Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RICHARD STEVEN NAINGGOLAN

NIM : 3213131055
KELAS : PENDIDIKAN GEOGRAFI D 2021
MATA KULIAH : TIK
DOSEN PENGAMPU : M. TAUFIK RAHMADI S.Pd., M.Sc.

JURNAL 1
Judul: Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Budaya
Nama Jurnal: Jurnal Simbolika: Research and Learning in Communication Study
Volume dan Halaman: Volume 4, Halaman 62-72
Tahun: 2018
Penulis: Daryanto Setiawan
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui dampak yang timbul dari perkembangan Teknologi
informasi dan komunikasi terhadap budaya
Metode Penelitian: -
Hasil Penelitian: Teknologi Komunikasi dan Informasi adalah aplikasi pengetahuan dan
keterampilan yang digunakan manusia dalam mengalirkan informasi atau pesan dengan
tujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan manusia (aktivitas sosial) agar tercapai
tujuan komunikasi. Perkembangan teknologi yang semakin baru memberikan pengaruh dan
landasan mengapa perlunya mempelajari komunikasi antar budaya. Budaya adalah suatu
istilah yang mengandung arti segala daya, cipta, rasa dan karsa yang dihasilkan oleh manusia.
Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, karsa, dan karya manusia dalam
memenuhi hidupnya juga mengembangkan kemampuan alam berpikir dan ilmu pengetahuan.
Teknologi mempengaruhi budaya manusia dan sebaliknya budaya manusia mempengaruhi
teknologi. Dampak nyata dari keberadaan serta perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi antara lain menciptakan kolonialisme, menciptakan ketergantungan dan merubah
sistem nilai dan norma. Dampak positif dari penggunaan teknologi informasi terhadap aspek
sosial budaya adalah meningkatkan rasa percaya diri kemajuan ekonomi di berbagai negara;
tekanan, kompetisi yang tajam di berbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi
akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun, dan pekerja keras; keefektifan biaya dan
waktu; dapat membaca berita melalui media online dan tidak mengeluarkan biaya; semakin
berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang; kemampuan individu dalam mencari
dan mengumpulkan data untuk bahan diskusi dapat mereka dapatkan dengan cepat dan akurat
melalui media berbasis teknologi. Adapun dampak negatif dari penggunaan teknologi
informasi terhadap aspek sosial budaya yaitu: kenakalan dan tindak penyimpangan
dikalangan remaja dengan mengakses situs-situs berbahaya; melemahkan rasa gotong-royong
dan saling tolong-menolong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia; manusia menjadi
malas; berkurangnya sosialisasi karena kurang proses tatap muka atau face to face; perbedaan
kepribadian pria dan wanita; pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris; cenderung
menjadi seseorang yang individualis; maraknya cyber crime yang terus membayangi;
mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial. Teknologi telah memberikan
sumbangsih yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat modern berupa mendorong
tingginya peradaban manusia, masyarakat mengetahui informasi global, tingginya laju
transformasi sosial, terjadinya perubahan gaya hidup masyarakat. Salah satu contoh
perubahan budaya yang diakibatkan oleh munculnya tekonologi adalah seperti yang dialami
oleh masyarakat Cicantayan atau dijuluki “Kota santri” yang berada di dekat Pelabuhan Ratu
Jawa Barat. Pada tahun 1960-an masyarakat tersebut merupakan masyarakat yang suasana
keberagaman keagamaan masyarakatnya begitu tampak dan semarak di setiap dimensi
kehidupan. Namun dengan mjunculnya televisi berwarna tahun 1980 masyarakat mulai
meninggalkan ajaran agama hanya untuk nongkrong di TV. Dapat disimpulkan bahwa
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia sangat berdampak pada
perubahan pada budaya manusia.

JURNAL 2
Judul: Pendidikan Karakter dan Budaya Melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi
Nama Jurnal: Jurnal Teknologi Pendidikan
Volume dan Halaman: Volume 15 Halaman 123-132
Tahun: 2011
Penulis: Nur Aeni Hidayah
Tujuan Penelitian: Bertujuan memberikan wawasan dan paradigma bahwa kemajuan dan
perkembangan TIK dapat digunakan untuk pendidikan karakter dan budaya.
