Antrakuinon
Antrakuinon
Antrakuinon adalah karbon aromatik yang terdapat dalam beberapa tumbuhan dan
tanaman yang dapat dimakan baik sebagai anthrones atau bianthrones. Antrakuinon dan
turunannya banyak digunakan sebagai pewarna tong, sebagai aditif dalam industri kertas,
metode pengolahan benih, sebagai pestisida, produksi hidrogen peroksida, dan masih banyak
lainnya. Antrakuinon juga memiliki sifat penyembuhan dan antikanker (Duval dkk., 2016).
Cardiac glycoside
Cardiac glycoside dapat ditemukan di beberapa tanaman, biasanya terdiri dari aglikon
yang terikat dengan satu atau lebih molekul gula. Aglikon cardiac glycoside dapat dibagi
menjadi dua kelompok kimia yaitu cardenolides dan bufadienolides. Banyak tumbuhan yang
mengandung cardiac glycoside yang diketahui beracun bagi hewan dan manusia. Tanaman
yang paling dikenal adalah foxglove (Digitalis purpurea), paling banyak ditemukan di benua
Afrika (Afolabi 2014).
Tannin
Banyak data epidemiologi yang menunjukkan bahwa tanin berguna dalam pengobatan
eksternal untuk peradangan dan cedera kulit, serta dapat mencegah timbulnya penyakit
kronis. Tanin memiliki berbagai bioaktivitas in vitro yakni memiliki sifat antioksidan dan
antimikroba. Tanin diketahui menghambat peroksidasi lipid dan memiliki kemampuan untuk
mengais radikal bebas yang penting dalam status prooksidan seluler. Sebagian besar aktivitas
tanin, termasuk kapasitas pembersihan radikal bebasnya, sangat bergantung pada struktur dan
derajat polimerisasinya (Tian dkk., 2012).
Terpenoid
Terpenoid adalah produk alami berbasis isoprena dengan peran mendasar dalam
metabolisme semua organisme. Keanekaragaman kimia terpenoid sangat tinggi pada
tumbuhan yang dapat dianggap sebagai metabolit sekunder. Terpenoid tumbuhan mendasari
banyak interaksi ekologis antara tumbuhan dan hewan. Terpenoid dapat bertindak sebagai
alelokimia untuk menarik hewan penyerbuk, mengusir herbivora, atau menarik predator
herbivora. Terpenoid tanaman telah ditemukan kegunaannya dalam bidang pengobatan, dan
famili terpenoid dari produk alami telah menjadi sumber penemuan medis yang berharga
(Graßmann, 2005).
Beberapa terpenoid aktif secara biologis memiliki kemampuan dalam melawan
kanker, malaria, peradangan, dan berbagai penyakit menular. Meskipun demikian, beberapa
senyawa dari kelompok ini menunjukkan efek toksik yang dapat menyebabkan masalah
gastrointestinal atau gangguan sistem saraf pusat. Beberapa terpenoid bioaktif telah
digunakan untuk pengobatan di Afrika dan terbukti memiliki efek perlindungan organ (Zhang
dkk., 2005).