Kelompok 2 - Pengabis - MAB C P2 Subsistem Agribisnis Pangan Dan Non Pangan
Kelompok 2 - Pengabis - MAB C P2 Subsistem Agribisnis Pangan Dan Non Pangan
Kelompok 2 - Pengabis - MAB C P2 Subsistem Agribisnis Pangan Dan Non Pangan
KELOMPOK 2
OLEH :
Anggraini Susanti (J0310211021)
Deni Rahman (J0310211193)
Dwicahyo Waskito Nugroho (J0310211282)
Hamdah Istifha Dinia (J0310211373)
Mahayu Mawar Kalista (J0310211277)
Marissa Zevania Simbolon (J0310211153)
1
Tujuan makalah :
4.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Subsistem Hulu
Dalam Subsistem Hulu kita perlu menyiapkan input-input produksi yang
dibutuhkan dalam budidaya Udang Galah yaitu Persiapan Kolam, Pemilihan
Benih, Perlengkapan yang digunakan untuk budidaya udang galah,
Pemilihan pakan.
a. Persiapan kolam
Kolam terpal sangat cocok untuk udang galah dan tanah yang
digunakan dalam budidaya udang galah adalah tanah yang tidak
berlumpur dan berpasir dengan dasar kolam yang harus rata dan
dibuat kemalir (caren) secara diagonal dari saluran masuk dan
pembuangan air yang dipasang penyaring air (filter). Hal ini
dilakukan agar memudahkannya dalam memanen. Sebelum kolam
digunakan, keringkan kolam selama beberapa hari. Pengeringan Ini
bertujuan untuk menguraikan senyawa sulfida dan beracun yang
berbahaya bagi udang galah yang ada dalam tanah. Setelah itu, isi
air hingga 30 cm tingginya.
b. Pemilihan benih
Induk jantan memiliki ciri berupa bentuk tubuh bagian perut yang
lebih ramping serta ukuran pleuronnya lebih pendek. Sedangkan
induk betina memiliki bentuk tubuh bagian perut melebar dan
pleuronnya sedikit memanjang. Induk yang akan digunakan untuk
usaha budi daya udang galah haruslah memiliki syarat-syarat berikut
ini.
● Memiliki warna kulit yang kehijauan
● Organ tubuh yang lengkap, tidak cacat dan tidak terlihat adanya
kelainan pada bentuknya.
● Bebas dari segala bentuk penyakit
● Mampu bergerak secara aktif
● Sudah berumur minimal 8 bulan dan memiliki bobot yang pas.
Bobot minimal untuk jantan adalah 50 gram dan betina 35 gram.
● Berasal dari tempat hasil perbanyakan induk yang mempunyai
tahapan seleksi. Jenis indukan seperti ini dapat diperoleh dari
instansi yang telah melakukan program pengindukan udang galah.
3
c. Aerator kincir air. Untuk menciptakan oksigen terlarut yang
cukup anda tentu membutuhkan aerator yang tepat. Dengan
harganya yang terjangkau dan menjadi yang paling banyak
dibutuhkan oleh para pembudidaya udang galah, walaupun dengan
kinerja penghasil oksigen yang rendah.
d. DO Meter untuk memastikan apakah kadar oksigen terlarut
dalam tambak anda berapa pada kondisi optimal.
e. pH Meter untuk melakukan pengecekan pH air secara rutin agar
kita tahu apakah tambak memiliki kualitas air yang baik atau
tidak.
d. Pemilihan pakan
Syarat dalam pembelian pakan buatan udang galah: Protein yang
terkandung antara 44-56%. Lemak yang terkandung minimal 5%,
namun lebih optimal jika sekitar 12%. Karbohidrat yang terkandung
sekitar 22%. Pakan yang dipilih adalah pakan buatan dengan
kebutuhan makro untuk udang galah dapat terpenuhi dan pakan
buatan yang dipilih adalah pakan buatan bentuk tepung yang
diproduksi oleh PT. Matahari Sakti.
