0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan13 halaman
Artikel ini membahas partisipasi anggaran dan kinerja manajerial organisasi. Partisipasi anggaran dapat menghasilkan informasi yang lebih baik karena memberi kesempatan atasan untuk mendapatkan akses informasi sebenarnya dari bawahan. Melalui partisipasi anggaran diharapkan dapat membantu peningkatan kinerja manajerial yang berkelanjutan. Proses penyusunan anggaran melibatkan berbagai pihak dan dapat dilakuk
Artikel ini membahas partisipasi anggaran dan kinerja manajerial organisasi. Partisipasi anggaran dapat menghasilkan informasi yang lebih baik karena memberi kesempatan atasan untuk mendapatkan akses informasi sebenarnya dari bawahan. Melalui partisipasi anggaran diharapkan dapat membantu peningkatan kinerja manajerial yang berkelanjutan. Proses penyusunan anggaran melibatkan berbagai pihak dan dapat dilakuk
Artikel ini membahas partisipasi anggaran dan kinerja manajerial organisasi. Partisipasi anggaran dapat menghasilkan informasi yang lebih baik karena memberi kesempatan atasan untuk mendapatkan akses informasi sebenarnya dari bawahan. Melalui partisipasi anggaran diharapkan dapat membantu peningkatan kinerja manajerial yang berkelanjutan. Proses penyusunan anggaran melibatkan berbagai pihak dan dapat dilakuk
Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256
Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928
http://ejournal.lmiimedan.net
JURNAL MANAJEMEN
Open access available at http://ejournal.lmiimedan.net
PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL ORGANISASI Mitha Christina Ginting Fakultas Ekonomi, Universitas Methodist Indonesia
Sejarah Artikel: Pengendalian merupakan suatu proses mengevaluasi dan melihat ke
Diterima Februari 2018 belakang, memutuskan apa yang sebenarnya telah terjadi dan Disetujui April 2018 membandingkan dengan perencanaan yang ada dalam anggaran. Dipublikasikan Juni 2018 Hubungan antara anggaran dan rencana strategis membantu manajemen untuk memastikan bahwa semua perhatian tidak Keywords: terfokus pada operasional jangka pendek, tetapi juga pada kinerja Anggaran; Penganggaran manajerial secara jangka panjang. Partisipasi anggaran dapat Partisipatif; kinerja menghasilkan informasi yang lebih baik, karena memberi manajerial kesempatan atasan untuk mendapatkan akses informasi sebenarnya pada bawahan. Melalui partisipasi anggaran diharapkan dapat membantu dalam peningkatan kinerja manajerial yang berkesinambungan. Abst rak Info Artikel
PENDAHULUAN Anggaran (budget) merupakan
rencana tertulis mengenai kegiatan Pengendalian merupakan suatu suatu organisasi yang dinyatakan proses mengevaluasi dan melihat ke secara kuantitatif dan umumnya belakang, memutuskan apa yang dinyatakan dalam satuan uang sebenarnya telah terjadi dan untuk jangka waktu tertentu. Untuk membandingkan dengan menyiapkan sebuah anggaran, perencanaan yang ada dalam rencana strategis haruslah anggaran. Anggaran organisasi dikembangkan untuk aktivitas dan dipergunakan sebagai pedoman operasi di masa depan. Strategi pelaksanaan kerja dan arahan tersebut juga dapat digunakan ke penggunaan sumberdaya dalam dalam tujuan jangka panjang dan rangka pencapaian target tertentu, jangka pendek. sarana komunikasi dan koordinasi antara karyawan/ pegawai yang Hubungan antara anggaran dan meliputi suatu periode waktu tertentu. rencana strategis membantu
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2018 23
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1 (23-33) p – ISSN : 2301-6256 Ginting (2018) e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
manajemen untuk memastikan efektif dilakukan dengan
