HAL
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
bimbingan pengajaran, dan latihan agar siswa dapat memainkan peranannya dimasa
yang akan datang. Pendidikan adalah kebutuhan batiniah yang memegang peranan
dalam UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu : Pendidikan
beriman, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggungjawab. Pada saat ini pendidikan menjadi salah satu
pembelajaran merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu
selalu kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran agar siswa lebih mudah
memahami materi yang disampaikan, dan antusias dalam mengikuti proses belajar
dicapai siswa memuaskan. Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan belajar
dan menarik hati dalam belajar untuk mempelajari sesuatu dengan baik.
1
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) adalah mata
melakukan gerak jasmani dalam berolahraga dan menjaga kesehatannya, serta sikap
perilaku yang dituntut dalam berolahraga dan menjaga kesehatan sebagai suatu
kesatuan yang utuh, sehingga terbentuk peserta didik yang sadar kebugaran jasmani,
sadar olahraga dan sadar kesehatan (Sari, 2019). Sementara menurut (Kristyandaru
dalam Munandar, 2016) pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan secara
keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk
pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi,
selaras dan seimbang. Dengan demikian maka mata pelajaran Pendidikan Jasmani
merupakan salah satu mata pelajaran wajib diajarkan kepada peserta didik di sekolah,
kesehatan melalui pengenalan dan penanaman sikap positif, serta kemampuan gerak
berbagai keterampilan gerak dasar, teknik, dan strategi permainan, internalisasi nilai-
nilai (sportivitas, jujur, kerjasama, dan fairplay) dari pembiasaan pola hidup sehat.
kajian teoretis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosional, dan
pengajaran.
Alokasi waktu pembelajaran Penjasorkes siswa kelas III di SDN 019 Sungai
2
pembelajaran PJOK di SDN 019 Sungai Kunjang Samarinda di semester I tahun
dengan semangat dan motivasi serta keaktifan siswa terlihat masih kurang, bahkan
terkesan siswa lebih suka mengganggu temannya dan beberapa lainnya tidak terlalu
hasil dari proses pembelajaran yang baik. Untuk dapat mewujudkan proses
pembelajaran yang baik, guru harus dapat memahami, mengerti kemauan, dan
dapat mencapai standar kompetensi pada masing-masing mata pelajaran dan tujuan
and Learning (CTL). Maka dalam penelitian ini penulis mengambil Judul “ Upaya
B. Rumusan Masalah
pelajaran PJOK ?
2. Apa yang menjadi penyebab anak tidak mau mengikuti pelajaran PJOK ?
C. Tujuan Penelitian
2. Mengetahui apa saja yang menjadi penyebab anak tidak mau mengikuti
pelajaran PJOK.
3
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
nasional.
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
4
b. Penelitian ini bermanfaat bagi sekolah karena dapat memberi masukan
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian PJOK
Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa
(intrinsik) dan dari luar diri siswa (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu. Motivasi
untuk belajar, dan harapan akan cita-cita siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik
belajar yang menarik, dan adanya upaya guru dalam membelajarkan siswa.
dari dalam diri pribadi seseorang disebut “motivasi intrinsik”, yaitu motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Hal ini
dikarenakan di dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan
sesuatu. Sedangkan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang disebut
“motivasi ekstrinsik”, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
berbagai cara agar siswa dapat termotivasi ini. Pada penelitian ini Guru
menggunakan Metode Contextual Teaching and Learning atau bisa juga di sebut
6
penggabungan Metode Ceramah (Teori) dan Metode Demonstrasi (Praktek) dan
antara lain :
susah untuk dilakukan. Saat siswa tersebut diminta melakukan maka ia lebih
memilih untuk mundur dan meminta izin pada guru untuk kembali ke kelas.
Terkadang ada siswa yang tidak suka berkeringat. Bisa jadi siswa
tersebut memiliki permasalah pada sensori atau perabaannya yang terlalu sensitif
sehingga siswa tersebut tidak suka berkeringat. Siswa-siswa ini sejak kecil
terlihat tidak suka memakai baju yang basah, bahkan tidak mau bermain dengan
3. Terjadinya Bullying
kekerasan verbal. Pada usia 7-12 tahun ledekan atau sindiran yang diucapkan
oleh temannya bisa membuat anak menjadi “Sensitive” karena anak inginnya
berteman dengan sesama usianya. Namun saat siswa tersebut merasa sedikit
menarik atau materinya tidak disukai oleh siswa tersebut. Siswa jadi
7
menyepelekan pelajaran tersebut. Jikapun siswa tersebut mengikuti materi
tersebut, siswa akan melakukan dengan asal-asalan mengikuti petunjuk guru. Dan
ada juga enggap mengikuti pelajaran olahraga karena gurunya dianggap tegas
atau galak.
golongan anak manja. Dimana siswa tersebut tidak mau susah/repot diminta
bergerak aktif selama mengikuti pelajaran PJOK. Siswa tersebut hanya mau
E. Kerangka Berpikir
lebih sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, serta tidak
dalam pembelajaran dan minat siswa terhadap mata pelajaran PJOK juga menjadi
rendah.
masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran dikelas dan dilapangan.
