Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

Nama : Ulil Amri Asnawi


NIM : 31121028
Kelas : 1A TKG

Mencari contoh batuan alam berdasarkan proses terbentuknya yang digunakan sebagai
bahan bangunan dan bahan konstruksi.

1. Marmer

- Batu kapur mengalami kristalisasi kembali :


Batu marmer atau juga banyak yang menyebutnya sebagai batu pualam
merupakan hasil dari metamorfosis batu kapur atau gamping atau dolomit.
Metamorfosis ini diawali dengan terjadinya proses rekristalisasi pada batu kapur
tersebut. Terjadinya kembali proses rekristalisasi ini karena adanya pengaruh
temperatur dan juga tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen. Proses
rekristalisasi ini membentuk berbagai foliasi maupun non foliasi.

- Hilangnya struktur asal batuan :


Proses rekristalisasi pada batu gamping ini mengakibatkan hilangnya struktur
asal batuan tersebut, sehingga membentuk tekstur yang baru dan juga keteraturan
butir. Tekstur baru dan keteraturan butir ini dikenal dengan nama batu pualam
(marmer).

- Kegunaan:
Kegunaan batu Marmer dapat digunakan di rumah untuk perabotan, komponen
komponen bangunan seperti lantai, meja, kamar mandi, jendela. Selain
itu Marmer juga dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan Piala, Patung,
prasasti, papan nama,vandel dll.
2. Koral

- Termasuk batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan tekanan dan suhu yang
tinggi atau panas bumi. Batu koral merupakan hasil alam yang ditambang dari pesisir
pantai.
- Kegunaan :
Memiliki fungsi untuk taburan atau tebar di taman. Selain itu berfungsi juga untuk
dipasang di lantai terutama area garasi dan halaman rumah. Batu ini juga bisa
dibentuk dengan berbagai motif yang indah dan memukau. Membuat rumah Anda
memiki kesan indah dan alami.

3. Granit

- Proses pembentukan batuan granit diawali dari bergeraknya magma dari dapur
magma
- Setelah itu magma mendapat tekanan dari bawah. Magma yang bersifat lebih ringan
dari batuan lain terus ditekan sehingga bergerak ke atas mendekati permukaan
bumi.Pergerakan magma terhenti hanya sampai di bawah lapisan tanah karena
tekanan yang diberikan terlalu kecil.
- Magma yang berada di dalam lapisan kulit bumi lama kelamaan mengalami proses
kristalisasi karena suhu di dekat permukaan bumi lebih rendah daripada suhu di dalam
dapur magma.
- Setelah mengalami proses kristalisasi, maka magma akan membeku dan menjadi
batuan granit yang termasuk dalam jenis batuan beku.
- Kegunaan :
Batu granit dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat gedung, jembatan,
paving, monumen, perhiasan, permata, atau juga dapat digunakan dengan cara dipoles
pada lantai ubin, di atas meja, dan lain sebagainya.
4. Basalt

- Pada awalnya, magma yang merupakan asal dari segala jenis batuan melakukan
pergerakan menuju ke permukaan bumi).
- Gas- gas yang berada pada perut bumi selanjutnya memberi tekanan pada magma.
- Magma yang tertekan akan menerobos celah- celah pada kerak bumi sehingga
keluar ke permukaan bumi. Proses keluarnya magma tersebut dikenal dengan
istilah erupsi. Erupsi tersebut dapat berupa letusan gunung berapi.
- Material erupsi dapat terlontar ke daratan maupun lautan. Sedangkan magma atau
lava pembentuk batu basal yang ditemukan di bawah permukaan air sungai, danau
maupun laut disebut dengan pillow lava.
- Setelah terjadi letusan, magma yang berada di atas permukaan bumi akan
mengalami pembekuan. Pembekuan tersebut berlangsung sangat cepat dan disertai
dengan terlepasnya gelembung gas karbondioksida yang berada pada magma.
- Pada akhirnya hasil pembekuan magma tersebut akan menjadi batu basal dan
batuan beku ekstrusif lainnya.
- Kegunaan :
Kegunaan basalt sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll), bahan
bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan Sebagai agregat.

5. Diorit

- “Partial melting” dari lempeng samudera akan menghasilkan magma basaltik


yang naik dan mengintrusi batuan granit yang ada di lempeng benua.
- Terjadi proses percampuran magma basaltik dan juga magma granit yang akan
naik di lempeng benua baik secara dike maupun sill.
- Lelehan tersebut akan menghasilkan komposisi antara basalt dan granit
- Lelehan ini akan mengkristal secara lambat dan kemudian membentuk batu yang
dikenal dengan batu diorit.
- Kegunaan :
Kegunaan diorit adalah batuan ini dapat digunakan sebagai batu ornamen
dinding, lantai bangunan gedung, pengeras jalan, pondasi, bahkan dapat
digunakan sebagai gamestone.
6. Gamping / Kapur

 Pembentukan batu gamping pada lingkungan laut


Kebanyakan batu gamping terbentuk di laut dangkal, tenang, dan pada
perairan yang hangat. Lingkungan ini merupakan lingkungan ideal di mana
organisme mampu membentuk cangkang kalsium karbonat dan skeleton sebagai
sumber bahan pembentuk batugamping. Ketika organisme tersebut mati, cangkang
dan skeleton mereka akan menumpuk membentuk sedimen yang selanjutnya akan
terlitifikasi menjadi batu gamping.
Produk sisa organisme tersebut juga dapat berkontribusi untuk pembentukan
sebuah massa sedimen. Batu gamping yang terbentuk dari sedimen sisa organisme
dikelompokan sebagai batuan sedimen biologis. Asal biologis mereka sering terlihat
oleh kehadiran fosil.
Beberapa batu gamping dapat terbentuk oleh pengendapan langsung kalsium
karbonat dari air laut. Batu gamping yang terbentuk dengan cara ini dikelompokan
sebagai batuan sedimen kimia. Batu gamping ini dianggap kurang melimpah
dibandingkan batugamping biologis.
 Pembentukan batu gamping pada lingkungan evaporasi