bahwa semua perhatian tidak menggabungkan ke dua bentuk terfokus pada operasional jangka anggaran dimana manajemen pendek. Hal ini penting karena tingkat bawah dapat menyusun dan anggaran, sebagai rencana satu mengajukan anggarannya (bottom periode memiliki sifat untuk jangka up), namun tetap dikendalikan dan pendek. Proses penyusunan mengikuti aturan yang ditentukan anggaran merupakan kegiatan yang oleh manajemen puncak (top up). penting dan melibatkan berbagai Efektivitas pelaksanaan anggaran pihak baik manajer tingkat atas terwujud bila didukung oleh orang- maupun manajer tingkat bawah, orang yaitu manajer dan karyawan yang akan mempersiapkan dan yang ada di dalam perusahaan. Para mengevaluasi berbagai alternatif manajer dan karyawan secara dari tujuan anggaran. bersama-sama maupun sendiri- Proses penyusunan anggaran sendiri mempunyai kepentingan mempunyai dua bentuk, yaitu terhadap pencapaian tujuan bentuk top-down dan bottom-up. perusahaan. Oleh karena itu, Dalam anggaran top down, manajer diperlukan partisipasi anggaran senior menyusun dan menetapkan untuk menentukan seberapa jauh anggaran, tanpa partisipasi keterlibatan dan pengaruh manajer manajemen bawah. Anggaran dalam proses anggaran. bentuk top down seringkali Dengan menyusun anggaran secara dianggap tidak efektif karena dilihat partisipasi, maka karyawan akan dari ketidakikutsertaan para menginternalisasikan tujuan yang manajer lini dalam pembuatan ditetapkan dengan memiliki rasa anggaran perusahaan. Sedangkan tanggung jawab pribadi untuk anggaran bentuk bottom up mencapainya, karena mereka ikut merupakan suatu model anggaran serta terlibat dalam penyusunan yang membutuhkan partisipasi aktif anggaran sehingga kinerja manajer dari semua manajer. Anggaran akan meningkat. Kinerja para bentuk bottom up seringkali disebut manajer dinilai berdasar efisiensi dengan anggaran partisipasi pelaksanaan anggaran dalam (budget participation). pencapaian target anggaran sesuai Partisipasi yang terlalu besar dan dengan apa yang telah ditetapkan. tidak terkontrol dari manajemen Anggaran merupakan alat yang bawah, dapat menyebabkan efektif untuk pengendalian dan kemungkinan timbulnya perilaku penilaian kinerja. Agar penilaian yang merugikan (disfunctional kinerja perusahaan dapat dilakukan behaviour), seperti target yang secara objektif, maka perlu adanya disusun terlalu mudah untuk dicapai indikator kinerja untuk tolak ukur sehingga tidak dapat dijadikan dalam pencapaian program yang standar dan alat motivasi yang baik. telah ditetapkan. Proses partisipasi anggaran yang 24 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256 Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
Pengukuran kinerja adalah suatu mempelajari anggaran
proses penilaian kemajuan tersebut, mendiskusikan, pekerjaan terhadap tujuan dan dan mengadakan sasaran yang telah ditentukan penyesuaian bila perlu dan sebelumnya, termasuk informasi menyetujui hasil tahap tentang efisiensi penggunaan perencanaan serta tahap sumberdaya dalam menghasilkan perkiraan di atas. Selain itu, output yang berkualitas, pada tahap ini juga harus membandingkan hasil kerja dengan disesuaikan antara jumlah rencana kerja, serta menunjukkan anggaran dengan jumlah efektivitas tindakan dalam kebutuhan yang akan mencapai tujuan. dibutuhkan oleh perusahaan. 4. Implementasi, yaitu tahap Mekanisme Penyusunan ini merupakan tahap Anggaran Sebelum anggaran pelaksanaan, yaitu kegiatan- dikeluarkan dan disetujui, anggaran kegiatan dilaksanakan sesuai harus disusun dengan mekanisme dengan anggaran yang telah yang tepat, diantaranya sebagai disetujui guna mencapai berikut: sasaran yang telah 1. Perencanaan, yaitu tahap ini ditentukan sebelumnya. merupakan suatu tindakan Selain itu pada tahap ini yang melihat jauh ke depan juga, yang harus yang bertujuan untuk diperhatikan oleh manajer mencapai hasil atau sasaran keuangan publik adalah yang ditetapkan dengan cara dimilikinya sistem informasi ekonomis, efektif dan akuntansi dan sistem efisien. Dalam tahap ini, pengendalian manajemen. manajemen puncak 5. Realisasi dan Evaluasi, yaitu memutuskan suatu rencana setelah pelaksanaan yang mencakup sasaran anggaran, secara periodik usaha dan program kerja perlu diadakan evaluasi secara luas. dengan membandingkan 2. Perkiraan, yaitu tahap ini anggarannya dengan merupakan tahapan dari realisasinya serta penyusunan anggaran, yaitu mengadakan tindak perkiraan pendapatan dan perbaikan untuk periode biaya sesuai dengan sasaran berikutnya. Jika pada tahap dan program kerja di atas implementasi telah yang ditaksir oleh para didukung oleh sistem yang kepala pusat baik, maka diharapkan pada pertanggungjawaban tahap evaluasi tidak akan operasi. menemukan banyak 3. Penyesuaian, yaitu dalam masalah. tahap ini tingkatan manajemen atas dan
