Anda di halaman 1dari 21

P R E SEN T ED B Y : V L A D I M I R H E R Y W I J A N N AR KO

Tugas dan Tanggung Jawab QA

Tugas dan tanggung jawab dari QA adalah memastikan produk memiliki


kualitas yang baik sesuai dengan peraturan tertentu. BIla dijabarkan,
berikut tugas dan tanggung jawabnya secara detail:

1. Merancang contoh prosedur dan guidelines untuk pelaporan dan


pencatatan data
2. Merencanakan metode pemastian jaminan kualitas terhadap produk
3. Memastikan berlakunya peraturan kualitas dan industri perusahaan
4. Memantau dan mengembangkan tindakan pencegahan dan perbaikan
5. Memeriksa kegiatan manajemen risiko
6. Menghimpun dan menyusun data statistik
7. Melacak keluhan pelanggan atas masalah produk
8. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan kualitas
9. Audit internal jaminan kualitas
10.Menganalisis data identifikasi perbaikan jaminan mutu
11.Menyiapkan laporan hasil pemantauan seputar kualitas produk
Metode Quality Assurance (Jaminan Kualitas)
Jaminan kualitas menggunakan salah satu dari tiga metode:

Pengujian kegagalan (failure testing), ini adalah metode dimana perusahaan


melakukan pengujian terus-menerus kepada produknya untuk menentukan
apakah terjadi kegagalan atau kerusakana. Misalkan pada produk fisik,
perusahaan melakukan uji panas, getaran atau tekanan.

Statistical process control (SPC), ini merupakan metodologi yang


dikembangkan oleh Walter Shewhart dari Werstern Electric Company dan Bell
Telephone Laboratories, dimana metodologi ini melakukan pengelolaan dan
pengendalian produksi produk menggunakan metode statistik.

Total quality management (TQM), dimana metode ini menggambarkan


pendekatan manajerial pada sukses jangka panjang berdasarkan kepuasaan
konsumen. Ini adalah metode dimana seluruh anggota perusahaan harus
berpartisipasi dalam proses optimasi layanan dan produk berserta suasana
kerja.
Siapa itu QC & QA?
QC bisa disebut sebagai operator atau juga eksekutor, dimana QC melakukan inspeksi
terhadap produk. Kegiatan-kegiatan inspeksi dan uji (in-coming, in-process, outgoing)

QA disebut sebagai planner atau konseptor, dimana QA ini memiliki hak untuk membuat
standar, spesifikasi, membuat prosedur yang tentunya memberikan keyakinan bahwa
persyaratan mutu terpenuhi. Salah satu elemen dari QA adalah QC & Elemen yang
lainnya yaitu planning, organization for quality, established procedure, supplier selection,
corrective action, document control, training, audit, dan management review.

Kapan QC & QA melakukan tugasnya?


QC melakukan tugasnya ketika proses produksi berlangsung. QC akan memastikan
bahwa produk diinspeksi dan jika terdeteksi adanya ketidaksesuaian, maka akan
ditindaklanjuti dan dibuatkan laporan.

QA melakukan tugasnya sebelum proses berlangsung. QA akan membuat perencanaan,


membuat prosedur, dan spesifikasi/standar proses dan produk yang akan diperuntukan
untuk QC tujuannya agar dapat mencegah terjadinya ketidaksesuaian.
DMAIC merupakan sebuah metode yang dapat membantu untuk membuat kaizen
atau continuous improvement (perbaikan berkelanjutan).

Metode DMAIC merupakan salah satu tools yang digunakan dalam penerapan
konsep lean manufacturing. Metode DMAIC adalah sebuah siklus metodologi yang
terstruktur secara sistematis yang bertujuan untuk mengurangi waste (pemborosan)
pada suatu sistem, agar sistem tersebut bisa bekerja secara efisien dan produktif.

Pada dasarnya DMAIC mirip dengan PDCA (Plan, Do, Check, Action) yaitu sama –
sama bertujuan untuk melakukan langkah - langkah perbaikan berkesinambungan.
Hanya saja, pada metode PDCA terlihat lebih populer di kalangan industri
manufaktur karena lebih mudah dipahami. Namun, bukan berarti bahwa metode
DMAIC tidak memiliki kelebihan.

Kelebihan dari metode DMAIC yaitu memiliki langkah – langkah yang lebih terperinci
dari pada metode PDCA. Selain itu, pada metode DMAIC sering diaplikasikan
dengan six sigma. Dalam penyelesaian masalah, DMAIC juga sering menggunakan
seven tools, sama seperti pada kebanyakan penerapan PDCA.
Berikut ini adalah tahapan dari metode DMAIC :

1. Define (Penjelasan)
Define adalah tahap awal dari DMAIC. Tahap ini menjelaskan tentang tema masalah
yang sedang terjadi ataupun menjelaskan tentang tujuan dari studi kasus. Contoh :
Produksi kertas box tidak target, disebabkan karena banyak terjadi cacat produk pada
prosesnya. Oleh karena itu, define pada kasus tersebut adalah ‘’Upaya mengurangi
cacat produk pada kertas box’’

2. Measure (Pengukuran)
Measure adalah tahap kedua dari DMAIC. Tahap ini bertujuan untuk melakukan
penilaian atau pengukuran terhadap masalah yang terjadi. Pada tahap ini masalah yang
terjadi akan dikelompokkan berdasarkan urutan prioritas tingkat kejadian tertinggi.
Diagram Pareto adalah tools yang sering digunakan pada tahap ini.

3. Analyze (Analisa)
Analyze merupakan tahap ketiga dari DMAIC. Tahap ini bertujuan untuk melakukan
analisa penyebab masalah berdasarkan prioritas tertinggi. Pada tahap ini analisa
masalah bisa menggunakan diagram sebab akibat atau fishbone diagram,
menggunakan metode why – why analysis (5 whys) ataupun metode yang lainnya.
4. Improve (Perbaikan)
Improve merupakan tahap keempat dari DMAIC. Tahap ini bertujuan untuk melakukan
tindakan perbaikan setelah penyebab masalah diketahui. Dalam melakukan perbaikan
tersebut, bisa menunjuk seorang penanggung jawab pekerjaan atau PIC, disertai
deadline (batas waktu penyelesaiannya).

5. Control (Pengendalian)
Control merupakan tahap terakhir dari DMAIC. Tahap ini bertujuan untuk mengevaluasi
hasil dari proses perbaikan yang sudah dilakukan. Bila perbaikan menunjukkan proges
yang baik, maka perlu dilakukan pengawasan dan pencegahan agar masalah tersebut
tidak terjadi lagi di lain waktu. Dalam upaya pencegahan bisa dilakukan dengan cara
merevisi Operational Standart (OS), membuat atau merevisi check sheet control harian,
ataupun membuat penjadwalan maintenance secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai