Anda di halaman 1dari 6

NOTULENSI MODERATOR

SHARING WITH RACANA UDAYANA-MAHENDRADATTA


(ShawRUM) TAHUN 2021

Hari,tanggal : Minggu, 28 Februari 2021 


Pukul : 13.00 - 16.30 WITA
Agenda : Talkshow Sharing With Recana Udayana-Mahendradatta (ShawRUM ) 2021
“Hubungan Teknologi, Pandemi dan Toxic Relationship”
Tempat : Zoom Cloud Meeting 
Narasumber : Hizam Abdillah Baihaki
  Dr.dr. Cokordo Bagus Jaya Lesmana,S,Led.Sp.KJ 
Moderator : Desak Made Marysha Dewi
Notulensi :
 Sesi 1
Narasumber : Hizam Abdillah Baihaki
1. Menurut Kakak, toxic relationship itu seperti apa ?
Tidak terlepas dari menjalin hubungan sosial diluar satu sama lain. Toxic relationship
dapat dikatakan hubungan yang dapat mempengarhi mental, menguras emosi dan
tenaga.
2. Sudah kita ketahui perkembangan teknologi sangat pesat seperti dalam hal penggunaan
gadget yang banyak fitur" yang keren sperti dalam aplikasi kencan yang banyak di
gunakan oleh anak muda. Dan hingga mereka bisa terjerumus dalam toxic relationship
jadi mengapa anak muda sangat gampang terjeremus walau hanya berkenalan secara
virtual dan tidak secara langsung?
Jawab: seperi yang sudah kita ketahui perkembangan zaman dan teknologi
mempermudah segala akses improvisasi diri dan membuat diri lebih baik. Baik
melalui sosial media maupun teknologi yang ada dapat kita gunakan menjadi
platform untuk mengembangkan diri kita. Pondasi dasarnya mengetahui terlebih
dahulu potensi yang kita miliki. Dari sana kita bisa mengembangkan diri dan bisa
bersama- sama memanfaatkan kemajuan tersebut tidak untuk hal-hal yang
negatif(mencela orang). Seperti dimasa pandemi, kita bisa menggunakan teknologi
yang ada untuk kemajuan baaru untuk diri sendiri. Gunakan teknologi kini bukan
hanya untuk update di sosial media, tetapi manfaatkan untuk mengembangkan apa
yang diri kita miliki, dan tunjukkan sisi positif kalian di masyarakat. Disisi lain kita
dapat ilmu yang lebih jauh lagi. Dengan satu kali klik sudah dapat menjangkau
berbagai hal.
3. Untuk keluar dari toxic relationship itu butuh proses, Salah satunya dengan meningkatkan
Atau mengasah skill Menurut Kakak sebagai generasi muda platform yang bagus untuk
masyarakat dalam mengasah dan menggali potensi diri itu dengan apa Saja ? Contohnya
seperti apa?
Jawab:  fokus terhadap pendidikan yang diselenggarakan secara online kelas.
Program yang dapat dilakukan selama pandemi, seperti aktif berorganisasi, yang lebih
suka improf softskill yang saya miliki. Sebagai bayangan, dari saya yang bukan siapa-
siapa, mengikuti platform tersebut dapat mendapatkan kesempatan dan ruang yang
bisa memfasilitasi apa yang selama ini saya pikirkan. Terkadang kita sebagai remaja
sering memiliki ide kreatif dan ide trobosan terbaru, akan tetapi sering bingung
merealisasikan pemikiran itu. Salah satunya dengan katif membaca dan mencari
informasi untuk mendukung pemikiran kita. Dari sana kita dapat mencari platform
yang sesuai dengan pemikiran kita mau tidak mau pemilihan platform yang tepat akan
jauh lebih bisa memaksimalkan apa yang ingin kita capai. Tentunya dibarengi dengan
filtrasi dan pilihan diri sendiri. Jika mau maju, ayok lebih aktif untuk mencari tau,
membaca,dan membangun relasi. Jangan jadikan keterbatasan menyurutkan kemauan
kita untuk berkembang. Bagi teman-teman .yang menjadi korban toxic relationship
saatnya berani untuk speak-up, dan berani keluar dari lingakaran pertemanan tersebut.
saat membuka usaha pada bulan juni yang dimana pandemi berada di angka yang
tinggi. Tetapi saya memberanikan diri untuk usaha karena kesuksesan tidak datang
kepada orang yang berpangku tangan, memiliki pengalaman. Kesuksesan datang
kepada ia yang mau berjuang untuk bertahan. 
4. Bisa ka Hizam berkecimpung enterpreumer. Tidak karena banyak uang, banyak
pengalaman, tapi  berpikir bagaimana cara untuk bertahan hidup dan menghadirkan
sesuatu yang baru dimasa pandemi ini.
4. Tips and trik  menghindari hubungan yang toxic
Jawab: Tentunya semua berdasarkan prioritas dan kemauan kita. Jika sudah bisa
memprioritas terhadap kegiatan yang dimiliki, jadi biasa membagi waktu terhadap
kegiatan tersebut. Tidak ada salah mempunyai banyak kegiatan. Kita hidup didunia
ini tidak bisa menyenangkan semua orang, tugas kita adalah bagaimana kita bisa
menjadi diri sendiri, fokus terhadap tujuan yang kita ambil. Pilihlah kritin dan saran
yang membangun diri dan yang mana tidak bisa. Teman-teman punya telapak tangan
daripada menutup mulut mereka yang toxic, lebih baik digunakan untuk menutup
telinga kita karena akan lebih efisien untuk kemajuan diri kita
6. Dalam organisasi yang kepanitian kita harus bekerjasama dengan baik. Tidak
berdasarkan individu tetapi bersama. Lebih menyatukan pikiran dan dan pendapat setiap
orang sehingga kita bisa terlepas dari toxic relationship. Pada umumnya orang yang
mengikuti kegiatan atau organisasi akan terlalu sibuk dan tidak bisa memikirkan toxic
relationship. 
6. Salah satu aplikasi dating app yang banyak digunakan oleh lingkungan sekitar. Tidak
sedikit terjebak toxic relationship yang dapat merugikan diri sendiri hingga keluarganya.
Pandangan ka Hizam terhadap aplikasi tersebut di Bali ?
Jawab: disaat hubungan orangtua dengan pribadi jarang, dan lebih suka
menghabiskan waktu dalam sosial media. Perlindungan terhadap diri sendiri, memang
berbicara lebih mudah dibandingkan untuk mempraktikannya dalam kehidupan.
Lebih berhati- hati dengan aplikasi “datingapp” sehingga tidak terpengaruh dan
berakibat mencelakakan diri sendiri. 
8. Menurut Kakak penting tidak acara acara seperti ini untuk kita bisa berpikir lebih luas
mengenai cara menghindari atau menyelesaikan permasalahan tentang toxic relationship
Ini? Jawab:  Jika sudah merasa sudah toxic keluarlah dari zona toxic relationship. Masa
depan kalian tidak bukan tergantung dari banyaknya circle pertemanan, kekayaan kalian.
Yang memegang peranan penting adalah keberanian diri sendiri.