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2018 25
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1 (23-33) p – ISSN : 2301-6256 Ginting (2018) e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
Pendekatan Dalam menimbulkan konflik dan akan
Penyusunan memakan waktu yang panjang Anggaran dalam prosesnya. Bila yang Anthony dan Govindrajan diusulkan para manajer pusat (2012) menyatakan bahwa pertanggungjawaban tidak “Terdapat dua pendekatan dikendalikan secara seksama oleh utama dalam penyusunan manajemen puncak, maka target anggaran, yaitu pendekatan anggaran mungkin tidak sesuai dariatas ke bawah (top-down dengan tujuan organisasi secara approach).dan keseluruhan. pendekatan dari bawah ke atas Pendekatan partisipasi adalah (bottomup approach). Pendekatan gabungan dari pendekatan top lain merupakan gabungan dari down dan pendekatan bottom up. kedua pendekatan tersebut, yaitu Pendekatan ini dianggap pendekatan partisipasi”. pendekatan yang paling efektif Pada pendekatan dari atas ke karena kerjasama dan interaksi bawah, anggaran yang harus antar manajemen puncak dengan dilaksanakan oleh manajer pusat manajemen pusat pertanggungjawaban ditetapkan pertanggungjawaban dalam oleh manajemen puncak. menyusun anggaran akan Keuntungan pendekatan ini antara menghasilkan anggaran yang benar- lain adalah proses anggaran yang benar mendapat dukungan dari membutuhkan waktu yang lebih kedua belah pihak sehingga hemat, dukungan kuat dari diharapkan ada komitmen yang manajemen puncak (top kuat untuk melaksanakanya. management) dalam pengembangan Anggaran disusun oleh setiap anggaran serta prosesnya menjadi manajer pusat pertanggungjawaban lebih mudah dikendalikan oleh yang ada dengan berpedoman pada manajemen puncak. Sedangkan tujuan, strategi dan kebijakan pokok kelemahanya adalah kurangnya yang telah ditetapkan. Kelemahan komitmen dari para pelaksana pendekatan top down dan bottom anggaran tersebut. Pendekatan ini up dapat dikurangi sehingga biasanya diterapkan pada organisasi bawahan akan merasa dirinya yang memiliki struktur diperhitungkan dan efektivitas tersentralisasi. pelaksanaan yang lebih terjamin. Dalam pendekatan dari bawah ke Proses Penyusunaan Anggaran atas, para manajer pusat Proses penyusunan anggaran pertanggungjawaban sebagai biasanya dimulai ketika manajer pelaksana anggaran mengajukan menerima hasil forecast ekonomi usul untuk ditelah dan dan sasaran-sasaran untuk tahun dinegosiasikan dengan manajemen atau periode yang akan datang dari puncak. Keuntungan pendekatan ini manajemen puncak dan inilah yang bahwa partisipasi terlalu sering 26 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256 Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
dijadikan pedoman untuk tanggungjawab yang diberikan pada
penyusunan anggaran. Dalam mereka, sehingga moral menjadi beberapa perusahaan, anggaran tinggi dan motivasi bertambah. disusun oleh para manajer puncak tanpa atau sedikit konsultasi dengan Pengertian Partisipasi Anggaran manajer-manajer tingkat bawah. Partisipasi adalah suatu proses Tetapi sebagian perusahaan, pengambilan keputusan bersama anggaran disiapkan, paling tidak oleh dua bagian atau lebih pihak di permulaan oleh para karyawan yang mana keputusan tersebut akan harus melakukan kegiatan. memiliki dampak masa depan Anggaran kemudian dikirim ke atas terhadap, mereka yang untuk dimintakan persetujuan membuatnya. Partisipasi memberi atasan. dampak positif terhadap perilaku karyawan, meningkatkan kualitas Penyusunan anggaran bottom-up ini dan kuantitas serta meningkatkan mempunyai banyak kebaikan kerjasama diantara para karyawan. organisasi, yaitu antara lain Dalam hal ini, besarnya partisipasi anggaran lebih realistis, menaikkan atau keterlibatan bawahan dalam partisipasi, moral dan kepuasan