Anda di halaman 1dari 9

Disusun Oleh :

SOFI FITRIAMAH
Tugas Laporan Metode Pekerjaan
Pondasi Dalam

PILLING WORK
DOSEN PENGAJAR : Ir. H. AKHMAD MARZUKI, M.T.

KELAS : 5B TEKNIK SIPIL

MATA KULIAH : REKAYASA PONDASI 2

KELOMPOK :

- SOFI FITRIAMAH

- TAUPIK KURAHMAN

DOKUMENTASI PEKERJAAN
TUGAS 1
Alat-Alat dan Bahan :
1. Gergaji Kayu
2. Cangkul
3. Palu
4. Paku
5. Linggis
6. Rantai
7. Papan Perancah
8. Tripod Pancang
9. Drop Hammer ( Kepala Babi )
10. Galam Diameter 10 cm

METODE PEKERJAAN :

Pondasi berikut dilakukan secara manual/ konvensional dengan menggunakan


metode Injeksi dan manual Drop Hammer.

Tipe pondasi dalam yang digunakan ialah tipe pancangan, dengan bahan Galam
dengan dimensi ber-diameter 10 cm dan Panjang ±4 m.
Lalu kondisi tanah di lahan tersebut ialah tanah rawa, untuk dimensi poer platnya
adalah : Poer 1 x 1m tebal 30 cm, Net 40 x40cm tinggi 1.15 m.

LANGKAH PEKERJAAN :

❖ Pertama, kayu galam akan ditajamkan pada bagian bawahnya, agar


mempermudah saat menancapkannya.
❖ Kedua, kayu galam tersebut ditancapkan ke dalam tanah yang sudah diberi
titik dengan posisi berdiri, lebih jelasnya kayu galam tersebut diletakkan
dengan jarak 25cm per batang dan untuk jumlah satu pondasi poer plat
ukuran 1 x 1m tersebut berisi 16 batang kayu galam.
❖ Ketiga, tiang pancang dimasukkan ke dalam tanah secara manual atau
dengan menggunakan beban berat tubuh manusia.
❖ Setelah tiang pancang belum sepenuhnya masuk ke dalam tanah. Kemudian,
tiang pancang ditumbuk dengan menggunakan drop hammer (kepala babi)
sampai tiang pancang tersebut cukup masuk ke dalam tanah.
TUGAS 2

DATA SONDIR
LABORATORIUM GEOTEKNIK (MEKTAN) DAN TRANSPORTASI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
Jalan Brigjend H. Hasan Basri Banjarmasin 70123 Telp. 0511 - 3305052 - 33077575
Fax. 0511 - 3305052 E-mail: poliban@poliban.ac.id

PENYELIDIKKAN LAPANGAN
CONE PENETROMER STATIC (SONDIR)

(SNI 2827:2008)
(D6951-03)

Mata Kuliah : Uji Tanah 1 Titik Total Ked. : 12 m


Lokasi : Politeknik Negeri Banjarmasin MAT : 0,11 m
Tanggal : 16 Desember 2020 S.1
Piston Konus Bikonus Luas Piston / I
Diameter Luas (cm²) Diameter (cm) Luas (cm²) Diameter (cm) Selimut (cm²) Bikonus cm
3,56 9,958 3,58 10,07 3,56 115,466 0,086 20

Kedalaman Pembacaan Konus Cleef HP JHP FR


(m) Manometer 1 Manometer 2 (Kg/cm²) (Kg/cm²) (Kg/cm) (Kg/cm) (%)
0,00 0 0 0,0 0,0 0,0 0 0,00
20 3 5 3,0 0,2 3,4 3,45 5,81
40 3 5 3,0 0,2 3,4 6,90 5,81
60 2,5 4 2,5 0,1 2,6 9,49 5,23
80 3 5 3,0 0,2 3,4 12,94 5,81
1,00 3 5 3,0 0,2 3,4 16,39 5,81
20 3 5 3,0 0,2 3,4 19,84 5,81
40 3 5 3,0 0,2 3,4 23,28 5,81
60 3 5 3,0 0,2 3,4 26,73 5,81
80 2,5 4 2,5 0,1 2,6 29,32 5,23
2,00 2,5 4 2,5 0,1 2,6 31,91 5,23
20 2,5 5 2,5 0,2 4,3 36,22 8,72
40 3 5 3,0 0,2 3,4 39,67 5,81
60 3,5 5 3,5 0,1 2,6 42,26 3,74
80 3 5 3,0 0,2 3,4 45,71 5,81
3,00 3 5 3,0 0,2 3,4 49,16 5,81
20 3,5 5 3,5 0,1 2,6 51,74 3,74
40 3,5 5,5 3,5 0,2 3,4 55,19 4,98
60 3,5 5,5 3,5 0,2 3,4 58,64 4,98
80 3,5 5,5 3,5 0,2 3,4 62,09 4,98
4,00 3,5 5,5 3,5 0,2 3,4 65,54 4,98

Piles Properties
Galam Diameter 10
D-atas 0,10 m A point 0,00785 m²
D-ujung 0,10 m Oi 0,314 m
D-rata 0,10 m
4D 0,40 m
8D 0,80 m
s 0,25 m

SOIL DEPTH Qc Fs Hp Cn1 Qc min Cn2 Cn3 Qc


ELEVASI

Average

m m kg/cm² kg/cm² kg/cm kg/cm² kg/cm² kg/cm² kg/cm² kg/cm²


0,0 0,00 0,0 0,0 0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,2 20 3,0 0,2 3,4 2,97 2,97 3,45 3,23 3,22
0,4 40 3,0 0,2 3,4 2,72 2,47 3,02 3,23 3,05
0,6 60 2,5 0,1 2,6 2,80 2,47 3,02 3,34 3,13
0,8 80 3,0 0,2 3,4 2,97 2,97 3,45 3,45 3,33
0,0 1,00 3,0 0,2 3,4 2,97 2,97 3,45 3,34 3,27
0,2 20 3,0 0,2 3,4 2,97 2,97 3,45 3,13 3,17
0,4 40 3,0 0,2 3,4 2,97 2,97 3,45 3,13 3,17
0,6 60 3,0 0,2 3,4 2,72 2,47 3,02 3,23 3,05
0,8 80 2,5 0,1 2,6 2,47 2,47 2,59 3,23 2,88
0,0 2,00 2,5 0,1 2,6 2,47 2,47 3,45 3,34 3,15
0,2 20 2,5 0,2 4,3 2,72 2,47 3,88 3,34 3,32
0,4 40 3,0 0,2 3,4 3,21 2,97 3,02 3,13 3,12
0,6 60 3,5 0,1 2,6 3,21 2,97 3,02 3,13 3,12
0,8 80 3,0 0,2 3,4 2,97 2,97 3,45 3,23 3,22
0,0 3,00 3,0 0,2 3,4 3,21 2,97 3,02 3,23 3,18
0,2 20 3,5 0,1 2,6 3,46 3,46 3,02 3,34 3,29
0,4 40 3,5 0,2 3,4 3,46 3,46 3,45 2,63 3,04
0,6 60 3,5 0,2 3,4 3,46 3,46 3,45 3,64 3,55
0,8 80 3,5 0,2 3,4 3,46 3,46 3,45 3,73 3,59
0,0 4,00 3,5 0,2 3,4 4,00 4,00 0,17 4,00 3,04
URAIAN
1. Elevation (Elevasi)
Elevasi adalah posisi ketinggian suatu objek dari satu titik tertentu (datum).
2. Soil Depth (Kedalaman Tanah)
Kedalaman tanah adalah bagian atas kulit bumi yang telah mengalami
pelapukan atau adanya aktivitas biologi. Jika bagian yang telah mengalami
pelapukan adalah dangkal, maka bagian tersebutlah dipakai sebagai batas
kedalaman tanah.
3. Konus (Qc)
Konus adalah penetrasi kedalam tanah yang bertujuan untuk mengetahui daya
dukung tanah tiap kedalaman tertentu berdasarkan parameter-parameter
perlawanan tanah terhadap ujung konus. Untuk mengetahui konus didapat dari
hasil penjumlahan luas piston dikali dengan pembacaan manometer 1 kemudian
hasilnya dibagi dengan luas konus.
4. Cleef (Fs)
Cleef adalah unit gesekan. Untuk mendapatkan cleef didapat dari hasil
penjumlahan luas piston dibagi selimut bikonus kemudian dilkalikan dengan
pembacaan manometer 2 dikurang pembacaan manometer 1.
5. Hp
Hp diperoleh dari perkalian cleef dengan tekanan konus.
6. Cn 1
Cn 1 diperoleh dari rata-rata konus sebelum dan sesudah.
7. Qc min
Qc min diperoleh dari nilai terkecil konus sebelum dan sesudah.
8. Cn 2
Cn 2 diperoleh dari rata-rata Hp sebelum dan sesudah.
9. Cn 3
Cn 3 diperoleh dari rata-rata 4 blok dari Cn 2, kenapa empat blok karena
kedalaman 8D = 0,80 m.
10. Qc average
Qc average diperoleh dari penjumlahan Cn 1 dengan Cn 2 dibagi 2 kemudian
dijumlahkan dengan Cn 3 dan dibagi 2 lagi.
TUGAS 3

