Anda di halaman 1dari 9

B.

Bentuk-Bentuk Limbah

Pada dasarnya limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industry maupun domestic (rumah tangga, yang lebih dikenal dengan
sampah). Limbah merupakan buangan yang berbentuk cair, gas, dan padat. Limbah
mengandung bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan
kimia tersebut dapat member kehidupan bagi kuman-kumannpenyebab penyakit
disentri, tipus, kolera, dsb. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran
limbah dapat berdampak negative terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik
limbah.

Berikut ini adalah karakteristik limbah :

1. Karakteristik limbah

– berukuran mikro ataupun makro

– dinamis

– berdampak luas ( penyebarannya )

– berdampak generasi panjang ( antar generasi )

2. Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah

– Volume limbah

– kandungan bahan pencemar

– Frekuensi pembuangan limbah

3. Berdasarkan karakteristiknya, limbah industry dapat digolongkan menjadi 4


jenis:
– limbah cair

– limbah padat

– limbah gas & partikel

– limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun )

Diantara berbagai limbah diatas, jenis limbah B3 adalah limbah yang bersifat
beracun atau berbahaya. Suatu limbah digolongkan menjadi limbah B3 bila
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik
langsung maupun tidak langsung dpat merusak atau mencemarkan lingkungan
hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Bahan limbah yang termasuk
limbah B3 antara lain adlahbahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak
digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas
kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini
termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik mudah
meledak, mudah terbakar, besifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat
korosif , dll , yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah
B3.

Sedangkan limbah beracun dapat digolongkan menjadi :

a. Limbah mudah meledak

b. limbah mudah terbakar

c. limbah reaktif ( menyebabkan kebakaran )

d. limbah yang menyebabkan infeksi karena mengandung kuman

e. limbah yang bersifat korosif ( menyebakan iritasi )

C. Limbah Rumah Tangga dan Pemanfaatannya


Selain limbah industri, pertambangan, dsb. Limbah rumah tangga memiliki
kontribusi untuk merusak lingkungan. Limbah rumah tangga dapat berasal dari
dapur , kamar mandi, limbah bekas rumah tangga, sampah serta kotoran manusia.
Penempatan saluran drainase dan saluran limbah yang berdekatan dengan sumber
mata air dapat merembes dan mengkontaminasi air. Sehingga mutu air tersebut
menjadi tidak layak minum, serta jika tetap dikonsumsi akan menimbulkan
penyakit berbahaya. Untuk itulah diperlukan penanganan serius terhadap limbah
ini.

Limbah rumah tangga terdiri dari limbah organic dan anorganik. Limbah organic
lebih mudah terurai oleh bakteri pengurai dan decomposer, sehingga
penanganannya cukup mudah. Pemanfaatannya pun cukup banyak, diantaranya
pemuatan kompos dari sisa kulit pisang, pembuatan eskrim dari ekstrak ikan, daur
ulang kertas, dsb. Sedangkan limbah anorganik sangat susah untuk diuraikan
seperti plastic membutuhkan waktu >100 tahun untuk terurai. Limbah anorganik
mengandung senyawa-senyawa kimia berbahaya yang justru dapat member
kehidupan bagi kuman-kuman penyebab disentri, tipus, koler, dll. Oleh karenanya
jika tidak ditangani dengan serius, dapat mengganggu stabilitas ekosistem. Untuk
itulah limbah ini harus di olah dengan berbagai cara. Misalnya dengan mendaur
ulang plastic dan kaleng bekas. Dapat juga dengan cara kreaif dengan metode TGS
untuk masyarakat yang ingin memperoleh nilai tambah ekonomis dari limbah.
Contoh pemanfaatan limbah akan dibahas di bab selanjutnya.

Kesimpulan

Limbah ebagai hasil dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala
industry, pertambangan maupun skala rumah tangga, mampu merusak stabilitas
ekosistem, mencemari lingkungan serta member kehidupan bagi kuman-kuman
penyebab penyakit. Limbah rumah tangga yang notabene dari masyarakat banyak
member kontribusi efek negative dari pembuangan limbah yang dibuang secara
sembarangan. Senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalamnya sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia. Untuk itulah diperlukan pengolahan atau daur
ulang limbah sebagai cara untuk mangurangi resiko pencemaran lingkungan.

Tujuan utama pengolahan limbah ialah untuk mengurangi kandungan bahan


pencemar didalam air terutama senyawa organic, padatan tersuspensi, mikroba
pathogen dan senyawa organic yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
yang terdapat dialam. Dengan kemajuan terknologi seperti ini, kiranya tidak terlalu
susah bagi kita untuk mengupayakan pengolahan limbah RT sendiri.

A. Pengertian Limbah
Limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat
jika tidak dikelola dengan baik. Limbah adalah sisa produksi, baik dari alam maupun hasil
dari kegiatan manusia.
Beberapa pengertian tentang limbah :
1. Berdasarkan kepurusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang
prosedur impor limbah, menyatakan bahwa Limbah adalah bahan/barang sisa atau bekas
dari suatu kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah dari aslinya.
2. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999 Limbah didefinisikan
sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia.

B. Karakteristik Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga).
Limbah yang mempunyai karakteristik secara umum sebagai berikut :
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Penyebarannya berdampak luas
4. Berdampak jangka panjang (antargenerasi)

Kualitas limbah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi kualitas
limbah adalah sebagai berikut :
1. Volume limbah, banyak sedikitnya limbah  memengaruhi kualitas limbah.
2. Kandungan limbah, kualitas limbah dipengaruhi oleh kandungan bahan pencemar.
3.  Frekuensi pembuangan limbah, pembuangan limbah dengan frekuensi yang sering akan
menimbulkan masalah.
1. Karakteristik fisik
a. Zat padat
b. Bau
c. Suhu
d. Warna
e. Kekeruhan

2. Karakteristik kimia
a. Bahan organik
b. BOD (Biologycal Oxygen Demand)
c. DO (Dessolved Oxygen)
d. COD (Chemicial Oxygen Demand)
e. pH (Puissance d'Hydrogen Scale)
f. Logam berat

3. Karakteristik biologi
Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi
sebagai air minum dan air bersih.

C. Jenis-jenis Limbah
1. Pengelompokan Limbah Berdasarkan Sumbernya
a. Limbah domestik (rumah tangga)
Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah
tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran.
b. Limbah industri
Limbah industri merupakan sisa atau buangan dari hasil proses industri.
c. Limbah pertanian
Limbah pertanian berasal dari daerah atau kegiatan pertanian maupun perkebunan.
d. Limbah pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Jenis limbah yang dihasilkan
terutama berupa material tambang, seperti logam dan batuan.
e. Limbah pariwisata
Kegiatan wisata menimbulkan limbah yang berasal dari sarana transportasi yang membuang
limbahnya ke udara, dan adanya tumpahan minyak dan oli yang dibuang oleh kapal atau
perahu motor di daerah wisata bahari.
f. Limbah medis
Limbah yang bersal dari dunia kesehatan atau libah medis mirip dengan sampah domestik
pada umumnya. Obat-obatan dan beberapa zat kimia adalah contoh limbah medis.

2. Pengelompokan Limbab Berdasarkan Jenis Senyawanya


a. Limbah organik
Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari makhluk hidup (alami) dan sifatnya
mudah membusuk/terurai.
b. Limabah anorganik
Limbah anorganik merupakan segala jenis limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk
secara alami oleh mikroorganisme pengurai.
c. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
1) Pengertian
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah kelompok limbah yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat mencemarkan, membahayakan lingkungan, kesehatan dan
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
a) Definisi limbah B3 menurut BAPEDAL (1995)
Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability,
reactivity. dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya tidak langsung dapat merusak,
mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
b) Definisi limbah B3 menurut Peraturan Pemerintah RI NO. 18 Tahun 1999
B3 adalah semua bahan/senyawa baik padat, cair ataupun gasyang mempunya potensi
merusak terhadap kesehatan manusia serta lingkungan akibat sifat-sifat yang dimiliki
senyawa tersebut.

2) Sifat limbah B3
Dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, dikenal sampah spesifik, yaitu
sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan pengelolaan
khusus. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mengandung satu atau lebih senyawa
berikut ini :
- Mudah meledak (explosive)
- Pengoksidasi (oxidizing)
- Beracun (moderately toxic)
- Berbahaya (harmful)
- Korosif (corrosive)
- Bersifat mengiritasi (irritant)
- dll

3) Macam - macam limbah B3


Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dikelompokkan menjadi :
a) Primary sludge
b) Chemicial sludge
c) Excess actived sludge
d) Digested sludge
Berdasarkan karakteristiknya tersebut, limbah B3 dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Limbah mudah meledak
b) Limbah mudah terbakar
c) Limbah reaktif
d) Limbah beracun
e) Limbah yang menyebabkan infeksi
f) Limbah yang bersifat korosif

4) Senyawa B3
Contoh limbah B3 antara lain logam berat seperti Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta
zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol, dan lain sebagainya.

5) Limbah B3 dalam rumah tangga


Contoh produk limbah rumah tangga berpotensi B3, yaitu sebagai berikut :
a) Dapur : pembersih lantai, kompor gas, pembersih kaca, plastik, racun tikus, dan bubuk
pembersih.
b) Tempat cucian : pembersih, detergen, pembersih lantai, bahan pencelup, dan pembuka
sumbat saluran air kotor.
c) Kamar mandi : aerosol, disifektan, hair spray, pewarna rambut, pembersih toilet, dan
medicated shampoo.
d) Kamar tidur : kamper, obat anti nyamuk, baterai, cat kuku, dan pembersih.
e) Garasi dan gudang : oli dan aki mobil, minyak rem, catwax, pembesih karburator, cat dan
tiner, lem, pembunuh tikus, semir sepatu, dan genteng asbes.
f) Ruang tamu : pembersih karpet, pembersih lantai, pembersih perabotan, pembersih kaca,
pengharum ruangan.
g) Taman : pupuk dan insektisida.
h) Ruang makan : bumbu dan obat.

3. Pengelompokan Limbah Berdasarkan Wujudnya


a. Limbah padat
Limbah padat atau bisa disebut sampah merupakan limbah yang terbanyak di lingkungan.
Istilah sampah diberikan kepada barang-barang atau bahan-bahan buangan rumah tangga
atau pabrik yang tidak digunakan lagi atau tidak terpakai dalam bentuk padat.
b. Limbah cair
Menurut PP No. 82 Tahun 2001, limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan
yang berwujud cair. Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan sifatnya, yaitu
fisika dan sifat agregat, parameter logam, anorganik nonmetalik, organik agregat, dan
mikroorganisme.
c. Limbah gas
Jenis limbah gas yang berada di udara terdiri dari bermacam-macam senyawa kimia.
Misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, asam
klorida (HCl), amonia, metan, klorin.

4. Baku Mutu Lingkungan


Baku mutu lingkungan adalah ambang batas atau batas kadar maksimum suatu zat atau
komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak
negatif. Baku mutu lingkungan mencakup baku mutu limbah padat, baku mutu air laut, baku
mutu emisi, baku mutu limbah cair, dan baku mutu air pada sumber air.

D. Pengelolaan Limbah
1. Pemanfaatan Limbah
Tidak semua limbah merupakan sampah yang tidak dapat dimanfaatkan kembali. Usaha yang dapat
kita lakukkan untuk mengurangi jumlah limbah yang banyak, salah satunya yaitu dengan
menerapkan program 3R yaitu reduce, reuse, recycle.
a. Reduce
Reduce artinya mengurangi atau mereduksi sampah yang akan terbentuk, memakai barang-barang
dengan efesien sehingga mengurangi jumlah sampah yang dibuang.
b. Reuse
Reuse artinya penggunaan kembali sampah-sampah yang masih dan dapat dimanfaatkan tanpa
dilakukan pengolahan khusus.
c. Recycle
Recycle artinya daur ulang atau penggunaan kembali limbah yang masih dapat dimanfaatkan, tetapi
harus diberikan pengolahan tertentu sehingga hasil akhrinya menjadi barang yang berbeda dengan
fungsi yang sama atau berbeda.

2. Pengolahan Limbah
a. Pengilahan limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Yang pertama berupa sampah, kemudian
ada air buangan yang dihasilkan dari kegiatan mandi dan mencuci, yang terakhir adalah kotoran
yang dihasilkan manusia. Limba-limbah ini jika tidak dikelola dengan baik berpotensi tinggi
mencemari lingkungan sekitar.
1) Pemanfaatan sampah organik
2) Pemanfaatan grey water
b. Pengolahan limbah cair
Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk menurai kandungan bahan pencemar di dalam air
terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak
dapat diuraikan oleh mikrooraganisme yang terdapat di alam.
Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain sebagai berikut.
1) Pengenceran (dilution)
2) Kolam oksidasi (oxidation ponds)
3) Irigasi
c. Pengolahan limbah padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa
proses pengolahan.
Perlakukan limbah padat yang tidak mempunyai nilai ekonomis sebagian besar dilakukan sebagai
berikut :
1) Ditumpuk pada areal tertentu
2) Pembakaran
3) Pembuangan
d. Pengolahan limbah lainnya
1) Limbah yang berasal dari pabrik pengolahan daging yang berupa limbah tulang, limbah tulang
memiliki sifat kimia yaitu kaya akan protein dan mineral.
2) Limbah yang berasal dari industri tahu dan tempe dapat dimanfaatkan untuk diolah menjadi
kerupuk ampas tahu, kembang tahu, stik tahu, dan dengan proses fermentasi dapat dihasilkan nata
de soya dan kecap ampas tahu.
3) Limbah kelapa, bagian dari tanaman kelapa yang dimanfaatkan adalah buah kelapa. Buah kelapa
memiliki empat komponen, yaitu : sabut atau kulit kelapa 35%, tempurung atau batok kelapa 12%,
daging atau buah kelapa 28%, dan air kelapa 25%.
4) Limbah rumah makan, rumah makan menghasilkan limbah berupa sampah dari dapur yaitu
sisa/bagian sayuran yang tidak dimasak dan harus di buang seperti tongkol jagung, tangkai sayuran
dan lain sebagainya.
5) Limbah organik, limbah organik kebnayakan digunakan sebagai pupuk kompos, selain itu limbah
organik bisa juga dimanfaatkan sebegai makanan.

3. Pengolahan Sampah
a. Pemilahan sampah
Di Indonesia kurang disosialisasikan tentang pengelompokan limbah, yaitu antara limbah organik
dan limbah anorganik. Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai material
yang masih bisa dimanfaatkan lagi.
b. Pembuangan sampah
Sistem ini yang paling umum digunakan, yaitu dengan membuang sampah ke Tempat Pembuangan
Akhir ( TPA)
c. Penimbunan sampah
Pengolahan sampah dengan metode penimbunan sudah umum diterapkan. Pada dasarnya ada dua
cara penimbunan sampah, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping) dan metode sanitary
landfill.

Anda mungkin juga menyukai