2. Subsistem Onfarm
Pemeliharaan udang galah meliputi banyak faktor seperti persiapan lahan
budidaya, pakan,temperatur dan kondisi air, sistem alas kolam yang
menggunakan teknologi geomembrane. Untuk mengontrol temperatur dan
kondisi air dilakukan dengan menggunakan alat,
Salinity Refraktometer, Ph meter, dan Aerator. Benih udang galah sangat
sensitif dengan kondisi air, kondisi air yang baik memiliki Ph antara 7 - 8,5
yaitu memiliki tingkat netral sedangkan Suhu yang dibutuhkan oleh udang
galah untuk tumbuh dengan baik adalah 19 hingga 30 derajat celsius. Ciri-ciri
benih udang galah yang baik yaitu tingkat ketahanan yang tinggi terhadap
indensi penyakit, tidak cacat atau necrois, dan lincah atau aktif berenang
apabila dipindahkan ke wadah yang lain. Benih udang galah yang terawat
dengan baik akan menghasilkan kualitas yang baik. Kondisi air yang tidak
kotor juga sangat mempengaruhi pertumbuhan udang galah, Kondisi air yang
kotor akan membuat kualitas udang galah menurun. Geomembrane dapat
mengatasi masalah ini. Geomembrane adalah lapisan plastik yang ditempatkan
didasar tambak atau kolam. Keuntungan menggunakan geomembrane salah
satunya yaitu Geomembran dapat mempertahankan kualitas air, dikarenakan
geomembrane dapat menahan tanah dasar tambak untuk masuk dan
mencemari air, sehingga pencemaran air dapat terhindar Dengan baik.
Penyakit ekor putih (White Tail Disease/ WTD) dan penyakit otot putih
(White Muscle Disease/ WMD) yang menyerang udang galah disebabkan
oleh virus RNA Macrobrachium Rosenbergii Nodavirus yang dikenal
sebagai MrNV. Udang Galah yang telah terjangkit penyakit ini akan
mengakibatkan tubuh menjadi berwarna seperti putih susu. MrNV dapat
menyerang pada fase pertumbuhan stadia larva, postlarva, juvenil, calon
induk, yang berujung dengan kematian. Penyakit ini dikibatkan oleh kualitas
air yang buruk. Persiapan lahan untuk udang galah dilakukan dengan
4
menggunakan lahan yang luas dikarenakan udang galah ini memiliki habitat
yang hidup di dasar kolam dengan ukuran yang luas. Udang galah
membutuhkan lebar kolam atau tambak minimal 8 hingga 10 kaki atau sekitar
2,5 hingga 3 meter, mengingat ukurannya yang cukup besar sehingga
membutuhkan ruang yang nyaman untuk melancarkan kehidupannya. Udang
galah itu sendiri memiliki sifat teritorial dan kanibal , Luas kolam budidaya
yang terbatas menyebabkan sesama udang bersaing keras memperebutkan
wilayah teritorialnya. Untuk menyusuaikan terbatasnya lahan maka bisa
menggunakan teknologi apartemen udang galah. Apartemen Udang Galah
adalah bangunan dari bahan bamboo yang dibelah dan dirakit menyerupai
kerangka biliki/kamar seperti sebuah apartemen dan di tempatkan di dalam air.
Keuntungan dalam sistem apartemen udang galah ini antara lain tempat
bertengger dan berlindungnya udang-udang kecil, Dalam satu perangkat
apartemen, terdapat sekat atau bilik yang merupakan tempat tinggal tambahan
yang nyaman bagi udang. Akibatnya, terjadi peningkatan ruang yang bisa
ditempati udang. Selain itu, apartemen juga berfungsi sebagai tempat
berlindung saat udang berganti kulit (moulting). Dengan dua keuntungan
tersebut, padat teba bisa ditingkatkan dan kanibalisme dapat ditekan.
5
udang galah. Sehingga masa pembesaran udang galah bisa semakin cepat dan
cepat panen.
Panen
Biasanya masa panen udang galah dilakukan setelah proses pembesaran selama 3-
4 bulan. Saat panen terdapat dua cara panen yaitu panen sebagian dan panen total.
Panen sebagai merupakan cara panen yang dilakukan sedikit demi sedikit,
sedangkan panen total berarti udang ditangkap secara keseluruhan baik besar
maupun kecil.
Baik pada panen sedikit demi sedikit maupun pada panen total udang galah harus
ditangkap dalam keadaan hidup dan segar bugar.
Untuk penangkapan sedikit demi sedikit, biasanya menggunakan alat tangkap
jaring insang. Jaring tersebut di rentangkan selebar kolam, kemudian ditarik dari
6
satu sisi kolam ke sisi lainnya. Ukuran mata jaring sesuai dengan ukuran udang
yang sudah besar.
Untuk penangkapan total, dilakukan dengan pengesatan kolam. Malam menjelang
hari penangkapan, air kolam di keluarkan perlahan – lahan. Selanjutnya
penangkapan dimulai pada pukul 5 pagi. Alat yang di pakai dapat berupa seser,
serok, pecak, maupun tangan kosong.
