Anda di halaman 1dari 10

BAB III

KEGIATAN KERJA PRAKTEK

3.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

Kerja praktek yang kami laksanakan di PT. PERTAMINA RU III Plaju-

Sungai Gerong telah kami laksanakan sesuai dengan jadwal berikut ini :

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek di PT. Pertamina RU III

Tanggal Uraian kegiatan


Mengisi data dan mengambil surat penerimaan

2-3 Agustus 2021 pelaksanaan KP dari perusahaan sebagai

persyaratan.
Melakukan perkenalan diri kepada pihak

4 Agustus 2021 perusahaan dan diperkenalkan dengan para

pegawai melalui grup dan zoom meeting.


Perkenalan area kerja di PT. PERTAMINA

5 Agustus 2021 (RU III) Plaju – Sungai Gerong. Melalui grup

dan zoom meeting.


Penjelasan Regulasi dan cara penggunaan APD

(Alat Pelindung Diri) yang ada di area kerja


9-10Agustus 2021
PT. PERTAMINA (RU III) Plaju – Sungai

Gerong. Melalui grup dan zoom meeting.


Belajar bersama operator tentang kelistrikan di
11-13 Agustus 2021
MA II – ME melalui grup dan zoom meeting
Membantu dan melihat operator menjalankan

16 – 18 Agustus tugas sehari-hari. Memperbaiki motor di

2021 bagian TK II dan Mengganti lampu indikator

pada switchgear.
19 Agustus 2021 Mengecek kebocoran minyak pada generator
23 – 24 Agustus Melakukan pengecekan dan pemeliharaan rutin

2021 pada generator


25 Agustus 2021 Memberi Loop Oil Motor 2205 JB / Pompa Air
Menganti Fuse 3,6/72 KV 100 A di MCC 6,9
26 Agustus 2021
KV MCC 34
Mengganti minyak trafo dan mengecek
30-31 Agustus 2021
bushing
1 September 2021 Mengangkat Motor dan Pemasangan LOTO
Persiapan penyusunan laporan kepihak

2 September 2021 Pertamina dan perpisahan dengan teman –

teman dan pembimbing di MA II.

Generator adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk mengubah energi

mekanis Menjadi energi listrik. Sebagai penghasil tenaga listrik generator AC

sering juga disebut Alternator dan merupakan peralatan utama pusat pembangkit

listrik. Berikut adalah gambar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang ada di

RU III Plaju – Sungai Gerong.


Gambar 3.2 Pembangkit listrik tenaga uap (pltu)

Prinsip kerja dari generator Tegangan bolak balik (AC) yang berbentuk

gelombang sinus dapat dibangkitkan bila suatu belitan penghantar di putar di

dalam medan magnet yang diam, atau sebaliknya pada belitan diam dan medan

magnet yang berputar.

Bila ada 3 (tiga) buah belitan yang masing – masing disusun tergeser

letaknya 120 derajat dan diputar bersama – sama, maka tegangan yang dihasilkan

akan mengikuti gelombang sinusoidal 3 buah, dimana antara satu dengan lainnya

berjarak 120 derajat. Bila generator mempunyai sepasang kutub, dan garis magnet

berputar pada putaran Ns yang menghasilkan frekuensi f maka dengan 2 kutub

tadi menghasilkan persamaan sbb :

ns = Putaran (rpm)
f = Frekuensi (Hz)

Tegangan yang diimbas pada masing – masing belitan adalah sebagai berikut :
E = Tegangan Induksi
F = Frekuensi (Hz)
= = Fluksi per-kutub
N = Jumlah Lilitan
Jenis Generator

Ada 2 jenis generator bila dilihat dari letak kontruksi kumparannya (winding)

yaitu :
1. Generator kutub luar (Revolving armature generator)

2. Generator kutub dalam (Revolving Field generator)

Generator Kutub luar :

Pada generator jenis ini, rotornya merupakan kumparan jangkar yang

berputar dan memotong medan magnet yang diam. Output dari generator ini akan

dihasilkan dari kumparan jangkar ini sehingga untuk mengeluarkan energi listrik

yang dihasilkan diperlukan cinccin geser (slip ring) dan sikat arang

(brushes).Generator jenis ini tidak dapat dibuat dalam kapasitas besar, karena

slipring dan sikat arang tidak mampu untuk menyalurkan arus dan tegangan yang

besar.

1. Ganti minyak trafo dan mengecek bushing (30 – 31 Agustus 2021)

Salah satu di antara pemeliharaan trafo adalah penggantian minyak trafo.

Seperti yang diketahui bahwa trafo bekerja 24 jam selama bertahun-tahun, hal itu

menyebabkan tahanan isolasi minyak trafo semakin lama semakin menurun.

Kalau tahanan isolasi semakin kecil mengakibatkan short pada kumparan trafo.

Untuk memperpanjang usia trafo, maka dilakukanlah pemeliharaan trafo dengan

mengganti minyak trafo yg sudah kotor.

Berikut langkah-langkah penggantian minyak trafo antara lain:


a. Buka baut-baut pada tutup trafo 

b. Amati kondisi minyak trafo yang baru saja diturunkan, kondisinya hitam,

kotor, dan penuh dengan serbuk besi yg potensi menjadikan trafo rusak

c. Sedot minyak trafo yang kotor, masukkan dalam sebuah wadah

d. Ambil minyak trafo yang baru dengan tahanan isolasi yg besar

e. Masukkan minyak trafo yang baru ke dalam trafo, tutup kembali trafo

dan ukur tahanan isolasinya

f. Trafo siap dipasang lagi dan life time trafo bisa bertambah dengan

digantinya minyak trafo.

Jenis perawatan minyak trafo:

1. Pemeriksaan setiap hari secara visual

a. Pemeriksaan temperatur/suhu oli

b. Pemeriksaan gulungan/kumparan

c. Pemeriksaaan level oli

d. Pemeriksaan kebocoran

2. Pemeriksaan mingguan (Pemeriksaan jel dan silika)

3. Pemeriksaan setiap 6 bulan

a. Pemeriksaan temperatur / suhu oli mengunakan infrared termometer

b. Pemeriksaan suhu / temperature (winding) gulungan transfor-mator

dengan mengunakan infrared thermometer

4. Pemeriksaan setiap 1 – 3 tahun Pemeriksaan fungsi pengaman

a. Pemeriksaan fungsi pengaman saat suhu oli tinggi

b. Pemeriksaan fungsi pengaman oli low level

c. Pemeriksaan fungsi relay buchholz

d. Pemeriksaan kondisi oli


e. Pemeriksaaan kekuatan dielektrik oli

f. Pemeriksaan kondisi kandungan air didalam oli

g. Membersihkan ruangan di transformator

h. Pengujian lebih lanjut kinerja dan kondisi tranformator

Bushing trafo merupakan sarana penghubung antara belitan dengan jaringan

luar. Bushing terdiri dari sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator.

Isolator tersebut berfungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan

body main tank trafo.

Gambar 3.5.a komponen-komponen yang terdapat pada Bushing

Secara garis besar bushing dapat dibagi menjadi empat bagian utama yaitu:

1. Isolasi 

Ada dua jenis bushing, berdasarkan media isolasi (IEC 60137:2008),

yaitu:

a. Bushing condenser
Bushing kondenser umumnya dipakai pada tegangan rating bushing

72,5 kV ke atas. Bushing kondenser terdapat tiga jenis media isolasi (IEC

60137 tahun 2008) yaitu:

1. Resin Bonded Paper (RBP)

Bushing tipe RBP adalah teknologi bushing kondenser yang

pertama dan sudah mulai ditinggalkan

2. Oil Impregnated Paper (OIP)

Pada tipe OIP isolasi yang digunakan adalah kertas dan minyak

yang merendam kertas isolasi

3. Resin Impregnated Paper (RIP)

Pada tipe RIP isolasi yang digunakan adalah kertas isolasi dan

resin.

b. Bushing non-kondenser.

Bushing non kondenser umumnya digunakan pada tegangan rating

72,5 kV ke bawah. Media isolasi utama bushing non-kondenser adalah

isolasi padat seperti porcelain atau keramik

2. Konduktor

Terdapat jenis – jenis konduktor pada bushing, yaitu hollow

conductor dimana terdapat besi pengikat atau penegang di tengah lubang

konduktor utama, konduktor pejal dan flexible lead.

3. Klem Koneksi

Klem koneksi merupakan sarana pengikat antara stud bushing dengan

konduktor penghantar di luar bushing.

4. Asesoris
Asesoris bushing terdiri dari indikasi minyak, seal atau gasket dan tap

pengujian. Seal atau gasket pada bushing terletak di bagian bawah mounting

flange

Gambar 3.5b Pengencangan Bushing Trafo

Jika bushing tidak sering di cek dan pada proses penggunaannya mengalami

kerusakaan atau kegagalan beroprasi maka terjadi panas yang berlebihan, arus

listrik meningkat dan magger ( Insulation test ) Bushing dengan grounding jelek.

2. Mengangkat Motor dan Pemasangan LOTO (1 September 2021)

LOTO (Look Out Tag Out) adalah gabungan antara penerapan metode

mekanis (pemasangan gembok) dan sistem peringatan tertulis (pemasangan label)

yang dipasang pada suatu peralatan sebagai peringatan kepada orang lain bahwa

peralatan bersumber energi berbahaya dimaksud sedang diisolasi dan tidak boleh

dioperasikan selama gembok dan label terpasang pada peralatan tersebut. Tujuan

dari LOTO adalah untuk menjamin mesin/alat berbahaya secara tepat telah

dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan berbahaya atapun

pekerjaan perbaikan / perawatan sedang berlangsung sampai dengan pekerjaan

tersebut telah selesai. Jika dalam prosese perbaikan atau kerusakaan suatu

instrumen tidak di pasang pengingat seperti loto makan para mantenes tidak akan
tau dari kondisi barang atau komponen yang sedang ruak tersebut, maka dari intu

loto angat penting dalam proses perbaikan di pembangkit dan di tempat-tempat

yang menggunkan resiko kecelakaan yang tinggi.

Gambar 3.6.b Penerapan LOTO pada Valve (Kran) Perpipaan

Langkah-langkah dalam melakukan Isolasi (LOTO) harus dilakukan secara

berurutan, tidak bisa dilakukan secara acak atau dilakukan hanya beberapa

langkah saja. Dalam melakukan isolasi LOTO, ada 12 langkah yang harus

dikerjakan untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan benar-benar aman

dari sumber energi yang dapat membahayakan pekerja antara lain:

a. Analisa Sumber Energi Berbahaya

b. Beritahu semua pihak yang terlibat

c. Isolasi atau putus sumber energi berbahaya

d. Lakukan pengujian

e. Pasang lock dan Tagging

f. Mulailah Pekerjaan

g. Menyelesaikan pekerjaan

h. Mengamankan daerah kerja

i. Periksa area kerja

j. Lepas Kunci dan tagging

k. Sambungkan kembali sumber energy


l. Menguji fungsi

Anda mungkin juga menyukai