Konsep Diri
1. Pengertian Konsep Diri
Sebuah sistem perspektif yang berubah-ubah dibentuk di dalam komunikasi kita dengan orang
lain dan diri sendiri.
B. Life scripts
Aturan-aturan untuk hidup dan sebuah identitas.
C. Attachment styles
Pola pengasuhan yang mengajarkan kita bagaimana melihat diri sendiri dalam
hubungan pribadi.
Secure attachment style
Seorang anak jika diberikan kasih sayang dan perhatian, dia akan cenderung
menjadi anak yang penuh kasih sayang, bias mengontrol kekecewaannya.
Feraful attachment style
Pemberian komunikasi yang negative, perilaku kasar yang diterapkan ke anak, dia
akan merasa dirinya tidak dicintai dan tidak pantas dicintai karena mereka merasa tidak
nyaman.
Self-Disclosure
Pengungkapan informasi pribadi kita kepada orang lain dan menerima komentar-
komentar dari mereka yang bersifat mendukung.
Johari Window menyatakan empat tipe dari informasi dan persepsi yang relevan dengan
diri sendiri:
a. The open area : diketahui diri sendiri dan orang lain.
b. The blind area : orang lain diketahui tapi diri kita sendiri tidak.
c. The hidden area : diketahui diri sendiri dan memilih untuk tidak mengungkapkan
kepada orang lain.
d. The unknown area : diketahui diri sendiri dan orang lain tidak mengetahuinya.
A. Ras
Karakteristik luar yang diturunkan secara genetic yang membedakan satu kelompok
dengan kelompok lain.
B. Gender
Seperangkat peran dan perilaku, kegiatan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan
perempuan yang dikontruksi secara sosial dalam suatu masyarakat. Perempuan selalu dharapkan
untuk bersikap memuji, peduli, dan kooperatif.
C. Sexual Orientation
Pola ketertarikan terhadap laki-laki, perempuan, keduanya, atau tidak sekalipun.
Masyarakat memandang homoseksual kaum yang normal, kaum yang benar. Karena melakukan
secara nilai dan moral oleh masyarakat. Kaum ini memiliki sifat yang terbuka karena diterima di
masyarakat. Masyarakat memandang homoseksual/lesbi kaum yang tidak normal, sehingga
kaum ini memiliki konsep diri kaum yang “salah” karena mereka melakukan hal yang dianggap
salah dan menyimpang secara nilai dan moral oleh masyarakat. Kaum ini sifatnya tertutup
karena tidak diterima.
D. Socioeconomic Level
Khususnya income/penghasilan mempengaruhi bagaimana kita memandang diri kita
sendiri.
Kohesi, Kohesi adalah tingkat kedekatan antara anggota dan rasa semangat kelompok. Dalam kelompok
yang sangat kohesif, anggota melihat diri mereka sangat terkait erat dan berkomitmen untuk
mewujudkan tujuan bersama.
Ukuran Kelompok. Jumlah orang dalam kelompok mempengaruhi jumlah dan kualitas komunikasi.
Ketika ukuran kelompok meningkat, kontribusi dari setiap anggota cenderung menurun.
Struktur Kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dalam
pencapaian tujuan. Power over adalah kemampuan yang membantu atau merugikan orang lain.
Pola Interaksi, ada sentralisasi dan desentralisasi
Norma Kelompok,kelompok norma mengendalikan segala sesuatu dari yang paling sepele untuk aspek
yang paling penting dari kehidupan kelompok
BAB 12
Communication in Organization
Key features of Organizational Communication
Structure, sebuah organisasi harus memiliki struktur kepemimpinan yang jelas. Di dalam
sebuah organisasi, sebuah struktur menjamin sebuah prediksi tentang peran, prosedur,
dan harapan.
Communication network, adalah hubungan yang terjadi diantara para anggota
organisasi, baik itu hubungan yang bersifat formal maupun non-formal.
Link to external environment, artinya pelaksanaan sebuah organisasi, tidak bisa dipahami
secara sederhana hanya dengan melihat kedalam organisasi tsb, namun juga harus
melihat kebagian luarnya. Salah satu contoh lingkungan luar yang sangat erat
hubungannya dengan organisasi dapat memengaruhi kinerja.
Organization Culture, budaya organisasi terdiri dari cara berpikir, bertindak, dan pemahaman
tentang pekerjaan yang di miliki oleh seluruh anggotanya dan dapat mencerminkan identitas
organisasi (wood, 2011: 253).
Vocabulary, dimensi komunikasi yang paling jelas terllihat dalam kultur organisasi
adalah vocabulary atau penggunaan kata kata. Ada 2 jenis vocabulary, yaitu:
- Hierarcial Language, yaitu bahasa yang digunakan bergantung pada status dan
posisinya dalam organisasi itu. Misalnya, pemimpin perusahaan menyapa para karyawan
hanya dengan menyebut nama mereka. Namun, para karyawan menyapa pimpinannya
dengan menyebut bapak, ibu, dsb.
- Masculine Language ,menurut sejarah, organisasi dilakukan oleh pria sebagian besar
memegang posisi penting dalam organisasi, maka banyak organisasi yang menggunakan
bahasa yang berhubungan dengan kepentingan dan pengalaman pria daripada wanita.
Stories, cerita juga punya peran yang nyata juga dalam membangun dan memelihara
budaya organisasi. Ada 3 maca, cerita yang penting pada konteks culture organisasi:
- Corporate stories, corporate stories dapat menyampaikan nilai, gaya dan sejarah dalam
organisasi tersebut. Fungsi dari corporate stories adalah sebagai sosialisasi terhadap
anggota baru tentang budaya yang ada di dalam organisasi tsb.
- Personal stories, anggota organisasi juga menceritakan sebuah cerita tentang diri mereka.
Melalui cerita ini ia dapat menyampaikan ttg bagaimana pandangannya dan bagaimana ia
ingin dipandang.
- Collegial Stories, Cerita yang berasal dari pengalaman teman sejawat dalam organisasi
dapat digunakan untuk memotivasi, menyatukan, dan mempererat hubungan diantara
anggota organisasi
BAB 13 PUBLIC SPEAKING
Ciri Khas dari Public Speaking
Walaupun Public Speaking memperluas percakapan, namun Public Speaking berbeda dengan
percakapan biasa dalam dua hal.
- Pertama, Public Speaking membutuhkan rencana dan persiapan dalam prakteknya.
- Kedua, pembicara mendominasi presentasi/pidatonya. Berbeda seperti wawancara,
interaksi pribadi, dan musywarah kelompok.