Metode Penelitian: -
Hasil Penelitian: Teknologi informasi secara sederhana dapat dipandang sebagai ilmu yang
diperlukan untuk mengelola informasi agar informasi tersebut dapat secara mudah dicari atau
ditemukan kembali. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat berdampak
terhadap kehidupan manusia, di antaranya: literasi teknologi telah memfasilitasi penambahan
dan pendalaman pengetahuan, yang pada gilirannya memfasilitasi penciptaan pengetahuan,
yang selanjutnya lagi dapat mendorong terciptanya teknologi informasi dan komunikasi yang
baru dan teknologi memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan ragam kehidupan manusia
bersama kenikmatan yang ditimbulkannya, tetapi pada waktu yang sama budaya yang serba
mudah dan instan cenderung mengikis nilai-nilai luhur kehidupan. Pemanfaatan TIK dalam
proses pendidikan perlu diiringi dengan pendidikan budaya dan karakter untuk mencegah
dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Budaya adalah sebuah produk hasil cipta, rasa, karsa
manusia yang dapat dinikmati dan dihargai. Oleh karena itu pendidikan budaya dan karakter
harus diberikan kepada para setiap generasi muda yang akan terus melanjutkan
keberlangsungan cita-cita kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Banyak nilai-nilai
karakter yang mungkin perlu diberikan dalam proses pelaksanaan pendidikan guna
membentuk generasi berkualitas, bermartabat dan berkarakter. Adapun nilai-nilai dasar
karakter yang perlu dikembangkan tersebut, diantaranya yaitu: keimanan (spirituality),
bertakwa (religius), tanggung jawab (responsible), disiplin ( dicipline), jujur (honest), sopan
(polite), peduli (care), kerja keras (hard work), sikap yang baik (good attitude), toleransi
(tolerate), kreatif (creative), mandiri (independent), rasa ingin tahu (curiosity), semangat
kebangsaan (nationality spirit), menghargai (respect), bersahabat ( friendly), dan cinta damai
(peace full). Untuk menjaga agar pemanfaatan TIK tetap memberikan kontribusi signifikan
terhadap pengembangan peserta didik menjadi manusia berkarakter dan berkecerdasan
intelektual dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan, hendaknya diterapkan
prinsip-prinsip berikut: pemanfaatan TIK dalam pendidikan sebaiknya mempertimbangkan
karaktersitik peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dalam keseluruhan pembuatan
keputusan TIK; dirancang untuk memperkuat minat dan motivasi pengguna; menumbuhkan
kesadaran dan keyakinan akan pentingnya kegiatan berinteraksi langsung dengan manusia
(tatap muka), dengan lingkungan sosial-budaya; menjaga bahwa kelompok sasaran tetap
dapat mengapresiasi teknologi komunikasi yang sederhana; dan medorong pengguna untuk
menjadi lebih kreatif dan inovatif. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran melalui TIK,
peserta didik tidak hanya digiring sebatas untuk mencari dan memperoleh informasi saja,
tetapi juga diarahkan agar memiliki kemampuan untuk menciptakan informasi di internet.
Dalam memanfaatkan TIK, perlu juga ditanamkan rasa malu dalam diri peserta didik dan
aturan yang tegas. contoh yang paling mudah dalam pendidikan karakter diantaranya adalah
penanaman nilai kejujuran. Nilai karakter lain yang perlu ditanamkan melalui TIK adalah
budaya baca. Penerapan pendidikan karakter di sekolah perlu memegang prinsip-prinsip
yaitu: berkelanjutan, menyeluruh, mengakar, proses pembelajaran secara kreatif, aktif,
dinamis dan menyenangkan dan bernilai ibadah.

JURNAL 3
Judul: Potret Terpaan TIK dan Perubahan Budaya pada Masyarakat Agraris Indonesia
Nama Jurnal: Jurnal of Communication Science
Volume dan Halaman: Volume 3 Halaman 53-66
Tahun: 2021
Penulis: Clara Novita Anggraini
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian yaitu memaparkan bagaimana perkembangan TIK di
Desa Taropo, beserta dampak perubahan budaya yang menyertai dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari.
Metode Penelitian:
Hasil Penelitian: Pada tahun 1988, masyarakat Taropo sudah dapat menikmati layanan
komunikasi jarak jauh melalui pos Indonesia. Pada tahun 2003 telepon mulai masuk ke
Taropo dalam bentuk wartel. Wartel ini merupakan bantuan dari pemerintah, dan di
tempatkan di rumah salah seorang staf desa yang dianggap cakap dalam berkomunikasi.
Sejak saat itu semua orang yang merantau keluar dari Taropo untuk bekerja, kuliah, dan
pindah ke daerah lain seperti Atambua, Makasar, dan Mataram mulai dapat dihubungi dari
Taropo. Telepon seluler mulai masuk ke Taropo pada 2007. Pada tahun ini, hanya orang-
orang dengan ekonomi menengah ke atas saja yang mempunyai telepon seluler. Teknologi
pos semakin ditinggalkan. Telepon seluler digunakan masih sebatas untuk menghubungi
keluarga yang merantau. Pada tahun 2009 dibangun tower pemancar sinyal atau Base
Transceiver Station (BTS) milik provider XL di Taropo, di lahan seorang warga. Dengan
demikian semakin mudah mendapatkan sinyal untuk telepon seluler. Pada 2014, seiring
dengan kemajuan pertanian jagung di Taropo, dan semakin menurunnya harga telepon
seluler, saat ini hampir semua rumah memiliki satu telepon seluler. Telepon seluler dipakai
biasanya untuk chatting, mendengar musik MP3, bermain game, telepon dan SMS serta
jualan online dan berbagi informasi. Pada tahun 2008, masyarakat Taropo mulai mengenal
televisi dan parabola. Sejak hadirnya televisi, hampir sepanjang waktu mereka menonton
sinetron dan tayangan gosip di televisi. Anak-anak dan remaja Taropo mempraktekkan apa
yang mereka lihat sehari-hari di televisi. Masyarakat Taropo juga menjadi konsumtif dengan
seringnya menonton iklan di televisi. Pada tahun 2011, pemerintah memberikan bantuan
komputer dan printer pada sekolah dan kantor Desa Taropo. Teknologi software yang
dibutuhkan Taropo untuk administrasi desa dan sekolah saat ini memang masih sebatas
microsoft word dan excel. Dalam pemaparan perkembangan TIK diatas dapat kita lihat yang
paling berdampak pada kehidupan masyarakat Taropo adalah telepon seluler dan televisi.
Data menjelaskan, prinsip-prinsip yang menonjol dalam hiburan adalah kesenangan yang
tertanam dan menjelma dalam kehidupan manusia, sehingga pada saat lain akan menjelma
membentuk budaya manusia. Maka pergeseran budaya pun terjadi. Orientasi kehidupan
masyarakat disetir oleh realitas yang disodorkan media. Perkembangan media massa di Desa
Taropo dipengaruhi oleh perkembangan TIK yang secara alami terjadi. Mengemukakan dua
aspek fungsi aktivitas sosial, yaitu fungsi manifest (nyata) dan fungsi laten (tersembunyi).
Lompatan dua teknologi informasi komunikasi radio dan media cetak merupakan salah satu
penyebab kegagalan fungsi-fungsi media massa selain fungsi hiburan oleh hadirnya TIK pada
masyarakat Taropo.

JURNAL 4
Judul: Strategi pengembangan website sebagai media informasi desa di kabupaten Klungkung
Nama Jurnal: Jurnal Udayana Mengabdi
Volume dan Halaman: Volume 15 Halaman 22-28
Tahun: 2016
Penulis: IMO Widyantara, IPA Mertasana, W Setiawan
Tujuan Penelitian: Mengembangkan aplikasi website sebagai media informasi di desa.
Metode Penelitian: Metode Observasi dan Praktek
Hasil Penelitian: Desa dalam negara kesatuan Republik indonesia memiliki fungsi sebagai
basis politik, basis pemerintahan, basis ekonomi dan basis sosial budaya. Sebagai basis sosial,
desa menjadi tempat tumbuh dan berkembangya tata sosial yang menjadi basis budaya lokal.
Konsep kebijakan untuk desa haruslah memenuhi prinsip-prinsip: keterpaduan pembangunan
desa, partisipatif dan keberpihakan. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) telah melahirkan media website untuk menginformasikan segala suatu melalui internet.
Untuk memudahkan pembangunan website, pengembangan website desa di Kabupaten
Klungkung difokuskan pada proses pembuatan website menggunakan Content Management
Systems (CMS) dari WordPress.org karena menyediakan template standar. Pengelompokan
informasi akan memudahkan klasifikasi informasi dan memudahkan admin untuk
memanajemen informasi yang akan ditampilkan. Terdapat Menu utama yang terdiri atas
menu: Profil Desa, Struktur Desa, Potensi Desa, Berita, Gallery, Info Krama, Download dan
Kritik dan Saran. Setiap menu mewadahi informasi seperti ditunjukan pada garis panah.
Menu Potensi desa akan menyajikan informasi potensi-potensi desa terkait bidang
pendidikan, kesehatan, tata ruang, pariwisata, ekonomi dll dan disajikan dalam bentuk data
angka, grafik, tabel, maupun gambar, serta video. Kegiatan-kegiatan desa baik secara dinas
maupun adat keagamaan akan ditampilkan pada menu berita. Warga masyarakat diperantauan
dapat mengikuti informasi walaupun tidak sempat untuk menyakasikan kegiatan secara
langsung. Interaksi antar warga dan dengan para pemimpin desa dapat dilakukan pada menu
kritik dan saran. Pelaksanaan implementasi aplikasi website desa mengunakan model strategi
kolaboratif, yaitu pembangunan CMS dan pelatihan dilakukan oleh tim pengabdian Unud,
domain dan hosting disiapkan oleh Pemkab Klungkung, dan pendampingan administrator
website dilaksanakan oleh relawan TIK. Pelatihan pengisian konten CMS website desa
ditujukan pada seluruh administrator desa, dan relawan TIK yang dapat diberdayakan sebagai
kontributor informasi, admin dan pengembang sistem aplikasi website desa. Informasi-
informasi yang terdapat pada website tersebut dapat di-monitor secara mudah, sehingga
informasi yang ada adalah informasi yang merupakan update terakhir. Website ini dapat
diakses oleh siapa saja dan darimana saja, hanya saja untuk proses update data dilakukan oleh
pribadi atau pihak-pihak yang diberi wewenang. Setelah CMS website desa telah dibangun,
selanjutnya kegiatan pelatihan pengisian konten CMS website desa ditujukan pada seluruh
administrator desa, dan relawan TIK. Administrator diambil dari seorang Kaur bidang
pembangunan di setiap desa, sedangkan pendamping adalah relawan TIK yang direkrut untuk
memberikan pendampingan kepada administrator. Tujuannya adalah untuk mempercepat
penguasan seorang administrator untuk secara mandiri mengisi konten dalam setiap menu
yang telah disediakan dalam CMS website desa.

JURNAL 5
Judul: Pengaruh Masuknya Teknologi Modern Terhadap Budaya Lokal Masyarakat di Desa
Suppiran
Nama Jurnal: Prosiding Seminar Nasional
Volume dan Halaman: Volume 03 Halaman 163-171
Tahun: 2017
Penulis: Ahmad Al Yakin1, Abdul Latif, Ronal
Tujuan Penelitian: Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh masuknya teknologi modern terhadap budaya lokal masyarakat Desa Suppiran
Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang
Metode Penelitian: Metode Angket, Metode Observasi, Wawancara, Metode Dokumentasi.
Hasil Penelitian: Berbicara mengenai budaya local, terkait dengan norma social yang
berfungsi sebagai pedoman atau patokan perilaku dalam masyarakat, merupakan wujud
konkret dari nilai-nilai yang ada di masyarakat dan sebagai sebuah standar atau skala dari
berbagai kategori tingkah laku suatu masyarakat. Berdasarkan fenomena yang terjadi di desa
Suppiran di kecamatan Sumarorong, norma social dalam hal ini budaya local atau adat
tradisional yang ada di desa Suppiran mulai bergeser dan fungsinya berkurang dengan adanya
moderenisasi. Kebudayaan dan peradaban modern, biasanya mengarah pada kemajuan ilmu
pengetahuan dan kemajuan teknologi. Menurut para ahli kebudayaan modern dibedakan
menjadi tiga macam yaitu: kebudayaan teknologi modern, kebudayaan modern tiruan dan
kebudayaan-kebudayaan barat. Dampak negatif dari budaya masyarakat modern adalah
penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian hal-hal yang tidak ada
hubungannya dengan ilmu pengetahuan, timbulnya praktek-peraktek curang dalam dunia
kerja seperti korupsi, kolusi dan nepotisme, sekularisasi adalah sebuah proses pemisahan
institusi-institusi dan simbol-simbol politis dari initusi-institusi dan simbol-simbol religius,
liberalisme dan pluralisme. Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial.
Norma dalam masyarakat berisi tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas
atau wajar. Hasil penelitian berupa Analisis Angket berupa interval kepercayaan 95% yaitu
0.213 dan taraf kepercayaan 99% yaitu sebesar 0.278. Ternyata, .rxy. atau .ro. lebih kecil dari
.r. tabel atau .rt. baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1% yaitu (0.213>0,048/0,278.
Dengan demikian hipotesa nol (Ho) ditolak, sedangkan hipotesa alternatif( Ha) diterima. Ini
berarti bahwa terdapat pengaruh budaya modern terhadap budaya local masyarakat di desa
Suppiran. Yang kedua yaitu Observasi difokuskan pada pengaruh masuknya budaya modern
terhadap budaya local di desa Suppiran Kecamatan lembang Kabupaten Pinrang. Masuknya
unsur-unsur asing yang diadopsi oleh masyarakat di desa Suppiran dianggap dapat
mengancam nilai-nilai, tatanan hidup, gaya hidup, sikap, dan dan pikiran, hal ini merupakan
salah satu akibat dari adanya keterbukaan dan hubungan dengan bangsa lain. Adanya
globalisasi dan komunikasi yang semakin terbuka, hubungan antar bangsa semakin mudah
selain berdampak positif juga berdampak negatif. Dimana nilai-nilai sosial budaya asing yang
tidak sesuai dengan kepribadian kita ikut masuk dalam kebudayaan bangsa, akibatnya akan
mempengaruhi pola pikir, sikap hidup, dan perbuatan kita. Sejalan dengan itu, nilai-nilai
sosial budaya yang belum sesuai dengan nilai budaya bangsa Indonesia juga dapat ikut
diserap. Berdasarkan hasil observasi terhadap nilai-nilai tersebut dapat berupa sifat,
pandangan, paham, dan juga hidup di desa Suppiran yang pada umunya terjadi yaitu egois,
materialisme, ekstrimisme, etilisme dan eksklusifisme. Dan hasil analisis terakhir berupa
Wawancara. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti selama tiga hari, mulai
tanggal 18 Agustus sampai tanggal 21 agustus di desa Suppiran tepatnya di pekarangan
rumah warga pukul 16.30. pada umumnya masyarakat setuju dengan modernisasi. Hanya saja
penjelasan dari warga sangat sulit untuk dikaji lebih mendalam. Pemahaman mereka hanya
terbatas pada modernisasi itu dengan memiliki benda elektronik dan kemudahan akses di
bidang tranportasi. Yang pasti modern menurut mereka kondisi saat ini.

Anda mungkin juga menyukai