Anda di halaman 1dari 10

Fonetik / Fonologi

Makalah ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Al – Lughah Al ‘Am
Dosen Pengampu:
Dr. Ahmad Royani, M.Hum.

Disusun Oleh:

Azzahra Rabi Farandika 11200120000123

Rimala Alimah 11200120000097

Afwah Mummtazzah 11200120000122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
haturkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Fonetik/ Fonologi”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Kami berharap semoga makalah tentang “Fonetik / Fonologi” Indonesia untuk


Pembaca ini dapat memberikan manfaat dan hikmah terhadap pembaca.

Jakarta, 10 Oktober 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
D. Pengertian Linguistik dan Fonologi...............................................................................2
E. Cabang Cabang Linguistik..........................................................................................2-5
1. Fonetik...........................................................................................................................4
2. Fonologi..........................................................................................................................4
3. Morfologi.......................................................................................................................4
4. Sintaksis.........................................................................................................................4
5. Semantik........................................................................................................................5
F. Proses menghasilkan bunyi.............................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................6
PENUTUP.................................................................................................................................6
G. Kesimpulan......................................................................................................................6
H. Saran.................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang dipakai manusia untuk
tujuan komunikasi. Oleh karena itu pengajaran Bahasa Indonesia pada hakekatnya
mempunyai ruang lingkup dan tujuan yang menumbuhkan kemampuan
mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan
benar agar seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar.

Banyak kajian teori mengenai bahasa ini. Salah satunya kajian tentang
fonologi. Sebagai calon pendidik selayaknya memahami kajian tentang fonologi ini
untuk dijadikan pedoman mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia. Penyusun
merasa perlu untuk menyusun makalah ini agar dapat membantu penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya untuk mengetahui tentang batasan dan
kajian fonologi, beberapa pengetian mengenai tata bunyi, kajian fonetik, kajian
fonemik,gejala fonologi Bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalahnya, yaitu:

1.Apa pengertian linguistik dan fonologi?

2.cabang-cabang mengenai linguistik?

3. Menjelaskan apa yang dimaksud obyek fonologi?

4. Menjelaskan hasil kajian fonologi?

C. Tujuan

Adapun beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui batasan dan kajian fonologi

2. Untuk mengetahui beberapa pengetian mengenai tata bunyi (fonem dan

alofon)

3. Untuk mengetahui kajian fonetik

4. Untuk mengetahui kajian fonemik

1
5. Untuk mengetahui cabang-cabang linguistik

BAB II
PEMBAHASAN

D. Pengertian Linguistik Dan Fonologi


Linguistik adalah, tata bahasa tradisional dan linguistik modern. Selanjutnya
Linguistik dapat dibagi Dalam berbagai kamus umum, linguistik didefinisikan sebagai
‘ilmu bahasa’ atau ‘studi ilmiah mengenai bahasa (Matthews 1997). Dalam The New
Oxford Dictionary of English (2003), linguistik didefinisikan sebagai berikut:
“The scientific study of language and its structure, including the study of grammar,
syntax, and phonetics. Specific branches of linguistics include sociolinguistics,
dialectology, psycholinguistics, computational linguistics, comparative linguistics, and
structural linguistics.”
Ilmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak
zaman Yunani (abad 6 SM). Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan
antara menjadi beberapa cabang yaitu, fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis dan membicarakan
runtutan bunyi-bunyi bahasa. Fonologi terbentuk dari fon=bunyi dan logi=ilmu.
Menurut hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan
menjadi sebagai berikut:
1. Fonetik yaitu cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa
memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai
pembeda makna atau tidak.
2. Fonetik yaitu cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan
memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda. Menurut Kridalaksana
(2002) dalam kamus linguistik, fonologi adalah bidang dalam linguistik yang
menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.