Hasil tangkapan di tampung di dalam keranjang atau ember yang di beri tutup.
Selama penangkapan berlangsung harus ada aliran air yang masuk ke dalam
kolam. Hal ini berguna untuk mencegah udang galah mati kekurangan zat asam
untuk bernafas.
7
Adonan tepung basah :
● 2 sdm tepung terigu
● 1/2 butir telur
● 50 ml susu atau cream atau santan
● Garam secukupnya
● Merica secukupnya
● Kaldu jamur atau penyedap sesuai selera
● Parutan bawang putih secukupnya
Cara membuat:
1. Kupas udang, buang kotorannya, lalu bilas dengan air.
2. Kerat bagian perut udang (jarak sekitar 1/2 cm) dan jangan terlalu dalam.
3. Lalu tekan punggungnya dengan menggunakan jari seperti memijat, hingga urat
di punggung putus memanjang dan rata.
4. Buat adonan tepung basah. Campurkan tepung, telur, cream, bawang putih,
merica, dan kaldu jamur. Aduk hingga tercampur.
4. Lapisi udang dengan tepung terigu, adonan tepung basah, lalu tepung roti.
5. Goreng udang hingga warnanya keemasan.
6. Sajikan Ebi Furai dengan saus.
2. Strategi produksi
Kami memproduksi Ebi Furai yang belum ada dipasaran.dan kami juga
memberikan pilihan ukuran kepada konsumen. Proses produksi kami tidak
dilakukan sewaktu-waktu saja. Namun berjalan terus menerus selama ada waktu
luang.
8
3. Strategi penetapan harga
Harga merupakan suatu variabel yang mempunyai peranan penting dalam
dunia bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan
tentang bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Harga yang
kami tawarkan di sini, kami sesuaikan dengan sasaran kami yaitu para masyarakat
menengah ke bawah. Harga kami sesuaikan dengan bahan dan berbagai variable
lain. Kami akan mengutamakan kualitas makanan, dan tidak hanya berfokus
mengambil keuntungan semata.
5. Strategi kerjasama
Kami melakukan kerjasama mitra dengan berbagai perusahaan
retail seperti supermarket, dan juga marketplace seperti shopee dan lain-lain.
A. Perbankan
Pada subsistem ini subsistem mendukung pendanaan atas penciptaan bibit unggul
dan penggunaannya oleh peternak. Dari pendanaan oleh perbankan selanjutnya
dapat digunakan oleh para peneliti untuk pengembangan dan inovasi atas bibit
unggul udang galah yang masih kurang didalam budidaya perternakan udang
galah. Selain itu, melalui pendanaan pula pihak perbankan bisa juga menyetujui
pencairan dana oleh petambak yang kekurangan dana dalam input produksinya
utamanya modal untuk pembelian benih maupun pengadaan peralatan dalam
melakukan perternakan udang galah.
Disini pihak perbankan menjadi semacam pihak konsultan atas penggunaan dana
mereka oleh peternak. Pada umumnya pihak perbankan memang hanya terfokus
pada pendanaan di awal produksi saja, namun pada beberapa bank yang memiliki
tradisi organisasi yang kuat pengunaan atas modalpun menjadi wilayah kerja
mereka. Disitu mereka mengadakan peran pengawasan atas modal yang
digunakan. Bentuk pengawasan dapat diwujudkan melalui proses konsultasi oleh
peternak dan pihak bank apabila ada inisiatif dari keduabelah pihak dan
pengetahuan yang cukup oleh pengaudit teknis lapangan.
9
• Penunjang subsistem hilir
Pihak perbankan akan menjadi rujukan awal perusahaan distributor ayam maupun
perusahaan pengolahan seperti industri pembuatan makanan frozen food, dan lain
sebagainya untuk mendapatkan modal usaha. Permodalan ini selanjutnya akan
digunakan sebagai biaya pengadaan atas faktor-faktor produksi.
B. Transportasi
Disini peran transportasi sebagai unit distribusi dari peternak sebagai produsen
kepada konsumen yaitu hasil pengolahan yang sudah jadi berbentuk produk
tersebut didistribusikan ke masyarakat melalui pasar tradiosional maupun
supermarket dengan tepat waktu.
Di subsistem ini penelitian diutamakan pada pengadaan bibit udang galah yang
unggul dan bagaimana memproduksinya secara masal agar mampu digunakan
secara luas oleh peternak. Apabila terlaksana maka pelaksanaan atas proses
selanjutnya akan terdorong. Di pihak pendidikan bisa dengan menyediakan
tenaga yang mampu menyediakan proses produksi melalui lulusanya.