Oleh karena itu diharapkan melalui modelling berbasis CTL dapat meningkatkan
F. Hipotesis Tindakan
Learning (CTL) maka kemauan dan prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN.019 Sungai Kunjang
Samarinda. Dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas III-A dan III-B , peneliti
mengambil kelas III-A untuk dijadikan subjek penelitian dengan jumlah siswa 30
C. Sumber Data
Sumber data diperoleh dari hasil Observasi dan wawancara yang dilakukan
data yang diperlukan dalam penelitian. Dengan adanya data, seorang peneliti
digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini ada dua
a. Tes
Tes adalah alat yang digunakan untuk dapat memperoleh data dalam
penelitian. Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk essay.
9
Setelah selesai pembelajaran, maka siswa diberikan tes yang bertujuan untuk
melihat sejauhmana hasil belajar yang diperoleh siswa yang berkaitan dengan
b. Nontes
1) Observasi
saat penelitian berlangsung. Observasi ini bertujuan untuk melihat sikap dan
tingkah laku siswa pada saat belajar, tingkah laku guru (peneliti) pada saat
mengajar, kegiatan diskusi siswa, dan penggunaan alat peraga pada waktu
mengajar.
konkrit yang terjadi dari pelaksanaan penelitian. Foto-foto yang diambil dari
setiap tindakan yaitu pada saat dilakukan observasi kegiatan guru dan siswa.
2. Instrumen Penelitian
data pada saat penelitian, instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti
adalah:
10
a. LKS
pelapukan fisika dan pelapukan biologi. Dengan adanya LKS, siswa dapat
b. Lembar Tes
Lembar tes merupakan alat bantu yang diberikan kepada siswa, berisi
butir soal yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Tes dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi yang
c. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini terdapat dua lembar observasi, yaitu lembar observasi
siswa selama proses pembelajaran dan lembar observasi untuk peneliti itu
sendiri. Lembar observasi juga akan menilai ranah afektif dan psikomotor
siswa.
data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu berupa lembar
observasi, sedangkan data kuantitatif berupa hasil tes yang dilakukan pada
11
Penelitian ini dikatakan berhasil jika hasil belajar seluruh siswa dari post
tes atau evaluasi 80% lulus atau memiliki nilai di atas KKM dari seluruh siswa
yang ditentukan untuk kelas III di SDN.019 Sungai Kunjang ini sangat tinggi
yaitu 69. Berikut ini adalah analisis data terhadap hasil penelitian.
ini ada dua kolom pilihan yang salah satu kolomnya harus diberi tanda
ceklis (, untuk setiap satu tanda ceklis ( bernilai satu. Kolom ya jika semua
yang sudah direncanakan dalam RPP dapat terlaksana dan kolom tidak jika
tidak terlaksana.
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang berupa jawaban siswa
R= ΣX
ΣN
Keterangan :
R = nilai rata-rata siswa
Σ X = jumlah seluruh nilai siswa
Σ N = jumlah seluruh siswa
c. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa yang lulus di kelas
III dengan rumus:
12
P = ΣP
X 100%
ΣN
Keterangan :
P = Presentase Siswa Yang Lulus
ΣP = Jumlah siswa yang Lulus
ΣN = Jumlah Seluruh Siswa
F. Prosedur Penelitian
Sebelum melakukan tindakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan
1. Tahap Pendahuluan
diantaranya:
siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung
2. Tahap Tindakan
Tahap tindakan ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari satu
berikut:
13
Siklus I
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
3) Pengamatan
oleh peneliti.
4) Refleksi
Siklus II
Seperti halnya pada siklus I, siklus II ini juga terdiri dari empat
14
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
3) Pengamatan
CTL.
4) Refleksi
15
DAFTAR PUSTAKA
Amila. (2016). Penggunaan Model Contextual Teaching and Learning pada Materi
Elaine b. Johnson, Ph, D. (2011). CTL Contextual Teaching and Learning Menjadi
Alfabeta
16