Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak: Konselor Memiliki Peran penting dalam bidang Pendidikanyang berperan memberikan
konseling untuk membantu mengembangkan potensi klien,membantu atau mengarahkan klien
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi agar klien mampu bekerja dengan
efektif,mandiri,lebih mengenal diri sendiri dan lingkngannya. Dalam pemberian konseling
keputusan yang di ambil adalah keputusan dari klien itu sendiri bukan dari pihak konselor
ataupun paksaan dari pihak lain.Pemberian Bimbingan dan Konseling itu Tersendiri merupakan
layanan yang mengunakan pendekatan pribadi maupun kelompok. Dengan adanya pemberian
konseling diharapkan siswa mampu dan mendapatkan pengembangan diri seperti
bakat,minat,potrnsi dan kepribadian siswa di sekolah
Abstract: Counselors have an important role in the field of education whose role is to provide
counseling to help develop potential clients, assist or direct clients to solve problems faced so
that clients are able to work effectively, independently, better know themselves and their
environment. In providing counseling, the decisions taken are decisions from the client itself, not
from the counselor or coercion from other parties. Guidance and Counseling is a service that
uses a personal or group approach. With the provision of counseling students are expected to be
able and get self-development such as talents, interests, potentials and personality of students
at school
441
di tinjau dari kegunaanya ada 4 diantaranya
Fungsi Pemahaman
Kajian Literatur fungsi bimbingan dan konseling dalam
Pengertian Bimbingan dan Konseling pemahaman adalah membantu konseli agar
BImbingan (guidance) menurut memiliki pemahaman terhadap dirinya
beberapa sumber. Year Book of (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,
Education (1955) menyatakan bahwa: pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan
guidance is a process of helping pemahaman ini, konseli diharapkan mampu
individual through their own ffort to mengembangkan potensi dirinya secara
discover d develop their potentialisties optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
both for personal happiness and social
Fungsi Pencegahan
usefulness. Definisi yang diungkapkan
yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya
oleh Miller (dalam Jones, 1987) yang
konselor untuk senantiasa mengantisipasi
dapat kita artikan bahwa “Bimbingan
berbagai masalah yang mungkin terjadi
adalah proses bantuan terhadap individu
dan berupaya untuk mencegahnya, supaya
untuk mencapai pemahan diri dan tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi
pengarahan diri yang dibutuhkan untuk ini, konselor memberikan bimbingan
melakukan penyesuaian diri secara kepada konseli tentang cara
maksimum kepada sekolah, keluarga, menghindarkan diri dari perbuatan atau
serta masyarakat”. kegiatan yang membahayakan
Sedangkan pengertian konseling dirinya. Adapun teknik yang dapat
menurut beberapa ahli adalah: digunakan adalah pelayanan orientasi,
1. Rogers (dalam Kusmintardjo, informasi, dan bimbingan kelompok.
1992) memberikan pengertian Beberapa masalah yang perlu
konseling sebagai : Counseling is diinformasikan kepada para konseli dalam
rangka mencegah terjadinya tingkah laku
a series of direct contats with
yang tidak diharapkan, diantaranya:
the individual which aims to offer
bahayanya minuman keras, merokok,
him assistance in changing his
penyalahgunaan obat-obatan, drop out,
attitude and behavior. Konseling
dan pergaulan bebas (free sex)
adalah serangkaian kontak atau
Fungsi Pengentasan
hubungan bantuan langsung
yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
dengan individu dengan tujuan bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat
memberikan bantuan kepadanya dengan upaya pemberian bantuan kepada
dalam merubah sikap dan konseli yang telah mengalami masalah,
tingkah lakunya) baik menyangkut aspek pribadi, sosial,
2. Mortensen (dalam Jones, 1987) belajar, maupun karir. Teknik yang dapat
memberikan pengertian digunakan adalah konseling, dan remedial
konseling sebagai: Counseling teaching.
may, therefore, be defined as Fungsi Pengembangan
apeson to person process in yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
which one person is helped by sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi
another to increase in lainnya. Konselor senantiasa berupaya
untuk menciptakan lingkungan belajar
understanding and ability to
yang kondusif, yang memfasilitasi
meet his problems”. Konseling
perkembangan konseli. Konselor dan
dapat didefinisikan sebagai suatu
personel Sekolah/Madrasah lainnya secara
proses hubungan seseorang
sinergi sebagai teamwork berkolaborasi
dengan seseorang di mana yang
atau bekerjasama merencanakan dan
seorang dibantu oleh yang lainya melaksanakan program bimbingan secara
untuk menemukan masalahnya sistematis dan berkesinambungan dalam
upaya membantu konseli mencapai tugas-
Fungsi, Prinsip dan Asas Bimbingan tugas perkembangannya. Teknik
dan Konseling bimbingan yang dapat digunakan disini
-Fungsi Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan informasi, tutorial,
Fungsi Bimbingan dan Konseling diskusi kelompok atau curah pendapat
448
(brain storming), home room, dan mengarahkan segenap layanan bimbingan dan
karyawisata. konseling bagi berkembangnya kemandirian
peserta didik.
Asas Kekinian; yaitu asas yang menghendaki
-Asas Bimbingan dan Konseling agar obyek sasaran layanan bimbingan dan
Pelayan Bimbingan dan Konseling adalah konseling yakni permasalahan yang dihadapi
suatu pekerjaan professional sehingga hal itu peserta didik/klien dalam kondisi sekarang.
harus dilaksanakan mengikutti dan sesuai kaidah- Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat
kaidah efisiensi ,efektivitas proses dalam sebagai dampak dan memiliki keterkaitan
pemberian konseling ,dalam penyelengaraan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta
Bimbingan dan Konseling dikenal dengan asas- didik (klien) pada saat sekarang.
asas Bimbingan dan Konseling yang berisi Asas Kedinamisan; yaitu asas yang
ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran
penyelengaraannya.Ass-asas yang dimaksudkan layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu
diantaranya: bergerak maju, tidak monoton, dan terus
berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan
Asas Kerahasiaan (confidential); yaitu asas kebutuhan dan tahap perkembangannya dari
yang menuntut dirahasiakannya segenap waktu ke waktu.
data dan keterangan peserta didik (klien) Asas Keterpaduan; yaitu asas yang
yang menjadi sasaran layanan, yaitu data menghendaki agar berbagai layanan dan
atau keterangan yang tidak boleh dan tidak kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang
layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak
guru pembimbing (konselor) berkewajiban lain, saling menunjang, harmonis dan
memelihara dan menjaga semua data dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan
keterangan itu sehingga kerahasiaanya koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait
benar-benar terjamin, dengan bimbingan dan konseling menjadi amat
Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang penting dan harus dilaksanakan sebaik-
menghendaki adanya kesukaan dan baiknya.
kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/ Asas Kenormatifan; yaitu asas yang
menjalani layanan/kegiatan yang menghendaki agar segenap layanan dan
diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan
(konselor) berkewajiban membina dan pada norma-norma, baik norma agama,
mengembangkan kesukarelaan seperti itu. hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu
Asas Keterbukaan; yaitu asas yang pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang
menghendaki agar peserta didik (klien) berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui
yang menjadi sasaran layanan/kegiatan segenap layanan/kegiatan bimbingan dan
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, konseling ini harus dapat meningkatkan
baik dalam memberikan keterangan kemampuan peserta didik (klien) dalam
tentang dirinya sendiri maupun dalam memahami, menghayati dan mengamalkan
menerima berbagai informasi dan materi norma-norma tersebut.
dari luar yang berguna bagi pengembangan Asas Keahlian; yaitu asas yang menghendaki
dirinya. Guru pembimbing (konselor) agar layanan dan kegiatan bimbingan dan
berkewajiban mengembangkan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-
keterbukaan peserta didik (klien). Agar kaidah profesional. Dalam hal ini, para
peserta didik (klien) mau terbuka, guru pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan
pembimbing (konselor) terlebih dahulu konseling lainnya hendaknya tenaga yang
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. benar-benar ahli dalam bimbingan dan
Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan konseling. Profesionalitas guru pembimbing
asas kerahasiaan dan dan kekarelaan. (konselor) harus terwujud baik dalam
Asas Kegiatan; yaitu asas yang penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan
menghendaki agar peserta didik (klien) kegiatan bimbingan dan konseling dan dalam
yang menjadi sasaran layanan dapat penegakan kode etik bimbingan dan konseling.
berpartisipasi aktif di dalam Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang
penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru menghendaki agar pihak-pihak yang tidak
Pembimbing (konselor) perlu mendorong mampu menyelenggarakan layanan bimbingan
dan memotivasi peserta didik untuk dapat dan konseling secara tepat dan tuntas atas
aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang suatu permasalahan peserta didik (klien)
diberikan kepadanya. kiranya dapat mengalih-tangankan kepada
Asas Kemandirian; yaitu asas yang pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing
menunjukkan pada tujuan umum (konselor)dapat menerima alih tangan kasus
bimbingan dan konseling; yaitu peserta dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain.
didik (klien) sebagai sasaran Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling (konselor), dapat mengalih-tangankan kasus
diharapkan menjadi individu-individu yang kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang
mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri berada di dalam lembaga sekolah maupun di
sendiri dan lingkungannya, mampu luar sekolah.
mengambil keputusan, mengarahkan, serta Asas Tut Wuri Handayani; yaitu asas yang
mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing menghendaki agar pelayanan bimbingan dan
(konselor) hendaknya mampu
443
konseling secara keseluruhan dapat
menciptakan suasana mengayomi
(memberikan rasa aman), mengembangkan
keteladanan, dan memberikan rangsangan
dan dorongan, serta kesempatan yang
seluas-luasnya kepada peserta didik (klien)
untuk maju.
Bidang Layanan Bimbingan Konseling
Simpulan dan
Saran Simpulan
Saran
448
Pustaka Acuan
Prayitno&Amti.E. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Ilahi, M.T. 2013. Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia. 2007. Penataan Pendidikan Profesional Konselor. Naskah
Akademik ABKIN
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Rasio Guru Bimbingan Dan Konseling
Prayitno. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, departemen Pendidikan Nasional, 2004
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional