Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRATIKUM FISIOLOGI MANUSIA

KESANGGUPAN / DAYA TAHAN / EDURANCE TUBUH


(Physical Fitness)

Dosen Pengampu:
Dra. Noortiningsih, M.Si

DISUSUN OLEH Kelompok IV :


Agustina Pudjiastuti (206201446055)
Anggun Putri (206201446049)
Atika Amalia Firdaus ( 206201446048
Eri Muliawati (206201446056)
Jihan Fauziah (206201446047)

PRODI BIOLOGI MEDIK


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA – 2021
I. Acara Latihan
Kesanggupan/ Daya Tahan/ Endurance Tubuh (Physical Fitness).
II. Tujuan Latihan
Latihan ini bertujuan untuk menetapkan indeks kesanggupan tubuh, baik
kesanggupan otot, kesanggupan kardiovaskular, maupun respirasi, dengan
berbagai cara dan menggolongkan orang percobaan kedalam golongan
hiperreaktor atau hiporeaktor.

III. Dasar Teori


A. Definisi jantung
Jantung (Latin, cor) adalah rongga organ berotot yang memompa darah
melalui pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Sarana jantung
istilah yang terkait dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung.
Jantung adalah salah satu organ tubuh manusia yang berperan dalam sistem
peredaran darah (dosenpendidik.com).
B. Siklus Jantung
Dinding jantung terdiri dari sel-sel yang unik yang disebut Myocardium,
yang berarti otot jantung. (Soeharto,2004). Peristiwa yang terjadi pada jantung
dimulai dari awal sebuah denyut jantung sampai awal denyut jantung berikutnya
disebut siklus jantung. Setiap siklus diawali oleh pembentukan potensial aksi
spontan didalam simpul sinus. Simpul ini terletak pada dinding lateral superior
atrium kanan dekat dengan muara vena cava superior. Selanjutnya potensial
aksi menjalar dari sini dengan kecepatan tinggi melalui kedua atrium dan
kemudian melalui berkas A – V ke ventrikel, di temukan perlambatan selama
lebih dari 0,1 detik ketika impuls jantung dihantarkan dari atrium untuk
berkontraksi mendahului kontraksi ventrikel, serta memompan darah kedalam
ventrikel sebelum terjadi kontraksi ventrikel yang kuat. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa atrium bekerja sebagai pompa pendahulu bagi ventrikel, dan selanjutnya
akan menyediakan sumber kekuatan utama untuk memopakan darah ke sistem
pembuluh darah.(Guyton & Hall 2011).

Siklus jantung terdiri atas satu periode relaksasi yang disebut diastolik,
yaitu periode pengisisan jantung dengan darah, yang diikuti oleh suatu periode
kontraksi disebut sistolik(guyton & hall,2011). Pada saat jantung dalam
keadaan relaks, maka darah vena yang kurang akan kandungan oksigen akan
mengalir keserambi kanan. Dan pada saat yang sama serambi kiri terisi dengan
darah yang kaya oksigen dari paru – paru yaitu darah arteri.(soeharto,2004)
Kontrol ekstrensik terhadap arteriol mencakup pengaruh saraf dan
hormonal dengan efek sistem saraf simpatis yang terpenting. Serat-serat saraf
simpatis mempersarafi otot polos arteriol diseluruh tubh kecuali otak.
Peningkatan aktivitas simpatis disebut hipereaktor yang menimbulkan
vasokonstriksi arteriol umum. Sedangkan penurunan aktivitas simpatis atau
hiporeaktor akan menyebabkan vasodilatasi arteriol umum
(www.berbagimanfaat.24/09/2016).
C. Curah Kerja Jantung
Curah kerja sekuncup jantung adalah jumlah energi yang diubah oleh
jantung menjadi kerja selama setiap denyut jantung sewaktu memompa darah
kedalam arteri.jumlah kerja semenit adalah jumlah total energy yang diubah
menjadi kerja dalam satu menit ; jumlah ini sebanding dengan curah kerja
sekuncup dikalikan dengan denyut jantung permenit..(guyton & Hall, 2011)
Curah kerja jantung terbagi dalam dua bentuk. Pertama sejauh ini bagian
yang utama digunakan untuk memindahkan darah dari vena yang bertekanan
rendah ke arteri bertekanan tinggi. Bagian ini disebut sebagai kerja volume
tekanan atau kerja luar. Kedua, bagian yang kecil dari energi tersebut digunakan
untuk memacu kecepatan enjeksi darah melalui katup Aorta dan Pulmonalis.
Bagian ini disebut bagian energi kinetik aliran darah dan curah kerja.(Guyton &
Hall, 2011)

