri kita dengan orang yang kemampuan dan
situasinya sama dengan kita.
o Self-Disclosure Appropriately
Pengungkapan diri secara tepat, kita harus melakukannya secara tepat dan tidak kepada
sembarang orang. Maka dapat membantu kita mengembangkan kesadaran diri kita
sendiri.
o Create a Supportive Context for the Change You Seek
Membuat suatu konteks yang mendukung bagi perubahan yang bisa dicari. Memikirkan
tujuan yang ingin dicapai. Sering-seringlah bersama orang-orang tertentu yang dapat
menilai pribadi kita. Namun orang lain itu bukan satu-satunya, kita juga harus
berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
BAB 10
Commitment relationship adl komitmen yang secara sukarela terjadi dianara individu yang
tidak dapat terganti yang di pengaruhi oleh peraturan, dialectic hubungan dan konteks keadaan
sekitar.
Feature of personal relationship:
Uniqueness
Commitment yaitu sebuah keputusan untuk tetap menjalin sebuah hubungan. Komitmen
tumbuh dan berkembang dari investment.
Relationship rules, setiap hubungan pasti memiliki sebuah pedoman tentang bagaimana cara
mereka berkomunikasi dan menintrepestasikan komunikasi tersebut satu sama lain.
Affected by contexts, personal relationship tidak terisolasi dari dunia sosial, justru lingkungan
di sekitar hubungan tersebut dapat mempengaruhi cara berinteraksi dengan orang lain.
Contohnya keluarga apat mempengaruhi kita dalam hal apa yang kita cari dari orang lain dan
dengan siapa kita ingin menjalin sebuah hubungan.
Relationship dialectics, final quality dari sebuah personal relationship yang akan menghadikan
sebuah dialectic hubungan. Ada 3 macam dialek dalam sebuah hubungan
- Autonomy/conection, yaitu sebuah dialektik yang melibatkan hasrat untuk berpisah,
tetapi di sisi lain juga ingin terkoneksi dengan orang lain.
- Novelty/ predictability yaitu oposisi hasrat untuk melakukan rutinitas yang familiar dan
hasrat untuk sesuatu yang baru atau kesenangan yang baru
- Openness/closedness dialektik, melibatkan keinginan atau hasrat keterbukaan dalam
ketengangan dengan keinginan utuk pembentukan privacy.
Evolutionary course of personal relationship , setiap hubungan memiliki langkah tersendiri
untuk mengembangkan hubungan tersebut dengan cara yang unik. Perubahan di dalam sebuah
hubungan tidak terjadi secara automatically. Pengalaman secara particular dapat menyebabkan
sebuah hubungan menjadi lebih intim atau sebaliknya. Ada dua tahap evolusi dari hubungan
secara personal
- Friendship, kebanyakan pertemanan di muali dari interaksi yang di dasari oleh peran
sosial. Ketika kita menikmati awalnya sebuah interksi kita akan mencoba untuk mencari
tau tentang mereka secara lebih baik. Pertukaran pertemanan tidak dramatis, mereka
membiarkan kita untuk mengexplore potensi untuk menjalin hubungan yang lebih dalam.
Pertemanan tumbuh ketika seseorang memperlihatkan perkembangan keterlibatan dan
kepedulian satu sama lain.
- Romantic relationship, interaksi tercepat dalam sebuah romantic relationship adalah
dengan menunjukan kepedulian. Dua hal yang paling mempengaruhi awal interaksi
adalah proximity (kedekatan) dan similarity (kesamaan). Proximity atau physical
nearness mempengaruhi awalan sebuah atraksi. Similarity(kesamaan) juga penting dalam
romantic relationship. Ketika banyak kesamaan daam sebuah hubungan maka akan lebih
mudah bagi mereka untuk menjalankan romantic relationship.
BAB 11
Adanya sebuah group dapat dibuktikan dengan adanya interaksi dan adanya ketergantungan
antar anggota group yang memiliki tujuan umum serta berbagi peraturan tingkah laku. Group
beranggotakan maksimal 4orang.
Team / tim adalah semacam special group yang di berakarakteristik dari perbedaan yang saling
melengkapi sesama anggota dan menjadi pendiri yang kuat sebagai identitas bersama.
The rise of group and team:
- project team adalah team yang dibuat untuk menjalankan sebuah project yang di bentuk
dari orang orang yang memiliki keahlian yang berhubungan dengan project tsb dan orang
yang memiliki pengetahuan dan keahlian untuk membentuk tujuan umum.
- focus group, yaitu group yang di bentuk untuk mencari tau tentang apa yang orang lain
pikirkan secara efektif, product issue, atau orang.
- brainstroming group, tujuan dari brainstorming group adalah mewujudkan banyak tujuan
yang mungkin terjadi. Untuk mengatur nada komunikasi yang kreatif, pemimpin atau
fasilitator brainstorming kelompok mengekspresikan energi, memicu imajinasi anggota,
dan menanggapi antusias ide-ide.
- Advisory Groups yaitu kelompok penasihat yang mengembangkan dan menyerahkan
rekomendasi kepada orang lain, untuk membuat keputusan akhir.
- Quality Improvement Teams yaitu tim peningkatan kualitas yg meliputi tiga atau lebih
orang yang memiliki keterampilan yang berbeda atau pengetahuan dan yang bekerja
sama untuk meningkatkan kualitas dalam suatu organisasi
- Decision Making Group Tujuan dari kelompok ini adalah untuk membuat suatu
keputusan. Biasanya dalam bentuk yang lebih spesifik.

Potensi Keterbatasan Grup


Kelemahan yang paling signifikan dari diskusi kelompok yaitu membutuhkan waktu untuk
proses kelompok dan potensi tekanan yang mengganggu kualitas pengambilan keputusan.
Dibutuhkan waktu yang cukup besar untuk setiap orang mengungkapkan pikiran,
mengklarifikasi kesalahpahaman, dan menanggapi pertanyaan atau kritik.

Potensi Kekuatan dari Grup


Sebuah kelompok jelas lebih unggul di banding tugas individu dalam ide-ide, dari segi
perspektif, pengalaman, dan keahlian dapat membawa untuk menanggung pada pemecahan
masalah.

Fitur Kelompok Kecil

 Kohesi, Kohesi adalah tingkat kedekatan antara anggota dan rasa semangat kelompok. Dalam kelompok
yang sangat kohesif, anggota melihat diri mereka sangat terkait erat dan berkomitmen untuk
mewujudkan tujuan bersama.
 Ukuran Kelompok. Jumlah orang dalam kelompok mempengaruhi jumlah dan kualitas komunikasi.
Ketika ukuran kelompok meningkat, kontribusi dari setiap anggota cenderung menurun.
 Struktur Kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dalam
pencapaian tujuan. Power over adalah kemampuan yang membantu atau merugikan orang lain.
 Pola Interaksi, ada sentralisasi dan desentralisasi
 Norma Kelompok,kelompok norma mengendalikan segala sesuatu dari yang paling sepele untuk aspek
yang paling penting dari kehidupan kelompok

BAB 12
Communication in Organization
Key features of Organizational Communication

 Structure, sebuah organisasi harus memiliki struktur kepemimpinan yang jelas. Di dalam
sebuah organisasi, sebuah struktur menjamin sebuah prediksi tentang peran, prosedur,
dan harapan.
 Communication network, adalah hubungan yang terjadi diantara para anggota
organisasi, baik itu hubungan yang bersifat formal maupun non-formal.
 Link to external environment, artinya pelaksanaan sebuah organisasi, tidak bisa dipahami
secara sederhana hanya dengan melihat kedalam organisasi tsb, namun juga harus
melihat kebagian luarnya. Salah satu contoh lingkungan luar yang sangat erat
hubungannya dengan organisasi dapat memengaruhi kinerja.

Organization Culture, budaya organisasi terdiri dari cara berpikir, bertindak, dan pemahaman
tentang pekerjaan yang di miliki oleh seluruh anggotanya dan dapat mencerminkan identitas
organisasi (wood, 2011: 253).
 Vocabulary, dimensi komunikasi yang paling jelas terllihat dalam kultur organisasi
adalah vocabulary atau penggunaan kata kata. Ada 2 jenis vocabulary, yaitu:
- Hierarcial Language, yaitu bahasa yang digunakan bergantung pada status dan
posisinya dalam organisasi itu. Misalnya, pemimpin perusahaan menyapa para karyawan
hanya dengan menyebut nama mereka. Namun, para karyawan menyapa pimpinannya
dengan menyebut bapak, ibu, dsb.
- Masculine Language ,menurut sejarah, organisasi dilakukan oleh pria sebagian besar
memegang posisi penting dalam organisasi, maka banyak organisasi yang menggunakan
bahasa yang berhubungan dengan kepentingan dan pengalaman pria daripada wanita.
 Stories, cerita juga punya peran yang nyata juga dalam membangun dan memelihara
budaya organisasi. Ada 3 maca, cerita yang penting pada konteks culture organisasi:
- Corporate stories, corporate stories dapat menyampaikan nilai, gaya dan sejarah dalam
organisasi tersebut. Fungsi dari corporate stories adalah sebagai sosialisasi terhadap
anggota baru tentang budaya yang ada di dalam organisasi tsb.
- Personal stories, anggota organisasi juga menceritakan sebuah cerita tentang diri mereka.
Melalui cerita ini ia dapat menyampaikan ttg bagaimana pandangannya dan bagaimana ia
ingin dipandang.
- Collegial Stories, Cerita yang berasal dari pengalaman teman sejawat dalam organisasi
dapat digunakan untuk memotivasi, menyatukan, dan mempererat hubungan diantara
anggota organisasi
BAB 13 PUBLIC SPEAKING
Ciri Khas dari Public Speaking
Walaupun Public Speaking memperluas percakapan, namun Public Speaking berbeda dengan
percakapan biasa dalam dua hal.
- Pertama, Public Speaking membutuhkan rencana dan persiapan dalam prakteknya.
- Kedua, pembicara mendominasi presentasi/pidatonya. Berbeda seperti wawancara,
interaksi pribadi, dan musywarah kelompok.

Tujuan dari Berpidato


Tiga tujuan utama dalam berpidato atau meyampaikan pesan adalah untuk :
- Menghibur. Tujuan utamanya adalah agar audien terlibat, tertarik, terhibur, dan senang
atas apa yang disampaikan pembicara.
- Memberi Informasi.Agar audien memperoleh pengetahuan dari apa yang kita
sampaikan dan juga memperkaya pengetahuan terhadap topic-topik tertentu.
- Mengajak. Bertuuan mengajak, meyakinkan, mengubah perilaku, mempengaruhi dan
memotivasi audien untuk melakukan sesuatu.
Merencanakan dan Menyajikan Pidato
Langkah-langkah yang tepat untuk menyajikan sebuah pidato sebagai berikut:
1. Menghasilkan kredibilitas, muncul ketika audien percaya kepada pembicara. Yaitu dari
persepsi audien terhadap pembicara, wewenang pembicara, pengetahuan dan keahlian
pembicara, dinamisme dan karakter pembicara
2. Merencakan sebuah pidato, adapun yang harus dipersiapkan oleh pembicara adalah topik
yang berisi latar belakang, pengetahuan tingkah laku moral dan ketertarikan pendengar.
3. Mengelola pidato. Di tahap inilah seorang pembicara dinilai oleh para audien. Sebuah
pidato harus diatur dengan baik mulai dari perkenalan, isi, kesimpulan hingga transisi.
4. Meneliti dan mendukung gagasan pidato. Bukti adalah bahan yang digunakan untuk
mendukung klaim
5. Mengembangkan penyampaian yang efektif. Penyampaian materi yang menarik
sangatlah penting. Penyampai juga harus menjaga kontak mata dengan pendengar dan
menunjukan bahwa sang penyampai menghampiri si pendengar

Pedoman Berbicara di Depan Umum

- Memahami dan Mengelola Kegelisahan Berbicara


- Hindari penyebab Ketakutan Berkomunikasi
- Beradaptasi Saat Pidato di Depan Umum
Bab 14
Mass communication

Anda mungkin juga menyukai