E. Cabang-cabang Linguistik

Sebagai sebuah gejala yang kompleks, bahasa dapat diamati atau dikaji dari
berbagai segi. Hal ini melahirkan berbagai cabang linguistik. Menurut Chaer
berdasarkan segi keluasan objek kajiannya, dapat dibedakan adanya linguistik umum
dan linguistik khusus. Linguistik umum adalah linguistik yang mengkaji berbagai
bahasa, seperti bahasa Indonesia, 1.18 Linguistik Umum. Inggris, Jerman, Perancis,
dan sebagainya. Sedangkan linguistik khusus hanya memfokuskan kajiannya pada
salah satu bahasa saja.
Berdasarkan segi masa objek kajiannya, dapat dibedakan adanya linguistik
sinkronik dan diakronik. Linguistik sinkronik adalah linguistik yang mengkaji bahasa
pada masa yang terbatas. Misalnya, mengkaji struktur bahasa Indonesia pada zaman
penjajahan Jepang. Studi linguistik ini sering disebut dengan istilah linguistik
deskriptif karena mendeskripsikan bahasa pada masa tertentu secara apa adanya.
2
Sedangkan linguistik diakronik adalah linguistik yang mengkaji bahasa pada masa
yang tidak terbatas. Contoh perkembangan struktur bahasa Latin sejak awal
kelahirannya hingga zaman punahnya bahasa tersebut. Linguistik seperti ini disebut
juga linguistik historis komparatif karena berusaha mempelajari perkembangan
suatu bahasa dari waktu ke waktu.
Berdasarkan bagian-bagian bahasa mana yang dikaji, dapat dibedakan
adanya linguistik mikro dan makro yang sering juga diistilahkan dengan
mikrolinguistik dan makrolinguistik. Linguistik mikro hanya mengkaji struktur internal
suatu bahasa tertentu atau struktur internal bahasa pada umumnya. Linguistik
makro mengkaji suatu bahasa dalam hubungannya dengan faktor-faktor di luar
bahasa. Studi linguistik ini akhirnya melahirkan lagi cabang-cabang linguistik seperti
sosiolinguistik, antropolinguistik, filologi, stilistika, dan sebagainya.
Berdasarkan tujuannya, dapat dibedakan antara linguistik teoritis dan
linguistik terapan. Linguistik teoritis adalah linguistik yang kajiannya hanya berusaha
menghasilkan teori-teori atau hanya mengkaji bahasa untuk kepentingan teori saja.
Linguistik terapan adalah linguistik yang berusaha menyelidiki bahasa untuk
kepentingan memecahkan berbagai masalahmasalah kebahasaan di masyarakat.
Berdasarkan alirannya, linguistik dapat diklasifikasikan atas linguistik
tradisional, linguistik struktural, linguistik trasformasional, linguistik transformasi
linguistik semantik generatif, dan linguistik tagmemik. Cabangcabang linguistik ini
akan dijelaskan pada Kegiatan Belajar 3.Di samping cabang-cabang linguistik di atas,
Verhaar juga memasukkan pembahasan fonetik dan fonologi, morfologi, sintaksis,
dan semantik sebagai cabang linguistik. Sementara itu, dalam Chaer, kelima hal itu
disebut dengan istilah tataran linguistik. Berikut ini kita ikuti saja penjelasan tentang
cabang - cabang linguistik yang tersebut.

1. Fonetik
Fonetik adalah bagian dari linguistik yang mempelajari proses ujaran. Fonetik ini
akan berhubungan dengan anatomi, khususnya organ-organ tubuh yang terlibat
dalam proses penghasilan ujaran. Fonetik akan berupaya untuk menerangkan
bagaimana bunyi-bunyi tertentu dihasilkan baik kuantitasnya maupun kualitasnya.
Studi fonetik ini umumnya terdiri atas tiga bagian, yakni (1) fonetik akustik, (2)
fonetik auditoris, dan (3) fonetik artikulasi. Fonetik akustik berupaya menjelaskan
bunyi-bunyi ujaran sebagai suatu proses fisik. Untuk itu dibutuhkan alat spektograf
yang dapat memperlihatkan gelombang bunyi udara. Alat ini mampu
menggambarkan intensitas dan volume ujaran sehingga para linguis dapat
menggambarkan bunyi-bunyi secara fisik.

Fonetik auditoris adalah studi fonetik yang mempelajari proses penerimaan bunyi-
bunyi bahasa oleh telinga. Cabang ini lebih merupakan kajian kedokteran
dibandingkan linguistik. Fonetik artikulasi merupakan studi fonetik yang mempelajari
bagaimana bunyi-bunyi bahasa dihasilkan oleh alat manusia. Fonetik artikulasi inilah
yang lebih banyak memberikan sumbangan bagi linguistik dibandingkan fonetik

3
aktistik dan atiditoris. Dalam cabang ini, bunyi-bunyi bahasa dianalisis secara
mendetail. Contoh bagaimana bunyi [p] dan [b] dihasilkan oleh alat ucap manusia.