PERTANYAAN
 Peserta_Praticia 
izin tanya kak, apakah kak hizam sendiri pernah mengalami toxic relationship itu
sendiri?
dan bagaimana cara kakak untuk mengatasi hal tersebut kak?
Jawab: saya pernah berada dalam circle tersebut, saya juga pulang malam dan tidak
terbuka kepada orang tua. Saya bertanya kepada diri sendiri, sampai kapan mau
menjalani kehidupan seperti ini. Awal akan terasa berat untuk meninggalkan circle
tersebut. sehingga saya mencoba circle tersebut jika kita bisa keluar dan
mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Jangan takutt untuk keluar dari
pertemanan yang toxic relationship dan buktkan diri bahwa kita bisa tanpa mereka.
Sosok ka Hizam dapat menjadi pengalaman diri dan memnjadikan sebagai 
 Peserta_Ni Komang Putri Wulandari 
Putri Wulandari_Ijin  kak, saya ingin bertanya. Tadi Kakak " bilang Kalau kita berada
dalam circle pertemanan yang toxic lebih baik Kita meninggalkan pertemanan
tersebut. Tapi jika Kita Yang ditinggalkan Karena Kita yang  katanya toxic tapi Kita
tidak merasa itu Kita toxic. itu bagaimana Kita menyadarinya kak?
Jawab: penting untuk kita mengetahui lebih dulu. Jangan takut untuk bertanya dan
tanyakan penyebabnya. Jik amerreka yang meninggalkan kamu ya cari teman yang
lain yang lebih bisa menerima kamu dan bisa mengerti kamu. Jangan kamu berhenti
melangkah karena ditinggalkan pertemanan. Fokus pada diri sendiri dan tidak
memusingkan orang orang lain
 Amaylia_ RUM Unud 
izin bertanya kepada Kak Hizam. Bagaimana cara bangkit dari toxic relationship ?
Beberapa orang sepertinya setelah mengalami toxic relationship mengalami trauma
sehingga dia menjadi tertutup dengan orang lain bahkan mungkin dia menjadi tidak
bisa mempercayai orang lain. Dan apakah kakak pernah berada dalam circle toxic
relationship?
Jawab: tidak sedikit yang mengalami bullyng, mengalami trauma. Ketika teman
sudah dalam keadaan tersebut dan tidak bertanya pada teman. Carilah forum yang
berhbungan untuk membantu keluar dari hubungan toxic relationship. Berbicara
dengan orangtua yang akan membantu akan mengatasi trauma tersebut. fokus dalam
banyak yang masih sayang kepada diri kalian dan orangtua 
 Sesi 2
Narasumber : Dr.dr. Cokordo Bagus Jaya Lesmana,S,Led.Sp.KJ 
 
