02 - Teori Pembentukan Bumi
02 - Teori Pembentukan Bumi
Oceans
Groundwater
Lakes
Bumi sebagai salah satu planet tidak diam seperti apa yang kita
pikirkan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada
porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi)
sebagai pusat sistem tata surya.
Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam dan
pasang surut air laut. Oleh karena itu proses terbentuknya bumi
tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita
Hipotesis Planetisimal
Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis Kondensasi
Hipotesis Bintang Kembar
Teori Big Bang
Dikemukakan oleh
Thomas C.
Chamberlain dan
Forest R. Moulton
pada tahun 1900.
Adanya suatu
Bintang yang besar
yang menyusup dan
mendekati Matahari.
Akibat dari gejala
ini, maka sebagian
dari bahan yang
membentuk
Matahari akan
terkoyak dan
direnggut dari
peredarannya.
Bahwa bumi ini
terbentuk dari bahan
yang direnggut
tersebut yang
kemudian
memisahkan diri dari
Matahari
Dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada
tahun 1917.
Hipotesis ini mirip dengan hipotesis planetisimal.
Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang
lain kepada matahari.
Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan
tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan
bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama
mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.
Astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa
tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi.
Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan
keberatannya atas hipotesa tersebut.
Dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama
G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950.
Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya
terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar
membentuk cakram raksasa.
Dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun
1956.
Awalnya tata surya berupa dua bintang yang hampir
sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya
meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.
Serpihan itu akan terperangkap oleh gravitasi bintang
yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
Berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu.
Awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa berputar pada porosnya.
Putaran tersebut memungkinkan bagian kecil dan ringan terlempar
ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa.
Gumpalan kabut raksasa itu meledak di luar angkasa yang
kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula.
Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula
tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut
dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata
surya.
Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi
mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan yang
mendingin dan memadat, membentuk planet termasuk bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami
proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini.
Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan
belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali
dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat
jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang
berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam , inti
luar, m antel dalam , m antel luar, dan kerak bum i
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan
cuaca.
Didasarkan atas penelaahan palentologi (ilmu yang
mempelajari fosil-fosil sisa mahluk hidup purba pada
masa lampau) dan stratigrafi (ilmu yang mempelajari
struktur lapisan-lapisan batuan pembentuk muka bumi).
Pada saat terlahir (sekitar 4500 juta tahun yang lalu)
bumi kita pada awalnya masih merupakan bola pijar
yang sangat panas (4.0000 C).
Dalam jangka waktu jutaan tahun, secara berangsur-
angsur bumi mendingin. Akibat proses pendinginan,
bagian luar bumi membeku membentuk lapisan kerak
bumi atau kulit bumi yang disebut litosfer, sedangkan
bagian dalam planet bumi sampai sekarang masih
dalam keadaan panas dan berpijar.
Selain pembekuan kerak bumi, pendinginan massa bumi
ini mengakibatkan terjadinya proses penguapan gas
secara besar-besaran ke angkasa. Proses penguapan ini
terjadi dalam waktu jutaan tahun, sehingga terjadi
akumulasi uap dan gas yang sangat banyak. Pada saat
inilah mulai terbentuk atmosfer bumi.
Transform