Anda di halaman 1dari 12

Penanganan Masalah Konseli Melalui Konseling Realitas

Ali Daud
Email: alidaud@gmail.com
UIN Sumatera Utara

Abstrak : Pada dasarnya setiap individu terdorong untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginanya. Dimana setiap individu menginginkan kebutuhan dasarnya terpenuhi. Ketika
individu sudah dapat memenuhi apa yang di inginkan, berarti kebutuhannya terpuaskan.
Tetapi, jika keinginannya tidak terpenuhi sesuia dengan realitas kehiduipan. maka individu
akan tertekan sehingga menimbulkan stres, dan pada akhirnya, timbul perbedaan antara
apa yang di inginkan dengan apa yang di peroleh dan membuat individu bermasalah.
Konseling realitas mencoba menselaraskan antara apa yang di inginkan individu dengan
apa yang terjadi sesuai dengan relitas kehidupan individu tersebut.
Kata Kunci: Masalah, Konseling Realitas.

A. PENDAHULUAN kebutuhan dasarnya dan mampu meng-


Konseling realitas dicetuskan oleh hadapi kenyataan tanpa merugikan siapa-
William Glasser, yang merupakan suatu pun.
bentuk hubungan pertolongan yang Konseling realitas lebih menekankan
praktis, relatif sederhana dan bentuk masa kini, maka dalam memberikan
bantuan langsung pada klien. Perkem- alternatif bantuan tidak usah melacak
bangan ini berkembang pada awal tahun sejauh mungkin pada masa lalunya,
30an±60an. Alasan Glesser mengembang- sehingga yang dipentingkan bagaimana
kan pendekatan ini antara lain karena klien dapat sukses mencapai hari depan-
ketidak-puasan terhadap pendekatan psiko- nya, karena manusia dalam kehidupan
analisis karena pendekatan psikoanalisis mempunyai kebutuhan dasar, yaitu cita
kurang efektif dan efisien. Dan tidak setuju dan harga diri. Setiap orang akan belajar
dengan anggapan bahwa pada dasarnya mmenuhi kebutuhannya dengan bertingkah
manusia itu baik. Proses pengembangan laku normal, yaitu 3 R (Right, Respon-
Gletser mulai menerbitkan sebuah buku sibility, dan Reality) dimana masa yang
dan dikembangkan di rumah sakit, tetapi penting dalam penanaman adalah usia 2-5
oleh teman-temannya tidak mendapat tahun dengan peranan orang tua dan
persetujuan serta dukungan bahkan ditolak sekolah sebagai faktor yang menentukan.
namun hal ini tidak membuat Gletser putus William Glasser yang lahir pada
asa. tahun 1925 dan menghabiskan masa
Kemudian dilanjutkan dengan mem- kanak-kanak dan remajanya di Cliveland,
praktekkan teorinya di V.A. Hospital Obio. Pertumbuhannya relatif tanpa
disana mendapat tanggapan baik yang hambatan, sehingga ia memahami dirinya
akhirnya teori tersebut dapat berkembang sebagai lelaki yang baik. Glasser me-
serta diterima oleh kolega-kolega yang ninggalkan kota kelahirannya setelah ia
bahkan dulu tidak me-nyetujuinya. Hal ini masuk ke perguruan tinggi. Ia memperoleh
berdasarkan pada konsep terapi realitas gelar sarjana muda dalam bidang rekayasa
dimana seorang klien ditolong agar dia kimia, sarjana psikologi klinis dan dokter
mampu menghadapi realita di masa depan dari Case Western Reserve University.
dengan penuh optimis. Konseling realitas Pada tahun 1961 Glasser mem-
berprinsip bahwa seseorang dapat dengan publikasikan konsep konseling realitas
penuh optimis menerima bantuan dan dalam bukunya yang pertama Mental
terapi untuk memenuhi kebutuhan- Health or Mental Illness. Konsep ini

80
diperluas, diperbaiki dan disusun pada manusia yang dapat berkembang dengan
penerbitan tahun 1965: Reality Therapy : baik dan sehat. Untuk membantu manusia
A New Approach to Psichiatry. Tidak lama keluar dari masalahnya dan memperoleh
setelah penerbitan yang kedua ini, Glasser identitas diperlukan suatu terapi. Di balik
membuka Institute of Reality Therapy semua itu, banyak manusia yang masih
yang digunakan untuk melatih profesi- belum mencapai identitas keberhasilannya.
profesi layanan ke-manusiaan. Sebagai Mereka masih belum dapat mencapai
kata sambung atas sukses-nya, sekolah- kebutuhan dasar psikologisnya, yaitu ke-
sekolah membutuhkan konsultasi Glasser, butuhan untuk mencintai dan dicintai serta
dan ia dapat menyesuaikan dengan kebutuhan untuk merasakan bahwa Ia
prosedur-prosedunya dengan setting berguna bagi diri sendiri maupun orang
sekolah. Ia mempublikasikan ide ini dalam lain.Pada dewasa ini, banyak sekali
School Without Failure (1969) dan pendekatan-pendekatan terapi yang di-
mendirikan Educatinal Training Centre pelajari oleh konselor. Pendekatan-pende-
yang di dalamnya guru-guru mendapat katan tersebut antara lain : Pendekatan
latihan konseling realitas. Client-Centered, Terapi Gestalt, Terapi
Terapi realitas adalah suatu sistem Tingkah Laku, Terapi Rasional-Emotif,
yang difokuskan kepada tingkah laku Terapi Realitas, dan lain-lain. Diantara
sekarang. Terapis berfungsi sebagai guru berbagai pendekatan-pendekatan dan
dan model serta mengkonfrontasikan klien terapi tersebut, pendekatan dengan Terapi
dengan cara-cara yang bisa membantu Realitas menunjuk-kan perbedaan yang
menghadapi kenyataan dan memenuhi besar dengan sebagian besar pendekatan
kebutuhan-kebutuhan dasar tanpa me- konseling dan psikoterapi yang ada.
rugikan dirinya sendiri ataupun orang lain. Terapi Realitas juga telah meraih
Inti terapi realitas adalah penerimaan popularitas di kalangan konselor sekolah,
tanggung jawab pribadi, yang dipersama- para guru dan pimpinan sekolah dasar dan
kan dengan kesehatan mental. Terapi sekolah menengah, dan para pekerja re-
realitas yang menguraikan prinsip-prinsip habilitasi. Selain itu, Terapi Realitas me-
dan prosedur-prosedur yang di-rancang nyajikan banyak masalah dasar dalam
untuk membantu orang-orang dalam konseling yang menjadi dasar pernyataan-
mencapaL VXDWX ³LGHQWLWDV NHEHUKDVLODQ´ pernyataan seperti: Apa kenyataan itu?
dapat diterapkan pada psikoterapi, kon- Haruskah terapis mengajar pasiennya?
seling, pengajaran, kerja kelompok, Apa yang harus diajarkan? Dan se-
konseling perkawinan, pengelolaan lem- bagainya. Sistem Terapi Realitas di-
baga dan perkembangan masyarakat. fokuskan pada tingkah laku sekarang. Oleh
Terapi realitas meraih popularitas di ka- karena itu, seorang konselor maupun calon
langan konselor sekolah, para guru dan konselor wajib mempelajari Terapi
pimpinan sekolah dasar dan menengah, Realita.
dan para pekerja rehabilitasi. Sedangkan Pada dasarnya Glasser memiliki pan-
menurut Paul D. Meier, dkk., terapi dangan yang positif dan dinamis tentang
realitas yang diperkenalkan oleh William hakikat manusia. Ia berkeyakinan bahwa
Glasser memusatkan perhatiannya manusia memiliki kemampuan untuk
terhadap kelakuan yang bertanggung menentukan dan mengarahkan dirinya
jawab. sendiri dalam memenuhi kebutuhan
Manusia yang baik adalah manusia dasarnya. Dengan mendasarkan diri pada
yang mampu keluar dari setiap per- keputusan-keputusan yang dibuatnya,
masalahan hidupnya. Manusia yang manusia memilih perilaku untuk me-
mampu menyesuaikan diri dengan realitas menuhi kebutuhan dasarnya sehingga
yang ada dan memiliki identitas adalah dapat hidup bertanggung jawab, berhasil

81
dan memuasakan daripada bergantung dinyatakan melalui tingkah lakunya
pada situasi dan lingku-ngannya. yang nyata.
Teori dasar konseling realitas adalah d. Reality therapy tidak bersandar pada
³WHRUL pilihan´ yang menjelaskan bahwa hakekat itu sendiri,artinya individu
manusia berfungsi secara individu, dan itu tak bisa mendambakan potensi-
juga berfungsi secara sosial (kelompok potensi yang telah dimililki dan
atau masyarakat) dengan pilihan perilaku dibawa sejak lahirnya untuk
efektif yang bertanggung-jawab. Teori berkembang dengan sendirinya.
pilihan menjelaskan bahwa segala sesuatu Potensi-potensi tersebut harus
yang kita lakukan adalah pilihan kita. Apa diusahakan untuk berkembang melalui
yang kita lakukan adalah kita yang tingkah laku yang nyata. Reality therapy
memilihnya/memutuskannya untuk me- membangun anggapan bahwa tiap-tiap
lakukan hal tersebut. Setiap perilaku kita orang akhirnya menentukan nasibnya
merupakan upaya terbaik untuk mencapai sendiri. William glaser mengemukakan
apa yang diinginkan untuk memuaskan ciri-ciri Reality therapy :
kebutuhan kita. 1) Menolak konsep adanya sakit mental
B. PEMBAHASAN pada setiap individu, tetapi yang ada
1. Konsep Dasar individu yang bertingkah laku tak
William Glasser dalam mengem- bertanggung jawab,tetapi tingkah
bangkan teori dan pendekatan reality laku tersebut masih dalam taraf
therapy ini, berpijak pada filsfat yang mental yang sehat.
hampir sama dengan RET oleh Albert 2) Berfokus pada tingkah laku yang
Ellis. Filsafat Glasser mengenai manusia, nyata, guna mencapai tujuan yang
yang lebih cocok dinyatakan dengan pan- akan datang penuh optimisme.Jadi
dangannya terhadap hakekat manusia, tingkah laku yang nyata dilakukan
adalah sebagai berikut: pada masakini adalah merupakan
a. Bahwa manusia mempunyai refleksi harapan nyata untuk me-
kebutuhan psikologis yang tunggal, wujudkan masa datang.
yang hadir diseluruh hidupnya. Oleh 3) Berorientasi pada keadaan yang akan
karena adanya kebutuhan psikologis datang ,dengan fokus pada tingkah
yang tunggal tersebut, menyebabkan laku sekarang yang dapat diubah,
individu atau seseorang tadi menjadi diperbaiaki, dianalisis dan ditaf-
seseorang yang merasa dirinya sirkan.
mempunyai keunikan, berbeda 4) Menekankan betapa pentingnya
dengan yang lain. nilai.Kualitas nilai sangat penting
b. Ciri kepribadian yang khas dalam peranan seseorang untuk
itu,menimbulkan dinamika tingkah meningkatkan kemampuannya dalam
laku yang menjelma menjadi pola- perjuang-annya menghadapi kega-
pola yang tersendiri dari setiap galan.
individu. Secara universal ciri-ciri 5) Tidak menegaskan transfer dalam
kepribadian individu tersebut ada rangka mencari usaha untuk
pada seluruh kebudayaan manusia. mencapai kesuksesan.
c. Tiap orang mempunyai kemampuan 6) Menekankan aspek kesadaran dari
potensial untuk tumbuh dan klien yang harus dinyatakan dalam
berkembang sesuai dengan pola- tingkah laku tentang apa yang harus
polanya tertentu.kemampuan untuk dikerjakan oleh klien, apa yang
tumbuh dan berkembang tersebut diinginkan klien.
dapat menjadi aktual,atas sebagian 7) Menghapuskan adanya hukuman
besar menurut usahanya yang yang diberikan kepada individu yang

