Pertemuan 7
Pertemuan 7
PERTEMUAN 7
AKUNTANSI PERSEDIAAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 7.1:
Melakukan pencatatan transaksi akuntansi persediaan
saat penjualan atau pemakaian barang atau pemakaian baha baku, jumlah
harga pokok barang yang dikeluarkan langsung dikredit pada rekening
Persediaan, sedangkan debetnya dicatat dalam rekening Harga Pokok
Penjualan atau Pemakaian Bahan Baku.
Kesalahan penyajian di dalam persediaan akan mengakibatkan
kesalahan dalam laporan keuangan. Kegagalan antuk mencatat pembelian
dan utang usaha, memang tidak akan berpengaruh terhadap laba
perusahaan, tetapi akan berpengaruh terhadap rasio lancar perusahaan.
Persediaan sebagaimana dengan aktiva lain akan dicatat sebesar harga
perolehannya (cost). Harga perolehan persediaan mencakup seluruh beban
atau pengeluaran yang diperlukan untuk menempatkan persediaan atau
memproses menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Dengan demikian,
secara teoretis batas pengangkutan, biaya proses pembelian, biaya
penyimpanan harus dialokasikan sebagai bagian dari harga perolehan
persediaan.
Perusahaan dagang membeli barang kemudian dijual tanpa
merubah bentuk, sedangkan perusahaan industri membeli bahan-bahan
mentah yang selanjutnya diproses menjadi barang jadi. Dalam perusahaan
industri terdapat 3 (tiga) jenis persediaan yaitu:
a. Bahan Baku (raw material inventory). Bahan baku/mentah
adalah barang-barang yang dimiliki untuk dipergunakan dalam
aktivitas proses produksi yang merupakan bagian terbesar yang
terkandung dalam produksi tersebut. Misalnya pada perusahaan
Tekstil, benang merupakan bagian terbesar dalam pembuatan
kain yang terdapat pada pabrik tekstil.
b. Barang dalam proses (work in process inventory). Barang
dalam proses adalah barang-barang yang pada tanggal
penyusunan neraca belum selesai dikerjakan dan perlu
pengerjaan lebih lanjut. Persediaan ini biasanya terdiri dari 3
unsur yaitu: Bahan langsung, tenaga kerja langsung dan biaya
produksi tidak langsung.
Contoh jurnal:
1. Pembelian barang dagangan secara kredit sebesar Rp 1.000.000
Pembelian 1.000.000
Hutang Dagang 1.000.000
Piutang 1.500.000
Penjualan 1.500.000
Contoh jurnal:
1. Pembelian barang dagangan secara kredit sebesar Rp 600.000
Persediaan Barang Dagangan 600.000
Hutang Dagang 600.000
Contoh kasus:
Transaksi-transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang
dagangan selama bulan Desember 2017 di PT. ABC
Tgl 5 Persediaan barang dagangan 10 Unit @ Rp 10 = Rp 100
Tgl 16 Pembelian barang dagangan 75 Unit @ Rp 12 = Rp 900
Diminta:
1. Berapa harga pokok penjualan tanggal 25 Desember ?
2. Berapa harga pokok persediaan barang dagangan akhir sebanyak
25 unit ?
Menggunakan metode FIFO, LIFO dan Average
Jawab:
1. Metode Fisik / Periodik
a. FIFO
Maka HPP dari 80 Unit Penjualan Penjualan 80 Unit:
Tanggal 5 10 Unit @ Rp 10 = Rp 100
Tanggal 16 70 Unit @ Rp 12 = Rp 840
HPP 80 Unit = Rp 940
Harga Pokok Persediaan Barang dagangan akhir :
Tanggal 16 5 unit @ Rp 12 = Rp 60
Tanggal 20 20 unit @ Rp 15 = Rp 300
Persediaan akhir 25 Unit = Rp 360
b. LIFO
Penjualan 80 Unit
Tanggal 20 20 Unit @ Rp 15 = Rp 300
Tanggal 16 60 Unit @ Rp 12 = Rp 720
HPP 80 Unit = Rp 1.020
c. Average
HPP 80 Unit x Rp 1.300 = Rp 960
105 Unit
Persediaan Akhir 25 Unit x (1300:105) = Rp 300
Laba Kotor : 2400 – 990 = 1.410
HPP = 940
Persediaan akhir = 360
Laba Kotor = 2400 – 940 = 1.460
b. LIFO
PEMBELIAN PENJUALAN PERSEDIAAN
Jumla Jumla
TGL Unit Harga h Unit Harga h Unit Harga Jumlah
5 10 10 100
16 75 12 900 10 10 100
75 12 900
20 20 15 300 10 10 100
75 12 900
20 15 300
25 20 15 300
60 12 720 10 10 100
15 12 180
Jumla
h 95 1200 80 1020 25 280
HPP = 1020
Persediaan akhir = 280
Laba Kotor = 2.400 – 1.020 = 1.380
c. Average
PEMBELIAN PENJUALAN PERSEDIAAN
Jumla Jumla
TGL Unit Harga h Unit Harga h Unit Harga Jumlah
5 10 10 100
16 75 12 900 85 12 1000
20 20 15 300 105 12 1300
25 80 12 960 25 12 300
Jumla
h 95 1200 80 12 960 25 12 300
HPP = 960
Persediaan akhir = 300
Laba Kotor = 2.400 – 960 = 1.440
C. LATIHAN SOAL
Diminta:
Hitunglah persediaan akhir, harga pokok penjualan dan laba kotor, jika
perusahaan menggunakan sistem perpetual FIFO!
D. DAFTAR PUSTAKA