pengambilan keputusan tergantung kerja karyawan dan sebagainya. kepada keputusan manajemen Bagaimanapun juga, penyusunan perusahaan. anggaran merupakan Menurut Purwanti dan tanggungjawab manajer lini, yang mungkin mendapatkan bantuan Prawironegoro (2010) informasi dan teknis dari staf mengemukakan bahwa: kelompok perencanaan atau “Penganggaran adalah proses departemen anggaran. Selama penyusunan anggaran, yang proses penyusunan anggaran, dimulai dengan pembuatan sumberdaya-sumberdaya organisasi panitia,pengumpulan dan dialokasikan, dan para manajer pengklasifikasian data, pengajuan mungkin merasa takut bahwa rencana kerja fisik dan keuangan mereka tidak akan diberi bagian tiaptiap seksi bagian, divisi, yang adil. Pemikiran dasar dalam penyusunansecara menyeluruh memahami manusia adalah merevisi, dan mengajukan kepada keyakinan bahwa partisipasi pimpinan puncak untuk berpotensi besar mengatasi masalah disetujui dan dalam suatu organisasi. dilaksanakan”.I Peningkatan produktivitas timbul Definisi partisipasi atas adanya kebebasan dalam anggaran secara terperinci yaitu: menciptakan suatu iklim yang 1. Sejauh mana anggaran memungkinkan para anggota dipengaruhi oleh berpartisipasi penuh dalam proses keterlibatan para pengurus. pengambilan keputusan. Pada gilirannya, para individu yang berpartisipasi menghargai
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2018 27
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1 (23-33) p – ISSN : 2301-6256 Ginting (2018) e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
2. Alasan-alasan pihak mengukur partisipasi anggaran ini
manajer pada saat anggaran menggunakan indikatorindikator diproses. yang yang meliputi: 3. Keinginan memberikan 1. Keikutsertaan dalam partisipasi anggaran kepada penyusunan anggaran. pihak manajer tanpa 2. Kepuasan dalam diminta. penyusunan anggaran. 4. Sejauh mana manajer 3. Kebutuhan memberikan mempunyai pengaruh dalam pendapat. anggaran akhir. 4. Kerelaan dalam 5. Kepentingan manajer dalam memberikan pendapat. partisipasinya terhadap 5. Besarnya pengaruh terhadap anggaran. penetapan anggaran akhir. 6. Anggaran didiskusikan 6. Seringnya atasan meminta antara pihak manajer pendapat atau usulan saat puncak dengan para manajer anggaran sedang disusun. pusat pertanggungjawaban pada saat anggaran disusun. Keunggulan Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran. Berdasarkan uraian tersebut dapat Sistem anggaran memberikan disimpulkan bahwa partisipasi beberapa keuntungan bagi anggaran merupakan kerjasama dari organisasi. Kelebihan dari sistem seluruh tingkatan organisasi untuk penganggaran ialah memaksa menyusun anggaran. Dimana manajer untuk membuat rencana manajer puncak biasanya kurang masa depan, memberikan informasi mengetahui kegiatan sehari-hari, sumber daya yang dapat sehingga diperlukan informasi atau meningkatkan kualitas pengambilan anggaran yang lebih rinci dari keputusan, sebagai standar bagi bawahannya, di sisi lain manajer evaluasi kinerja, meningkatkan puncak mempunyai pandangan komunikasi dan koordinasi. Selain yang lebih luas atas perusahaan itu kegiatan ini juga memotivasi secara keseluruhan yang sangat manajer untuk mengembangkan vital dalam pembuatan kebijakan arah bagi organisasi, meramalkan secara umum. kesulitan, mengembangkan kebijakan masa depan dan Partisipasi memberikan manfaat memperbaiki pembuatan keputusan. yang sangat besar dalam penyusunan anggaran, dimana Partisipasi anggaran dapat dengan diterapkannya anggaran menghasilkan informasi yang lebih partisipatif manajer tingkat bawah baik, karena memberi kesempatan merasa lebih bertanggungjawab atas atasan untuk mendapatkan akses sasaran dan strategi yang dihasilkan informasi sebenarnya pada dalam anggaran serta akan bawahan. menghasilkan kreativitas. Untuk
28 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN
Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256 Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
Dalam partisipasi mempersiapkan anggaran dapat
anggaran terdapat dua keunggulan mengakibatkan penurunan yaitu: tingkat kinerja. Jika tujuan 1. Tujuan anggaran akan terlalu mudah dicapai, seorang dapat lebih mudah diterima manajer dapat kehilangan apabila anggaran tersebut minat dan kinerja bisa jadi berada di bawah benarbenar turun. Begitu juga pengawasan manajer. dengan persiapan anggaran 2. Penganggaran partisipasi yang terlalu ketat memastikan menghasilkan pertukaran kegagalan untuk mencapai informasi yang efektif standar dan membuat frustasi antara pembuat anggaran manajer. dan pelaksana anggaran 2. Membuat kelonggaran dalam yang dekat dengan produk anggaran (sering disebut dan pasar. sebagai menutupi anggaran) Kelonggaran anggaran (budgetary slack) atau menutup anggaran muncul ketika seorang manajer Kelemahan Partisipasi dalam dengan sengaja memperkirakan Penyusunan Anggaran pendapatan rendah atau Menurut Hansen dan Mowen menaikkan biaya. Manajemen (2006), anggaran partisipatif puncak seharusnya berhati-hati memiliki tiga potensi maslah yaitu: dalam meninjau anggaran yang 1. Menetapkan standar yang diajukan oleh para manajer terlalu tinggi atau terlalu tingkat bawah dan rendah. menyediakan input, jika 2. Membuat kelonggaran dibutuhkan untuk menurunkan dalam anggaran (sering kemungkinan adanya disebut sebagai menutupi kelonggaran dalam anggaran. anggaran). 3. Partisipasi semu 3. Partisipasi semu. Partisipasi semu muncul ketika manajemen puncak Di bawah ini adalah penjelasan menerapkan pengendalian total mengenai kelemahan partisipasi atas proses penganggaran, dalam penyusunan anggaran. sehingga hanya mencari 1. Menetapkan standar yang partisipasi palsu dari manajer terlalu tinggi atau rendah tingkat bawah. Manjemen Beberapa manajer mungkin puncak hanya mendapatkan cenderung untuk persetujuan formal anggaran mempersiapkan anggaran dari para manajer tingkat terlalu tinggi atau terlalu ketat. bawah, bukan untuk mencari Oleh karena tujuan yang input sebenarnya. dianggarkan cenderung menjadi tujuan manajer saat
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2018 29
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1 (23-33) p – ISSN : 2301-6256 Ginting (2018) e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
Pengertian Kinerja Manajerial sumberdaya manusia maupun
Kinerja menjadi gambaran kinerja keuangan. Pada akhirnya mengenai tingkat pencapaian kinerja manajerial menjadi pelaksanaan suatu kegiatan dalam penilaian bagi manajemen dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi hal bonus, kenaikan gaji dan dan misi organisasi yang tertuang promosi dalam strategi perencanaan suatu Kinerja manajerial organisasi. Semakin baik kinerja didasarkan pada fungsi-fungsi manajer dalam perusahaan, maka manajemen yang ada dalam teori tujuan perusahaan akan semakin manajemen klasik yaitu: cepat tercapai, sebaliknya semakin 1. Perencanaan adalah rendah kinerja manajer maka akan kemampuan dalam penentuan semakin kecil kemungkinan kebijakan dan sekumpulan perusahaan dapat mencapai tujuan kegiatan untuk selanjutnya yang diharapkan. dilaksanakan dengan mempertimbangkan waktu Pengukuran kinerja adalah suatu sekarang dan yang akan datang. proses penilaian kemajuan pekerja Perencanaan bertujuan untuk terhadap sasaran yang telah memberikan pedoman dan tata ditentukan sebelumnya, termasuk cara pelaksanaan tujuan, informasi tentang efisiensi kebijakan-kebijakan, prosedur, penggunaan sumberdaya dalam penganggaran dan program menghasilkan output yang kerja sehingga terlaksana berkualitas, membandingkan hasil sehingga sesuai dengan sasarn kerja dengan rencana kerja, serta yang telah ditetapkan. menunjukkan efektivitas tindakan 2. Investigasi adalah kegiatan dalam mencapai tujuan. untuk melakukan pemeriksaan Menurut Amstrong dan Baron melalui pengumpulan dan dalam Wibowo (2009), “Kinerja penyampaian informasi sebagai merupakan hasil pekerjaan yang bahan pencatatan, pembuatan mempunyai hubungan kuat dengan laporan, sehingga tujuan strategi organisasi, mempermudah dilaksanakannya kepuasan konsumen dan pengukuran hasil dan analisis memberikan kontribusi ekonomi”. terhadap pekerjaan yang telah Dengan kata lain, kinerja manajerial dilakukan. merupakan hasil kerja dari individu 3. Koordinasi adalah proses dalam organisasi yang jalinan kerjasama dengan melaksanakan tugas-tugas bagian-bagian lain dalam manajerial. Kinerja menunjukan organisasi melalui tukar seberapa besar kemampuan setiap menukar informasi yang level manajemen dalam dikaitkan dengan penyesuaian membangun perusahaan dan program-program kerja. meningkatkan produktivitas baik 4. Evaluasi adalah penilaian yang dari segi kinerja kualitas dilakukan oleh manajer 30 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256 Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
terhadap rencana yang telah pencapaian sasaran, tujuan, visi,
dibuat, dan ditujukan untuk dan misi melalui hasil-hasil yang menilai pegawai dan catatan ditampilkan ataupun proses hasil kerja sehingga dari hasil pelaksanaan suatu kegiatan. penilaian tersebut dapat diambil Pengukuran kinerja juga berarti keputusan yang diperlukan. membandingkan antara standar 5. Pengawasan adalah penilaian yang telah ditetapkan dengan untuk mendapatkan keyakinan kinerja yang sebenarnya terjadi. bahwa sebuah perencanaan, pengkoordinasian, penyusunan Rudianto (2009) mengatakan bahwa personalia dan pengarahan telah “Pengukuran hasil kerja para berjalan secara efektif. manajer perusahaan inilah yang 6. Pengaturan (Staffing) adalah disebut dengan penilaian kinerja. kemampuan manajerial untuk Penilaian kinerja adalah penentuan mempertahankan angkatan secara periodik efektivitas kerja, melakukan perekrutan operasional suatu organisasi, karyawan, melakukan bagian organisasi dan karyawan wawancara, memilih karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan baru dan menempatkan pada kriteria yang telah ditetapkan bagian yang sesuai, sebelumnya”. mempromosikan dan memutasi pegawai. Alat pengukuran kinerja dapat 7. Negosiasi adalah faktor yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu penting bagi seorang manajer alat ukur kinerja keuangan dan alat untuk memahami perilaku agar ukur kinerja non keuangan. Banyak dapat menangani karyawan organisasi lebih memfokuskan secara efektif. Disamping itu, pengukuran kinerja organisasi pada komunikasi merupakan suatu ukuran finansial atau keuangan saja cara untuk mendapatkan seperti profitabilitas atau selisih informasi yang sangat biaya karena informasi atau data dibutuhkan seorang manajer tentang keuangan sudah tersedia dalam pengambilan keputusan. dalam organisasi. Selain 8. Perwakilan adalah menciptakan kemudahan memperoleh data, hubungan dan menggunakan pengukuran keuangan juga pendekatan kontijensi dalam sederhana dan mudah dihitung dan pencapaian tujuan organisasi, pentingnya pengukuran kinerja non karena ia dapat menjadi wakil keuangan disebabkan karena unit kerjanya dan dapat organisasi menghadapi perubahan mewakili organisasi secara lingkungan secara cepat. keseluruhan Pengukuran Kinerja suatu organisasi, baik yang Kinerja bergerak di bidang yang berorentasi Pengukuran kinerja adalah suatu mencari keuntungan, organisasi proses mencatat dan mengukur pemerintah atau organisasi pelaksanaan kegiatan dalam arah pendidikan semuanya tergantung
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2018 31
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1 (23-33) p – ISSN : 2301-6256 Ginting (2018) e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
kinerja dari peserta organisasi yang administratif yang
bersangkutan. Meskipun setiap mengatur hubungan otoritas organisasi memiliki ragam tujuan (wewenang) dan tanggung yang berbeda dinilai berkinerja baik jawab dari orang yang bila meraih keberhasilan. menduduki jabatan atau bekerja pada unit-unit kerja Dan hal ini disebabkan etos kerja yang terdapat dalam dalam bentuk kinerja karyawan organisasi. Di samping itu, sebagai pelaku organisasi yang kinerja administratif baik. Keberhasilan organisasi berkaitan dengan kinerja dengan ragam kinerja tergantung dari mekanisme aliran kepada kinerja para peserta informasi antara unit kerja organisasi yang bersangkutan. dalam organisasi, agar Unsur manusialah yang memegang tercapai sinkronisainsi