Dosen Pengampu:
Dra. Noortiningsih, M.Si
Siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolik,
yaitu periode pengisisan jantung dengan darah, yang diikuti oleh suatu periode
kontraksi disebut sistolik(guyton & hall,2011). Pada saat jantung dalam
keadaan relaks, maka darah vena yang kurang akan kandungan oksigen akan
mengalir keserambi kanan. Dan pada saat yang sama serambi kiri terisi dengan
darah yang kaya oksigen dari paru – paru yaitu darah arteri.(soeharto,2004)
Kontrol ekstrensik terhadap arteriol mencakup pengaruh saraf dan
hormonal dengan efek sistem saraf simpatis yang terpenting. Serat-serat saraf
simpatis mempersarafi otot polos arteriol diseluruh tubh kecuali otak.
Peningkatan aktivitas simpatis disebut hipereaktor yang menimbulkan
vasokonstriksi arteriol umum. Sedangkan penurunan aktivitas simpatis atau
hiporeaktor akan menyebabkan vasodilatasi arteriol umum
(www.berbagimanfaat.24/09/2016).
C. Curah Kerja Jantung
Curah kerja sekuncup jantung adalah jumlah energi yang diubah oleh
jantung menjadi kerja selama setiap denyut jantung sewaktu memompa darah
kedalam arteri.jumlah kerja semenit adalah jumlah total energy yang diubah
menjadi kerja dalam satu menit ; jumlah ini sebanding dengan curah kerja
sekuncup dikalikan dengan denyut jantung permenit..(guyton & Hall, 2011)
Curah kerja jantung terbagi dalam dua bentuk. Pertama sejauh ini bagian
yang utama digunakan untuk memindahkan darah dari vena yang bertekanan
rendah ke arteri bertekanan tinggi. Bagian ini disebut sebagai kerja volume
tekanan atau kerja luar. Kedua, bagian yang kecil dari energi tersebut digunakan
untuk memacu kecepatan enjeksi darah melalui katup Aorta dan Pulmonalis.
Bagian ini disebut bagian energi kinetik aliran darah dan curah kerja.(Guyton &
Hall, 2011)
Penilaian :
Kurang dari 55 : Kesanggupan kurang
55 – 64 : Kesanggupan sedang
65 – 79 : Kesanggupan cukup
80 – 89 : Kesanggupan baik
Lebih dari 90 : Kesanggupan sangat baik
2. Cara Cepat
Indeks Kesanggupan badan :
Dengan daftar :
Lamanya Pemulihan denyut nadi dari 1 menit hingga 1,5 menit
Percobaan 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-
0 - 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
030 - 059 20 15 15 15 15 10 10 10 10 10 10
10 - 129 30 30 25 25 20 20 20 20 15 15 15
130 - 159 45 40 40 35 30 30 25 25 20 20 20
20 - 229 60 50 45 45 40 35 35 30 30 30 25
230 - 259 70 65 60 55 50 45 40 40 35 35 35
30 - 329 85 75 70 60 55 55 50 45 45 40 40
330 - 359 100 85 80 70 65 60 55 55 50 45 45
3. Percobaan Lorentz
a) Tentukan denyut nadi setelah duduk selama 5 menit (keadaan basal)
b) OP melakukan kegiatan jongkok-berdiri 20 kali dengan lutut membuka
keluar selama 20 detik
c) Setelah duduk kembali tentukan frekuensi nadi setelah 5 menit pertama,
kedua, ketiga dst (cukup dihitung tiap 30’) sampai kembali pada frekuensi
denyut nadi semula.
Penilaian :
Pemulihan setelah 2 menit : Kesanggupan baik
2 -3 menit : Kesanggupan sedang
Lebih dari 3 menit : Kesanggupan kurang
VI. Pembahasan
Dari hasil percobaan Harvard step test menunjukkan kesanggupan tubuh
yang cukup pada orang percobaan., percobaan menahan nafas dan percobaan
Lorentz menunjukkan kesanggupan tubuh yang baik pada orang percobaan. Hal ini
disebabkan karena energi yang dihasilkan untuk mengisi sekuncup jantung cukup
untuk melakukan tindakan tersebut. Selain itu pemakain oksigen oleh jantung
sangat mempengaruhi energi kimia yang dilepaskan sewaktu jantung melakukan
proses kerjanya. Untuk percobaan lari 1.5 mile Cooper menunjukkan kesanggupan
tubuh yang sangat kurang, sedangkan untuk hasil pengukuran indeks kesanggupan
badan sangat bergantung dari lama orang percobaan mampu terus menerus naik-
turun bangku dan semakin cepat denyut nadinya pulih maka semakin baik pula
kesanggupannya. Dari hasil percobaan juga menghadapi beberapa kendala yakni
ketukan yang tidak sesuai atau tidak seirama dengan naik-turunnya orang
percobaan sehingga hal tersebut bisa menyebabkan hasil yang kurang akurat.
Dari hasil percobaan Cold pressor test yang dilakukan pada orang
percobaan menunjukkan OP tergolong hiporeaktor artinya, terjadi penurunan
aktivitas simpatis yang menyebabkan vasodilatasi arteriol umum. Sedangkan dari
hasil pengukuran indeks jantung didapatkan hasil 3.26 L. Pengukuran indeks
jantung tidak terlepas dari luas permukaan tubuh, metabolisme dalam tubuh,
aktivitas kerja fisik dan juga usia dari orang tersebut.
Dari semua hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil daya tahan
tubuh seseorang yang meliputi penilaian terhadap kesanggupan otot maupun
kesanggupan kardiovaskular yaitu :
1. Harvard Step test : Kesanggupan cukup
2. Percobaan menahan nafas : Kesanggupan baik
3. Percobaan Lorenz : Kesanggupan baik
4. Test lari 1.5 mile Cooper : Kategori Jelek sekali
5. Cold Pressor test : Hiporeaktor
6. Indeks jantung : Normal
VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pratikum ini, maka dapat disimpulkan bahwa kesanggupan
tubuh setiap orang berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik,
umur, jenis kelamin, tekanan darah, berat badan, aktivitas, makan hormon, dan
pola hidup.
DAFTAR PUSTAKA
www.id.wikipedia.org.,24/09/2016
www.berbagimanfaat.com/2011/02tekanan-darah-cold-pressor-
test.html?m=1.,24/09/16
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-jantung-dan-fungsinya-pada-
manusia; 24/09/2016