Pertemuan 1
Pertemuan 1
Interprofessional learning
Interprofessional learning
/ /
effective collaboration and improve health outcomes
Rensa et al., Efektivitas Modul Komunikasi Interprofesional pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Keperawatan. Vol. 6 | No. 3 | November 2017 | Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education
“collaborative practice-ready” health workforce
an interprofessional team
patients,
families,
~ Carers,
communitie
Health Professions Networks Nursing & Midwifery Human Resources for Health Framework for Action on
Interprofessional Education & Collaborative Practice.2010
Health Professions Networks Nursing & Midwifery Human Resources for Health Framework for Action on
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan. tenaga kesehatan lingkungan
Tenaga Kesehatan adalah tenaga medis
tenaga gizi
setiap orang yang mengabdikan diri dalam tenaga psikologi klinis
tenaga keterapian fisik
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan tenaga keperawatan
tenaga keteknisian medis
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di tenaga kebidanan
tenaga teknik biomedika
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu tenaga kefarmasian
tenaga kesehatan tradisional
memerlukan kewenangan untuk melakukan tenaga kesehatan masyarakat
upaya kesehatan. tenaga kesehatan lain
Harapan dari IPC (pada nakes)
Differences in
• Personal values and expectations
• Personality Historical
• Culture and ethnicity interprofessional and Fears of diluted
• Language and jargons intra professional professional
• Schedule and professional routines rivalries identity
• Regulations and norms of professional education
• Accountability and rewards
Mendudukkan secara bersama
mahasiswa dari berbagai profesi
kesehatan dalam satu kelas yang
sama
Increased
specific knowledge and skills More comprehensive
information for patients
Increased
team problem solving
Accelerating service
delivery
Increase understanding, trust, and
mutual support
between health professions
LEARNING AND
TEAMWORK CRITICAL REFLECTION
reflecting critically on one’s own
being able to be both relationship within a team
team leader and team member
transferring interprofessional
knowing the barriers to teamwork learning to the work setting
Health Professions Networks Nursing & Midwifery Human Resources for Health Framework for Action on
Interprofessional Education & Collaborative Practice.2010
IPE domains
Health Professions Networks Nursing & Midwifery Human Resources for Health Framework for Action on
Interprofessional Education & Collaborative Practice.2010
IPE domains
Health Professions Networks Nursing & Midwifery Human Resources for Health Framework for Action on
Interprofessional Education & Collaborative Practice.2010
What should be prepared ?
Keterampilan Klinis
diagnosis anamnesis
pemeriksaan fisik umum
dan khusus pada pasien
Kolaborasi
interprofesional Komunikasi merupakan unsur penting
JENIS KOMUNIKASI
1 INTRAPERSONAL COMMUNICATION Komunikasi yang terjadi terhadap diri sendiri, yang dilakukan
dengan sengaja atau tidak sengaja
2 INTERPERSONAL COMMUNICATION Melibatkan paling sedikit dua orang, adanya umpan balik atau
feedback, tidak harus tatap muka, tidak harus bertujuan, menghasilkan
beberapa pengaruh atau effect.
3 GROUP COMMUNICATION Interaksi diantara orang-orang dalam kelompok kecil (5-7 org), yang
terdiri dari beberapa orang yang bekerja untuk mencapai tujuan
bersama
MASS COMMUNICATION Penciptaan makna yang sama diantara media massa dan para
5 komunikannya
Eko Harry Susanto, Komunikasi Manusia Esensi dan Aplikasi dalam Dinamika Sosial Ekonomi Politik, Edisi. I, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010), h. 6-12.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. XIV (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 68-69.
Saluran
(channel/ media)
UNSUR2 Penerima
Pesan (message) PROSES (receiver/audience)
KOMUNIKASI .
(resource)
Agus M Hardjana. 2003. Komunikasi Interpersonal dan Intra-personal. Yogyakarta :Kanisius.