1. Bergerak kesehatan, cara menyelesaikan permasalahn toxic relationship.
Permasalahan harus kita hadapi, tidak bisa kita hindari. Ambil semangat dan
memahami diri semdiri, kelebihan dan kekurangan diri, sehingga mampu menghadapi
konsekuensinya. Dengan adanya keberanian diri kita akan mudah untuk merubah
untuk menghadapi masalah selanjutnya. Menenuntukan dalam memori kita, sehingga
kita tidak mudah mengalami ketergantungan kepada orang lain. 
2. Jika mereka tidak bertanya atau sebaliknya, tidak dapat mengetahui apa yang sedang
dipikirkan. tidak sekerdar bertanya, tetapi empati kita kepada teman kita. Jika dilihat
dari kondisi mereka, mereka membutuhkan kita. Tidak semua yang membuat toxic
merasakan dia melakuakn toxic tetapi justru si korban yang bisa berpikiran sebagai
yang membuat toxic. Mengajak mereka untuk berkonsuktasi dengan yang
bersangkutan terlebih pada yang ahli seperti spikolog atau psikiatri. 
3. Jika dalam organisasi tidak cocok atau tidak sepemikiran dengan kita. Bagaimna cara
menetralkan pendapat kita bersama. Dengan kita mau belajar, kiat bisa memahani
pemikiran, membelokkan pendapat. Carikan ide diskusi yang sesuai dengan kondisi
yang sedang kita alami. Seperti yang kita ketahui oragnisasi kita dapat mempelajari
sifat. 
4. Orang yang introvert dapat mempunyai . upaya penananannya, dengan memperbaiki
orang tersebut, banyakan dari mereka introvert oleh trauma-trauma, masalah masalah
keluarga ataupun lingkungannya. Sebelum anak ini melakukan tindakan berlebihan
ada baiknya. Jika air inii bisa . jika anak ini mengalami tekanan, justru menjadi orang
yang sukses. Tapi kembali lagi kepada diri sendiri bagaiman merak mengatasi trauma
atau permasalahannya. 

PERTANYAAN
 Peserta_Jesika Diva 
ijin bertanya bapak, jika saya merasa bahwa saya di lingkungan keluarga Yang
dimana saya harus dipaksa  atau mimpinya sudah Ada Di tangan orang tua. padahal
kan saya merasa bahwa itu bukanlah yang saya inginkan. apa Yang saya harus
lakukan bapak?
Jawab: mencari jati diri, gantungkan cita-cita setinggi langit tapi masih harus
terkekang dari orangtua. Komunikasi dalam penyampaian orangtua yang sering
kurang, sehingga anak kurang memahami panangan orangtua. Ada baiknya kita lebih
banyak memahami orangtua dan berdiskusi. Tidak ada orangtua yang mau anaknya
tidak sukses. 
 Fitria Zulmi Musaffa
misalkan kita punya teman,yang satunya sulit untuk berintraksi/bergaul/terbuka dia
hanya bisa satu frekuensi dgn kita,anggap saja si A,nah teman yg satunya lagi anggap
saja si B,si B ini sering berperilaku toxic terhadap si A,bagaimana cara kita
menyadari agar si B ini tidak berperilaku toxic terhadap si A,karena kadang si A
merasa tidak nyaman,bahakn jika meninggalkan si B sulit,karena si A ini orangnya
tertutup dan sulit bergaul.Jadi bagaimana saran/ cara mengatasi agar perilaku toxic
hilang dianatara mereka dan pertemanan mereka lebih terlihat harmonis.Terimalasih
Jawab: ada perilaku yang tidak bisa diubah dari orang tersebut atau merupakan sifat
karakter mereka. Kita sebagai teman yang sudah melihat teman yang seperti ini, tentu
kita akan menyelamatkan si B. Dengan cra memberikan masukan, atau saran, justrus
orang ketiga yang akan lebih didengrkan dibanding kita atau ahli psikologi. Harus
terus berpikir positif dan teruslah berjuang

 Peserta_Ni Putu Puput 


saya atas nama Ni Putu Puput izin bertanya, pada masa pandemi ini banyak orang
yang tidak suka dengan situasi ini, apakah situasi ini dapat mempengaruhi
kepribadian seseorang bapak? dan apakah situasi ini juga bisa membuat seseorang
yang awalnya tidak menjadi pelaku toxic dalam hubungannya, bisa menjadi toxic
dalam hubunganya seperti itu bapak?
Jawab: suka tidak suka, kita tetap berada dalam pandemi ini. Jika kita berpikiran
negatif, kita akan menyimpan memori yang tidak baik atau toxic. Tetapi jika kita
berfikiran positif, kita akan bisa menjalani keseharian, menghadapi masalah dengan
bijak. Apa yang kita tanamakan dalam pikiran kita, hal tersebutlah yang akan
terseimpan dalam memori kita. Jika kita berpikiran negatif di dalam situasi pandemi,
tu kana menjadi imun tubuh berkura

 Peserta_Rayhan 
Rayhan_Dimasa pandemi seharusnya toxic relationship itu bisa Di hindari. namun,
remaja susah untuk mengendalikan egonya. jadi menurut bapak mestinya remaja itu
mengendalikan egonya dengan Cara apa dan bagaimana bapak?
Jawab: tidak hanya hubungan dengan teman, tetapi yang bukan teman pun akan
terjalani. Toxic relationship tidak akan kita sadari konsekuensi yang dapatkan.
Sehingga bullyng da ceber bullyng pun terjadi dalam pandemi ini. Mengendalikan
ego dengan berolahraga, kesenian, dll. Dengan universitas terbaik di dunia buakn lagi
standford atau tetapi google adalah kampus terbaik. Dalam google kita bisa
menemukan ... dengan ego positif dapat memunculkan masa muda yang bak dan
mencoba segalanya unuk mengembangkn diri
 Peserta_Mutiara 
Mutiara_ijin bertanya bapak, jika Kita sudah terjerumus dalam lingkungan Yang
toxic. apakah mungkin hal tersebut bisa menyebabkan Kita ikut menjadi pelaku toxic
tersebut, Dan malah melakukannya terhadap orang lain?
Jawab: setiap orang memiliki masalah, tergantung kita larut dalam hal tersebut. kita
bisa mempelajari sifat toxic dari teman kita, hal yang membuat toxic akan terjerumus
kepada masa depan kita. Asa kecil kita akan banyak berinteraksi dengan orangtua,
tetapi jika sudah lebih dewasa kita akan lebih banyak berinteraksi dengan
pertemanan, kepala sekolah, dan lainnya, sehingga lingkungan sangat berpengaruh
pada diri kita. 

Anda mungkin juga menyukai