Rancang Bangun Ats/Amf Sebagai Pengalih Catu Daya Otomatis Berbasis Programmable Logic Control
Rancang Bangun Ats/Amf Sebagai Pengalih Catu Daya Otomatis Berbasis Programmable Logic Control
ABSTRAK
Automatic Transfer Switch/Automatic Main Failure adalah alat yang dapat memindahkan catu
daya utama menuju catu daya cadangan secara otomatis dan cepat, saat catu daya utama
mengalami gangguan ataupun terjadi pemutusan suplai ke beban. ATS/AMF ini di kendalikan
dengan PLC sebagai kontrol otomatis sehingga memudahkan dalam pembuatan dan
meminimalisir biaya dalam penggunaan komponen. ATS yang digunakan menggunakan sensor
tambahan sebagai penunjang berupa mikrokontroler yaitu arduino. Arduino membaca masukan
variable dari masukan tegangan dan frekuensi. Batas standar sensor overvoltage tidak melebihi
dari 230VAC yang diwakili dengan tegangan 2.90 VDC dan undervoltage tidak lebih rendah dari
200VDC yang di wakili dengan 2.30 VDC serta sensor frekuensinya tidak berada di bawah 49.5
dan tidak melebihi 51 Hz. Perpindahan dari suplai PLN ke genset mengalami beberapa tahap.
Pertama tahap bumper yang di lakukan oleh PV sebagai penanggulangan kehilangan suplai
sementara sampai genset dapat digunakan. Kemudian proses starting genset selama 5 detik,
pemanasan genset selama 10 detik. Tahap kedua adalah proses perpindahan suplai dari suplai
PV sebagai bumper menjadi genset ketika sensor membaca masukan sesuai standar yang
digunakan. Tahap ketiga adalah pengambil alihan kembali suplai oleh PLN saat PLN kembali
aktif dan semua catu daya yang mensuplai kebeban diputus.
Kata kunci : ATS, AMF, PLC, pengalih catu daya otomatis, programmable logic control.
ABSTRACT
ATS/AMF is a tool which it is able transfer the main power supply towords the back up power
supply automatically and fastly, when the main power supply is failed or termination of supply
to the load. ATS / AMF is controlled by the PLC as an automatic control to facilitate the making
and minimize costs in the use of the component. ATS used as additional censor to support in
the form of microcontroller, namely arduino. Arduino reads the variable input from the input
voltage and frequency. The standard of overvoltage censor is no more than 230 VAC wich is
represented by 2.90 VDC and udervoltage is not lower than 200 VDC which is represented by
2.30 VDC. Also its frequency censor is not under 49.5 and not upper than 51 Hz. The transfer
power supply from PLN towards genset throught some steps. First, the bumper step done by
PV as the countermeasures from the the loss of temporary supply until the genset is already to
use. Then, starting genset is in 5 seconds, genset preparing is 10 seconds. The second step is
transfer supply from the PV as a umper into the generator when the sensor reading inputs
according to the standards used. The last step is the takeover of back supply by PLN when PLN
is reactivated and all power supply which supplies to the load is disconnected.
Keywords : ATS, AMF, PLC, automatic switch power supply, programmable logic control
mengakibatkan terganggunya kontinuitas
PENDAHULUAN pelayanan terutama pada aktifitas pelayanan
pada sektor-sektor perdagangan, perhotelan,
Seiring dengan kemajuan teknologi
perbankan, rumah sakit, pusat pendidikan,
dibidang ketenagalistrikan, maka
maupun industri dalam menjalankan
kesinambungan suplai daya listrik sangatlah
produksinya bahkan sampai pada rumah
di butuhkan di ero modern ini. Suplai daya
tinggal.
utama yang berasal dari PLN tidak selamanya
Laboratorium-laboratorium di Fakultas
kontinu, suatu saat pasti terjadi pemadaman
Teknik UNRAM, dimana memiliki banyak
yang dapat disebabkan oleh gangguan pada
peralatan penting yang rentan terjadi
sistem pembangkit, sistem transmisi dan
kerusakan dan agar tidak terganggunya saat
sistem distribusi. Pemadaman listrik dapat
penelitian maupun praktikum mahasiswa.