82
mengalami kegagalan, te-tapi yang Glasser percaya bahwa setiap
ada sebagai ganti hukuman adalah manusia memiliki kebutuhan psikologis
menanamkan disiplin yang disadari- yang secara konstan (terus-menerus) hadir
nya maknanya dan dapat diwujud- sepanjang rentang kehidupannya dan harus
kan dalam tingkah laku yang nyata. dipenuhi. Ketika seseorang mengalami,
8) Menekankan konsep tanggung masalah, hal tersebut disebabkan oleh satu
jawab, agar klien dapat berguna bagi faktor, yaitu terhambatnya seseorang
dirinya dan bagi orang lain melalui dalam memenuhi kebutuhan terhadap
perwujudan dari tingkah lakunya realita, yaitu kecenderungan seseorang
yang nyata. untuk menghindari hal-hal yang tidak
Terapi realitas adalah suatu sistem menyenangkan. Mengacu pada pandangan
yang difokuskan kepada tingkah laku tentang kebutuhan manusia untuk dicintai
sekarang. Terapis berfungsi sebagai guru dan mencintai, dan kebutuhan untuk
dan model serta mengkonfrontasikan klien merasa berharga bagi orang lain.
dengan cara-cara yang bisa membantu Manusia memiiki keunikan ter-
menghadapi kenyataan dan memenuhi sendiri sehingga sering menjadi objek
kebutuhan-kebutuhan dasar tanpa merugi- kajian yang sangat menarik. Karena itu,
kan dirinya sendiri ataupun orang lain. Inti setiap ahli memandang secara berbeda
terapi realitas adalah penerimaan tanggung tentang manusia. Misalnya, Prayitno
jawab pribadi, yang dipersamakan dengan mencatat beberapa filosof seperti Hsun
kesehatan mental. Terapi realitas yang Tsu memandang manusia pada hakikatnya
menguraikan prinsip-prinsip dan prosedur- adalah jahat, oleh karenanya untuk
prosedur yang dirancang untuk membantu mengembangkannnya diperlukan latihan
orang-orang dalam mencapai suatu dan disiplin yang keras, terutama disiplin
³LGHQWLWDV NHEHUKDVLODQ´ GDSDW GLWHUDSNDQ kepada tubuhnya.
pada psikoterapi, konseling, pengajaran, Demikian halnya dengan Glasser
kerja kelompok, konseling perkawinan, dalam pendekatan reality memandang
pengelolaan lembaga dan perkembangan bahwa manusia umumnya memiliki ke-
masyarakat. Terapi realitas meraih popu- butuhan psikologis yang harus dipenuhi,
laritas di kalangan konselor sekolah, para dan kebutuhan itu akan hadir secara terus-
guru dan pimpinan sekolah dasar dan menerus sepanjang manusia menjalani
menengah, dan para pekerja rehabilitasi. masa kehidupannya. Karena itu, ketika
Ciri yang sangat khas dari pen- manusia mengalami masalah, itu di-
dekatan konseling ini adalah tidak terpaku sebabkan kebutuhan psikologisnya ter-
pada kejadian-kejadian di masa lalu, tetapi hambat.
lebih mendorong konseli untuk meng- Berdasarkan pada pandangan di atas,
hadapi realitas. Pendekatan ini lebih me- tidak bisa dipungkiri bahwa jika kebutuh-
nekankan pada pengubahan tingkah laku an-kebutuhan psikologis tersebut tidak
yang lebih bertanggungjawab dengan dapat terpenuhi maka seringkali kekerasan
merencanakan dan melakukan tindakan- menjadi salah satu jalan keluar yang
tindakan tersebut. Oleh karena itu, dianggap baik sebagai alternatif untuk
pendekatan realitas dipilih sebagai salah memenuhi kebutuhan. Pendekatan reality
satu pendekatan pemecahan masalah berasumsi bahwa keterhambatan psiko-
kekerasan dengan tujuan menghantarkan logis tersebut disebabkan karena adanya
konseli untuk bertanggung jawab terhadap penyakalan terhadap realitas yang dihadapi
apa yang terjadi dan apa yang ingin oleh manusia yang cenderung untuk meng-
dilakukan pada masa sekarang dengan hindari hal-hal yang tidak menyenangkan.
tidak berfokus pada masa lalu. Sedangkan menurut Paul D. Meier,
dkk., terapi realitas yang diperkenalkan

83
oleh William Glasser memusatkan dian yang sukses, yang dicapai de-
perhatiannya terhadap kelakuan yang ngan menanamkan nilai-nilai adanya
bertanggung jawab, dengan memper- keinginan individu untuk meng-
hatikan tiga hal (3-R): realitas (reality), ubahnya sendiri.
melakukan hal yang baik (do right), dan e. Terapi ditekankan pada disiplin dan
tanggungjawab (responsiblility). tanggung jawab atas kesadaran
2. Tujuan Konseling sendiri.
Konseling Realita bertujuan mem- 3. Hubungan Konselor dan Konseli
bantu individu untuk mencapai otonomi, a. Konselor
dengan identitas berhasil sebagai tujuan Tugas utama konselor adalah
khususnya. Konselor dalam prosedur menjadi terlibat dengan konselinya dan
konseling berusaha membantu klien me- kemudian menghadapi konseli dengan
nemukan pemenuhan kebutuhan dasar-nya mengusahakan agar konseli mengambil
dengan Right, Responsibility dan Reality. keputusan. Konselor bertuas melayani
Dalam hal ini Klien belajar ketrampilan sebagai pembimbing untuk membantu
umum, keterampilan kognitif atau inte- konseli menaksir tingkahlaku mereka
lektual, dan keterampilan meng-hadapi secara realistis.
masalah kehidupannya. Konselor diharapkan memberi
Pengalaman klien yang diperlukan hadiah bila konseli berbuat dalam cara
untuk mencapai tujuan itu adalah pe- yang bertanggungjawab dan tidak me-
ngalaman memusatkan pada tingkah laku, nerima setiap penghindaran atas kenyataan
membuat rencana, mengevaluasi tingkah atau tidak mengarahkan konseli menyalah-
laku sendiri, belajar kecanduan positif kan setiap hal atau setiap orang. Beberapa
(positive addiction) sebagai puncak pe- kualitas pribadi yang harus dimiliki
ngalaman. konselor adalah kemampuan untuk
Tujuan umum konseling realita dan sensitif, untuk mencapai kebutuhan
sudut pandang konselor menurut Burks mereka secara terbuka, tidak untuk
(1979) menekankan bahwa konseling menerima ampunan, menunjukkan du-
realita merupakan bentuk mengajar dan kungan yang terus menerus dalam mem-
latihan individual secara khusus. Secara bantu konseli, untuk memahami dan
luas, konseling ini membantu konseli mengempati konseli, dan untuk terlibat
dalam mengembangkan sistem atau cara dengan tulus hati.
hidup yang kaya akan keberhasilan. b. Konseli
Adapun tujuan terapi konseling realitas, Dalam konseling realita, pengalaman
sebagai berikut: yang perlu dimiliki oleh konseli adalah
a. Menolong individu agar mampu peran konseli memusatkan pada tingkah
mengurus dirinya sendiri, supaya laku dalam proses konseling (konseli
dapat menentukan dan melaksanakan diharapkan memusatkan pada tingkah laku
perilaku dalam bentuk nyata. mereka sebagai ganti dari perasaan dan
b. Mendorong konseli agar berani sikap-sikapnya), konseli membuat dan
bertanggung jawab serta memikul menyepakati rencana (ketika konseli
segala resiko yang ada, sesuai dengan memutuskn untuk bagaimana mereka ingin
kemampuan dan keinginannya dalam berubah, mereka diharapkan untuk me-
perkembangan dan pertumbuhannya. ngembangkan rencana khusus untuk me-
c. Mengembangkan rencana-rencana ngubah tingkah laku gagal ke tingkah laku
nyata dan realistik dalam mencapai berhasil), konseli mengevaluasi tingkah
tujuan yang telah ditetapkan. lakunya sendiri, dan konseli belajar
d. Periaku yang sukses dapat dihu- kecanduan positif dalam hal ini Glasser
bungkan dengan pencapaian kepriba- mengungkapkan pentingnya belajar tanpa

84
kritik dari orang lain dalam setiap usaha b. shaping adalah metode mengajar-
kita. kan tingkah laku dengan terus-
c. Situasi Hubungan menerus melakukan aproksimasi
Konseling realita didasarkan pada dan membuat rantai hubungan.
hubungan pribadi dan keterlibatan antara c. Behavioral contract, syarat mutlak
konseli dan konselor. Konselor dengan untuk memantapkan kontrak be-
kehangatan, pengertian, penerimaan dan havioral adalah batasan yang
kepercayaan pda kapasitas orang untuk cermat mengenai masalah konseli,
mengembangkan identitas berhasil, harus situasi dimana hal itu diekspresikan
mengkomunikasikan dirinya kepada dan kesediaan konseli untuk
konseli bahwa dirinya membantu. Melalui mencoba prosedur itu.
keterlibatan ini, konseli belajar mengenai d. Assertive training, dapat diterapkan
hidup daripada memusatkan pada me- pada situasi-situasi interpersonal
ngungkap kegagalan dan tingkah laku dimana individu yang mempunyai
yang tidak bertanggungjawab. Kunci kesulitan perasaan sesuai atau tepat
konseling realita adanya kesepakatan / untuk menyatakannya.
komitmen dalam membuat rencana dan e. Modeling, digunakan untuk tujuan:
melaksanakannya. Perencanaan yang telah mempelajari tingkah laku baru,
dilakukan oleh konseli dinilai positif jika memperlemah atau memperkuat
ditulis dalam kontrak. Dalam konseling tingkahlaku yang siap dipelajari,
realita ditekankan tidak adanya ampunan dan memperlancar respon.
/ no excuses ketika konseli tidak melak- f. Proses mediasi, proses mediasi
sanakan rencananya. melibatkan atensi, retensi,
4. Teknik Konseling reproduksi motorik dan insentif.
Pelaksanaan Konseling realita, g. Live model dan symbolic
menurut Corey (1982), ada beberapa model, Live model artinya model
teknik yang dapat dilaksanakan yaitu : hidup, dan symbolic model artinya
a. Melakukan main peran dengan tingkah laku model ditunjukkan
klien. melalui film, video dan media
b. Menggunakan humor rekaman lain.
c. Mengkonfrontasi klien dengan h. Behavior rehearsal, dilakukan
tidak memberikan ampunan atau dalam suasana yang mirip dengan
tidak menerima dalih. lingkungan nyata konseli.
d. Membantu klien merumuskan i. Cognitive restructuring. Proses
rencana perubahan. menemukan dan menilai kognisi
e. Melayani klien sebagai model seseorang, memahami dampak
peranan dan guru. negative pemikiran tertentu
f. Menentukan batas-batas dan terhadap tingkah laku dan belajar
struktur konseling yang tepat dan mengganti kognisi tersebut dengan
jelas. pemikiran yang lebih realistic dan
g. Menggunakan verbal shock atau cocok.
sarkasme yang tepat untuk j. Covert reinforcement, yaitu me-
menentang klien dengan tingkah makai imaji untuk menghadiahi
lakunya yang tidak realistis. diri sendiri.
h. Terlibat dengan klien dalam k. Metapor, Konselor menggunakan
mencari hidup yang lebih efektif. taknik ini seperti senyuman, imej,
Teknik-teknik yang digunakan analogi, dan anekdot untuk mem-
dalam proses konseling realita adalah: beri konseli suatu pesan penting
a. Memperkuat tingkah laku dalam ccara yang efekitif. Konselor