Piles Properties
Galam Diameter 10
D-atas 0,10 m A point 0,00785 m²
D-ujung 0,10 m Oi 0,314 m
D-rata 0,10 m
4D 0,40 m
8D 0,80 m
s 0,25 m

SOIL DEPTH Qc Fs Hp Cn1 Qc min Cn2 Cn3 Qc Fr S/C Li/D,Ks


ELEVASI

Average
Kc.s

m m kg/cm² kg/cm² kg/cm kg/cm² kg/cm² kg/cm² kg/cm² kg/cm² % Li/8D,Kc


0,0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,2 20 2,97 0,17 3,45 2,97 2,97 3,45 3,23 3,22 5,814 ORGANIC 0,25 1,2
0,4 40 2,97 0,17 3,45 2,72 2,47 3,02 3,23 3,05 5,814 ORGANIC 0,50 1,2
0,6 60 2,47 0,13 2,59 2,80 2,47 3,02 3,34 3,13 5,233 ORGANIC 0,75 1,1
0,8 80 2,97 0,17 3,45 2,97 2,97 3,45 3,45 3,33 5,814 ORGANIC 1,00 1,2
0,0 1,00 2,97 0,17 3,45 2,97 2,97 3,45 3,34 3,27 5,814 ORGANIC 0,00 1,2
0,2 20 2,97 0,17 3,45 2,97 2,97 3,45 3,13 3,17 5,814 ORGANIC 0,25 1,2
0,4 40 2,97 0,17 3,45 2,97 2,97 3,45 3,13 3,17 5,814 ORGANIC 0,50 1,2
0,6 60 2,97 0,17 3,45 2,72 2,47 3,02 3,23 3,05 5,814 ORGANIC 0,75 1,2
0,8 80 2,47 0,13 2,59 2,47 2,47 2,59 3,23 2,88 5,233 ORGANIC 8,00 1,1
0,0 2,00 2,47 0,13 2,59 2,47 2,47 3,45 3,34 3,15 5,233 ORGANIC 0,00 1,1
0,2 20 2,47 0,22 4,31 2,72 2,47 3,88 3,34 3,32 8,721 ORGANIC 0,25 0,8
0,4 40 2,97 0,17 3,45 3,21 2,97 3,02 3,13 3,12 5,814 ORGANIC 0,50 1,2
0,6 60 3,46 0,13 2,59 3,21 2,97 3,02 3,13 3,12 3,738 C-VERY SOFT 0,75 1,1
0,8 80 2,97 0,17 3,45 2,97 2,97 3,45 3,23 3,22 5,814 ORGANIC 1,00 1,2
0,0 3,00 2,97 0,17 3,45 3,21 2,97 3,02 3,23 3,18 5,814 ORGANIC 0,00 1,2
0,2 20 3,46 0,13 2,59 3,46 3,46 3,02 3,34 3,29 3,738 C-VERY SOFT 0,25 1,1
0,4 40 3,46 0,17 3,45 3,46 3,46 3,45 2,63 3,04 4,984 C-SOFT 0,50 1,2
0,6 60 3,46 0,17 3,45 3,46 3,46 3,45 3,64 3,55 4,984 C-SOFT 0,75 1,2
0,8 80 3,46 0,17 3,45 3,46 3,46 3,45 3,73 3,59 4,984 C-SOFT 1,00 1,2
0,0 4,00 3,46 0,17 3,45 4,00 4,00 0,17 4,00 3,04 4,984 C-SOFT 0,00 1,2
URAIAN

1. Rasio Gesekan (Friction Ratio/ Fr)


Fr diperoleh dari hasil perhitungan Fs dibagi Qc dikalikan dengan 100.
2. Sand or Clay
S/C ditentukan dari grafik, data penentunya diperoleh dari
memperhatikan table Soil Depth (m) dan Fr(%).
3. Rumus yang akan dipakai, jika:
- Pasir (Sand), memakai rumus Li/ D, Kc
- Lempung (clay), memakai rumus Li/8D, Kc
4. Kc.s
Diperoleh dari grafik Faktor Koreksi Gesekan Selimut Tiang pada
Sondir, dengan memperhatikan tabel Fs denga ketentuan tanah Clay atau
Sand.

Anda mungkin juga menyukai