Topik: Supervisi Pendidikan, Tenaga Kependidikan, dan program Sertifikasi Guru
Moderator: Firnindia Putri
Notulen: Izjaachwatul Diah
Kelompok 4
Dosen Model: Galuh Fahmi Fachrezi
Observer:
1. Fahrul Ghani Muhaimin
2. Zemira Shine 3. Ike Safitri 4. Dinda Ratu Ragil 5. Shita Anastasia 6. Alfian Ramadhana
Keaktifan
Izjaachwatul Diah : Menjelaskan isi artikel yang dibaca
Firnindia Putri : Menjelaskan isi artikel yang dibaca Rahmat Aditya : Berpendapat saat sesi diskusi Hafidh Yanuar : Berpendapat saat sesi diskusi Karrel Fernandasyah : Berpendapat saat sesi diskusi Melia Dita S : Berpendapat saat sesi diskusi
Kegiatan Refleksi
1. Refleksi Dosen Model (Galuh Fahmi)
Datang terlambat Dalam kegiatan pembelajaran terkesan tergesa-gesa Masih kurang menguasai materi 2. Refleksi Observer 1 (Fahrul Ghani) Kegiatan diskusi pada kelompok 1 sudah berjalan dnegan baik, antar mahasiswa sudah mengutarakan pendapatnya Kekurangan daro dosen model adalah datang terlambat, sebaiknya memasang alarm agar tidak terlambar Saat kegiatan penjelasan oleh guru, dosen model harap menegur mahasiswa yang kurang fokus 3. Refleksi Observer 2 (Zemira Shine) Dosen model terlalu teacher center sehingga mahasiswa banyak yang mengantuk. Untuk kelompok 2, sudah baik dalam hal berdiskusi dan berusaha untuk memberitahhu apa yang sudah ditemukan. Namun kelemahan nya saat selesai mengerjakan soal dengan waktu yang panjang membuat anggota kelompok 2 mulai bosan dan sudah tidak berdiskusi tentang permasalahan di artikel. Hal yang patut dicontoh dari dosen model adalah berani mengambil yang berbeda dari yang lain. Berani mengajukan pertanyaan yang memotivasi siswa 4. Refleksi Observer 3 (Ike Safitri) Secara keseluruhan untuk kelompok 3 sudah baik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dimana sesama anggota saling mengutarakan pendapat dan memanfaatkan hp dg baik untuk kegiatan pembelajaran. Namun ada satu orang yang kurang termotivasu untuk mengutarakan pendapat. Hal ini dapat disebabkan memang karena pendiam Pelajaran berharga yang dapat diambil dari dosen model adalah dalam hal pengaturan tempat duduk dan kemampuan membimbing setiap kelompok, mengingatkan durasi waktu, mengajukan ke kelompok lain untuk berpendapat saat sesi diskusi, mempunyai sikap peduli kepada mahasiswa, dapat menjangkau semua kelompok 5. Refleksi Observer 4 (Dinda Ratu) Kelompok 4 sudah mnegikuti kegiatan pembelajaran yang baik, mungkin memang ada salah seorang mahasiswa yang tidak mengutarakan pendapat di awal diskusi. Namun akhirnya juga ikut mengutarakan pendapat. Pelajaran yang dapat diambil dari dosen model adalah meminta pendapat mahasiswa lain baik saat menanggapi jawaban mahasiswa yang maju ataupun pertanyaan dosen. Selain itu pengaturan tempat duduk juga tidak berat sebelah 6. Refleksi Observer 5 (Shita Anastasia) Kelompok 5 sudah saling mengutarakan pendapat namun terdapat satu anggota kelompok yang awalnya berpendapat namun tidak lagi karena terdapat anggota kelompok lain yang mendominasi. Pelajaran berharga dari dosen model adalah mengarahkan siswa untuk memberikan solusi dengan pertanyaan-pertanyaan 7. Refleksi observer 6 (Alfian Ramadhana) Kelompok 6 sudah baik dan terlibat aktif dalam kegiatan diskusi. Tidak ada mahasiswa yang tidak mengikuti kegatan diskusi. Pelajaran berharga dari dosen model adalah pemahaman dan pembawaan materi sangat baik. 8. Refleksi Mahasiswa (Fikri Syahir Robi) Sudah bagus kegiatan pembelajarannya, pengaturan waktunya sudah diperbaiki, namun kegiatan diskusi dan tanya jawab dosen model dengan mahasiswa masih kurang seperti saya yang ingin bertanya kepada dosen model tetapi ternyata waktunya sudah habis 9. Refleksi Mahasiswa (Mileni Umi) Dosen model dalam pemanfaatan papan tulis masih kurang terstruktur, tulisan kurang baik, dan kedepannya agar lebih memanfaatkan papan tulis dengan terstruktur 10. Refleksi Mahasiswa (Witia Ardipeni) Saat kegiatan diskusi tidak hanya bertanya kepada mahasiswa namun juga memberi jawaban 11. Refleksi Dosen Pengampu (Bu Rifka) Sudah keluar dari STAD, kelompok 4 membawakan model pembelajaran yang mengedepankan 4C. Kekurangan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh dosen model adalah tidak adanya apersepsi melainkan langsung ke topik inti. Dosen model menampilkan style nya tersendiri dalam mengajar. Papan tulis sudah digunakan dengan baik dibandingkan kegiatan yang sebelum-sebelumnya. Penyusunan indikator pembelajaran di LKM lebih spesifik jika dibandingkan di tujuan pembelajaran