D. Nilai normal curah jantung saat istirahat dan selama beraktivitas


Nilai normal curah jantung sangat bervariasi bergantung pada tingkat
aktivitas tubuh. Factor – factor berikut ini yang mempengaruhi curah jantung
secara langsung :
1. Metabolisme basal tubuh
2. Apakah orang tersebut melakukan kerja fisik
3. Usia
4. Ukuran tubuh
Untuk laki-laki muda yang sehat, besar curah jantung rata-rata besar
curah jantung mereka pada saat istirahat adalah sekitar 5,6 L/menit. Sedangkan
untuk wanita, nilai ini sekitar 4,9L/menit.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa curah jantung meningkat
kira-kira sebanding dengan luas permukaan tubuh. Oleh karena itu, curah
jantung sering dinyatakan dengan istilah indeks jantung, yaitu curah jantung
permeter persegi luas permukaan tubuh. Manusia normal dengan berat badan
70 kg mempunyai luas permukaan tubuh kira-kira 1,7 meter persegi, yang berarti
bahwa indeks jantung rata-rata normal orang dewasa adalah 3L/menit/m2 luas
permukaan tubuh. Curah jantung ditentukan oleh penjumlahan berbagai faktor
seluruh tubuh yang mengatur aliran darah lokal. Semua aliran darah lokal
berkumpul membentuk aliran balik vena, dan jantung secara otomatis memompa
darah untuk dikembalikan kedalam arteri dan mengalir mengelilingi
sistem.(Guyton & Hall,2011).
Isi sekuncup jantung dan frekuensi denyut jantung sewaktu curah jantung
meningkat dari tingkat istirahat kira – kira 5,5 L/menit menjadi 30 L/menit pada
pelari marathon. Isi sekuncup jantung meningkat dari 105 menjadi 165 ml, yaitu
kenaikan sekitar 50 persen, sedangkan frekuensi denyut jantung meningkat dari
50 menjadi 185 denyut/menit, suatu kenaikan sebesar 270 persen. Oleh karena
itu, kenaikan curah jantung akan memberi proporsi kenaikan frekuensi denyut
jantung lebih besar dari pada kenaikan sekuncup jantung selama latihan yang
berat. Isi sekuncup jantung biasanya mecapai keadaaan maksimum pada saat
curah jantung baru meningkat setengah dari keadaaan maksimumnya.
Peningkatan curah jantung yang lebih lanjut akan terjadi dengan meningkatkan
frekuensi denyut jantung.(Guyton & Hall, 2011)
Otot jantung seperti halnya otot rangka, menggunakan energy kimia untuk
berkontraksi. Pada keadaan normal, sekitar 70 sampai 90% energy itu dihasilkan
dari metabolism oksidatif asam lemak dan sekitar 13 sampai 30% di peroleh dari
bahan makanan yang lain, khususnya glukosa. Oleh karena itu, kecepatan
pemakaian oksigen oleh jantung merupakan ukuran yang baik untuk energy
kimia yang dilepaskan sewaktu jantung melakukan kerjanya. (Guyton & Hall,
2011)
Ada dua macam daya tahan tubuh, yaitu daya tahan otot dan daya tahan
umum yang berkaitan dengan komponen kerja jantung, peredaran darah, dan
pernafasan. Dasar dari setiap percobaan meliputi penetapan nilai-nilai dalam
keadaan basal, penetapan nilai-nilai sesudah diberi rangsangan, perubahan
nilai-nilai selama rangsangan, dan penetapan daya tahan sehingga kembali pada
nilai basal. Bermacam-macam cara telah dipakai untuk menilai daya tahan tubuh
seseotrang yang meliputi penilaian terhadap kesanggupan otot maupun
kesanggupan kardiovaskular, cara yang bisa dilakukan antara lain :
1. Harvard step test
2. Percobaan Lorentz
3. Berlari 1,5 mile Cooper
4. Pengukuran kekuatan otot dengan Dinamometer
5. Percobaan menahan nafas
6. Menilai daya tahan kardiovaskular dengan memberi rangsang pendinginan
(Cold Pressure test).
IV. Alat, Bahan dan Cara Kerja
a. Alat yang digunakan
2. Sphygnomanometer dan stetoskop
3. Ember kecil berisi air es dan termometer
4. Pengukur waktu (Arloji/Stopwatch)
5. Bangku Harvard
6. Metronom dengan frekuensi 120x/menit
b. Cara Kerja
1. Havard Step Test
a) Orang percobaan (OP) berdiri menghadap bangku setinggi 19 inci sambil
mendengarkan detakan metronome dengan frekuensi 120x/menit
b) OP menempatkan salah satu kakinya di bangku tepat pada satu detakan
metronome
c) Pada detakan berikutnya kaki lainnya dinaikkan ke bangku sehingga
orang percobaan berdiri diatas bangku.
d) Pada detakan ketiga kaki yang masih diatas bangku diturunkan.
e) Pada detakan keempat, kaki yang masih diatas bangku diturunkan pula
sehingga OP berdiri tegak lagi didepan bangku (gambar 1)
f) Siklus tersebut di ulang terus menerus sampai OP tidak kuat lagi, tetapi
tidak lebih dari lima menit. Catatlah berapa lama percobaan tersebut
dilakukan menggunakan stopwatch.
Gambar 1 Harvard step test