kerja peranan sangat penting dan antar unit kerja. menentukan keberhasilan mencapai tujuan organisasi. Di dalam organisasi di kenal tiga jenis kinerja yaitu : c) Kinerja Operasional a) Kinerja strategik Kinerja operasional Kinerja strategik biasanya berkaitan dengan efektifitas berkaitan dengan strategi penggunaan setiap sumber dalam penyesuaian- daya yang dimiliki dan penyesuaian digunakan organisasi. terhadap perubahan Kemampuan mencapai lingkungannya dan efektifitas penggunaan kemampuan di mana suatu sumber daya (modal, bahan organisasi berada. Biasanya baku, teknologi dan lainlain) kebijakan strategik tergantung kepada sumber dipegang oleh top manajer daya manusia yang pihak luar, dan juga kinerja mengerjakan. strategik harus mampu membuat visi kedepan Penilaian Kinerja tentang kondisi makro Penilaian kinerja merupakan faktor ekonomi negara yang penting untuk suksesnya berpengaruh pada manajemen kinerja karena kelangsungan organisasi. mencerminkan secara langsung rencana strategi organisansi, b) Kinerja administratif meskipun evaluasi atas kinerja tim Kinerja administratif penting sering keberadaan tim-tim berkaitan dengan kinerja dalam suatupuorganisasi, fokus administrasi organisasi. penilaian kinerja pada sebagian Termasuk di dalamnya besar perusahaan tetap pada tentang struktur karyawan individu. 32 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256 Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
Menurut Monday (2009), penilaian 6. Komitmen kerja yaitu
kinerja adalah “sistem formal merupakan suatu tingkat untuk menilai dan mengevaluasi dimana karyawan mempunyai kinerja tugas individu atau tim.” komitmen kerja dengan Lepas dari penekanan instansi dan tanggung jawab tersebut, sistem penilaian yang karyawan terhadap perusahaan. efektif akan mengevaluasi prestasi dan menginisiasi rencana-rencana Penilaian kinerja memberikan untuk pengembangan, tujuan dan manfaat bagi manajemen, yaitu: sasaran. Penilaian kinerja terdiri 1. Mengelola operasi organisasi dari: secara efektif dan efisien 1. Kualitas yaitu kualitas kerja melalui pemotivasian karyawan diukur dari persepsi karyawan secara maksimum. terhadap kualitas pekerjaan 2. Membantu pengambilan yang dihasilkan serta keputusan yang bersangkutan kesempurnaan tugas terhadap dengan karyawan, seperti keterampilan dan kemampuan promosi, transfer atau mutasi, karyawan. dan pemberhentian. 2. Kuantitas yaitu merupakan 3. Mengidentifikasikan kebutuhan jumlah yang dihasilkan pelatihan dan pengembangan dinyatakan dalam istilah seperti karyawan. Dan untuk jumlah unit, jumlah siklus menyediakan kriteria seleksi aktivitas yang diselesaikan. dan evaluasi program pelatihan 3. Ketepatan waktu yaitu karyawan. merupakan tingkat aktivitas 4. Menyediakan umpan balik bagi diselesaikan pada awal waktu karyawan mengenai bagaimana yang dinyatakan, dilihat dari atasan mereka menilai kinerja sudut koordinasi dengan hasil mereka. output serta memaksimalkan 5. Menyediakan surat dasar bagi waktu yang tersedia untuk distribusi penghargaan. aktivitas lain. 4. Efektivitas yaitu merupakan Kinerja manajerial Perusahaan tingkat penggunaan sumber Mahoney et al (1963) menyatakan daya organisasi (tenaga, uang, kinerja (performance) adalah hasil teknologi, bahan baku) kerja yang dapat dicapai oleh dimaksimalkan dengan maksud seseorang atau sekelompok orang menaikkan hasil dari setiap unit dalam suatu organisasi, sesuai dalam penggunaan sumber dengan wewenang dan tanggung daya. jawab masing-masing dalam rangka 5. Kemandirian yaitu merupakan mencapai tujuan organisasi. Kinerja tingkat karyawan yang manajerial adalah kinerja individu nantinya akan dapat anggota organisasi dalam kegiatan- menjalankan fungsi kerjanya. kegiatan manajerial berupa, perencanaan, investasi, koordinasi,
STIE LMII MEDAN JANUARI - JUNI 2018 33
Jurnal Manajemen Vol. 4, No. 1 (23-33) p – ISSN : 2301-6256 Ginting (2018) e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
pengaturan staf, negoisasi dan lain- Elemen-elemen penting untuk
