Skripsi
Oleh :
Ariantika
NIM : 70200114020
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. atas limpahan berkah, rahmat dan hidayah-Nya,
Salallahu Alaihi Wassalam, Nabi yang telah mengajarkan kepada manusia sifat
kerendahan hati, kesucian jiwa dan antusiasme untuk terus menuntut ilmu dunia
dan akhirat. Beliaulah yang menjadi suri tauladan kita dalam mengamalkan
agar dapat memenuhi ekspektasi dari berbagai pihak, namun penulis menyadari
banyak kekurangan dalam penulisan penelitian ini, oleh sebab itu penulis meminta
maaf sembari mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak
tak pernah berhenti memberi saya cinta dan mengajarkan saya menjadi orang yang
iv
berani dengan dunia yaitu Ayahanda Arifin dan Ibunda Dahriah yang selama ini
telah mencurahkan segala cinta dan kasih sayang demi mewujudkan mimpi saya
(Ahmad Taufik dan Adrian) yang selalu memotivasi saya. Terima kasih pula
kepada seluruh keluarga tersayang yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu,
yang selama ini senantiasa mendukung secara moril dan materil dalam
menyelesaikan skripsi ini. Benar kata petuah “Keluarga adalah harta terindah
bagi kita”.
Selesainya skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
sehingga pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh
pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung
maupun tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga
1. Prof. Dr. Musafir Pabbabari, M.Si, selaku Rektor UIN Alauddin Makassar
2. Dr. dr. Armyn Nurdin, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
5. Semua informan yang terlibat dalam penelitian ini yang telah bersedia
v
6. Ayahanda Azriful SKM., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kesehatan
yang telah banyak mengajarkan arti dari sebuah proses pengembangan diri,
11. Sahabat Squad (Nurul Aulia, Kurniawati, Rhiska) yang tetap menjadi
vi
vii
DAFTAR ISI
viii
B. Populasi dan Sampel ...............................................................................42
C. Metode Pengumpulan Data .....................................................................43
D. Instrumen Penelitian................................................................................44
E. Validasi dan Reliabilitas .........................................................................44
F. Pengolahan Data dan Analisa Data .........................................................45
G. Etika Penelitian ......................................................................................47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................48
A. Gambaran Umum Lokasi ........................................................................48
B. Hasil Penelitian .......................................................................................52
C. Pembahasan ............................................................................................62
D. Keterbatasan Penelitian ...........................................................................72
BAB V PENUTUP .............................................................................................74
A. Kesimpulan .............................................................................................74
B. Saran .......................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................76
LAMPIRAN
ix
DAFTAR BAGAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 : Distribusi responden berdasarkan kunjungan ANC ibu hamil pada
bulan Januari – Mei 2018 di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang Kabupaten
Wajo ..................................................................................................................... 54
Tabel 4.6 : Distribusi responden berdasarkan jarak rumah ibu yang memeriksakan
kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018 di Puskesmas Penrang Kecamatan
Penrang Kabupaten Wajo ..................................................................................... 55
Tabel 4.10 : Hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan ANC ibu yang
memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018 di Puskesmas Penrang
Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo .................................................................. 57
Tabel 4.11 : Hubungan antara jarak rumah dengan kunjungan ANC ibu yang
memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018 di Puskesmas Penrang
Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo .................................................................. 58
xi
Tabel 4.12 : Hubungan antara status ekonomi keluarga dengan kunjungan ANC
ibu yang memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018 di Puskesmas
Penrang Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo .................................................... 59
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 8 Dokumentasi
xiii
xiv
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN ANTENATAL
CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENRANG
KECAMATAN PENRANG KABUPATEN WAJO
1
Ariantika, 2Muhammad Rusmin, 3Sukfitrianty Syahrir
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar
ABSTRAK
xv
BAB I
PENDAHULUAN
persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan
janin. Pemeriksaan antenatal care (ANC) bagi ibu hamil bertujuan untuk
dapat dipantau melalui cakupan pelayanan K1 dan K4. Ibu hamil dianjurkan
2018: 2).
adalah tingkat angka kematian ibu dan anak, hal ini menggambarkan bagaimana
kualitas kesehatan ibu. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih
ibu karena melahirkan di Indonesia adalah 1 dari 65, dibandingkan dengan 1 dari
Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari 390 menjadi
yang signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.
Pada tahun 2015 AKI kembali mengalami penurunan menjadi 305 kematian ibu
1
2
per 100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus
2015.
kesehatan semasa hamil. Setiap ibu hamil yang menerima ANC pada trimester
dari trimester 1 hingga trimester 3. Hal ini dapat dilihat dari indikator ANC K4.
Cakupan K1 ideal secara nasional adalah 81,6 persen dengan cakupan terendah di
Papua (56,3%) dan tertinggi di Bali (90,3%). Cakupan K4 secara nasional adalah
70,4 persen dengan cakupan terendah adalah Maluku (41,4%) dan tertinggi di
ibu yang menerima K1 ideal tidak melanjutkan ANC sesuai standar minimal
kabupaten paling tinggi cakupannya yaitu Kabupaten Takalar sebesar 98,49% dan
kabupaten dimana cakupan K1 pada tahun 2015 sebesar 101,0% sedangkan untuk
cakupan K4 sebesar 96,5%, cakupan K1 pada tahun 2016 dan 2017 sebesar 97,8%
dan 98,8% sedangkan untuk cakupan K4 pada tahun 2016 dan 2017 sebesar
94,0% dan 93,1%. Secara nasional masih berada di bawah target standar
pelayanan minimal (SPM) yaitu sebesar 95%. Jika dibandingkan dengan target
3
yang ingin di capai dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan maka data untuk
90,9%, 74,6% dan 82,5%. Dari data ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman
yang sudah ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan tenaga kesehatan dalam
menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor resiko kehamilan yang penting
faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam pemeriksaan
menyatakan bahwa ada pengaruh antara pendidikan dan dukungan suami atau
kehamilan.
perbedaan, baik yang mendukung maupun yang tidak mendukung teori yang
sudah ada dikarenakan karakteristik responden yang berbeda, metode, dan lokasi
4
antenatal care (ANC) ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Penrang Kecamatan
B. Rumusan Masalah
Kabupaten wajo”.
C. Hipotesis
yang membutuhkannya. Tujuannya adalah untuk memberikan arah yang jelas bagi
Hipotesis Alternatif
Skala
No. Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Kriteria Objektif
Ukur
1. Umur Umur yang berisiko bagi ibu pada Kuesioner Mengisi 1 = Risiko rendah (jikaNominal
saat kehamilan terakhir kuesioner umur ibu hamil antara
20-35 tahun)
2 = Risiko tinggi (jika
umur ibu hamil <20 dan
>35 tahun)
2. Pendidikan Jenjang pendidikan terakhir yang Kuesioner Mengisi 1. Tidak tamat SD Nominal
ditempuh oleh ibu kuesioner 2. SD
3. SLTP
4. SLTA
5. Perguruan tinggi
3. Pekerjaan Kegiatan yang dilakukan setiap Kuesioner Mengisi 1. Ibu Rumah Tangga Nominal
hari oleh responden dan mendapat kuesioner (IRT)
upah dari pekerjaannya 2. PNS
3. Pegawai Swasta
4. Wiraswasta
4. Kunjungan Antenatal Jumlah kunjungan pemeriksaan Kuesioner Mengisi 1 = Lengkap (jika Nominal
Care (ANC) kandungan selama masa kuesioner pemeriksaan kehamilan
kehamilan sesuai jadwal min. 4 kali)
kunjungan 2 = Tidak lengkap (Jika
pemeriksaan kehamilan
<4 kali)
6
Skala
No. Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Kriteria Objektif
Ukur
5. Pengetahuan Pengetahuan ibu hamil tentang Kuesioner Mengisi Pengetahuan cukup jika Nominal
hal-hal yang berhubungan dengan kuesioner nilai jawaban responden
pemeriksaan kehamilan >5.34
Pengetahuan kurang
jika nilai jawaban
responden <5.34
6. Dukungan keluarga Keluarga memberitahu, kuesioner Mengisi Mendukung jika nilai Nominal
mengingatkan, mengajukan dan Kuesioner jawaban responden
memberikan bantuan pada ibu >9.34
hamil untuk memeriksakan
kehamilannya dengan rutin. Tidak Mendukung jika
nilai jawaban responden
<9.34
7. Status ekonomi Jumlah penghasilan yang dimiliki Kuesioner Mengisi Cukup = jika Nominal
oleh keluarga yang digunakan kuesioner penghasilan keluarga
untuk memenuhi kebutuhan hidup ≥2.647.767
Kurang = jika
penghasilan keluarga <
2.647.767
8. Jarak rumah Jarak dan waktu tempuh dari Kuesioner Mengisi X = jarak rumah terjauh Nominal
rumah ke tempat pelayanan Kuesioner dari tempat pelayanan
kesehatan kesehatan/ 2
1 = Jauh ( jika ≥ 5 km )
2 = Dekat ( jika <5 km)
7
Skala
No. Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Kriteria Objektif
Ukur
9. Petugas kesehatan Respon petugas untuk bertindak Kuesioner Mengisi Dukungan petugas Nominal
terhadap pemeriksaan kehamilan Kuesioner kesehatan cukup jika
yang dinilai oleh responden jawaban responden
≥ 9.34
Dukungan petugas
kesehatan kurang jika
jawaban responden
< 9.34
8
E. Kajian Pustaka
Judul, Penulis,
No Tujuan penelitian Metode penelitian Hasil penelitian
( vol....no....tahun....)