g) Segera setelah itu OP disuruh duduk. Hitung dan catatlah frekuensi


denyut nadinya selama 30 detik sebanyak 3 kali masing-masing dari 1’ –
1’30”, dari 2’ – 2’30’ dan dari 3’ – 30”.
h) Hitung indeks kesanggupan OP serta berikan penilaiannya menrut cara :
1. Cara Lambat
Indeks kesanggupan badan :

Penilaian :
Kurang dari 55 : Kesanggupan kurang
55 – 64 : Kesanggupan sedang
65 – 79 : Kesanggupan cukup
80 – 89 : Kesanggupan baik
Lebih dari 90 : Kesanggupan sangat baik
2. Cara Cepat
Indeks Kesanggupan badan :

Dengan daftar :
Lamanya Pemulihan denyut nadi dari 1 menit hingga 1,5 menit
Percobaan 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-

0 - 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
030 - 059 20 15 15 15 15 10 10 10 10 10 10

10 - 129 30 30 25 25 20 20 20 20 15 15 15
130 - 159 45 40 40 35 30 30 25 25 20 20 20
20 - 229 60 50 45 45 40 35 35 30 30 30 25
230 - 259 70 65 60 55 50 45 40 40 35 35 35

30 - 329 85 75 70 60 55 55 50 45 45 40 40
330 - 359 100 85 80 70 65 60 55 55 50 45 45

40 - 429 110 100 90 80 75 70 65 60 55 55 55


430 - 459 125 110 100 90 85 75 70 65 60 60 5

50 130 115 105 95 90 85 80 75 70 65 60

Penilaian baik menggunakan rumus maupun daftar


Kurang dari 50 : Kesanggupan kurang
50 – 80 : Kesanggupan sedang
Lebih dari 80 : Kesanggupan baik
2. Percobaan Menahan Nafas
a) OP inspirasi dan ekspirasi sedalam-dalamnya sebanyak dua kali
b) Kemudian OP melakukan inspirasi biasa dan dilanjutkan dengan menahan
nafas selama mungkin
c) Tentukan lamanya OP dapat menahan nafasnya
d) Ulangi percobaan sebanyak 3 kali hitung rata-ratanya
Penilaian :
Kurang dari 50” : Kesanggupan kurang
Lebih dari 50” : Kesanggupan baik

3. Percobaan Lorentz
a) Tentukan denyut nadi setelah duduk selama 5 menit (keadaan basal)
b) OP melakukan kegiatan jongkok-berdiri 20 kali dengan lutut membuka
keluar selama 20 detik
c) Setelah duduk kembali tentukan frekuensi nadi setelah 5 menit pertama,
kedua, ketiga dst (cukup dihitung tiap 30’) sampai kembali pada frekuensi
denyut nadi semula.
Penilaian :
Pemulihan setelah 2 menit : Kesanggupan baik
2 -3 menit : Kesanggupan sedang
Lebih dari 3 menit : Kesanggupan kurang

4. Test lari 1,5 mile Cooper


a) OP lari secepat-cepatnya dengan jarak 1,5 mile
b) Catat waktu yang di tempuh dalam menit
c) Penilaian kesanggupan badan dilakukan dengan menggunakan daftar
Tabel Test lari 1,5 mile Cooper
Tabel Test. Lari 1,5 mile Cooper
Kategori PA/PI Umur
Jelek Pria 13-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60

Sekali Wanita >15:31 >16:01 >16:31 >17:31 >19:01 >20:01

>18:31 >19:31 >19:31 >20:01 >20:31 >21:01

Jelek Pria 12:11-15:30 14:01-16:00 14:44-16:20 15:36-17:30 17:01-19:00 19:01-20:00

Wanita 16:55-18:30 18:30-19:00 19:01-19:30 19:31-20:00 20:01-20:30 21:00-21:31

Sedang Pria 10:49-12-10 12:01-14:00 12:31-14:45 13:01-19:30 14:31-17:00 16:16-19:10

Wanita 14:31-16-54 15:55-18:30 16:31-19:00 17:31-19:30 19:01-20:00 19:31-20:30

Baik Pria 09:41-10-48 10:46-12:00 11:01-12:30 11:31-13:00 12:31-14:30 14:00-15:25

Wanita 12:30-14:30 13:31-15:54 14:31-16:30 15:56-17:30 16:31-19:03 17:31-19:30

Baik Pria 08:37-09:40 09:45-10:45 10:00-11:00 10:30-11:30 11:00-12:30 11:15-13:50


sekali
Wanita 11:50-12:29 12:30-13:30 13:00-14:30 13:45-15:55 14:30-16:30 16:31-17:30

Luar Pria <08:37 <09:45 <10:00 <10:30 <11:00 <11:30


biasa
Wanita <11:50 <12:30 <13:00 <13:45 <14:30 <16:30

5. Test Peninggian Tekanan Darah dengan Pendinginan (Cold Pressor Test)


a) OP berbaring terlentang dengan tenang selama 20 menit untuk
mendapatkan keadaan basal
b) Selama menunggu pasanglah manset sphygmomanometer pada lengan
atas OP`
c) Setelah OP berbaring selama 20 menit tetapkanlah tekanan darahnya
setiap 5 menit sampai terdapat hasil yang sama 3 kali berturut-turut
(=tekanan basal)
d) Tanpa membuka manset OP memasukkan tangannya kedalam air es
(kurang lebih 40C) sampai pergelangan tangan
e) Pada detik ke 30 dan detik ke 60 pendinginan, tetapkanlah tekanan
sistolik dan diastoliknya.
f) Catatlah hasil pengukuran tekanan darah OP selama pendinginan. Bila
pada pendinginan tekanan sistolik naik lebih besar dari 20 mmHg dan
tekanan diastolic lebih dari 15 mmHg dari tekanan basal, maka OP
termasuk golongan hiperreaktor. Bila kenaikan tekanan darah OP masih di
bawah angka-angka tersebut di atas, maka OP termasuk golongan
hiporeaktor.
Kenyataan statistik menunjukkan bahwa golongan hiperreaktor lebih
besar kemungkinannya untuk menjadi penderita hipertensi dikemudian
hari dari pada golongan hiporeaktor.

Gambar 2. Cold Pressor Test


6. Hitung Luas Permukaan Tubuh Untuk mengetahui Indeks Jantung
a) Ukur tinggi badan dan berat badan OP
b) Tentukan luas permukaan tubuhnya dengan normogram atau dengan
rumus
c) Hitung indeks jantung, bila diketahui rata-rata curah jantung orang dewasa
4,5 liter.
Rumus LP : BB0,425 x TB 0,725 x 71,84 cm2
 BB dalam Kg
 TB dalam cm
Rumus Indeks Jantung : CO (Liter) / LP (m2) =.......L/m2

V. Hasil Percobaan (terlampir)


1. Harvard Step Test
Nama OP : Agustina Pudjiastuti (PR)
Lama naik turun bangku : 300”
Frekuensi nadi pada :
1’ - 1’ 30” : 80”
2’ - 2’ 30” : 65”
3’ – 3’ 30” : 62”

Indeks kesanggupan badan :


Cara lambat : 72,4 (Cukup)
Cara cepat dengan rumus : 68 (Sedang)
Cara cepat dengan daftar :
2. Percobaan menahan nafas
Nama OP : Jihan Fauziah (PR)
Lamanya menahan nafas : 53”
Penilaian : Kesanggupan baik
3. Percobaan Lorentz
Nama OP : Anggun Putri (PR)
Denyut nadi setelah duduk 5’ : 46
Denyut nadi setelah percobaan : 30 detik pertama 60, 30 detik kedua 55, 30
detik ketiga 51, 30 detik ke empat 49
Pemulihan : 2’ (dua menit)
Penilaian : Kesanggupan baik

4. Test lari 1,5 mile Cooper


Nama OP : Atika Amalia Frdaus (PR)
Waktu yang ditempuh 1,5 mile : 24’.31”
Penilaian : Jelek sekali ( >19’:31”)
5. Cold pressor test
Nama OP : Erry Muliawati (PR)
Tekanan darah basal : 120/90 mmHg
Tekanan darah pada waktu : 130/90 mmHg
(pendinginan)
Kenaikan tekanan darahnya : 10 mmHg
OP termasuk golongan : Hiporeaktor
6. Indeks jantung
Nama OP : Hayatul Masni (PR)
TB/BB : 153/50
Indeks jantung : 3.26 Liter

Paraf dosen / Asisten


Tanggal.../Oktober/2021

VI. Pembahasan
Dari hasil percobaan Harvard step test menunjukkan kesanggupan tubuh
yang cukup pada orang percobaan., percobaan menahan nafas dan percobaan
Lorentz menunjukkan kesanggupan tubuh yang baik pada orang percobaan. Hal ini
disebabkan karena energi yang dihasilkan untuk mengisi sekuncup jantung cukup
untuk melakukan tindakan tersebut. Selain itu pemakain oksigen oleh jantung
sangat mempengaruhi energi kimia yang dilepaskan sewaktu jantung melakukan
proses kerjanya. Untuk percobaan lari 1.5 mile Cooper menunjukkan kesanggupan
tubuh yang sangat kurang, sedangkan untuk hasil pengukuran indeks kesanggupan
badan sangat bergantung dari lama orang percobaan mampu terus menerus naik-
turun bangku dan semakin cepat denyut nadinya pulih maka semakin baik pula
kesanggupannya. Dari hasil percobaan juga menghadapi beberapa kendala yakni
ketukan yang tidak sesuai atau tidak seirama dengan naik-turunnya orang
percobaan sehingga hal tersebut bisa menyebabkan hasil yang kurang akurat.
Dari hasil percobaan Cold pressor test yang dilakukan pada orang
percobaan menunjukkan OP tergolong hiporeaktor artinya, terjadi penurunan
aktivitas simpatis yang menyebabkan vasodilatasi arteriol umum. Sedangkan dari
hasil pengukuran indeks jantung didapatkan hasil 3.26 L. Pengukuran indeks
jantung tidak terlepas dari luas permukaan tubuh, metabolisme dalam tubuh,
aktivitas kerja fisik dan juga usia dari orang tersebut.
Dari semua hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil daya tahan
tubuh seseorang yang meliputi penilaian terhadap kesanggupan otot maupun
kesanggupan kardiovaskular yaitu :
1. Harvard Step test : Kesanggupan cukup
2. Percobaan menahan nafas : Kesanggupan baik
3. Percobaan Lorenz : Kesanggupan baik
4. Test lari 1.5 mile Cooper : Kategori Jelek sekali
5. Cold Pressor test : Hiporeaktor
6. Indeks jantung : Normal

VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pratikum ini, maka dapat disimpulkan bahwa kesanggupan
tubuh setiap orang berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor genetik,
umur, jenis kelamin, tekanan darah, berat badan, aktivitas, makan hormon, dan
pola hidup.
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C dan John E.Hall.,2011.Fisiologi kedokteran edisi keduabelas.


Elsevier. Singapore

Soeharto, Imam.,2004.penyakit Jantung Koroner dan Serangan Jantung.PT.


Gramedia Pustaka Utama.,Jakarta

www.id.wikipedia.org.,24/09/2016

www.berbagimanfaat.com/2011/02tekanan-darah-cold-pressor-
test.html?m=1.,24/09/16

http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-jantung-dan-fungsinya-pada-
manusia; 24/09/2016

Anda mungkin juga menyukai