85
juga mendengarkan dan mengguna- jurnal, bermain musik, yoga, dan
kan metapor yang ditampilkan diri meditasi
konseli. q. Penggunakan kata kerja. Dimak-
l. Hubungan, Menggunakan hubung- sudkan untuk membantu konseli
an sebagai bagian yang asensial agar mampu mengendalikan hidup
dalam proses terapoutik. Hubungan mereka sendiri dan membuat
ini harus memperlihatkan upaya pilihan perilaku total yang positif.
menuju perubahan, menyenagkan, Daripada mendeskripsikan konseli
positif, tidak menilai, dan men- dengan kata-kata: marah, depresi,
dorong kesadaran konseli. fobia, atau cemas konselor perlu
m. Pertanyaan, Konselor menekankan menggunakan kata memarahi,
evaluasi dalam perilaku total, mendepresikan, memfobiakan, atau
asesmen harus berasal dari konseli mencemaskan. Ini mengimplikasi-
sendiri. Konselor tidak mengatakan kan bahwa emosi-emosi tersebut
apa yang harus dilakukan konseli, bukan merupakan keadaan yang
tetapi menggunakan pertanyaan mati tetapi bentuk tindakan yang
yang terstruktur dengan baik untuk dapat diubah.
membantu konseli menilai hidup- r. Konsekuensi natural. Konselor
nya dan kemudian merumuskan harus memiliki keyakinan bahwa
perilaku-perilaku yang perlu dan konseli dapat bertanggung jawab
tidak perlu di ubah. dan karena itu dapat menerima
n. intervebsi paradoks, Terinspirasi konsekuensi dari perilakunya.
oleh Frankl (pendiri konselng Koselor tidak perlu menerima
Gestalt), Glasser menggunakan permintaan maaf ketika konseli
paradoks untuk mendorong konseli membuat kesalahan, tetapi juga
menerima tanggung jawab bagi tidak memberikan sangsi. Alih-alih
perilakunya sendiri. Intetrvensi koselor lebih memusatkan pada
paradoksikal ini memiliki dua perilaku salah atau perilaku lain
bentuk rerabel atau reframe dan yang bisa membuat perbedaan
paradoxical pressciption. sehingga konseli tidak perlu me-
o. Pengembangan ketrampilan. Kons- ngalami kosekuensi negatif dari
selor perlu membantu konseli perilakunya yang tidak bertang-
mengembangkan ketrampilan un- gung jawab.
tuk memnuhi kebutuhan dan 5. Tahap-Tahap Konseling Realita
keinginan-keinginannya dalam cara a. Keterlibatan
yang bertanggung jawab. Koselor Kehangatan hubungan, perhatian,
dapat mengajar konseli tentang pemahaman, penghayatan dll. Penggunaan
berbagai ketrampilan seperti topik netral pada awal pertemuan yakni
perilaku asertif, berfikir rasional, yang berhubungan dengan keberhasilan
dan membuat rencana. seorang konseli.
p. Adiksi positif. Menurut Glasser, b. Pemusatan Pada Tingkah Laku
merupakan teknik yang digunakan Sekarang, bukan Perasaan
untuk menurunkan barbagai bentuk Penekanan terhadap apa yang
perilaku negatif dengan cara mem- dilakukan dan apa yang dipikirkan dari
berikan kesiapan atau kekuatan pada apa yang dirasakan dan yang dialami
mental, kreatifitas, energi dan secara fisiologis.
keyakinan. Contoh : mendorong c. Pertimbangan Nilai
olahraga yang teratur, menulis Konseli perlu dibantu menilai
kualitas apa yang dilakukannya dan