2. Fonologi
Fonologi adalah bidang linguistik yang dibedakan dari fonetik. Fonologi bertugas
mempelajari fungsi bunyi untuk membedakan atau mengidentifikasi kata-kata
tertentu. Ada pakar linguistik yang menyebutkan fonologi di sini sebagai fonemik.
Namun, dalam modul ini, kita mengacu pada linguis Eropa yang lebih sering
menyebut fonologi untuk bidang yang membicarakan fungsi bunyi untuk
membedakan makna. Objek penelitian fonologi adalah fonem, yakni bunyi bahasa
yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata. Jika pada fonetik, bunyi-bunyi
dianalisis berdasarkan cara membunyikannya. Maka dalam fonologi, bunyi-bunyi
tersebut dianalisis pada suatu konteks ujaran (kata). Misalnya pada kata bunyi
dengan sunyi apakah bunyi [b] dan [s] pada kata-kata tersebut membedakan makna?
Jika ya, maka bunyi itu disebut fonem.

3. Morfologi
Morfologi adalah cabang linguistik yang mempelajari morfem. Morfologi
menganalisis struktur, bentuk, dan klasifikasi kata-kata. Contoh, dalam fonologi
bunyi [b] dan [s] pada kata bunyi dan sunyi disimpulkan sebagai fonem karena
membedakan makna. Dalam kajian morfologi katakata tersebut tidak lagi dianalisis
dengan cara demikian. Kata tersebut mungkin akan dianalisis dalam hubungannya
dengan penambahan afiks kean. Bagaimana akibatnya? Apakah kata-kata itu akan
mengalami perubahan makna dan kategori kata, dan sebagainya? Inilah antara lain
yang akan dikaji dalam morfologi.

4. Sintaksis
Sintaksis dan morfologi dalam tatabahasa tradisional digolongkan sebagai
tatabahasa atau gramatika. Jika morfologi membicarakan struktur internal kata,
maka sintaksis membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata-kata lain atau
unsur-unsur lain sebagai suatu satuan ujaran. Hal-hal yang biasa dikaji dalam
sintaksis adalah (1) struktur sintaksis, mencakup masalah fungsi, kategori, dan peran
sintaksis; (2) satuan sintaksis berupa kata, frase, klausa, kalimat, dan wacana, dan (3)
hal-hal yang berkenaan dengan sintaksis, seperti modus, aspek, dan sebagainya.

4
5. Semantik
Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna bahasa. Para linguis
struktural sebenarnya tidak begitu peduli dengan masalah makna karena dianggap
merupakan bagian yang tak dapat diamati secara empiris. Berbeda dengan fonem,
morfem, dan kalimat yang menjadi kajian cabang fonologi, morfologi, dan sintaksis,
makna dianggap hal yang paling sulit untuk dikaji. Studi semantik mulai berkembang
ketika Chomsky pada tahun 1957 menyatakan bahwa semantik merupakan salah
satu komponen dari tata bahasa (Chaer, 1994). Hal-hal yang dibicarakan dalam
semantik adalah hakikat makna, jenis makna, relasi makna, perubahan makna, dan
hal-hal lain yang berhubungan dengan makna bahasa.

F. Proses Menghasilkan Bunyi

1. Alat bicara, lebih dari setengah badan manusia, dari kepala sampai ke lambung
dibutuhkan untuk menghasilkan bunyi bahasa. Ada 3 kelompok bagian tubuh
yang bekerja sama untuk tujuan itu: satu kelompok yang terletak dirongga badan
yang disebut rongga pernapasan; satu kelompok ditenggorokan-yang disebut
sistem pembunyian dan satu kelmpok didalam kepala – yang disebut sistem
pengucapan.
2. Aliran udara, adalah dasar segala macam bunyi. Aliran udara dihasilkan oleh
suatu mekanisme aliran udara. Ada 3 macam mekanisme aliran udara:
mekanisme aliran udara paru-paru, mekanisme aliran udara glottal dan
mekanisme aliran udara langit-langit lunak.

5
BAB III
PENUTUP
G. Kesimpulan
Fonologi merupakan materi yang paling penting dalam kajian ilmu linguistik, karena
mencangkup dan menjelaskan bagaimana bunyi-bunyi Bahasa dihasilkan, fonologi
dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Fonetik yaitu cabang studi fonologi yang
mempelajari bunyi Bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut
mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Fonemik yaitu cabang studi
fonologi yang mempelajari bunyi Bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi
tersebut sebagai pembeda.

H. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Kritik dan
saran dari pembaca akan kami jadikan sebagai bahan pertimbangan agar makalah
berikutnya bisa lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Alwi, dkk.2003.Tata Bahasa Baku bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Royani, Ahmad dan Mahyudin, Erta. Kajian linguistic bahasa Arab. Jakarta: publika institute Jakarta.

Husen, Akhlan, dan Yayat Sudaryat. 1996. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depatemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai