Anda di halaman 1dari 7

SINOPSIS RENCANA PENELITIAN

Rouzi Amsyal

A. Judul Penelitian

Efektivitas Pengelolaan Anggaran Dana Desa Untuk Pengetasan Kemiskinan (Studi Kasus
Pada Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya)

B. Latar Belakang

Dana desa merupakan salah satu amanat dari UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang dana
desa. Anggaran program ini bersumber dari APBN diperuntukkan bagi desa. Penyalurannya
dilakukan melalui APBD kabupaten / kota.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang dana desa yang
bersumber dari APBN, penggunaan dana desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat desa. Pengalokasian dana desa diharapkan dapat
meningkatkan pemerataan pembangunan kesejahteraan desa melalui pelayanan publik di
desa, memajukan perekonomian desa, mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa serta
memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan.

Lazimnya kebijakan publik, selalu ada sisi positif maupun negatif dari program dana
desa. Positifnya, jika kita cermati di berbagai desa di Pidie Jaya, pembangunan infrastruktur
dasar gencar dilakukan. Sebagai contoh pembangunan jalan, jembatan, selokan, sarana
pendidikan dan kesehatan dengan tujuan memudahkan para masyarakat dalam melakukan
kegiatannya. Hal ini dapat dilihat dari data berikut :
Rekapitulasi Dana Desa Kecamatan Trienggadeng 2018

Desa Kegiatan Nominal

Penyelenggaran Pemerintah Rp. 140.114.221


Pembangunan Gampong Rp. 541.727.371
Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 6.500.000
Kuta Pangwa Pemberdayaan Masyarakat Rp. 102.025.000

TOTAL RP. 790.366.592

Penyelenggaran Pemerintah Rp. 158.790.618


Pembangunan Gampong Rp. 823.011.425
Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 7.000.000
Meue Pemberdayaan Masyarakat Rp. 131.820.000

TOTAL Rp. 1.120.622.043

Penyelenggaran Pemerintah Rp. 148.829.853


Pembangunan Gampong Rp. 638.906.845
Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 32.300.000
Mesjid Pemberdayaan Masyarakat Rp. 104.625.000

TOTAL Rp. 924.661.698

Penyelenggaran Pemerintah Rp. 145.590.618


Pembangunan Gampong Rp. 847.192.429
Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 5.000.000
Paya Pemberdayaan Masyarakat Rp. 106.968.000

TOTAL Rp. 861.604.148

Penyelenggaran Pemerintah Rp. 161.110.196


Pembangunan Gampong Rp. 450.960.000
Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 0
Sagoe Pemberdayaan Masyarakat Rp. 45.621.494

TOTAL Rp. 657.691.690


Namun, setelah 4 tahun berjalan, masih banyak catatan negatif terkait program dana desa.
Mulai dari kohesi sosial yang memudar di kalangan masyarakat, tertangkapnya aparatur desa
lantaran menyelewengkan anggaran hingga efektivitas terhadap penurunan jumlah penduduk
miskin. Untuk mengatasi hal ini pemerintah pusat dan daerah harus melakukan pengawan
terkait pengelolaan Dana Desa dan membantu para kepala desa dalam berbagai hal, termasuk
merumuskan kebijakan dan pengawasan pelaksanaan penggunaan dana desa supaya efektif.

Sebagaimana semangat UU No 6/2014 dan PP No 14/2014, seyogianya dana desa yang


diproritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa dapat
menurunkan tingkat kemiskinan di perdesaan. Namun, kenyataannya jumlah penduduk
miskin tetap saja tinggi. Inilah hal yang salah dimana infrastruktur sudah memadai tapi
masyarakat masih saja tidak produktif dan kemiskinan masyarakat meningkat, pada tahun
2017 dari data BPS bahwa jumlah penduduk miskin kabupaten pidie jaya 21,82% dan
merupakan kabupaten urut ke tiga miskin di aceh, hal ini tentu mengundang pertanyaan
banyak pihak. Apalagi dana desa yang ditetapkan dalam APBN dari tahun ke tahun terus
meningkat.
Maka perlunya perbaikan kebijakan penggunaan dana desa, terutama pentingnya
penajaman penggunaan anggaran melalui prioritas belanja sektor tertentu. Salah satunya
adalah pengembangan potensi ekonomi lokal melalui kegiatan ekonomi desa, usaha desa dan
badan usaha milik desa (BUMDES), dengan harapan mengurangi tingkat kemiskinan dan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

C. Kerangka Pemikiran

Objek dari penelitian ini adalah dana desa di Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie
Jaya. Spesifikasi dalam penelitian ini adalah menganalisis kebijakan dana desa dalam
kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan ekonomi desa, usaha desa dan badan
usaha milik desa (BUMDES) dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan
penganguran masyarakat. Berdasarkan beberapa teori, maka dapat diungkapkan suatu
kerangka berfikir yang berfungsi sebagai penuntun, alur berfikir dan sebagai dasar dalam
penelitian :
D. Pendekatan dan Metodelogi

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan
menggunakan penelitian survei. Dalam penelitian ini , informasi dikumpulkan dari responden
yaitu kepala desa, badan perwakilan desa dan juga masyarakat. Data dan informasi mengenai
efektivitas dana desa bagi pembangunan ekonomi di pedesaan di kabupaten Pidie Jaya
didasarkan pada dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Untuk data primer dan
dalam penelitian ini diperoleh langsung dari lokasi riset dengan mengumpulkan dari berbagai
sumber yang terdiri dari kepala desa, badan perwakilan desa dan masyarakat desa.
Sedangkan data sekunder diperoleh melalui hasil studi keputusan maupun publikasi resmi
dari berbagai instansi. Data ini bersumber dari kantor pengelolaan dana desa serta publikasi
dari bappeda, badan pemberdayaan masyarakat desa provinsi dan kabupaten, badan pusat
statistik dan lainnya.

E. Metode Analisa

Metode Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah menampilkan stastitika
deskriptif yaitu metode analisa dengan mengumpulkan data secara sistematis, menganalisa
dan menginterpretasikan data dengan gambaran-gambaran sehingga mendapat kesimpulan
dalam penelitian ini yang terdapat dua permasalahan yang dianalisis. Dalam penelitian ini,
pada tahap awal yang dilakukan adalah pengujian validitas dan reliabilitas. Hal ini dilakukan
karena data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data primer melalui wawancara
dan pengisian angket.

Anda mungkin juga menyukai