Anda di halaman 1dari 3

ESSAY

MASALAH KEPERAWATAN DALAM ASUHAN


KEPERAWATAN SEKSUALITAS

Disusun Oleh :
Ismail Marzuki Abdullah
NIM : 821213006

POSIKO SOSIAL DAN BUDAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI


PONTIANAK TAHUN 2021
MASALAH KEPERAWATAN DALAM ASUHAN KEPERAWATAN SEKSUALITAS

Seksualitas manusia merupakan subyek kompleks karena meliputi berbagai isu,


perilaku dan proses, termasuk identitas seksual dan perilaku seksual, fisiologis, psikologis,
sosial, budaya, aspek politik dan spiritual atau aspek kepercayaan dari seks (Windu, 2009).
Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan seksual bukan hanya tidak adanya
penyakit, disfungsi atau kelemahan, tetapi menyangkut segala hal tentang seksualitas yang
berkaitan dengan keadaan fisik, emosional, mental, dan kesejahteraan sosial. Kesehatan
seksual dapat mengalami gangguan, salah satunya adalah disfungsi seksual.

A. Komponen kesehatan seksualitas


1. Konsep seksual diri
Nilai tentang kapan, dimana, dengan siapa dan bagaimana seseorang
mengekspresikan seksualitasnya
2. Body image
Kesadaran diri sendiri bagaimana seseorang memandang (merasakan) penampilan
tubuhnya dengan seksualitasnya
3. Identitas seksual
Indentitas biologis : kromoosom seks, hormon seks, kelamin
Identitas jender : suatu pandangan mengenai jenis kelamin seseorang sebagai
laki-laki atau perempuan
4. Orientasi seksual
Orientasi seksual akan mempengaruhi gaya hidup seseorang

B. Seksual yang Sehat Meliputi :


1. Bebas dari gangguan fisik maupun psikologis penyimpangan seksual
2. Mempunyai pengetahuan yang akurat tentang seksualitas.
3. Kesesuaian antara jenis kelamin, identitas, dan peran.
4. Bersikap positif terhadap seksual.

C. Karakteristik kesehatan seksualitas


1. Kemampuan mengekpresikan potensi seksual, dengan meniaakan kekerasan,
eksploitasi dan penyimpangan seksual
2. Kemampuan mengekspresikan seksual melalui komunikasi, sentuhan, emosional
dan cinta
3. Mampu membina hubungan efekti dengan orang lain
4. Mendapat keturunan

seksual merupakan suatu kondisi ketika individu mengalami suatu perubahan fungsi
seksual selama fase respons seksual berupa hasrat, terangsang, dan/atau orgasme, yang
dipandang tidak memuaskan, tidak bermakna, atau tidak adekuat dalam hal ini perawat
memiliki peranan penting dalam melakukan identifikasi awal terhadap masalah seksual yang
terjadi, melakukan investigasi mendalam dan memasukkan dalam proses keperawatan dengan
pengkajian sampai evaluasi yang komprehensif, serta membantu klien dan pasangan untuk
menyusun rencana kesehatan sehingga tercapai kesehatan dan kesejahteraan seksual
(Dunning, 2003 dalam Whitehouse, 2009)

Daftar pustaka

https://slideplayer.info/slide/4878589/

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta:EGC Wilkinson, Judith M. (2011). Buku
Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosa NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC Edisi 9. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai