Anda di halaman 1dari 2

1.

Jelaskan secara singkat asal usul pembentukan masyarakat

Banyak penjelasan mengenai asal usul pembentukan masyarakat,dari berbagai pendapat, seperti
Aritoteles yang menyatakan bahwa “manusia adalam zoom politicon (man is social animal)” dan hal
yang sama juga dikatakan oleh Bouman, Bahwa “Manusia baru menjadi manusia setelah manusia
itu hidup dengan manusia lainnya” dan masih banyak lagi pendapat-pendapat lainnya seperti
Soejono Soekarno dan Thabathaba’I.

Bahkan dalam al-Qur’an sendiri banyak ayat-ayat yang menunjukkan fitrah manusia sebagai
makhluk sosial dan dari fitrah tersebut kemudian melahirkan masyarkat. Seperti QS. Ali-Imran: 195,
QS. Al-Hujuraat: 13, QS. Zukhuruf: 132, dan QS. Al-Furqaan: 45

Atas dasar itu, maka asal usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia untuk bersama
dengan orang, lalu terbentuklah hubungan sosial yang melahirkan aturan dan norma. Ada tiga unsur
pokok pembentuk masyarakat, yaitu : (1) Individu-individu yang membangun kelompok, (2)
Hubungan sosial, dan (3) Aturan.

2. Jelaskan Lima prisnip yang harus dipegang teguh dan di implementasikan dalam tatanan
kehidupan umat manusia :

1. Keadilan
Keadilan merupakan sunatullah di mana Allah Swt menciptakan alam semesta ini dengan
prinsip keadilan dan keseimbangan. Dalam al-Qur’an keadilan itu disebut sebagai hukum
keseimbangan yang menjadi hukum jagat raya.

2. Supremasi Hukum
Supemasi hukum/menegakkan hukum, merupakan amanah yang di perintahkan untuk
dilaksanakan kepada yang berhak. Dalam QS. An.Nisaa Ayat 58 sudah ditegaskan, dan
dalam usaha mewujudkan supremasi hukum itu maka kita harus menetapkan hukum
kepada siapapun tanpa pandang bulu, bahkan kepada orang yang membenci kita
sekalipaun.

3. Egalitarianisme (Persamaan)
Egalitarianisme artinya adalah persamaan, tidak mengenal system dinasti geneologis.
Artinya adalah bahwa masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar keturunan,
ras, etnis, dll. Melainkan atas prestasi bukan prestise tetapi prestasi.

4. Pluralisme
Adalah sikap dimana kemajemukan merupakan sesuatu yang harus diterima sebagai bagian
dari realitas obyektif. Kesadaran pluralism itu kemudian diwujudkan untuk bersikap toleran
dan saling menghormati di antara sesame anggota yang berbeda baik berbeda dalam hal
etnis,suku bangsa, maupun agama.

5. Pengawasan Sosial
Pengawasan sosial baik secara individu maupun lembaga marupakan suatu keharusan dalam
usaha pembentukan masyarakat beradap dan sejahtera. Keterbukaan itu sebagai
konsekuensi logis dari pandangan positif dan optimis terhadap manusia, bahwa manusia
pada dasarnya adalah baik. Namun demikian, pengawasan tersebut harus didasarkan atas
prinsip fitrah manusia baik sehingga senantiasa bersikap husnu al-dzam. Dan pengawasan
sosial harus berdiri atas dasar asas-asas tidak bersalah sebelum terbukti sebaliknya.

3. Bagaimana peran yang dapat dilakukan oleh umat beragama dalam mewujudkan masyarakat
madani?

Ada empat peran yang harus dilakukan oleh umat beragama dalam mewudujkan masyarakat madani,
yaitu :

1. Menumbuhkan saling pengertian antara sesame umat beragama. Peran ini bisa dilakukan
melalui diaglog intensif.
2. Melakukan studi-studi agama dengan tujuan :
1) menghayati ajaran agama masing-masing,
2) membangun suasana iman yang dialogis,
3) menumbuhkan etika pergaulan antara umat beragama,
4) kesadaran untuk menghilangkan bias-bias dari satu umat beragama,
5) menghancurkan rintangan-rintangan budaya yang ada pada masing-masing umat beragama
seperti eksklusivisme,
6) menumbuhkan kesadaran pluralisme
7) menumbuhkan kesadaran akan perlunya solidaritas dan kerja sama untuk menyelesaikan
masalah-masalah kemiskinan, keterbelakangan, ketidakadilan, dll.
3. Melakukakan usaha-usaha penumbuhan sikap-sikap demokratis,pluralis, dan toleran kepada
umat beragama sejak dini melalui pendidikan.
4. Mengerahkan energy bersama untuk mewujudkan cita-cita bersama membangun masyarakat
madani.
5.

Anda mungkin juga menyukai