lain. diperhatikan dalam penganggaran berbasis kinerja adalah: Faktor-Faktor yang 1. Tujuan yang disepakati dan Mempengaruhi Kinerja ukuran pencapaiannya Manajerial Perusahaan Ada 2. Pengumpulan informasi beberapa faktor yang dapat yang sistematis atau mempengaruhi kinerja manajerial, realisasi pencapaian kinerja antara lain: dapat diandalkan dan 1. Faktor pribadi (keahlian, konsistensi, sehingga dapat kepercayaan diri, motivasi dan diperbandingkan antara komitmen). biaya dengan prestasinya. 2. Faktor kepemimpinan (kualitas 3. Penyediaan informasi keberanian atau semangat, secara terus menerus pedoman pemberian semangat sehingga dapat digunakan pada manajer dan pemimpin dalam manajemen kelompok organisasi). perencanaan, 3. Faktor tim atau kelompok pemrograman, (sistem pekerjaan dan fasilitas penganggaran, dan yang disediakan oleh evaluasi. organisasi). 4. Faktor situsional (perubahan dan Kondisi yang harus dipersiapkan tekanan dari lingkungan internal sebagai faktor pemicu keberhasilan eksternal). implementasi penggunaan anggaran berbasis kinerja, yaitu: Pengaruh Partisipasi Anggaran 1. Kemampuan dan komitmen Terhadap Kinerja Manajerial dari seluruh komponen Anggaran memiliki fungsi penting organisasi. dalam mengukur kinerja partisipasi 2. Sumber daya yang cukup anggaran pada awalnya dilakukan untuk usaha penyempurnaan dengan tujuan untuk menghindari tersebut (uang, waktu, dan perilaku-perilaku disfungsional uang) yang mungkin timbul dari beban 3. Penghargaan dan sanksi anggaran yang harus yang jelas dipertanggungjawabkan oleh 4. Keinginan yang kuat manajer. Dengan demikian untuk berhasil anggaran partisipatif diharapkan dapat mencegah pengaruhpengaruh Anggaran merupakan pernyataan disfungsional tersebut sehingga mengenai apa yang diharapkan, seharusnya anggaran partisipatif direncanakan atau diperkirakan dapat memberikan pengaruh baik terjadi dalam periode tertentu pada terhadap kinerja manajerial. masa yang akan datang. Anggaran sebagai suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang 34 JANUARI – JUNI 2018 STIE LMII MEDAN Jurnal Manajemen Volume 4 Nomor 1 (2018) p – ISSN : 2301-6256 Januari – Juni 2018 e - ISSN : 2615-1928 http://ejournal.lmiimedan.net
diukur dalam satuan moneter atau Hansen Don. R, Maryane M.
satuan lain yang mencakup jangka Mowen, Management waktu satu tahun. Accounting: Akuntansi Manajemen, Alih Proses penyusunan anggaran Bahasa: Dewi Ftriasari dan merupakan hal yang sangat penting Denny Amos Kwary, Buku bagi perusahaan dan melibatkan Satu, Edisi Ketujuh: Salemba berbagai pihak. Secara garis besar Empat, Jakarta, 2006. penyusunan anggaran dibagi atas Mahoney.et al. 1963. Development tiga jenis yaitu, penyusunan of Managerial anggaran dari atas ke bawah, dari performance: A bawah ke atas dan kombinasi dari Research Approach. antara kedua tersebut atau sering Cincinnati: South Western juga disebut anggaran partisipatif. Publishing Monday, R. Wayne, Human Anggaran partisipatif Resource Management: memungkinkan para manajer Manajemen Sumber Daya tingkat bawah untuk turut serta Manusia, Alih Bahasa: dalam proses penyusunan anggaran. Bayu Airlangga, Buku Satu, Anggaran partisipatif akan Edisi Kesepuluh: Erlangga, mendorong serta dapat Jakarta, 2008. meningkatkan kinerja para manajer Purwanti, Ari, Prawironegoro, tingkat bawah untuk mencapai Darsono Penganggaran target yang telah dibuat dalam Perusahaan: Teknik anggaran, sehingga manajer merasa Mengetahui dan bertanggungjawab atas apa yang Memahami Penyajian telah disusun dalam anggaran Anggaran Perusahaan tersebut. Sebagai Pedoman Pelaksanaan dan Dalam hal ini peningkatan kinerja Pengendalian Aktivitas dapat diukur dengan Bisnis, Edisi Kedua, Mitra membandingkan antara standar Wacana yang telah ditetapkan dengan Media, Jakarta, 2010. kinerja yang sebenarnya. Rudianto, Penganggaran: DAFTAR PUSTAKA Penerbit Erlangga, Jakarta, 2013. Anthony and Govindraja, Wibowo, Manajemen Kinerja, Management Control Edisi Kedua: Raja Grafindo System: Sistem Persada, Jakarta, 2009. Pengendalian Manajemen, Alih Bahasa: Kurniawan Tjakrawala dan Krista, Buku Dua, Edisi Kesebelas: Salemba Empat, Jakarta, 2012.