Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SHOFFIYATUZ ZAHRO
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh langsung faktor
keperilakuan organisasional seperti Dukungan atasan, keselarasan tujuan dan
pelatihan dalam meningkatkan kegunaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah.
Penelitian ini menggunakan Faktor Keperilakuan Organisasi sebagai Variabel
Independen dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah sebagai Variabel Dependen.
Sampel penelitian ini adalah pegawai negeri yang menjabat sebagai bendahara di
instansi Pemerintah Kota Madiun. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini
menggunakan metode Convenieance Samping Sampel yang digunakan sebanyak
16 instansi Pemerintah di Kota Madiun. Penelitian ini menggunakan regresi linier
sederhana untuk analisis data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
Dukungan atasan ,Kejelasan tujuan, dan Pelatihan mempengaruhi Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah.
Kata kunci : Faktor Keperilakuan Organisasi, Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah.
I. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
keuangan yang diperlukan secara akurat, relevan, tepat waktu, dan dapat
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
a. Bagi para praktisi Akuntansi Sektor Publik, penelitian ini dapat menjadi
lebih.
d. Bagi pembaca, dapat menjadi sumber informasi dan bahan masukan yang
terdiri atas subsistem-subsistem atau kesatuan yang terdiri atas kesatuan yang
lebih kecil, yang berhubungan satu sama lain dan mempunyai tujuan tertentu.
Menurut Siti Nurlela dan Rahmawati ( 2010) Suatu sistem mengolah input
bukti transaksi dalam bentuk dokumen atau formulir. Output –nya adalah
Belanja Daerah.
dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK). Dalam rangka penyusunan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah, dan dalam pasal 239 Peraturan Mentri Dalam
landasan tentang prosedur, teknik, dan metode yang layak untuk merekam
pengelolaan keuangan daerah. Oleh karena itu diperlukan sistem dan prosedur
system yang lama dengan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ( SAKD) yang
organisasi tersebut dalam periode tertentu dan posisi keuangan pada tanggal
1. Akuntabilitas
yang terjadi dan dilakukan oleh pemerintah termasuk berbagai prosedur, serta
publik.
4. Partisipasi masyarakat.
Kendalanya di Daerah)
Dalam hal ini sistem informasi dapat di artikan sebagai suatu sistem
dengan kebutuhan.
2. Perancangan (design), yaitu kegiatan menyusun sistem baru atau kegiatan
mengevaluasinya.
a. Mengumpulkan data
b. Pengolahan data
c. Pelaporan data
d. Penyimpanan
e. Pengiriman
Keuangan Daerah harus lebih ditekankan pada pencapaian visi dan misi dari
date. Sehingga tugas pemerintah pusat sebagai pengendali akan lebih mudah
menjalankannya.
a. Perangkat keras
b. Perangkat lunak
dan lain-lain.
g. Lokakarya atau seminar
terlepas dari beberapa permasalahan dan keterbatasan yang ada di daerah antara
akuntansi yang jelas dari Pemerintah Pusat. Apakah memakai basis akrual atau
kas.
3. Ego sector
dan efisien, tetapi hal ini akan menciptakan beberapa sector dalam organisasi
manual akan tergantikan dengan mesin yang bekerja secara otomatis. Hal ini
mahal bagi beberapa daerah yang tidak mempunyai sumber dana yang cukup.
Belanja teknologi informasi ini tidak saja beli komputer tetapi ada beberapa hal
(brainware), dan tentu saja biaya operasional dan maintenance yang cukup
besar.
dapat berguna untuk mengelola dana secara transparan, ekonomis, efektif, dan
keuangan daerah.
yang diperlukan, selain itu dapat diartikan juga sebagai bantuan yang diberikan
oleh pimpinan yang lebih tinggi kepada bawahan untuk mencapai suatu tujuan
sarana bagi pengguna / peserta untuk dapat mengerti , menerima dan merasa
dengan suatu kejelasan tujuan, target yang jelas dan paham bagaimana
Menurut Shield (1995) dalam Lyna Latifah dan Arifin Sabeni ( 2007)
sistem baru selain itu dukungan atasan juga berpengaruh dalam mendukung
adanya kekuasaan manajer terkait dengan sumber daya. Manajer (atasan) dapat
fokus terhadap sumber daya yang diperlukan, tujuan dan inisiatif, menurut
shield (1995) dalam Lyna Latifah dan Arifin Sabeni (2007) berpendapat bahwa
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil pada
Instansi Pemerintah se- Kota Madiun sebanyak 2097 . Sampel diambil dari
Pegawai Negeri Sipil bagian keuangan atau bendahara pada instansi terkait.
lain sampel tersebut ada pada tempat dan waktu yang tepat ( Jogiyanto, 2005:
46).
1. Variabel Dependen
karena adanya vaiabel bebas. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam
2. Variabel Independen
a. Dukungan atasan
b. Kejelasan Tujuan
c. Pelatihan
C. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
tidak valid, maka item pernyataan itu tidak dapat digunakan dalam uji-uji
tiap-tiap item dengan skor total. Teknik korelasi yang digunakan adalah
terdapat pada program komputer SPSS 15.0 for Windows. Alasan digunakan
teknik ini karena skor item yang digunakan bukan skor dikotomi 0 dan 1
seperti yang digunakan dalam teknik Point Biserial. Hasil uji korelasi
tersebut bisa dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang
sudah valid untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten
apabila dilakukan pengukuran ulang pada kelompok yang sama dengan alat
Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 (Nunnally dalam Imam Ghozali,
2006: 42).
a. Uji Normalitas
berasal dari populasi yang didistribusikan secara normal atau tidak. Uji
normal.
terdistribusi normal
b. Uji Heteroskedastisitas
mempunyai varian yang sam atau tidak. Suatu asumsi kritis model regresi
varian yang sama, yang merupakan suatu bilangan yang konstan. Jika
c. Uji Multikolinieritas
dimana ada hubungan linier secara pasti atau mendekati pasti di antara
dari 0,1 atau memiliki nilai Varience Inflation Factor (VIF) mendekati 10
2. Uji Hipotesis
SAKD = α + b1 DA + b2 KT + b3 P+ e
Keterangan :
α = Konstanta
b. Uji-t
Ho ditolak bila: t-hitung > t( /2, n-k) atau t-hitung < -t( /2, n-k)
4) Menentukan t-hitung
adalah apabila nilai signifikan atau nilai probabilitas (P) < 0,05 maka
jumlah variabel independen dalam suatu model atau disebut R yang telah
jika jumlah variabel independen yang diteliti lebih dari dua, lebih baik
digunakan adjusted-R2. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan
Madiun.. Adapun daftar dinas yang diberikan kuesioner adalah sebagai berikut:
sampling yaitu pengambilan sampel terhadap responden yang mudah ditemui dan
diisi secara lengkap, sehingga seluruhnya dapat digunakan dalam analisis data.
sebanyak 8,3%. Hal ini berarti mayoritas PNS di lingkungan pemerintah Kota
antara 6 – 10 tahun yaitu sebanyak 50% dan terendah 42 adalah responden yang
a. Uji Validitas
diterima pada taraf signifikansi 5% atau lebih besar rtabel (0,329), jadi
b. Uji Reliabilitas
dari 0,6.
1. Normalitas
taraf signifikansi ( ) sebesar 0,05. Jika p-value > 0,05, maka data
yang memiliki tolerance lebih dari 0,1 (>0,1) dan semua variabel
bebas memiliki nilai VIF kurang dari 10 (<10). Jadi dapat disimpulkan
residual satu ke pengamatan yang lain. Jika asumsi ini tidak dipenuhi,
2,042 berada tidak signifikan pada taraf signifikansi 5%. Jadi secara
4. Pengujian Hipotesis
SAKD = α+ b1 DA + b2 KT + b3 P + e i
Keterangan :
: konstanta
X2 : kejelasan tujuan
X3 : pelatihan
ei : standart error
sebagai berikut:
positif, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 74,9% variasi dari kegunaan
c. Uji F
Fhitung lebih besar dari Ftabel (35,779 > 2,92) dengan nilai p-value
regresi sudah fix atau cocok, maka model pengaruh dukungan atasan,
besar dari T tabel yaitu (3,363 > 2,042) dengan nilai p-value sebesar
tabel sebesar 2,042 yaitu 2,645 > 2,042 atau nilai p-value sebesar 0,013
lebih besar dari t tabel sebesar 2,042 yaitu 2,762 > 2,042 atau nilai p-
5. Pembahasan
(2004), Latifah dan Sabeni (2007), dan Abdul Rohman (2009) yang
dengan suatu kejelasan tujuan, target yang jelas dan paham bagaimana
oleh Cavaluzzo dan Ittner (2004), Latifah dan Sabeni (2007), dan Abdul
keuangan daerah
V. KESIMPULAN
IMPLIKASI
faktor teknis dan dana, namun faktor perilaku dari pengguna juga perlu
diperhatikan.
KETERBATASAN
SARAN
pada faktor perilaku tapi juga faktor teknis dalam rangka implementasi
SAKD perlu untuk diteliti dan untuk sample agar diperluas tidak hanya di
Intansi saja.
DAFTAR PUSTAKA
Amrul, Sadat dan Ahyadi Syar’ie, 2005. Analisis Beberapa Faktor yang
Berpengaruh Terhadap Proses Pengembangan Kualitas Sistem SNA
VIII Solo, 15 – 16 September 2005
Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Permendagri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Rahman, Syaiful, Muhammad Nasir, dan Sri Handayani. 2007. Pengaruh Sistem
Pengukuran Kinerja Terhadap Kejelasan Peran, Pemberdayaan
Psikologis Dan Kinerja Manajerial (Pendekatan Partial Least Square)
Penelitian Terhadap Manajer Perusahaan Manufaktur Di Jawa Tengah).
Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar. 2007. AMKP-01
QUESIONER / PERTANYAAN
(YANG HARUS DIISI RESPONDEN)