1
Jurusan Teknik Elektro, fakultas Teknik Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat , Indonesia
Fathur R, Abdul Natsir, Giri Wahyu W :Rancang Bangun Ats/Amf Sebagai Pengalih Catu Daya 165
Sehingga sangat membutuhkan suplai listrik dimana starting selama 3 detik, pemindahan
yang kontinu. Mengatasi terputusnya layanan setelah menerima masukkan sensor frekuensi
daya listrik, maka dibutuhkan pembangkit dan tegangan selama 6 detik, delay
listrik darurat (emergency) seperti genset perpindahan 3 detik. PLC yang digunakan
sebagai back-up suplai atau sumber energi sudah di lengkapi didalamnya dengan sensor
terbarukan lainnya ketika suplai dari PLN suhu, tegangan dan frekuensi.
tidak tersedia, dengan tujuan untuk melayani Hasaafu, dkk. (2012) melakukan
kebutuhan daya listrik secara kontinu pada perancangan automatic transfer switch
sisi beban. Akan tetapi suplai daya listrik dari (ATS)/Automatic Main Failure (AMF) Berbasis
genset membutuhkan waktu yang cukup lama Programmable Logic Controller (PLC).
karena memerlukan operator dalam Perancangan ini dibuat untuk mempermudah
pengoprasiannya. Sedangkan kebutuhan dalam pengontrolan catu daya dalam
daya listrik pada beberapa tempat harus terus mengantisipasi kehilangan suplai daya ke
berkesinambungan terutama objek-objek beban dengan membuat alat pemindah catu
ruang pengontrolan, terutama pada saat daya cadangan secara cepat dengan PLC.
pengujian alat di Lab yang dimana back-up Setelah rancang bangun ATS (Automatic
daya diharuskan tersedia secepatnya ketika Transfer Switch)/AMF (Automatic Main
suplai dari PLN tidak tersedia/mengalami Failure) berbasis PLC telah selesai, maka
gangguan. dapat disimpulkan bahwa jika suplai energi
Berdasarkan uraian diatas, agar tidak listrik dari PLN mengalami gangguan, maka
terjadi pemadaman yang cukup lama dan suplai energi listrik akan diambil alih oleh
suplai daya listrik dari generator set (genset) genset secara otomatis. Proses peralihan
atau photovoltaic (PV) tersedia secara cepat suplai energi listrik dari PLN ke Genset
maka dibutuhkan suatu sistem kontrol yang membutuhkan waktu 25 detik yang digunakan
dapat bekerja secara otomatis sebagai proses untuk mempersiapkan suplai
mengoperasikan genset dan mengambil alih energi listrik dari genset seperti starting dan
suplai daya listrik ke beban saat terjadi pemanasan genset. Ketika suplai energi listrik
pemadaman dari PLN. Kontrol otomatis dari PLN kembali normal, maka PLN akan
tersebut yaitu Automatic Transfer Switch kembali mengambil alih suplai energi listrik ke
(ATS) / Automatic Main Failure (AMF) atau beban, sedangkan suplai energi listrik dari
sistem interlock PLN – Genset/PV. Ditinjau genset akan diputus dan genset akan di-Off-
dari segi ekonomis, modul ATS/AMF buatan kan.
pabrik memiliki harga yang cukup mahal. Thamrin, (2009) melakukan
perancangan ATS dengan mikrokontroler
Sehingga dalam penelitian tugas akhir AT89S51. Dalam perancangannya
ini, akan merancang ATS/AMF sebagai menghasilkan ukuran box panel listrik lebih
pengalihan catu daya otomatis berbasis kecil karena fungsi-fungsi dari timer dan yang
Programmable Logic Controller (PLC). lainnya untuk menjalankan ATS dapat
Dengan harapan peralatan ini memiliki harga diprogram sesuai keinginan. Pada
yang terjangkau, namun memiliki fungsi yang perancangan ATS dengan mikrokontroler
sama dengan ATS/AMF buatan pabrik. AT89S51 ini di rancang dengan starter
Adapun permasalahan yang diangkat pada maksimal 5 kali, dan lamanya starter
penelitian ini adalah bagaimana rancang terhubung 2 detik selanjutnya starter kembali
bangun software dan hardware ATS/AMF terbuka yang dimana bertujuan agar genset
berbasis PLC sebagai pengalihan catu daya tidak cepat rusak.