Disini penelitian atas teknik bagaimana cara memberikan pakan udang dalah
yang baik dan bagaimana cara merawat udang galah yang terkena penyakit. Maka
10
dari itu pihak pendidikan melakukan pengecekan seperti lulusan dokter hewan
agar udang galah tersebut selalu sehat dan terawat dengan baik.
Para inovator bisa menciptakan berbagai alat mesin yang lebih canggih yang dapat
menghasilkan produksi barang dengan banyak untuk menunjang keberlangsungan
produksi secara lanjut yang lebih efesien.
D. Pemerintah
11
2. Penetapan harga terendah (dasar) produk peternakan untuk melindungi
produsen agar tidak rugi dan penetapan harga tetap (tertinggi) produk peternakan
untuk melindungi konsumen agar tetap terjangkau,sangat di perlukan untuk
menjamin kelancaran dalam usaha dan pemenuhan kebutuhan hidup.
E. Koperasi
12
2.3 Manfaat Pembangunan Sistem Agribisnis Dalam Pertumbuhan dan
Pemerataan Perekonomian
1. Mengurangi Pengangguran
Sistem agribisnis merupakan suatu sistem yang berfokus pada pengolahan
hasil pertanian. Maka dari itu, Sistem Agribisnis tentu membutuhkan
tenaga kerja yang cukup banyak untuk dapat memenuhi kebutuhan tenaga
manusia dalam sistem agribisnis. Faktor pembaharuan sumber daya alam
pun memiliki peran dalam meningkatkan kebutuhan sumber daya manusia
dalam sistem agribisnis.
13
penggunaan tanah untuk berbagai subsektor pertanian yang dikembangkan oleh
petani.
3. Pengadaan dan penyaluran sarana produksi.
Sarana produksi sangat diperlukan dalam proses produksi untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan. Pengadaan sarana produksi itu bukan hanya
menyangkut ketersediaannya dalam jumlah yang cukup, tetapi yang lebih penting
adalah jenis dan kualitasnya. Oleh karena itu pengadaan sarana produksi ini perlu
direncanakan sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan
dan dipergunakan pada waktu yang tepat.
4. Terbatasnya kemampuan dalam penguasaan teknologi.
Usaha pertanian merupakan suatu proses yang memerlukan jangka waktu
tertentu. Dalam proses tersebut akan terakumulasi berbagai faktor produksi dan
sarana produksi yang merupakan faktor masukan produksi yang diperlukan dalam
proses tersebut untuk mendapatkan keluaran yang diinginkan. Petani yang
bertindak sebagai manajer dan pekerja pada usaha taninya haruslah memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan berbagai faktor masukan usaha
tani, sehingga mampu memberikan pengaruh terhadap peningkatan produktivitas
dan efisiensi usaha yang dilakukan.
5. Lemahnya organisasi dan manajemen usaha tani.
Organisasi merupakan wadah yang sangat penting dalam masyarakat,
terutama kaitannya dengan penyampaian informasi (top down) dan panyaluran
inspirasi (bottom up) para anggotanya. Dalam pertanian organisasi yang tidak
kalah pentingnya adalah kelompok tani. Selama ini kelompok tani sudah terbukti
menjadi wadah penggerak pengembangan pertanian di pedesaan. Hal ini dapat
dilihat dari manfaat kelompok tani dalam hal memudahkan koordinasi,
penyuluhan dan pemberian paket teknologi.
6. Kurangnya kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia untuk sektor agribisnis.
Petani merupakan sumberdaya manusia yang memegang peranan penting
dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan usaha tani, karena petani
merupakan pekerja dan sekaligus manajer dalam usaha tani itu sendiri. Ada dua
hal yang dapat dilihat berkaitan dengan sumberdaya manusia ini, yaitu jumlah
yang tersedia dan kualitas sumberdaya manusia itu sendiri. Kedua hal ini sering
dijadikan sebagai indikator dalam menilai permasalahan yang ada pada kegiatan
pertanian.
2.5 Upaya Konkrit Yang Perlu Dilakukan Pemerintah dari Kendala Tersebut
1.Menambah Modal
2. Penguatan Kondisi Lingkungan
3. Penguatan Sarana dan Prasaran
4. Meningkatkan Kemampuan Teknologi
5. Penguatan Koordinasi Kelembagaan
6. Aspek Penguatan Sumber Daya Manusia
14
2.6 Kajian Komprehensif Sistem agribisnis Komoditas udang galah
1. Subsistem Hulu
A. Persiapan kolam
Kolam terpal sangat cocok untuk udang galah dan tanah yang digunakan
dalam budidaya udang galah adalah tanah yang tidak berlumpur dan
berpasir dengan dasar kolam yang harus rata dan dibuat kemalir (caren)
secara diagonal dari saluran masuk dan pembuangan air yang dipasang
penyaring air (filter).
b. Pemilihan benih
Induk jantan memiliki ciri berupa bentuk tubuh bagian perut yang lebih
ramping serta ukuran pleuronnya lebih pendek. Sedangkan induk betina
memiliki bentuk tubuh bagian perut melebar dan pleuronnya sedikit
memanjang.
c. Perlengkapan yang digunakan untuk budidaya udang galah
a. Geomembrane sebagai alas tambak.
b. Salinity Refraktometer digunakan untuk mengetahui tingkat
salinitas pada air yang digunakan dalam tambak
c. Aerator kincir air. Untuk menciptakan oksigen terlarut dalam
air.
d. DO Meter untuk memastikan apakah kadar oksigen terlarut
dalam tambak anda berapa pada kondisi optimal.
e. pH Meter untuk melakukan pengecekan pH air.
d. Pemilihan pakan
Syarat dalam pembelian pakan buatan udang galah: Protein yang
terkandung antara 44-56%. Lemak yang terkandung minimal 5%,
namun lebih optimal jika sekitar 12%. Karbohidrat yang terkandung
sekitar 22%. Pakan yang dipilih adalah pakan buatan dengan
kebutuhan makro untuk udang galah dapat terpenuhi dan pakan
buatan yang dipilih adalah pakan buatan bentuk tepung yang
diproduksi oleh PT. Matahari Sakti.
2. Subsistem Onfarm
15
khusunya udang galah. Sehingga masa pembesaran udang galah bisa semakin
cepat dan cepat panen.
Beberapa parameter kualitas air yang perlu dipantau antara lain oksigen
terlarut (DO) Kisaran oksigen terlarut 5 ppm atau lebih, salinitas (Udang galah
memiliki toleransi salinitas berkisar 0-15 ppt. Pada fase larva udang galah
mampu tumbuh dengan baik pada salinitas 10-15 ppt), derajat keasaman (pH)
(pH media pemeliharaan larva udang galah sebaiknya berkisar antara 7 – 8,5),
dan suhu (Suhu optimal untuk kehidupan larva udang galah adalah 28 – 30 ºC.
Suhu apat diukur dengan menggunakan termometer alkohol/ air raksa, dll)
Panen
Biasanya masa panen udang galah dilakukan setelah proses pembesaran
selama 3-4 bulan. Saat panen terdapat dua cara panen yaitu panen sebagian
dan panen total. Panen sebagai merupakan cara panen yang dilakukan sedikit
demi sedikit, sedangkan panen total berarti udang ditangkap secara
keseluruhan baik besar maupun kecil.
16
Sasaran pertama marketing adalah memperoleh pembeli (konsumen) baru
sebanyak mungkin. Hal ini dilakukan dengan 1). Mengenalkan merek kita. 2).
Menawarkan barang yang sesuai keinginannya; 3). Mengedukasi pelanggan;
serta 4). Meningkatkan kemauan dan keinginan membeli.
2. Strategi produksi
Kami memproduksi Ebi Furai yang belum ada dipasaran.dan kami juga
memberikan pilihan ukuran kepada konsumen. Proses produksi kami tidak
dilakukan sewaktu-waktu saja. Namun berjalan terus menerus selama ada waktu
luang.
5. Strategi kerjasama
Kami melakukan kerjasama mitra dengan berbagai perusahaan
retail seperti supermarket, dan juga marketplace seperti shopee dan lain-lain.
17
lainnya, dan menyediakan tenaga ahli untuk melakukan sosialisasi dengan
mengikuti pelatihan dan pembinaan.
Analisis
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dalam gambaran umum komoditas agribisnis budidaya udang galah sub
sistem hulunya kita perlu menyiapkan input input produksi yang diperlukan
udang galah seperti Persiapan Kolam, Pemilihan Benih, Perlengkapan yang
digunakan untuk budidaya udang galah, Pemilihan pakan. sub sistem
onfarm kita perlu menghasilkan komoditas produk yang baik bisa dikonsumsi
ataupun diolah terlebih dahulu kemudian sub sistem hilir pengolahan dimana
18
sub sistem ini mengolah produk usaha tani yang mengolah produk awal
maupun produk
akhir ,dalam sub sistem penunjang udang galah meliputi
transportasi, perbankan, pemerintah, pendidikan dan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
19