Batu gamping juga dapat terbentuk melalui penguapan. Stalaktit,


stalakmit dan formasi gua lainnya (sering disebut speleothems) adalah contoh
dari batu gamping yang terbentuk melalui penguapan. Di sebuah gua, tetesan
air akan merembes dari atas memasuki gua melalui rekahan ataupun ruang
pori di langit-langit gua, kemudian akan menguap sebelum jatuh ke lantai gua.

Ketika air menguap, setiap kalsium karbonat yang dilarutkan dalam air
akan tersimpan di langit-langit gua. Seiring waktu, proses penguapan ini dapat
mengakibatkan akumulasi seperti es kalsium karbonat di langit-langit gua,
deposit ini dikenal sebagai stalaktit.

Jika tetesan jatuh ke lantai dan menguap serta tumbuh/berkembang ke


atas (dari lantai gua) depositnya disebut dengan stalakmit. Batu gamping yang
membentuk formasi gua ini dikenal sebagai "travertine" dan masuk dalam
kelompok batuan sedimen kimia
Kegunaan : Sebagian besar batu gamping dapat dibuat menjadi batu pecah yang dapat
digunakan sebagai material konstruksi seperti: landasan jalan dan kereta api
serta agregat dalam beton. Nilai paling ekonomis dari sebuah deposit batu
gamping yaitu sebagai bahan utama pembuatan semen portland.
7. Tufa

- Proses bentukan batuan piroklastik berawal dari letusan gunung berapi yang
mengeluarkan magma dari perut bumi yang disebabkan karena tenaga yang
sangat besar, yaitu tenaga endogen. Mekanisme pengendapan batuan tersebut
terbagi atas 3 macam, yaitu:

 Fall Deposit merupakan mekanisme pengendapan batuan piroklastik yang


dibentuk dari jatuhan mineral halus yang terbawa oleh tenaga angin.
 Flow Deposit merupakan mekanisme pengendapan batuan piroklastik
yang diangkut oleh media air, dimana ketika diangkut bersama air terjadi
pencampuran dari berbagai macam ukuran butiran.
 Surge Deposite merupakan mekanisme pengendapan batuan piroklastik
yang terbentuk karena gabungan antara pirkolastik yang dibentuk oleh
jatuhan dan aliran.

Kegunaan : Agregat dekoratif, entryways, lantai, rumah, dekorasi dalam ruangan.


sebagai bangunan batu, sebagai menghadapi batu, dekorasi taman, gedung kantor,
batu hampar

8. Travertin

- Travertin terbentuk akibat adanya reaksi CO2 yang terdapat pada air tanah dengan
batuan karbonat yang berada di bawah permukaan. Reaksi tersebut menghasilkan
larutan kalsium bikarbonat. Larutan kalsium bikarbonat dapat mencapai permukaan
akibat adanya rekahan, sehingga travertin dapat terendapkan di permukaan akibat
lepasnya CO2 yang ada dilarutan setelah bereaksi dengan atmosfer.
- Kegunaan : Travertine biasa digunakan sebagai komponen hiasan kamar mandi,
lantai, dan juga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan monument patung.
9. Batu Candi
Batu Candi adalah jenis batuan beku yang terbentuk dari lava yang membeku pada
saat keluar ke permukaan bumi.

Kegunaan : Batu candi sebagai pelengkap arsitektur dikarenakan oleh sifat batu alam
candi tersebut yang bisa membawa suasana alam yang sejuk dan
menenangkan ke dalam sebuah bangunan. Itulah mengapa batu candi
dipilih sebagai bahan bangunan untuk membuat kolam, pagar, taman,
dinding kamar mandi dan bagian bagian lain dari sebuah bangunan. Pada
umumnya, batuan andesit candi ini dipakai untuk memperindah eksterior
dan juga lebih dipilih karena daya tahannya yang sangat baik terhadap
perubahan cuaca di luar bangunan. 

10. Batu Konglomerat

Pada tahap awal pembentukannya, konglomerat hanya merupakan sedimen yang


tersusun atas kerikil dan fragmen lepas koral. Selanjutnya pasir halus dan tanah liat
akan mengisi ruang antara fragmen tersebut, kemudian terjadi proses lain yang
menyaring turun partikel untuk mengisi ruang interstitial. Pengendapan semen kimia
kemudian mengikat sedimen menjadi batuan utuh, yang akhirnya disebut sebagai
batu konglomerat.

Kegunaan : Konglomerat , sebagai bahan bangunan. Biasanya batuan tersebut


menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga
menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rock).

11. Batu Templek


Batu templek adalah jenis batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan tekanan
dan suhu yang tinggi. Batuan jenis ini lebih dikenal dengan slate yang terbentuk dari
lempung dan batuan shale.

Kegunaan : Batu alam templek adalah pilihan batu alam dinding yang sangat
fleksibel karena susunannya yang bersifat acak. Biasanya, sering digunakan untuk
mempercantik kolam dan pagar rumah. Karakternya juga padat dan keras sehingga
bisa ditempatkan baik sebagai batu alam dinding eksterior maupun interior karena
tahan cuaca, lumut hingga jamur.

Anda mungkin juga menyukai