otomatis dari catu daya utama PLN ke catu Enggar T. Santosa, dkk. (2011)
daya cadangan yaitu genset dan PV. melakukan perancangan dasar sistem
Dalam beberapa jurnal dijelaskan automatic main failure dan automatic transfer
beberapa keunggulan dan kekurangan switch untuk ruang pertemuan gedung 71
ATS/AMF yang dipergunakan. Muhammad BATAN Serpong. Perancangan ini bertujuan
Nur Shiha, (2011) melakukan perancangan untuk mengantisipasi pada saat PLN gagal
sistem automatic transfer switch (ATS) dan dalam mensuplai listrik (pemadaman), maka
automatic main failure (AMF) berbasis PLC. genset yang akan menggantikan peranan dari
Perancangan menghasilkan ATS dengan PLN untuk mensuplai sumber daya listrik
kontroler yang digunakan adalah PLC merk Perancangan ini menghasilkan ATS yang
Telemanique SR2B201BD. Diperoleh hasil memiliki ukuran yang besar dengan banyak
bahwa pemindahan catu daya PLN menuju komponen-komponen yang digunakan,
catu daya genset dengan respon yang cepat, seperti relay timer dan kontaktar yang banyak
166 Dielektrika, 2 (2),Agustus 2015
microcontrolandos.blogspot.com
G2R-14-AC120
D1
AREF 1N4003
13
ATMEGA328P-PU
1121
tersebut disearahkan kemudian melewati filter
DIGITAL (~PWM)
7
ANALOG IN
PD7/AIN1
6
A0 ~ PD6/AIN0
PC0/ADC0 5
A1
PC1/ADC1
~ PD5/T1
4
A2 PD4/T0/XCK
PC2/ADC2 3
A3
PC3/ADC3
~ PD3/INT1 2
A4 PD2/INT0
R1
PB5/SCK
PB4/MISO
AREF
13
12
kontaktor
TR1 D1 RESET
D IG IT A L (~ P W M )
TRAN-2P3S DIODE
A3
A4
A5
PC3/ADC3
PC4/ADC4/SDA
PC5/ADC5/SCL
~ PD3/INT1
PD2/INT0
TX PD1/TXD
RX PD0/RXD
2
1
0
tegangan kontaktor maka rangkaian
ARDUINO UNO R3
pensaklaran relai perlu dirancang dengan baik
dengan melakukan perhitungan nilai
komponen yang akan digunakan pada
Gambar 4. Rangkaian Sensor Tegangan. rangkaian tesebut.
PD0/RXD
RX
TX PC5/ADC5/SCL
A5
ditulis dengan menggunakan Java. IDE
DIGITAL (~PWM)
PD1/TXD A4
2 PC4/ADC4/SDA
PD2/INT0 A3
PC3/ADC3
~
PD3/INT1 A2
4 PC2/ADC2
TR1 D1 PD4/T0/XCK A1
ATMEGA328P-PU
5 ~ PC1/ADC1
PD5/T1 A0
6 ~ PC0/ADC0
PD6/AIN0
7
PD7/AIN1
DIODE
1121
V1 R2 8
PB0/ICP1/CLKO
VSINE 5k6 9 ~
PB1/OC1A
10 ~
PB2/SS/OC1B
11 ~
PB3/MOSI/OC2A
12 RESET
PB4/MISO
13
PB5/SCK
ARDUINO UNO R3
Compiler, sebuah modul yang mengubah
kode program (bahasa Processing) menjadi
kode biner.
Sebuah mikrokontroller tidak akan
Gambar 5. Rangkaian Sensor Frekuensi bisa memahami bahasa Processing. Yang
bisa dipahami oleh mikrokontroller adalah
Rangkaian Pensaklaran Sebagai Driver kode biner. Itulah sebabnya compiler
Kontaktor. Rangkaian pensaklaran ini diperlukan dalam hal ini. Uploader, sebuah
168 Dielektrika, 2 (2),Agustus 2015
Beban PV
B
Ya
Baca Tegangan PV
ON Genset
Tidak
Tidak
Ada Tegangan PLN
Ya
Ya Ya
Off PV Baca Tegangan Genset
Beban Genset
Frekuensi Genset
A
Beban Genset Tidak
C
STOP
Tidak
Baca Tegangan
PLN
Ya
Diagram Alir Penelitian. Diagram alir ini Gambar 8. Diagram alir penelitian
merupakan petunjuk dasar tentang garis
besar cara perancangan ATS/AMF berbasis HASIL DAN PEMBAHASAN
PLC. Blok yang dimaksud dapat dilihat pada
gambar Pengujian Rangkaian Sensor Tegangan.
Hasil pengukuran tegangan keluaran dari
sensor tegangan yang disajikan pada Tabel 1.
O n PV
Start
benar-benar aktif dan tidak terjadi Shiha, M.N., 2011, “Rancang Bangun Sistem
pemutusan selama penundaan. Pada saat Automatic Transfer Switch (Ats) Dan
penundaan peralihan suplai beban dari Automatic Main Failure (Amf) Pln -
genset ke PLN, beban di suplai oleh PV. Genset Berbasis Plc Dilengkapi Dengan
Kemudian PLN kembali mengambil alih Monitoring”, Jurusan Teknik Elektro
suplai energi listrik ke beban, sedangkan Industri PENS-ITS.
suplai energi listrik dari genset dan PV
diputus dan genset di-Off-kan. Suryawan, M.dan Sukmadi, T., 2012,
“Perakitan Dan Pengujian Panel
DAFTAR PUSTAKA Automatic Transfer Switch (ATS) -
Automatic Main Failure (AMF) Produksi
Bolton, W., 2003, “Programmable Logic PT. Berkat Manunggal Jaya”, Jurusan
Controller (PLC)”, PT Gramedia Pustaka Teknik elektro Fakultas Teknik
Utama: Jakarta. Universitas Diponegoro.
Doso, 2013, “ATS (Automatic Transfer Switch)”, Santosa, E.T., Sibarani, M., Suripto, 2011,
http://dosooce.blogspot.com/2013/10/ats- “Rancangan Dasar Sistem Automatic
automatic-transfer-switch.html diakses Main Failure dan Automatic Transfer
tanggal 11 September 2014. Switch Untuk Ruang Pertemuan Gedung
71”, PusatRekayasa Perangkat Nuklir,
Djuandi, F., 2011, “Pengenalan Arduino”, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung
tobuku.com/docs/Arduino- 71, Tangerang Selatan.
Pengenalan.pdf diakses tanggal 9
November 2014. Thamrin, N.J., 2009, “Rancangan ATS
dengan Mikrocontroler AT89S1”,
Hasaafu, Ambo, L.O.A.R., Hande, S., 2012, Fakultas Teknik Elektro Universitas
“Rancang Bangun ATS-AMF Berbasis Batanghari Jambi.
PLC”, Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Ujung Pandang Makassar. Wahyudin, S.S., 2008, “Zelio Smart PLC“,
http://sswahyudi.blogspot.com/2009/10/z
Husanto dan Thomas, 2005, “PLC elio-logic-for-economy-priced-plc.html
(Programmable Logic Control)”, PT diakses tanggal 3 September 2014.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Wicaksono, H., 2014, “Counter: teori dan
Purba, Y., 2013, “Panel Surya”, aplikasi”, Jurusan Teknik Elektro
http://yohannes- Universitas Kristen Petra.
purba.blogspot.com/2013/04/apa-itu-
panel-surya.html diakses pada 20 Wiriasto, G.W., 2012, “Programable Logic
September 2014. Control”, Jurusan Teknik Elektro
Universitas Mataram.
Saptaji, 2014, “5 Menit Bikin Alat Pengukur
Frekuensi Dengan Arduino”, Zuhal, 1995, “Dasar Teknik Tenaga Listrik
http://saptaji.com/2014/04/11/5-menit- dan Elektronika Daya”, PT Gramedia
bikin-alat-pengukur-frekuensi-dengan- Pustaka Utama: Jakarta.
arduino/ diakses pada tanggal 17 Januari
2015.