Ibuprofen 200 mg Ibuprofen 200 mg Ibuprofen 200 mg
tiga kali sehari post tiga kali sehari post coenam
coenam
Ibuprofen 200 mg Ibuprofen 200 mg Ibuprofen 200 mg
tiga kali sehari post tiga kali sehari post coenam
coenam
PROSES KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Sensitifitas kepada
penerima Komunikasi tatap muka
komunikasi
Kesadaran dan
Penentuan waktu yang
pengertian terhadap
tepat dan umpan balik
makna simbolis
Noor Ariyani Rokhmah, Anggorowati. Komunikasi Efektif Dalam Praktek Kolaborasi Interprofesi Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan. Journal of Health Studies, Vol. 1, No.1, Maret 2017: 65-71
Tenaga kesehatan yang profesional membutuhkan komunikasi interprofesioal sebagai salah satu
domain kompetensi yang terpenting dalam kolaborasi interprofesional.
IPE
Mahasiswa cenderung memiliki
pengetahuan yang rendah atau pengalaman yang
kurang terkait dengan komunikasi interprofesional.
S •Situation
R Recommendation
Noor Ariyani Rokhmah, Anggorowati. Komunikasi Efektif Dalam Praktek Kolaborasi Interprofesi Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan. Journal of Health Studies, Vol. 1, No.1, Maret 2017: 65-71
S •Situation Hal yg membuat perlunya komunikasi (apa
yang terjadi pada pasien)
Sri Siska M., Tri Nur K., Madya Sulisno/ Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.2 (2019) 273-282
B •Background Latar belakang klinis yg relevan dg
permasalahan pasien
Schadewaldt V, McInnes E, Hiller JE, Gardner A. Experiences of nurse practitioners and medical practitioners working in
collaborative practice models in primary healthcare in Australia – a multiple case study using mixed methods. BMC FamPract
[Internet]. 2016;17(1):99. Available from: http://bmcfampract.biomedcentral.com/art icles/10.1186/s12875-016-0503-2
A •Assessment Analisis masalah pasien
Schadewaldt V, McInnes E, Hiller JE, Gardner A. Experiences of nurse practitioners and medical practitioners working in
collaborative practice models in primary healthcare in Australia – a multiple case study using mixed methods. BMC FamPract
[Internet]. 2016;17(1):99. Available from: http://bmcfampract.biomedcentral.com/art icles/10.1186/s12875-016-0503-2
R Recommendation Sampaikan apa yang diinginkan/
direkomendasikan
Schadewaldt V, McInnes E, Hiller JE, Gardner A. Experiences of nurse practitioners and medical practitioners working in
collaborative practice models in primary healthcare in Australia – a multiple case study using mixed methods. BMC FamPract
[Internet]. 2016;17(1):99. Available from: http://bmcfampract.biomedcentral.com/art icles/10.1186/s12875-016-0503-2
CONTOH SBAR
• Dokter Sinta, saya Reno Apoteker ruang rawat inap
Perkenalan seroja.
S • Pasien Susi mengeluh rasa tidak nyaman di perut, terasa nyeri lambung, pain score 2
• Pasien MRS 3 hari lalu atas diagnosa PJK. Sejak semalam pasien pengeluh nyeri pada bagian perut.
B Tekanan darah 140/100, RR 20, nadi 90x. Pasien mendapat terapi aspirin tab 100 mg per hari. Pasien
biasanya mengkonsumsi metoklorpramid jika perut terasa mual
A • Menurut saya, pasien ada kemungkinan mengalami stress ulcer, atau gangguan saluran cerna
karena pasien memiliki faktor resiko yaitu lansia dan menggunakan antiplatelet
Saya berharap dokter dapat memeriksa pasien dan saya mengusulkan agar pasien
R diberi obat SUP ranitidin 150 mg 2 sehari. Apakah dokter setuju?kapankah dokter
dapat berkunjung untuk evaluasi ulang pasien?
Thank you