Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

HUKUM SUMBER DAYA ALAM

Nama Mahasiswa:RIZKIYANSYAH
NIM :B10019033
Mata Kuliah :Hukum Sumber Daya Alam

UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS HUKUM
JAMBI,2021
KAIDAH HUKUM TIDAK TERTULIS
YANG MENGATUR SUMBER DAYA ALAM DI JAMBI

(Hukum Masyarakat adat Serampas, Hutan Adat Rantau Kermas, Kecamatan


Jangkat, Merangin Jambi)

Hulu Aik, Tanah Ngarai, Tanah Ajum, dan Tanah Arah. Demikian istilah pembagian tanah
sesuai manfaat yang secara turun temurun diterapkan oleh masyarakat adat Serampas Hutan Adat
Rantau Kermas, Kecamatan Jangkat, Merangin Jambi. Pembagian ini meliputi kawasan mana
yang boleh dibuka untuk pemukiman dan ladang. Untuk pemukiman disebut Tanah
Ajum. Sedangkan Tanah Arah, hanya untuk berkebun atau berladang. Sementara Hulu Aik dan
Tanah Ngarai adalah wilayah lindung dan wilayah yang tak boleh diolah, karena merupakan
sumber mata air dan lereng curam.

Masyarakat adat Serampas tersebar di lima desa, yaitu Desa Renah Alai, Rantau Kermas, Lubuk
Mentilin, Rantau Kermas dan Desa Renah Kemumu. Kelima desa ini memegang teguh nilai-nilai
adat sejak nenek moyang mereka. Menjaga hutan dengan kearifan turun temurun.

Pengakuan hutan adat bagi masyarakat adat memberikan legalitas dalam hal menjaga amanat
leluhur untuk menjaga kelestarian alam. Tak hanya itu, masyarakat adat pun dapat mengelola
alam bagi kesejahteraan mereka. Secara turun temurun, nenek moyang Mereka melarang
penebangan hutan yang menjadi hulu sungai dan sumber mata air, Dengan kearifan lokal
tersebut, masyarakat adat pun mendapat manfaat bagi mereka, khususnya ekonomi. Hutan Adat
Rantai Kermas menikmati listrik dari pembangkit listrik bertenaga mikro hidro (PLTMH). Hutan
menjadi urat nadi bagi sumber air dan menjamin debit air stabil dan cukup

Agar urat nadi itu tak terluka dan komitmen menjaga hutan berlangsung, masyarakat adat
Serampas pun membuat sanksi adat yang diberikan kepada siapapun yang melanggar aturan.
Sanksi berupa denda beras, kambing seekor dan uang sebesar Rp 500 ribu. Aturan ini
dipatuhi oleh semua masyarakat

Dengan kemandirian pengelolaan hutan secara lokal, itulah yang membawa Hutan Adat
Rantai Kermas diganjar penghargaan Kalpataru kategori penyelamat lingkungan pada
2019,Nilai-nilai adat ini diterapkan selama turun-temurun demi menghindari bencana, ternyata
kini berbuah penghargaan,Peraturan Hukum adat ini terus berlaku sampai sekarang

Jambi,12 September 2021


Yang membuat

RIZKIYANSYAH
NIM:B10019033

Anda mungkin juga menyukai