86
menentukan apakah tingkah laku tersebut identifikasi diri sebagai individu yang
bertanggung jawab atau tidak. Tanpa behasil atau sukses.
adanya kesadaran konseli mengenai Glasser berpandangan bahwa
ketidak efekti-fan tingkah lakunya dalam pemenuhan kebutuhan dasar (cinta dan
mencapai tujuan hidupnya, maka tidak harga diri) merupakan peristiwa belajar.
mungkin ada perubahan pada diri konseli Dalam kaitan dengan ini, Glasser me-
tersebut. nekankan peristiwa belajar pada usia 2
d. Perencanaan Tingkah Laku Ber- sapai 5 tahun dan 5 sampai 6 tahun (Corey,
tanggung Jawab 1982 dalam Fauzan 1994:30). Individu
Rencana perubahan tingkah tidak melalui kehidupannya menggunakan
bertanggung jawab menjadi tingkah laku prinsip 3 R (Right, merujuk pada ukuran
bertanggung jawab. Rencana tindakan atau norma yang diterima secara umum
yang efektif berupa rencana yang dimana tingkah laku dapat diper-
sederhana, dapat dicapai , terukur, segera bandingkan, Responsibility, merupakan
dan terkendalikan oleh klien. kemampuan untuk mencapai suatu
e. Pembuatan Komitmen kebutuhan dan untuk berbuat dalam cara
Rencana akan bermanfaat jika yang tidak merampas keinginan orang lain
konseli membuat suatu komitmen untuk dalam memenuhi kebutuhan mereka
melaksanakannya. Komitmen dapat secara (terkait konteks sosial budaya),
lisan atau tertulis. Reality, merujuk pada pemahaman in-
f. Tidak Menerima Alasan Kegagalan dividu pada ada dunia nyata bahwa in-
Konselor tidak boleh mengeksplorasi dividu harus memenuhi kebutuhannya
alasan-alasan mengapa konseli gagal dalam kernagka kerja tertentu).
dalam melaksanakan rencana. Konselor b. Pribadi Sehat dan Bermasalah
memusatkan perhatian kembali pada Pribadi sehat atau identitas berhasil,
rencana baru yang lebih cocok. Individu disimpulkan memperoleh iden-
g. Peniadaan Hukuman titas berhasil adalah individu yang telah
Pemberian hukuman pada konseli terpenuhi kebutuhannya sehingga dapat
yang gagal melaksanakan rencana se- memerintah kehidupannya sendiri meng-
betulnya akan memperkuat identitas gagal gunakan prinsip 3 R (Right, Responsilibity,
konseli. Reality). Artinya individu dalam me-
h. Pantang Menyerah. menuhi kebutuhan fisiologis dan psikolois
Konselor berkeyakinan bahwa harus mempelajari yang benar, bertingkah
konseli memiliki kemampuan untuk laku secara bertanggung jawab, dan me-
berubah mahami serta menghadapi kenyataan.
6. Perkembangan Perilaku Pribadi bermasalah atau tingkah laku
a. Struktur Kepribadian salah atau tidak tepat. Individu di-
Kepribadian disusun sebagai usaha- simpulkan memperoleh identitas gagal
usaha individu untuk menemukan ketika individu gagal memenuhi salah satu
kebutuhan fisiologis dan psikologis. atau semua kebutuhan dasar dan gagal
Kebutuhan yang paling penting adalah terlibat dengan orang lain sebagai pra-
untuk mencintai dari dicintai dari merasa syarat biologis memuaskan kebutuhan
dirinya berharga serta orang lainpun dasar.
berharga. Setiap orang belajar untuk me- Hakekat konseling realita adalah
menuhi kebutuhan tersebut, yang selan- membantu individu mencapai otonomi.
jutnya akan mengembangkan tingkahlaku Otonomi merupakan keadaan yang menye-
yang normal yaitu bertanggungjawab dan babkan orang mampu melepaskan dukung-
berorientasi pada realita serta meng- an lingkungan dan menggantikannya
dengan dukungan pribadi atau diri sendiri

87
(internal). Kriteria konseling yang sukses merasa paling pandai dari teman-
bergantung pada tujuan yang ditentukan temannya yang kemudian juga
oleh konseli. menimbulkan sifat membangkang
7. Kelemahan dan Kelebihan kepada orang tuanya (karena sudah
a. Kelemahan: PHQHPXNDQ ³NHPDQGLULDQ´ PHQXUXW
1) Teori ini mengabaikan tentang konsepnya).
intelegensi manusia, perbedaan b. Himpunan data dilakukan dalam
individu dan faktor genetic lain. rangka mencari bukti-bukti admini-
2) Dalam konseling kurang strasi yang menguatkan bahwa HN
menekan-kan hubungan baik merupakan murid yang berprestasi di
antara konselor dan konseli, sekolah (seperti yang diungkapkan
hanya sekedarnya. pada opini masyarakat sekolah).
3) Pemberian reinforcement jika yang dilakukan antara lain :
tidak tepat dapat mengakibatkan 1) Pengamatan terhadap raport dan
kecan-duan / ketergantungan. laporan hasil evaluasi kegiatan
b. Kelebihan: belajar siswa, dengan tujuan
1) Asumsi mengenai tingkah laku untuk melihat grafik perkem-
merupakan hasil belajar. bangan prestasi akademiknya.
2) Asumsi mengenai kepribadian 2) Pengamatan terhadap data induk
dipengaruhi oleh lingkungan dan kartu pribadi, berguna untuk
dan kematangan. melihat data yang tertulis me-
8. Simulasi Kasus ngenai latar belakang keluarga-
HN adalah siswa kelas XI di sekolah nya, dengan tujuan untuk
SMAN I Medan, HN merupakan salah satu mengetahui kondisi keluarga
murid yang dibanggakan oleh para guru secara sosial dan ekonomi, juga
dan teman-temannya karena prestasinya untuk mengetahui kedudukan
yang mengagumkan, baik dalam akademik anak atau status heron di dalam
maupun non akademik (organisasi ekstra- keluarga (sebagai anak tunggal/
kurikuler). Pujian dan simpati masyarakat anak sulung/ anak bungsu).
sekolah membuat HN merasa bahwa hanya Melihat data yang tertulis
HN lah yang paling pandai diantara teman- mengenai rentangan kecerdasan
temannya yang lain, terlebih hal itu hingga dari tes khusus psikologi (IQ/
membuat HN menjadi seseorang yang EQ/ AQ/ SQ), dengan tujuan
suka membangkang kepada kedua orang untuk mengetahui rentang
tuanya, tidak mau membantu orang tuanya, kecerdasan psikologisnya,
HN mengangap tanpa orang tua ia dapat minat, emosi.
menjadi orang yang dibanggakan atau 3) Melihat data yang tertulis
diandalkan orang lain. Kemudian dapat di mengenai minat dan rencana
laksanakan proses konseling dengan karirnya dimasa depan, yaitu
menggunakan pedoman sebagai berikut: untuk mengetahui minat khusus
a. Identifikasi Kasus, dalam hal ini dan rencana karirnya dimasa
saya mempelajari dan mencari depan, dari sini saya ingin
sebab-sebab yang kemungkinan mempelajari bahwa adakah
menjadi latar belakang kasus. Duga- kemungkinan dari minat dan
an sementara dari opini masyarakat cita- citanya yang tinggi sebagai
VHNRODK \DQJ EHUNHPEDQJ ³.H- obsesi dan ambisiusmenya
pandaian dan prestasi HN yang sehingga harga dirinya begitu
menjadi kebanggaan para guru dan tinggi (sombong/ambisiusme
teman-temannya membuat HN /irrational believe).

88
c. Aplikasi Instrumentasi dengan cara bagaimanakah sosok HN dan
melakukan wawancara, wawancara hubungan pergaulannya dengan
dimaksudkan untuk mencari ke- bapak juga anak- anak disini?,
terangan atau informasi mengenai penghargaan-penghargaan dan pres-
subyek yang ingin kita ketahui/ teliti. tasi apa sajakah yang didapatkan HN
Wawancara dapat dilakukan ter- VHODPD EHUDGD GLRUJDQLVDVL LQL"´
hadap pembina organisasi ekstra- Dst.. dst.. 2.
kurikuler (konselor langsung datang Selanjutnya wawancara terhadap
menemui yang dimaksud), tujuannya wali kelas dan teman- teman dekat HN,
adalah untuk mengetahui perkem- wawancara dilakukan dalam rangka
bangan prestasi HN pada bidang mencari keterangan mengenai perubahan
organisasi yang diikutinya. Jenis sikap dan prilaku heron akhir- akhir ini.
wawancara adalah wawancara wawancara bersifat terbuka dengan
terbuka dengan mendorong subyek mendorong subyek (wali kelas/ teman-
untuk menceritakan banyak hal teman HN) untuk menceritakan banyak hal
mengenai sosok HN diorganisasi dan mengenai sosok HN dimata mereka dan
prestasinya. prestasinya.
Contoh wawancara terbuka : d. Home Visit (Kunjungan rumah)
.RQVHORU ³%DSDN SHUNHQDONDQ VD\D dilakukan dalam rangka untuk
adalah guru BK di sekolah ini, nama mencari keterangan atau informasi
saya Hamdan, kedatangan saya terhadap diri klien yang sedang
kesini untuk mengetahui perkem- konselor tangani. Tahapan itu antara
bangan anak-anak yang berada lain :
diekskul ini dibawah asuhan bapak, 1) Mengajukan surat Pemberi-
khususnya untuk HN saya ingin tahuan Kunjungan Rumah
meminta informasi lebih dalam kepada wali murid (orang tua
karena ini langsung berkaitan pada HN). Surat pemberitahuan
tugas saya sebagai pem-bimbing kunjungan rumah berisikan
untuk mem-bantu HN pada perkem- tentang maksud-maksud keda-
bangan dirinya, untuk itu apakah tangan dan tujuan kunjungan
bapak bersedia/ berkenan untuk saya yang akan dilakukan.
wDZDQFDUDL"´ 2) Mengajukan Surat Tugas
3HPELQD ³2K \D VLODNDQ SDN MLND Kunjungan Rumah, ditujukan
keterangan saya ini dapat membantu pada wali kelas yang ditugaskan
bapak untuk memenuhi tugas bapak melakukan pencarian informasi
VHEDJDL SHPELPELQJ GLVHNRODK LQL ´ pada kunjungan rumah.
.RQVHORU ³<D PXOD- mula saya mendapat Wawancara terhadap orang tua
laporan dari teman- teman dekat HN HN, tujuannya adalah untuk
(yang mengajukan kasus ke saya) mengetahui latar belakang Si
bahwa akhir-akhir ini ia terkesan kasus (HN) didalam rumah
agak sombong sampai- sampai tinggal, paling tidak adalah
membangkang kepada orang tuanya informasi- informasi perubahan
di rumah, dugaan sementara saya prilaku yang ditunjukkan HN
adalah pengaruh prestasi yang belakangan ini ketika berada
membuat harga dirinya menjadi bersama keluarganya. Jenis
tinggi (sok hebat/ sombong) wawancara adalah wawancara
sehingga ia belaku demikian kepada tertutup (terpedoman/ terpandu
oUDQJ WXDQ\D ´ ³QDK NKXVXVQ\D sesuai kebutuhan data yang
diorganisasi yang bapak asuh ini dibutuhkan konselor). Jenis

89
pertanyaan wawancara, antara saling mempengaruhi satu sama lain:
lain (dalam format 5W + 1H) , pikiran seseorang dapat menjadi
seperti: perasaannya dan sebaliknya. Apa
a) Apa aktifitas yang paling yang difikirkan dan dirasakan
disukai HN ketika berada sekaligus mengambil bentuk self talk
dirumah? (ST) yang selanjutnya menyerahkan
b) Kapan saja (diwaktu apa individu bertindak rasional atau tidak
saja) ketika HN berada rasional.
dirumah? Perkembangan Kepribadian Manusia
c) Siapakah orang terdekat HN tercipta dengan dorongan untuk memper-
didalam keluarga? tahankan diri dan memuaskan diri, ke-
d) Dimana saja tempat yang mampuan untuk self destructive, hedonis,
paling sering dikunjungi buta, dan menolak aktualisasi diri.
HN ketika tidak sedang Individu sangat mudah dipengaruhi
berada dirumah? orang lain (suggestible). keadaan ini ter-
e) Bagaimana sikap HN lebih-lebih lagi terjadi pada masa kanak-
selama dirumah kepada ibu, kanak. kasus HN dipahami sebagai in-
bapak dan saudara- saudara dividu yang mengalami permasalahan
lainnya?, emosional yang tidak dapat memfilter
f) Improvisasi, Mengapa de- dengan tepat terhadap apa- apa yang
mikian? apakah Ibu me- dikatakan orang lain kepada dirinya
ngetahui sebab-sebab pe- (dalam hal ini ia tidak mampu memfilter
rubahan prilaku HN? dengan bijaksana apresiasi guru dan
e. Bimbingan Pribadi. Setelah didapat teman-temannya) sehingga menjadi
ternyata masalah ini lebih dominan masalah bagi dirinya, ia berkehendak
terhadap kehidupan pribadinya yaitu mengontrol dunianya, dirinya dan
naiknya ukuran self/ harga diri HN lingkungannya seakan orang lain tidak
karena lingkungan sekolah yang memiliki peranan dan tidak berguna bagi
terlalu mengapresiasi keistimewaan dirinya. terlebih hal itu jika berangsur-
HN sehingga merubah pandangan angsur hingga menimbulkan penguatan
HN menjadi seorang yang hedonis, bagi dirinya.
buta karena kedudukan, dan menolak Tujuan konseling Mengubah pe-
aktualisasi diri yang lebih positif dan mikiran yang tidak logis, yaitu memerangi
bijaksana. Bimbingan pribadi dimak- pemikiran heron yang tidak rasional
sudkan untuk memberikan wawasan seperti sombong (merasa paling pandai),
kepada heron mengenai cara membangkang kepada orang tuanya dan
pandang yang bijaksana kepada menganggap tanpa orang tua ia dapat
Heron agar dalam menanggapi menjadi orang yang dibanggakan atau
segala pujian itu lebih dapat diandalkan orang lain. Teknik konselor
digunakan sebagai motivasi positif bernuansa otoritatif dengan menggunakan
untuk lebih membanggakan nama tehnik-tehnik yang bersifat langsung,
sekolah dan bermanfaat bagi persuasif, aktif, dan logis seperti pem-
keluarga. berian nasehat, terapi kepustakaan, pelak-
f. Memahami HN dalam konseling sanaan prinsip-prinsip belajar, konfrontasi
rasional emotif Pandangan Manusia langsung, hal ini untuk mendorong klien
Manusia memiliki kemampuan beranjak dari pola pikir tidak rasional ke
inheren untuk berbuat secara rasional rasional. Tiga pola dasar : kognitif, emotif,
ataupun tidak rasional, berfikir dan behavioristik.
merasa begitu erat hubungannya dan

90
Konseling kognitif memperlihatkan D. DAFTAR PUSTAKA
kepada klien bahwa ia haruslah mening- Corey,Gerald. 2009. Theory and Practice
galkan sikapnya yang perfeksionistik of Counseling and Psychotherapy.
apabila ia ingin lebih bahagia, sehingga Belmont, CA: Brooks/Cole
tidak timbul kecemasan/ keganjalan apa Corey. 1995. Teori dan Praktik Konseling
yang dijalani dirinya. Di sini konselor me- dan Psikoterapi. Semarang press.
laksanakan proses mengajar. perlengkapan Enik Nur Kholidah. 2013. Bahan Ajar
yang perlu : pamflet, buku, rekaman Layanan Konseling Trau-
kaset/video, film. matik.Yogyakarta
Konseling emotif ± evokatif meng- Fauzan, Lutfi. 1994. Pendekatan-pendeka-
ubah sistem nilai klien. berbagai teknik tan Konseling Individual. Malang:
digunakan untuk menyadarkan klien antara Elang Mas
yang benar dan salah, sesuai dan tidak Feist, Jess dan Gregory J. Feist.
sesuai, seperti memberikan contoh, 2008. Theories of Personality.
bermain peran; teknik unconditional Yogyakarta: Pustaka belajar.
acceptance dan humor, serta exhalation Komalasari, Gantina. 2011. Teori dan
(pelepasan beban) agar klien melepaskan Teknik Konseling. Universitas PGRI
pikirannya yang tidak rasional dan meng- Yogyakarta.
gantinya dengan yang rasional. Latipun. 2003. Psikologi Konseling.
Konseling behavioral mengembang- Malang : Universitas Muhamma-
kan pola berpikir dan bertingkah laku yang diyah Malang.
baru segera setelah klien menyadari Sayekti Pujo Suwarno Berbagai Pen-
kesalahan-kesalahannya. teknik yang dekatan Dalam Konseling. IKIP
dipakai bersifat eklektik, dengan pertim- Yogyakarta
bangan ekonomis dari segi waktu untuk
klien dan konselor, kesegaran hasil yang
dicapai, efektifitas teknik yang dipakai
untuk bermacam ragam klien dan keda-
laman dan ketahanan (berlangsung lama)
dari hasil yang dicapai.
C. KESIMPULAN
Konseling Realita membantu indi-
vidu untuk mencapai otonomi, dengan
mencapai identitas yang di temukan.
Konselor dalam prosedur konseling
berusaha membantu klien menemukan
pemenuhan kebutuhan dasarnya dengan
Right, Responsibility dan Reality. Dalam
hal ini Klien belajar keterampilan umum,
keterampilan kognitif atau intelektual, dan
keterampilan menghadapi masalah ke-
hidupannya. Pengalaman klien yang di-
perlukan untuk mencapai tujuan itu adalah
pengalaman memusatkan pada tingkah
laku, membuat rencana, mengevaluasi
tingkah laku sendiri, belajar kecanduan
positif (positive addiction) sebagai puncak
pengalaman.

91

Anda mungkin juga menyukai