1. Faktor yang berhubungan Untuk mengetahui Jenis penelitian ini adalah Hasil penelitian variabel yang
dengan pemanfaatanhubungan faktor observasional dengan menunjukkan ada hubungan dengan
antenatal care Di
umur, paritas, menggunakan desain cross pemanfaatan ANC adalah variabel
Puskesmas Madising Na dukungan sectional study umur (p=0,012; r=0,273), dan variabel
Mario Kota Parepare suami/keluarga, yang tidak ada hubungan adalah variabel
dukungan tenaga paritas (p=0,095; r=0,183), variabel
Usman, Nur Ulfa kesehatan, media dukungan suami/keluarga (p=0,293;
Damayanti, Ayu Dwi Putri informasi, dan r=0,116), variabel dukungan tenaga
Rusman kondisi ibu hamil kesehatan (p=0,605; r=0,057), variabel
dengan pemanfaatan media informasi (p=0,964; r=0,005),
Vol. 1, No. 1 Januari 2018 antenatal care di dan variabel kondisi ibu hamil
Puskesmas Madising (p=0,861; r=0,19).
Na Mario Kota
Parepare
9
Judul, Penulis,
No Tujuan penelitian Metode penelitian Hasil penelitian
( vol....no....tahun....)
2. Faktor-faktor yang Untuk mengetahui Penelitian ini merupakan Hasil uji analisis dengan menggunakan
mempengaruhi ibu hamil faktor-faktor yang penelitian deskriptif uji statistik chi-square menunjukkan
terhadap kunjungan berhubungan dengan analitik dengan tidak terdapat hubungan yang bermakna
pemeriksaan kehamilan di kunjungan pendekatan cross sectional antara sikap petugas kesehatan terhadap
Puskesmas rawat inap pemeriksaan ibu hamil kunjungan pemeriksaan kehamilan.
Panjang Bandar Lampung. di Untuk uji korelasi spearman,
Puskesmas rawat inap menunjukkan tidak terdapat hubungan
Rahma erlina Panjang Landar yang bermakna antara pengetahuan
ta larasati Lampung. terhadap kunjungan
betta kurniawan Pemeriksaan kehamilan, sedangkan untuk
sikap ibu hamil, dan keterjangkauan
Medical journal of lampung terhadap kunjungan pemeriksaan
university volume 2 no 4 kehamilan terdapat hubungan yang
februari 2013 bermakna.
3. Analisis cakupan antenatal Menganalisis Penelitian ini Hasil penelitian ini mendapatkan lebih
care k4 program kesehatan cakupan antenatal menggunakan metode dari separoh (53,1%) bidan desa memiliki
ibu dan anak di Dinas care k4 program penelitian gabungan antara motivasi rendah, sedangkan lebih dari
Kesehatan Kabupaten kesehatan ibu dan kuantitatif dan kualitatif. separoh (67,3%) bidan koordinator sudah
Padang Pariaman. anak di Dinas melakukan supervisi ke bidan desa dan
Kesehatan Kabupaten pada umumnya (91,8%) responden
Elmispendriya Gusna, Pelsi Padang Pariaman. memiliki cakupan k4 yang rendah. Tidak
Sulaini, Hafni Bachtiar terdapat hubungan antara motivasi bidan
desa dan supervisi bidan koordinator
Jurnal kesehatan andalas dengan cakupan antenatal care k4 (p <
Vol 5 No 1 Tahun 2016 0.05).
10
Judul, Penulis,
No Tujuan penelitian Metode penelitian Hasil penelitian
( vol....no....tahun....)
4. Hubungan pengetahuan ibu Untuk mengetahui Jenis penelitian yang Hasil uji statistik chi-square diperoleh
hamil dengan keteraturan hubungan digunakan adalah nilai r = 0,031. Hal ini berarti nilai p lebih
pemeriksaan pengetahuan ibu hamil observasional analitik kecil dari á (0,05) dan dengan demikian
dengan rancangan cross
Antenatal care di dengan keteraturan ho ditolak dan ha diterima yaitu
sectional
Puskesmas Bahu Kecamatan pemeriksaan antenatal pengetahuan ibu hamil memiliki
Malalayang care di Puskesmas hubungan dengan keteraturan
Kota Manado Bahu Kecamatan pemeriksaan antenatal care.
Cein tamaka Malalayang Kota
Agnes madianung Manado
Jolie sambeka
Volume 1. Nomor 1 agustus
2013
5. Penyebab rendahnya Untuk mengetahui Penelitian deskriptif Hasil penelitian ini didapatkan 63%
kelengkapan Kunjungan penyebab rendahnya analitik, menggunakan responden memiliki tingkat pengetahuan
antenatal care ibu hamil di kelengkapan desain studi potong lintang rendah, 67,4% memiliki sikap negatif,
wilayah kerja Puskesmas kunjungan ANC ibu (cross sectional study) 43,5% responden mengatakan peran
Pegambiran hamil di wilayah kerja yaitu untuk melihat bidan kurang baik saat kunjungan, 58,7%
Puskesmas hubungan antara faktor- responden menyatakan keluarga tidak
Fitrayeni Pegambiran tahun faktor risiko yang mendukung.
Suryati 2013. menyebabkan ibu hamil
rizki mela faranti tidak melaksanakan
Oktober 2015 - maret 2016 | kunjungan ANC sesuai
vol. 10, no. 1, hal. 101- 107 standar di wilayah kerja
Puskesmas Pegambiran.
11
12
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
antenatal care.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
b. Manfaat Praktis
1) Bagi peneliti
masyarakat.
13
2) Bagi bidan
3) Bagi responden
TINJAUAN TEORETIS
A. Tinjauan tentang Pengetahuan
1. Defenisi pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris
domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior).
hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung
yaitu :
Terjemahnya:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”(Kementerian
Agama RI dan terjemahannya, 2004:285).
Ayat ini menjelaskan lakukan apa yang telah Allah perintahkan dan
hindari apa yang tidak sejalan dengan perintahnya dan janganlah engkau
apa yang engkau tidak ketahui, jangan mengaku tahu apa yang engkau tak tahu
14
15
Hikmah dari ayat ini adalah mengajarkan kepada kita bahwa jangan asal
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
sebelumnya setelah mengamati sesuatu (Notoatmodjo, 2010: 27). Oleh karena itu
, tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain yaitu
1) Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
2) Aplikasi (aplication)
3) Analisis (analysis)
dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan
seseorang telah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah
4) Sintesis (synthesis)
merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-
komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
ada.
5) Evaluasi (evaluation)
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan
100%, cukup dengan presentase 56%-75%, dan kurang dengan presentase ≤56%
(Nursalam, 2013).
1) Pendidikan
orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat
dipungkiri bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula
2) Pekerjaan
3) Umur
aspek psikis dan psikologi (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada
4) Minat
sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba menekuni suatu hal dan
5) Pengalaman
pada seseorang yang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman
18
terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan
6) Kebudayaan
7) Informasi
c. Pengukuran pengetahuan
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan
yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan
pengetahuan.
masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai tahap-tahap
seperti dukungan dari suami, istri atau dukungan dari saudara kandung dan dapat
nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan
subjek di dalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal yang
penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial,
secara emosional merasa lega diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang
berbagai kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini akan mengakibatkan
perilakunya. Makin tinggi status pihak yang memberi dukungan semakin besar
faktor yang dominan dalam merubah perilaku seseorang. Jika kita mau seseorang
2017:34).
2. Tipe keluarga
keluarga. Pembagian tipe keluarga tergantung pada konteks keilmuan dan orang
yang mengelompokkan. Secara tradisional tipe keluarga dapat dibagi menjadi dua
yaitu
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
Tipe keluarga yang dianut oleh masyarakat indonesia adalah tipe keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri,
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek,
c. Keluarga dyad yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri tanpa anak
d. Single parent yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak
e. Keluarga usia lanjut yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri yang berusia
lanjut.
individu yang tinggal dalam keluarga yang besar (extended family) akan
pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat
setiap manusia atau muslim tentunya berangkat dari sebuah keluarga. Jadi bisa
oleh kedua orang tua. Orang tua bertanggung jawab memelihara, melindungi,
merawat dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik.
21
Tahrim/66:6 yaitu :
Terjemahnya:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.”( Kementerian Agama RI dan terjemahannya, 2004:560)
Menurut Tafsir Al-Mishbah (2002), ayat diatas memberi tuntunan kepada
kaum beriman bahwa: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu
antara lain dengan meneladani Nabi dan peliharalah juga keluarga kamu yakni
istri, anak-anak dan seluruh yang berada dibawah tanggung jawab kamu dengan
membimbing dan mendidik mereka agar kamu semua terhindar dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia yang kafir dan juga batu-batu antara lain
yang dijadikan berhala-berhala. Diatasnya yakni yang menangani neraka itu dan
penyiksaan, yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang dia perintahkan
kepada mereka sehingga siksa yang mereka jatuhkan – kendati mereka kasar –
tidak kurang dan tidak juga berlebih dari apa yang diperintahkan allah.
Perintah kepada orang beriman agar menjaga keselamatan diri dan seisi
rumah tangga dari api neraka. Caranya adalah dengan menjauhkan perbuatan
maksiat, memperkuat diri dengan iman agar tidak mengikuti hawa nafsu dan
senantiasa taat menjalankan perintah Allah SWT. Islam sangat memberi perhatian
memupuk islam. Karena dari rumah tangga itulah akan terbentuk umat dan
suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dalam posisi tertentu
dalam struktur masyarakat, pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan
kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi
dengan istilah lapisan sosial. Lapisan sosial merupakan sesuatu yang selalu ada
yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat di sekitar kita ada orang
yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan walikota dan jabatan rendah
seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di
RT atau RW kita ada yang orang kaya, orang biasa saja dan ada yang miskin.
23
Perbedaan itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab
sosial saja, melainkan juga terjadi akibat perbedaan fisik, keyakinan dan lain-lain.
Perbedaan ras, suku, pendidikan, agama, jenis kelamin, usia dan lain sebagainya
tingkat pendapatan.
a. Pekerjaan
akan dapat terpenuhi, pekerjaan tidak hanya mempunyai nilai ekonomi namun
usaha manusia untuk mendapatkan kepuasan dan mendapatkan imbalan atau upah,
berupa barang dan jasa akan terpenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan seseorang
suatu keharusan bagi setiap individu sebab dalam bekerja mengandung dua segi,
b. Pendidikan
Dengan memiliki pendidikan yang cukup maka seseorang akan mengetahui mana
yang baik dan mana yang dapat menjadikan seseorang menjadi berguna baik
perkembangan yang dapat merangsang suatu cara berfikir yang rasional, kreatif
membuat seseorang lebih peka terhadap setiap gejala-gejala sosial yang muncul.
c. Pendapatan
ditemui dalam masyarakat yang materialis dan tradisional yang menghargai status
24
merupakan uang yang diterima oleh seseorang dalam bentuk gaji, upah sewa,
Jarak adalah ruang sela antara dua benda atau tempat yaitu jarak antara
Jarak tempuh antara rumah ibu hamil dengan pusat pelayanan antenatal
care secara tidak langsung akan berpengaruh pada ibu hamil dalam
ditempuh ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal care maka akan
semakin kecil pula kesempatan yang dimiliki ibu hamil dalam melakukan
kategori normal. Tidak semua ibu hamil bisa memiliki kondisi yang optimal
faktor yang akan dianalisa oleh ibu hamil adalah jarak tempuh. Ibu akan
membayangkan rasa capek yang harus dialami jika dia melakukan kunjungan
antenatal care terutama jika jarak tempuhnya terlalu jauh. Ibu hamil akan
merasa cemas dengan kondisi kehamilannya jika dia memaksakan diri untuk
merupakan model pemikiran yang wajar terjadi pada setiap ibu hamil. Jika harus
25
menempuh jarak yang jauh dengan resiko capek atau takut terjadi hal yang
Peran petugas kesehatan adalah suatu kegiatan yang diharapkan dari seorang
2016)
1. Sebagai Komunikator
pengetahuan dan sikap masyarakat yang salah terhadap kesehatan dan penyakit.
informasi secara jelas kepada pasien, sehingga dalam penanganan anemia selama
kehamilan diharapkan tenaga kesehatan bersikap ramah dan sopan pada setiap
2. Sebagai Motivator
harus mendengarkan keluhan yang disampaikan ibu hamil dengan penuh minat,
dan yang perlu diingat adalah semua ibu hamil memerlukan dukungan moril
26
3. Sebagai Fasilitator
suatu forum dan memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya mengenai
waktu pertemuan atau proses penyuluhan saja, tetapi seorang tenaga kesehatan
juga harus mampu menjadi seorang fasilitator secara khusus, seperti menyediakan
waktu dan tempat ketika pasien ingin bertanya secara lebih mendalam dan
tertutup.
4. Sebagai Konselor
memiliki beberapa unsur. Menurut Depkes RI (2008) proses dari konseling terdiri
dari empat unsur kegiatan yaitu pembinaan hubungan baik antara tenaga
1. Pengertian Kehamilan
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Apabila dihitung dari saat
dalam 15 minggu (minggu ke 13 hingga minggu ke 17) dan trimester III dalam 13
merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus, agar dapat
kehidupan janin.
Terjemahnya :
“Sungguh kami telah menciptakan manusia dari sari pati tanah.
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu kami bungkus dengan daging. Kamudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha sucilah Allah, Pencipta
Paling Baik”.(Kementerian Agama RI dan terjemahannya, 2004:342 )
Allah SWT menciptakan manusia dari saripati tanah. Artinya Allah SWT
mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang juga
memperoleh makanan dari tanah. Saripati makanan yang dimakan oleh kedua
orang tua kita menjadi sperma dan sel telur. Hasil pembuahan menjadi segumpal
darah dan yang selanjutnya menjadi segumpal daging hingga tulang belulang yang
menyusun menjadi makhluk yang berbentuk seorang bayi manusia. Air mani yang
berasal dari saripati tanah, juga mengandung makna bahwa manusia pada
akhirnya akan kembali pada tempatnya semula, yaitu tanah. Tanah yang dimaksud
28
adalah liang lahat. Artinya manusia berasal dari tanah, dan akan kembali tinggal
Ayat ini menjelaskan dua hal yang penting yaitu Allah SWT yang
mengatur penciptaan manusia dan pelajaran bagi kesadaran manusia tentang asal
usul dirinya dan tuhan yang telah menciptakannya. Dalam ayat ini menunjukkan
bahwa hadirnya manusia di muka bumi ini diadakan oleh Allah SWT, tentu bukan
tanpa tujuan. Tujuan hadirnya manusia untuk mengemban tugas sebagai khalifah-
Nya di muka bumi ini. Saat kita sadar tentang hal ini, kita mengetahui dari mana
dirasakan oleh seorang wanita. Tanda dan gejala selama kehamilan yaitu
Ada beberapa tanda-tanda kehamilan yang dirasakan oleh wanita yaitu tanda yang
tidak pasti berupa perubahan-perubahan fisiologi yang bisa dikenali dari keluhan
fisiologis yang hanya dapat diketahui oleh pemeriksaan fisik pada wanita hamil.
Tanda yang pasti berupa tanda tanda yang menunjukkan secara langsung
keberadaan janin yang dapat dilihat langsung oleh tenaga medis ataupun alat
media, sedangkan untuk gejala yang pada umumnya terjadi dan di alami oleh ibu
hamil diantaranya yaitu lesu, nyeri di dada dan payudara, sering buang air kecil,
mual dan muntah pada 12 minggu pertama kehamilan, perubahan emosi, namun
tidak semua ibu hamil mengalami gejala tersebut (Winkjosastro, 2009 dalam
Khazanah, 2017).
29
tubuh yang sangat penting bagi wanita untuk segera diketahui dengan melakukan
kehamilan pada bidan atau dokter untuk memastikan kehamilan yaitu saat 14 hari
setelah terlambat menstruasi atau antara 12 sampai 21 hari. Tidak hanya sekedar
Terjemahnya:
“Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara
perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya),
maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-
perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu
iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. dan
barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan
baginya kemudahan dalam urusannya.” (Kementerian Agama RI dan
terjemahannya, 2004:558)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ishaq bin Rahawaih, Al-Hakim, yang
bersumber dari Ubay bin Ka‟ab. Isnad hadist ini shahih, bahwa ketika turun ayat
tentang idah wanita di dalam surat al-Baqarah ayat 226-237, para sahabat berkata:
“masih ada masalah idah wanita yang belum disebut (di dalam al-Quran), yaitu
idah wanita muda (yang belum haid), yang sudah tua (tidak lagi haid), dan wanita
yang sedang hamil. Maka turunlah ayat ini (ath-Thalaq:4) yang menegaskan
bahwa masa idah bagi wanita muda yang belum haid dan wanita yang sudah
berhenti haid adalah tiga bulan, sedang idah bagi wanita hamil ialah hingga
sudah tidak haid lagi maka turunlah ayat ini (ath-Thalaq:4) sebagai jawaban atas
persetubuhan, maka akan dapat ditentukan kondisi wanita, apakah dalam keadaan
hamil atau tidak. Karena mulai pada bulan pertama kehamilan, haid akan berhenti.
Berhentinya haid dapat disebabkan oleh banyak hal. Dapat karena hamil atau
3. Resiko Kehamilan
menyebabkan kesakitan pada ibu hamil bahkan kematian pada ibu hamil maupun
bayi. Ibu hamil yang berisiko adalah ibu hamil yang memiliki faktor-faktor risiko
berdasarkan karakteristiknya resiko ibu hamil dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
a. Ibu hamil beresiko rendah yaitu ibu hamil dengan kondisi kesehatan yang
baik bahkan tidak memiliki faktor resiko apapun pada dirinya maupun janin
kehamilan prematur.
b. Ibu hamil beresiko sedang yaitu ibu hamil yang memiliki satu ataupun lebih
dari faktor resiko tingkat sedang, yang nantinya akan mempengaruhi kondisi
ibu dan janin yang sedang dikandung, bahkan akan menimbulkan kesulitan-
c. Ibu hamil beresiko tinggi yaitu ibu hamil yang memiliki satu ataupun lebih
dari faktor resiko tingkat tinggi, yang nantinya faktor ini akan menimbulkan
menurunkan AKI adalah melalui empat pilar safe motherhood dengan intervensi
sebagai berikut :
KB
antenatal.
pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan
anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka
post partum sehat dan normal. Kunjungan antenatal care adalah kunjungan ibu
32
hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak wanita merasa dirinya
guna mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin normal. Penting kiranya
agar bidan mengevaluasi fisik, psikologis, dan sosiologis kehamilan pada ibu dan
Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari
care untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap kehamilan dan
persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan
bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul
pada kehamilan tersebut cepat diketahui dan segera dapat diatasi sebelum
kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik
atau mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada
neonatal kepada setiap ibu hamil ini sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy
adekuat.
komplikasi keguguran.
a. Trimester I dan II
1) Sebulan sekali
3) Pemeriksaan ultrasonografi
4) Nasihat diet
5) Observasi
b) Komplikasi kehamilan
6) Rencana
a) Mengobati penyakit
c) Imunisasi tetanus I
b. Trimester III
4) Pemeriksaan Ultrasonografi
5) Imunisasi tatanus II
6) Observasi
7) Rencana pengobatan
a) Tanda inpartu
antenatal care oleh ibu hamil selama masa kehamilan dengan melakukan
Kegiatannya adalah :
ginekologi terdahulu
gula darah)
5) Penilaian status gizi : dilihat dari keseimbangan berat badan dan tinggi
Adalah kunjungan atau kontak kedua ibu hamil dengan petugas kesehatan
Kegiatannya adalah :
dan usia kehamilan, aktivitas janin, kelainan atau cacat bawaan, cairan
Adalah kunjungan atau kontak ketiga ibu hamil dengan petugas kesehatan
resiko kehamilan, juga untuk melihat aktifitas janin dan pertumbuhan janin secara
klinis.
Kegiatannya adalah :
Kunjungan atau kontak keempat ibu hamil dengan petugas kesehatan pada
persalinan.
Kegiatannya adalah :
4) USG ulang
sebagai berikut :
a. Minimal satu kali pada trimester pertama (K1) hingga usia kehamilan 14
minggu
Tujuannya :
2) Perencanaan persalinan
Tujuannya :
perkemihan
c. Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) 28 - 36 minggu dan
Tujuannya :
tertentu.
ibu hamil karena keluarnya cairan dan berkurangnya masukan nutrisi karena
mual muntah.
e. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
pengawasan wanita selama kehamilannya secara berkala dan teratur agar bila
38
Mengacu pada penjelasan tersebut, bagi ibu hamil dan suami/keluarga dapat
mengubah pola berpikir yang hanya datang ke dokter jika ada permasalahan
diharapkan proses persalinan dapat berjalan dengan lancar dan selamat yang tak
kalah penting adalah kondisi bayi yang dilahirkan juga sehat, begitu pula dengan
ibunya.
c. Meningkatkan dan memelihara kesehatan fisik, mental dan sosial ibu serta
yang normal, serta menjaga kesehatan anak secara fisik, psikologis dan
sosial.
meliputi :
a. Puskesmas
b. Puskesmas pembantu
d. Posyandu
g. Praktik Swasta
40
H. Kerangka Berfikir
1. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
• Pengetahuan
• Umur
• Pendidikan
Internal
• Paritas
• Sikap
• Pekerjaan
Faktor Pemungkin
Faktor Pendorong
• Dukungan
Keluarga/ suami
• petugas kesehatan
2. Kerangka Konsep
Pengetahuan
Jarak Rumah
Dukungan
suami/keluarga
Petugas
Kesehatan
Ket :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
METODOLOGI PENELITIAN
berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
metode cross sectional karena pada penelitian ini variabel independen dan
dependen akan diamati pada waktu (periode) yang sama. Penelitian ini dilakukan
1. Populasi
penelitian (Sastroasmoro dan Ismael, 2008 dalam Siswanto, 2014). Populasi yang
dianggap subjek dari penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel pada penelitian ini yaitu
69 ibu hamil yang pernah memeriksakan kehamilan trimester III pada bulan
42
43
Kriteria Inklusi : sampel yang dapat dimasukkan atau yang layak untuk
diteliti, yaitu :
dimana :
maka :
Sampel
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu hamil di
Puskesmas Penrang, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya.
44
Responden disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada
cari. Data primer diperoleh dengan cara menemui langsung ibu hamil yang berada
berupa kuesioner.
Data sekunder adalah data yang tidak diambil secara langsung oleh
peneliti melainkan dari pihak kedua. Data yang diperoleh dari buku rekam medik
Puskesmas Penrang.
D. Instrumen Penelitian
2011).
Guttman. Skala Guttman yaitu skala yang menginginkan jawaban tegas seperti
1.
1. Validasi
objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan
45
demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan
Validitas pengukuran berkaitan dengan tiga unsur yaitu : alat ukur, metode ukur,
dan pengukur. Dalam penelitian ini, keseluruhan unsur validitas termasuk alat
ukur, metode pengukuran, dan pengukurannya sudah valid, artinya semua telah
sesuai dengan standar operasional sehingga semua unsur dapat berjalan sesuai
dengan fungsinya.
2. Reliabilitas
adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal
tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang)
mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran
harus reliable dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan.
1. Pengolahan Data
Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh dianalisis melalui
2. Analisis Data
yaitu pengolahan data dan analisa data dengan menggunakan komputer. Analisa
yang digunakan pada penelitian ini adalah analisa univariat dan analisis bivariat.
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
keluarga, status ekonomi, jarak rumah, dan petugas kesehatan sebagai variabel
variabel dependen/terikat. Analisis bivariat ini menggunakan uji Chi Square yakni
G. Etika Penelitian
peneliti memberikan penjelasan maksud dan tujuan peneliti yang akan dilakukan
serta dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika
(lembar satu) dan lembar persetujuan menjadi responden (lembar kedua) yang
harus ditandatangani, tetapi jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti
2. Anonymity
diukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. Untuk menjaga
responden pada lembar pengumpulan data, tetapi dengan memberikan nomor kode
3. Confidentiality
yang dilaporkan sebagai hasil penelitian, dalam hal ini data yang berkaitan dengan
1. Keadaan geografis
Kabupaten Wajo. Dengan Kelurahan Doping sebagai ibu kotanya dengan luas
VISI
MISI
oleh masyarakat
puskesmas
48
49
MOTTO
JENIS PELAYANAN
a. Pemeriksaan umum
b. Pemeriksaan KIA/KB
4. Konsultasi
b. Sanitasi
c. Gizi
5. Pelayanan Farmasi
6. Pelayanan Laboratorium
50
8. Rekam Medis
9. Ramah Anak
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. KIA/KB
d. GIZI
1) P2 Malaria
2) P2 IMS, HIV/AIDS
3) P2 DBD
4) P2 Imunisasi
5) P2 TB/Kusta
6) P2 Diare
7) P2 Ispa
8) P2 Hepatitis
9) P2 Kecacingan
10) P2 Filariasis
11) P2 Rabies
12) P2 Typoid
13) Surveilans
a. Pelayanan loket
51
b. Kesehatan jiwa
d. Kesehatan Olahraga
f. Kesehatan indera
g. Kesehatan Lansia
h. Kesehatan Kerja
k. Mamin/ Kosmetik
B. Hasil penelitian
dengan jumlah responden sebanyak 69 orang. Hasil penelitian ini diperoleh dari
lembar kuesioner yang merupakan data primer. Data yang telah dikumpulkan
penelitian, kemudian disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan narasi. Berikut
ini peneliti akan menyajikan analisa univariat pada tiap variabel dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan analisa bivariat untuk mengetahui hubungan antara
1. Karakteristik responden
Tabel 4.1
Distribusi responden berdasarkan umur ibu yang memeriksakan
kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018 di Puskesmas Penrang
Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo
Umur ibu n %
Total 69 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa persentase berdasarkan umur ibu hamil
yang berisiko rendah sebanyak 58 responden (84.1%) dan ibu hamil yang
Tabel 4.2
Distribusi responden berdasarkan pekerjaan ibu yang memeriksakan
kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018 di Puskesmas Penrang
Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo
Pekerjaan ibu n %
IRT 50 72.5
PNS 1 1.4
Pegawai Swasta 11 15.9
Wiraswasta 7 10.1
Total 69 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa persentase berdasarkan pekerjaan ibu,
(1.4%).
Tabel 4.3
Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu yang memeriksakan
kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018 di Puskesmas Penrang
Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo
Pendidikan ibu n %
Tidak sekolah 5 7.2
SD 23 33.3
SLTP 12 17.4
SLTA 19 27.5
Perguruan tinggi 10 14.5
Total 69 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa persentase berdasarkan pendidikan ibu,
dari 69 responden terdapat 5 responden (7.2%) yang tidak sekolah atau tidak
Tabel 4.4
Distribusi responden berdasarkan kunjungan ANC ibu hamil
pada bulan Januari – Mei 2018 di Puskesmas Penrang
Kecamatan Penrang Kabupaten Wajo
Kunjungan ANC n %
Lengkap 50 72.5
Tidak lengkap 19 27.5
Total 69 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 4.4 menujukkan bahwa persentase berdasarkan kunjungan ANC
Tabel 4.5
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu yang
memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018
di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang
Kabupaten Wajo
Pengetahuan ibu n %
Cukup 38 55.1
Kurang 31 44.9
Total 69 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa persentase berdasarkan pengetahuan
kesehatan
Tabel 4.6
Distribusi responden berdasarkan jarak rumah ibu yang
memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018
di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang
Kabupaten Wajo
Jarak rumah n %
Dekat 49 71.0
Jauh 20 29.0
Total 69 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa persentase berdasarkan jarak rumah
Tabel 4.7
Distribusi responden berdasarkan status ekonomi yang
memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018
di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang
Kabupaten Wajo
Status ekonomi n %
Cukup 41 59.4
Kurang 28 40.6
Total 69 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa persentase berdasarkan status ekonomi
Tabel 4.8
Distribusi responden berdasarkan dukungan suami/keluarga yang
memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018
di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang
Kabupaten Wajo
Dukungan suami/keluarga n %
Cukup 48 69.6
Kurang 21 30.4
Total 69 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa suami/keluarga yang memberikan
Tabel 4.9
Distribusi responden berdasarkan dukungan petugas kesehatan
terhadap ibu yang memeriksakan kehamilan pada bulan Januari –
Mei 2018 di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang
Kabupaten Wajo
Cukup 49 71.0
Kurang 20 29.0
Total 69 100
Sumber: Data Primer, 2018
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa petugas kesehatan yang memberikan
a. Pengetahuan ibu
Tabel 4.10
Hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan ANC ibu yang
memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018
di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang
Kabupaten Wajo
statistik chi-square diperoleh nilai p=0.000 lebih kecil dari =0.05 berarti
ANC.
58
Tabel 4.11
Hubungan antara jarak rumah dengan kunjungan ANC ibu yang
memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018
di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang
Kabupaten Wajo
chi-square diperoleh nilai p=0.237 lebih besar dari nilai =0.05, berarti
Tabel 4.12
Hubungan antara status ekonomi keluarga dengan kunjungan ANC
ibu yang memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018
di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang
Kabupaten Wajo
d. Dukungan suami/keluarga
Tabel 4.13
Hubungan antara dukungan suami/keluarga dengan kunjungan ANC
ibu yang memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei 2018
di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang
Kabupaten Wajo
0.000 lebih kecil dari nilai = 0.05 berarti terdapat hubungan antara
Tabel 4.14
Hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan kunjungan
ANC ibu yang memeriksakan kehamilan pada bulan Januari – Mei
2018 di Puskesmas Penrang Kecamatan Penrang
Kabupaten Wajo
nilai p = 0.000 lebih kecil dari nilai = 0.05 berarti terdapat hubungan
C. Pembahasan
(ANC)
pengetahuan adalah pendidikan, paritas, usia dan pekerjaan. Makin tinggi tingkat
banyak pula pengetahuan tentang pemeriksaan kesehatan yang diterima, baik yang
diterima dari penyuluhan tenaga kesehatan, iklan-iklan ataupun dari cerita orang
kedalam individu. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
sehingga tidak banyak waktu untuk mendapatkan informasi. dari segi pekerjaan,
pekerjaan responden sebagai ibu rumah tangga memberi peluang lebih besar
0.000 lebih kecil dari = 0.05. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat
antenatal care cenderung adalah ibu yang memiliki pengetahuan yang baik
mengenai pelayanan antenatal itu sendiri. Pengetahuan ini akan membawa ibu
untuk berfikir dan berusaha supaya ia sehat (tidak ada keluhan) dalam
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Inayah
Rauf (2013) yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
(2013) yang menemukan bahwa pengetahuan merupakan salah satu variabel yang
ibu hamil.
terbentuknya tindakan seseorang. Dalam hal ini, pengetahuan ibu hamil termasuk
dalam tiga domain yaitu tahu, memahami dan aplikasi. Pengetahuan bisa didapat
Terjemahnya:
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu, “berilah kelapangan
di dalam majelis”, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”
Orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan menunjukkan sikap
yang arif dan bijaksana. Iman dan ilmu tersebut akan membuat orang agung. Ini
berarti pada ayat tersebut membagi kaum beriman kepada dua kelompok besar,
64
yang pertama sekedar beriman dan beramal saleh, dan yang kedua beriman dan
beramal saleh serta memiliki pengetahuan. Derajat kedua kelompok ini menjadi
lebih tinggi, bukan saja karena nilai ilmu yang disandangnya, tetapi juga amal dan
pengajarannya kepada pihak lain baik secara lisan, tulisan maupun dengan
keteladanan. Kita bisa saksikan, orang-orang yang dapat menguasai dunia ini
benda, mempunyai kedudukan dan dihormati orang. Ini merupakan suatu pertanda
bahwa Allah Swt mengangkat deratnya jadi antara iman dan ilmu harus selaras
dan seimbang.
Pada akhir ayat juga dijelaskan bahwasanya Allah Swt selalu melihat
apa yang kamu kerjakan, jadi tidak ada yang samar di hadapan Allah Swt. Allah
akan membalas semua apa yang kita kerjakan. Orang yang baik akan dibalas
dengan kebaikan dan yang jahat akan dibalas sesuai dengan kejahatannya.
kehamilan dan kondisi janin ibu dapat dipantau terus-menerus, sehingga apabila
ditangani. Dengan begitu kualitas kesehatan ibu dan anak akan semakin
meningkat dan angka kematian ibu dan bayi bisa ditekan seminimal mungkin.
kurang yang melakukan kunjungan ANC disebabkan oleh faktor motivasi dan
faktor lingkungan. Faktor lingkungan seperti adanya ajakan dari teman atau
kunjungan ANC disebabkan oleh faktor sikap ibu. Dimana ibu menganggap
65
kehamilannya masih muda dan tidak ada komplikasi, sehingga ibu belum perlu
dapat dicapai oleh masyarakat, tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial,
ekonomi, organisasi dan bahasa. Jarak merupakan hal yang penting untuk
sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor yang memberikan kontribusi
terhadap perilaku sehat. Akses geografis di ukur dengan jarak, lama perjalanan,
biaya perjalanan, jenis transportasi, dan hambatan fisik lain yang dapat
atau akses dengan mutu tidak memiliki hubungan disebabkan karena pasien
p=0.237 lebih besar dari nilai =0.05. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jarak rumah responden ketempat
dan waktu tempuh bukan menjadi prediktor terhadap aksebilitas pada pelayanan
kesehatan, artinya baik ibu yang memiliki persepsi jarak tempuh jauh maupun
dekat untuk menjangkau tempat pelayanan memiliki peluang yang sama untuk
berstatus pemeriksaan kehamilannya tidak lengkap (tidak sesuai standar). Hasil ini
sejalan dengan penelitian Sumiati (2012) yang menyatakan bahwa tidak ada
66
Menurut asumsi peneliti bahwa beberapa rumah yang jaraknya jauh dari
sarana dan fasilitas kesehatan akan tetapi apabila dilihat dari segi transportasi
keberadaan roda dua mayoritas dimiliki masyarakat. Namun, ada juga beberapa
rumah yang jarak rumahnya dekat dengan sarana dan fasilitas kesehatan akan
tetapi jarang untuk memeriksakan kesehatannya karena mereka hanya akan pergi
baik dari pihak lain maupun dari pihak sendiri. Pendapatan perkapita adalah
besarnya pendapatan rata-rata keluarga dari suatu keluarga yang diperoleh dari
dimaksud adalah suatu tingkat penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan pokok
dan pekerjaan sampingan orang tua dan anggota keluarga lainnya (Padila,2014).
berkaitan erat dengan berbagai masalah kesehatan yang dihadapi. Menurut WHO
upaya deteksi dini komplikasi kehamilan. Status ekonomi keluarga juga berperan
0.001 lebih kecil dari nilai = 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
kunjungan ANC.
cukup sehingga responden yang mempunyai biaya cukup maka akan rajin
kesehatan dan melakukan persiapan lainnya dengan baik. Namun, dengan adanya
perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan
hamil dengan tingkat sosial ekonomi tinggi mempunyai kecemasan yang lebih
rendah daripada ibu hamil yang berasal dari tingkat sosial ekonomi rendah. Hal
ini berkaitan dengan biaya persalinan maupun biaya pemeliharaan bayi sampai
kehamilannya, sehingga suami dapat mengetahui dan mengikuti tahap demi tahap
paling menengankan dan melelahkan bagi ibu hamil. Pada situasi ini keadaan
suami sangat membantu sang istri. Sebagaimana Ayat Allah SWT dalam QS Ath-
Thalaaq/65:6 yaitu:
Terjemahannya:
“Tempatkanlah mereka (para isteri) dimana kamu bertempat tinggal
menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk
menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah
ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya
hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu
untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah
diantara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui
kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya”
(Kementerian Agama RI dan terjemahannya, 2004:558)
Menurut tafsir Al-Mishbah (2002), Ayat tersebut menjelaskan bahwa
dengan baik. Termasuk bagi suami yang sudah menceraikan isterinya dalam
keadaan hamil.
suami memberi tempat tinggal yang layak sesuai dengan kemampuannya kepada
tempat yang tidak layak atau membiarkan orang lain tinggal bersamanya,
sehingga ia merasa harus meninggalkan tempat itu dan menuntut tempat lain yang
69
disenangi. Jika istri yang dtalak ba‟in sedang hamil, maka ia wajib diberi nafkah
melakukan kunjungan ANC disebabkan oleh beberapa faktor diantara ibu hamil
yang memiliki jarak rumah yang jauh dari tempat pelayanan kesehatan sehingga
PUSKESDES masih dipungut biaya pada saat pengambilan obat, serta responden
juga mengaku yang memiliki paritas tinggi sudah merasa berpengalaman sehingga
oleh faktor motivasi dan sikap yang dimiliki oleh responden tersebut.
Kepala keluarga adalah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang
bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang
yang paling dekat dengan responden yang harus memotivasi responden untuk
0.000 lebih kecil dari nilai = 0.05. hasil penelitian ini membuktikan terdapat
dukungan suami kurang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
mengingatkan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi dan tablet Fe, serta
peranan penting dalam perilaku ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Hal
tersebut oleh karena kekhawatiran dari keluarga terhadap masa kehamilan yang
dan bayinya.
motivasi ibu itu sendiri. Ibu ingin menjaga janin yang dikandungnya hingga
71
masa persalinan dalam kondisi ibu dan bayi sehat. Sedangkan ibu hamil yang
faktor paritas yang tinggi. dimana responden yang sudah mengalami kehamilan
lebih dari dua kali sudah pasti mempunyai pengalaman lebih tentang pemeriksaan
ANC daripada ibu yang pertama kali mengalami kehamilan. Semakin sering ibu
dalam mengatasi kesulitan yang dialami pasien dengan cepat sesuai dengan
tuntunan akan membuat ibu hamil merasa percaya diri untuk memeriksakan
kesehatan dan puas dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini akan berdampak
kesehatan tersebut.
0.000 lebih kecil dari nilai = 0.05 berarti terdapat hubungan antara dukungan
medis selalu ramah dan cepat tanggap namun ada beberapa responden yang
yang diberikan baik khasiat dan efek samping. Sejalan dengan hasil penelitian
72
kesehatan dengan kunjungan ANC. Semakin baik pelayanan yang di berikan oleh
kunjungan ANC ibu hamil. Sedangkan responden yang memiliki kunjungan ANC
tidak lengkap karena mendapat pelayanan yang kurang baik dari petugas
kesehatan. Hal ini disebabkan oleh karena terkadang petugas kesehatan sibuk
D. Keterbatasan Penelitian
1. Variabel penelitian
kunjungan ibu hamil melakukan antenatal care . Ada kemungkinan variabel lain
yang terkait namun tidak diikutsertakan dalam penelitian ini karena berbagai
pertimbangan dan keterbatasan. Variabel yang diteliti hanya terbatas pada variabel
2. Instrumen penelitian
uji validitas dan reliabilitas. Beberapa pertanyaan yang tidak valid dilakukan
PENUTUP
A. Kesimpulan
care (ANC)
B. Saran
kelas ibu hamil disetiap desa secara rutin minimal 1 bulan sekali dengan
pelayanan kesehatan.
di daerahnya masing-masing.
74
75
hamil pada kegiatan posyandu dan juga pada saat kunjungan pemeriksaan
kehamilan. Misalnya ketika ibu hamil periksa maka suami tidak hanya
kehamilan tidak hanya pada ibu hamil tetapi juga pada keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
76
77
Hamil Oleh Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Sako, Sosial, Sei Baung Dan Sei
Selincah Di Kota Palembang.” Januari 3 (1): 355–62. https://doi.org/181709.
Masyhara Affin (2016) Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang
Perawatan Payudara Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas
Gamping 1 Kabupaten Sleman Yogyakarta
Muis Junaedah (2014) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan
Diare Pada Bayi Dikelurahan Tompobalang Kecamatan Sombaopu
Mufdillah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jogjakarta: Nuha Medika
Murniati. (2007). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Pelayanan
Antenatal oleh Ibu Hamil di Kabupaten Aceh Tenggara. Tesis. Universitas
Sumatera Utara.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineke Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineke Cipta.
Notoatmojdo,Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nurihwani (2017) Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Pengobatan
Antiretroviral (Arv) Pada Orang Dengan Hiv Dan Aids Di Puskesmas
Jumpandang Baru Tahun 2017
Nurlaelah, Ummu Salmah, Muhammad Iksan. (2014). Faktor yang Berhubungan
dengan Kunjungan Antenatal Care di Wilayah Kerja Puskesmas Dungkait
Kabupaten Mamuju.
Nursalam (2013). Metodologi penelitian ilmu keperawatan: Pendekatan praktis.
Jakarta: Salemba Medika.
Nursia Aja (2014). Hubungan Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan K4 dengan
kejadian bayi Berat Lahir Rendah di Kota Ternate.
Padila. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Nuha Medika. Yogyakarta
Pohan. (2007). Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan dasar-dasar Pengertian dan
Penerapan. Jakarta: EGC.
Prasetyawati Arsita Eka (2011) Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk Kebidanan
Holistik. Yogyakarta: Nuha medika.
Primasari Nina (2010) Pengetahuan Persepsi Ibu Dan Dukungan Suami Terhadap
Frekuensi Pelaksanaan Anc Pada Ibu Hamil Primigravida Di Bps Desa Sawo
Kecamatan Kutorejo Mojokerto
Purnama Kurnia Indriyanti (2016) Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Kunjungan Antenatal Care
78
Putri Meidila. (2016). Hubungan Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Kepatuhan Ibu
Hamil dalam Mengkonsumsi tablet Fe.
Rauf Nur Inayah,DKK. (2013). Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan
Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Minasa Upa Kota Makassar. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Saifuddin, Abdul Bari DKK. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjos
Setiawati Dewi (2013) Kehamilan dan Pemeriksaan Kehamilan. Alauddin university
press. Samata
Shihab Quraish (2002). Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
(volume 7). Jakarta: Lentera hati.
Shihab Quraish (2002). Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
(volume 2). Jakarta: Lentera hati.
Shihab Quraish (2002). Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an
(volume 14). Jakarta: Lentera hati.
Siswanto, Susila, Suyanto (2014) Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran.
Bursa ilmu. Yogyakarta
Sumiati S. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan
Pemeriksaan Kehamilan K4 Di Puskesmas Dengan Tempat Perawatan
Sindangratu Kabupaten Garut Tahun 2012.
Susanto Jepri, La Ode Ali Imran Ahmad, Cece Suriani (2016). Faktor yang
berhubungan dengan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Kunjungan K1 – K4
Di RSUD Kota Kendari Tahun 2016.
Suryabrata, Sumadi. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sylvianingsih (2016) Faktor-Faktor Prediktor Yang Mempengaruhi Kunjungan
Pemeriksaan Kehamilan (K4) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kuala Behe Kalimantan Barat.
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. (2013). Pedoman Penulisan Karya
Tulis Ilmiah. Makassar: Alauddin Press Maassar.
Usman, Nur Ulfa Damayanti,Ayu Dwi Putri Rusman (2018) Faktor yang
Berhubungan dengan Pemanfaatan Antenatal Care di Puskesmas Madisingna
Mario Kota Pare-Pare. Online jurnal: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk :
1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan ibu, saudari untuk menjawab
seluruh pertanyaan.
2. Jika kurang dimengerti atau ragu, tanyakan pada peneliti
3. Berilah tanda silang ( X ) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai
untuk tiap-tiap pertanyaan.
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nomor Responden : (di isi oleh peneliti)
2. Nama Responden : (inisial)
3. Umur Responden : tahun
4. Alamat :
5. Pekerjaan ibu :
a. Ibu Rumah Tangga (IRT)
b. PNS
c. Pegawai Swasta
d. Wiraswasta
6. Pendidikan terakhir :
a. Tidak sekolah / Tidak Tamat SD
b. SD
c. SLTP
d. SLTA
e. Perguruan Tinggi
7. Paritas :
a. Kehamilan Pertama (Primigravida)
b. Kehamilan kedua (Secondgravida)
c. Kehamilan lebih dari dua (Multigravida)
B. Kunjungan Antenatal Care (ANC)
8. Berapa kali ibu memeriksakan kehamilannya ?
a. ≥ 4 kali
b. < 4 kali
9. Apakah ibu teratur memeriksakan kehamilan berdasarkan aturan pemeriksaan
kehamilan ?
a. Ya
b. Tidak
C. Pengetahuan
10. Menurut ibu, kapan sebaiknya pertama kali untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan
a. Sejak terlambat haid
b. Umur kehamilan 4 bulan
c. Saat akan melahirkan
11. Menurut ibu, bagaimana pemeriksaan kehamilan dikatakan teratur ?
a. Bila pemeriksaan dilakukan trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1
kali, dan trimester ketiga 2 kali
b. Bila pemeriksaan dilakukan trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1
kali, dan trimester ketiga 1 kali
c. Bila pemeriksaan dilakukan trimester pertama 1 kali, trimester kedua 1
kali, dan trimester ketiga tidak perlu
12. dibawah ini yang merupakan pengertian dari pemeriksaan kehamilan...
a. Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk
menjaga kesehatan ibu dan bayinya
b. Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil setiap minggu untuk
menjaga kesehatan ibu
c. Pemeriksaan yang diberikan kepada ibu hamil pada saat ada keluhan
13. Menurut ibu, kepada siapa seharusnya dilakukan pemeriksaan kehamilan ?
a. Tenaga kesehatan (dokter / bidan)
b. Kader posyandu
c. Dukun
14. Menurut ibu, berapa kali sebaiknya pemberian Tetanus Toxoid (TT) ?
a. Dua kali
b. Tiga kali
c. Empat kali
15. Menurut ibu, apa manfaat imunisasi TT bagi ibu hamil
a. Mencegah penyakit polio
b. Mencegah penyakit malaria
c. Mencegah penyakit tetanus
16. Berapa jumlah tablet zat besi yang harus dikonsumsi ibu hamil selama masa
kehamilan ?
a. Minimal 90 biji
b. Miniman 60 biji
c. Minimal 30 biji
17. Menurut ibu, apa manfaat dari pemberian tablet tambah darah (Fe) ?
a. Mencegah terjadinya anemia
b. Mencegah terjadinya berat bayi lahir rendah
c. Mencegah tetanus pada bayi
D. Jarak rumah ke tempat pelayanan kesehatan
18. Apakah ibu hamil sering mengeluhkan kesulitan untuk pergi ke tempat
pelayanan bidan?
a. Ya
b. Tidak
19. Berapa jarak tempat tinggal ibu hamil ke tempat pelayanan bidan?
a. ≤ 5 Km
b. > 5 Km
20. Dengan apa ibu hamil menempuh perjalanan ke tempat pelayanan
bidan?
a. Jalan kaki
b. Kendaraan
E. Sosial Ekonomi
21. Berapa penghasilan yang didapat dalam sebulan ?
a. ≥ Rp.2.647.767
b. < Rp.2.647.767
No Pernyataan Ya Tidak
Ariantika ( )
Lampiran 5
nama JK umur alamat pekerjaan pendidikan paritas B8 B9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 D18 D19 D20 E21 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 K.ANC pengetahuan jarak rumah S.ekonomi D.suami/klg D.P.Kes
bu 1 1 raddae 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1
ni 1 1 raddae 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1
an 1 1 raddae 1 2 3 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
ju 1 1 raddae 1 2 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1
ka 1 1 raddae 1 3 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
as 1 2 makmur 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
mu 1 1 makmur 2 5 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
mus 1 1 makmur 4 5 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ma 1 1 makmur 1 2 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2
ba 1 2 makmur 1 2 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
nu 1 1 makmur 3 5 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ha 1 1 doping 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
hu 1 1 doping 3 5 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
he 1 1 doping 3 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ha 1 1 doping 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
su 1 1 doping 3 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ra 1 1 tpalie 1 4 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
nu 1 1 tpalie 1 2 2 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 2 2 2 2
as 1 2 tpalie 1 4 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
ra 1 1 tpalie 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
ru 1 1 tpalie 1 1 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
fa 1 1 doping 1 3 2 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1
su 1 1 doping 1 2 3 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
re 1 1 doping 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ir 1 1 doping 1 2 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2
yu 1 1 doping 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
ru 1 1 doping 1 2 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
an 1 1 doping 3 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ba 1 1 penrang 1 3 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ci 1 1 penrang 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ra 1 2 padaelo 4 4 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
da 1 2 padaelo 1 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dar 1 2 padaelo 1 1 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1
an 1 2 padaelo 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ya 1 1 padaelo 1 2 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1
ma 1 1 padaelo 4 3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
ri 1 1 padaelo 1 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1
an 1 1 walanga 4 3 2 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
and 1 1 walanga 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
anh 1 1 doping 3 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
sa 1 1 benteng 1 3 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1
ma 1 2 benteng 1 4 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2
su 1 2 walanga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
so 1 1 walanga 1 2 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1
gu 1 1 walanga 1 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2
ar 1 1 temabara 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
ha 1 1 temabara 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
ay 1 2 padaelo 1 3 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1
mu 1 1 temabara 1 2 3 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2
su 1 1 temabara 1 4 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
be 1 1 temabara 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2
an 1 1 temabara 1 1 2 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2
er 1 1 doping 4 4 3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
wa 1 1 doping 1 2 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
sa 1 1 cappapad 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
nu 1 1 doping 1 2 2 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
fe 1 1 padaelo 1 2 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
li 1 1 raddae 3 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
re 1 2 raddae 1 3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
su 1 1 padaelo 1 2 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2
ha 1 1 padaelo 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
ek 1 1 padaelo 3 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ar 1 1 benteng 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ab 1 1 benteng 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
fi 1 1 benteng 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
be 1 1 walanga 1 1 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
ma 1 1 raddae 1 2 2 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2
su 1 1 padaelo 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ha 1 1 walanga 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
Ket :
JK 1 : perempuan
Umur 1 : 20-35 tahun
2 : <20 dan >35 tahun
Pekerjaan 1 : IRT
2 : PNS
3 : pegawai swasta
4 : wiraswasta
Pendidikan 1 : Tidak tamat SD
2 : SD
3 : SLTP
4 : SLTA
5 : perguruan tinggi
Paritas 1 : kehamilan pertama
2 : kehamilan kedua
3 : kehamilan lebih dari dua
K. ANC 1 : lengkap
2 : tidak lengkap
pengetahuan 1 : cukup
2 : kurang
jarak rumah 1 : jauh
2 : dekat
S. Ekonomi 1 : cukup
2 : kurang
D.keluarga 1 : cukup
2 : kurang
D.P.Kes 1 : cukup
2 : kurang
Lampiran 6 Validasi dan Realibilitas
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Berapa kali pemeriksaan 28.30 34.700 .595 .932
kehamilan
Ibu teratur memeriksakan 28.30 34.700 .595 .932
kehamilan
Pertama kali pemeriksaan 28.33 33.540 .805 .929
kehamilan
Bagaimana pemeriksaan 28.40 34.524 .525 .933
kehamilan dikatakan teratur
Pengertian pemeriksaan 28.20 35.959 .485 .933
kehamilan
Kepada siapa pemeriksaan 28.23 35.082 .643 .931
kehamilan dilakukan
Berapa kali pemberian TT 28.63 33.413 .651 .931
Manfaat imunisasi TT 28.63 33.482 .639 .932
Jumlah Fe yang dikonsumsi 28.57 33.702 .605 .932
ibu hamil
Manfaat pemberian Fe 28.50 33.362 .688 .931
Mengeluhkan untuk pergi 28.27 34.616 .679 .931
ketempat pemeriksaan
Jarak tempat tinggal 28.47 34.602 .473 .934
kepelayanan kesehatan
Dengan apa ibu hamil 28.17 36.351 .506 .933
menempuh perjalanan
Penghasilan sebulan 28.63 34.102 .528 .933
Termasuk suami SIAGA 28.17 36.282 .538 .933
Suami menyarankan 28.17 36.282 .538 .933
pemeriksaan di tempat
pelayanan kesehatan
Suami menemani 28.27 35.030 .574 .932
pemeriksaan kehamilan
Suami mengingatkan minum 28.20 35.131 .766 .931
obat
Suami menanyakan keadaan 28.17 36.282 .538 .933
ibu dan janin
1. Umur
Statistics
umur responden
N Valid 69
Missing 0
umur responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Vrisiko rendah (20-35 58 84.1 84.1 84.1
atahun)
l risiko tinggi (<20 dan 11 15.9 15.9 100.0
i >35 tahun)
d
Total 69 100.0 100.0
2. Pekerjaan
Statistics
pekerjaan responden
N Valid 69
Missing 0
pekerjaan responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid irt 50 72.5 72.5 72.5
PNS 1 1.4 1.4 73.9
pegawai swasta 11 15.9 15.9 89.9
wiraswasta 7 10.1 10.1 100.0
Total 69 100.0 100.0
3. Pendidikan
Statistics
pendidikan terakhir
responden
N Valid 69
Missing 0
pendidikan terakhir responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak sekolah 5 7.2 7.2 7.2
sd 23 33.3 33.3 40.6
SLTP 12 17.4 17.4 58.0
SLTA 19 27.5 27.5 85.5
Perguruan tinggi 10 14.5 14.5 100.0
Total 69 100.0 100.0
4. Kunjungan ANC
Statistics
kunjungan pemeriksaan
kehamilan
N Valid 69
Missing 0
kunjungan pemeriksaan kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid lengkap 50 72.5 72.5 72.5
tidak lengkap 19 27.5 27.5 100.0
Total 69 100.0 100.0
5. Pengetahuan
Statistics
pengetahuan responden
N Valid 69
Missing 0
pengetahuan responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid cukup 38 55.1 55.1 55.1
kurang 31 44.9 44.9 100.0
Total 69 100.0 100.0
6. Jarak rumah
Statistics
jarak rumah ketempat
pelayanan kesehatan
N Valid 69
Missing 0
Statistics
jumlah penghasilan
keluarga
N Valid 69
Missing 0
Statistics
dukungan keluarga
N Valid 69
Missing 0
dukungan keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid mendukung 48 69.6 69.6 69.6
tidak 21 30.4 30.4 100.0
mendukung
Total 69 100.0 100.0
Statistics
dukungan petugas
kesehatan
N Valid 69
Missing 0
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 26.291a 1 .000
b
Continuity Correction 23.586 1 .000
Likelihood Ratio 29.802 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear 25.910 1 .000
Association
N of Valid Cases 69
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,54.
b. Computed only for a 2x2 table
2. Jarak rumah dengan kunjungan ANC
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
jarak rumah ketempat 69 100.0% 0 .0% 69 100.0%
pelayanan kesehatan *
kunjungan
pemeriksaan
kehamilan
jarak rumah ketempat pelayanan kesehatan * kunjungan pemeriksaan
kehamilan Crosstabulation
kunjungan pemeriksaan
kehamilan
lengkap tidak lengkap Total
jarak rumah ketempat dekat Count 38 11 49
pelayanan kesehatan
% of Total 55.1% 15.9% 71.0%
jauh Count 12 8 20
% of Total 17.4% 11.6% 29.0%
Total Count 50 19 69
% of Total 72.5% 27.5% 100.0%
Chi-Square Tests
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
jumlah penghasilan 69 100.0% 0 .0% 69 100.0%
keluarga * kunjungan
pemeriksaan
kehamilan
Chi-Square Tests
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
dukungan keluarga * 69 100.0% 0 .0% 69 100.0%
kunjungan
pemeriksaan
kehamilan
Chi-Square Tests
Riwayat Peneliti
Kebijakan Kesehatan (AKK). Setiap proses yang peneliti alami pada saat perkuliahan
sangat berbeda ketika pendidikan sebelumnya, namun berkat ilmu pengetahuan yang
berharga dari dosen-dosen hebat, kakanda dan adinda yang selalu memberi kalimat
positif yang memotivasi serta saudara baru dari Hefabip yang tak jemu-jemu
menganggap saya bagian dari mereka. Proses itu menjadi terasa manis.