Anda di halaman 1dari 4

Silakan kerjakan dengan baik dan dibuat dalam format file PDF.

1. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kinerja keuangan


perusahaan dalam jangka waktu periode tertentu (bulanan, triwulan,
semesteran atau tahunan). Jelaskan komponen laporan keuangan
tersebut!

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, laporan


keuangan lengkap terdiri dari 5 jenis laporan, yaitu laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, laporan posisi keuangan (neraca), laporan arus kas dan catatan
atas laporan keuangan.Laporan laba rugi komprehensif

Laporan Laba/Rugi

Laporan laba-rugi atau income statement atau profit and loss statement merupakan


laporan keuangan yang berfungsi untuk menilai kinerja keuangan apakah
perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian pada satu periode akuntansi.
Selain untuk mengetahui keuntungan atau kerugian, laporan laba rugi juga dibuat
untuk memberikan informasi tentang pajak perusahaan, bahan evaluasi
manajemen dan membantu dalam pengambilan keputusan.

Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal adalah laporan yang menggambarkan perubahan baik


berupa peningkatan atau penurunan aktiva bersih selama satu periode. Pada saat
awal pendirian perusahaan, sebagai pemilik perusahaan pasti menyetorkan
modalnya. Selama beroperasi tentu saja modal awal akan berubah sesuai dengan
kinerjanya. Misalnya, jika pada periode berjalan perusahaan mengalami kerugian
maka modal akan berkurang. Sebaliknya jika perusahaan mengalami keuntungan,
modal akan bertambah.

Laporan Posisi Keuangan

Seperti namanya laporan posisi keuangan (neraca) atau balance sheet  merupakan


laporan keuangan yang menunjukan posisi dan informasi keuangan sebuah
perusahaan. Dalam laporan neraca, kamu akan melihat informasi tentang aset,
kewajiban dan modal perusahaan secara lengkap dan rinci. Dengan kata lain,
elemen dalam laporan neraca hanya tiga akun tersebut.

Laporan Arus Kas

Jenis laporan keuangan yang ke empat yakni laporan arus kas atau cash
flow statement. Laporan arus kas memberikan informasi tentang aliran kas
perusahaan yang masuk dan keluar. Selain itu, laporan arus kas juga berfungsi
sebagai indikator untuk memprediksi arus kas di periode yang akan datang.

Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan bagian dari laporan keuangan
suatu entitas. Namun, catatan laporan keuangan bukanlah hal yang wajib dibuat
oleh perusahaan. Sehingga biasanya perusahaan yang membuat catatan atas
laporan keuangan adalah perusahaan-perusahaan skala besar atau perusahaan
yang sudah terbuka (public companies). Tujuan pembuatan laporan ini adalah
untuk memberikan penjelasan yang rinci tentang hal-hal yang ada pada jenis
laporan keuangan lainnya. Sehingga letak catatan atas laporan keuangan ada di
belakang sendiri.

2. Kinerja sebuah entitas bisnis bisa diketahui melalui laporan keuangan yang
disusun setiap tahun. Dari laporan keuangan bisa terbaca apakah
perusahaan tumbuh kembang, atau mengalami kepailitan. Semua  bisa
diketahui dari laporan keuangan, tentu setelah melalui proses analisis.
Analisis ini disebut dengan analisis laporan keuangan. Jelaskan tahapan-
tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan analisis laporan keuangan.

Tahapan Analisis Laporan Keuangan

Keberhasilan penerapan analisis tergantung pada langkah-langkahnya. Secara


umum, ada 6 langkah untuk mengembangkan analisis yang efektif: 

1. Identifikasi Kondisi Ekonomi dalam Industri


Mengidentifikasi kondisi ekonomi adalah langkah pertama dalam analisis keuangan
perusahaan. Adapun kondisi ekonomi ini akan berpengaruh kepada laporan
keuangan dan berhubungan dengan aktivitas perusahaan seperti produksi dan
distribusi barang atau jasa. 

2. Identifikasi Strategi Investasi Perusahaan


Selain itu, perusahaan juga harus menganalisis strategi investasi yang digunakan.
Sebab, strategi investasi akan berpengaruh besar terhadap keuangan. Identifikasi
bisa dimulai pada strategi pembuatan loyalitas brand dan strategi cost control atau
pengendalian biaya. 

3. Menilai laporan keuangan Perusahaan


Selanjutnya adalah tahapan penilaian atas laporan keuangan perusahaan
menggunakan standar akuntansi yang relevan yang terkait dengan bidang ini. Maka
dari itu, perusahaan perlu menyiapkan dan memastikan bahwa semua laporan
keuangan yang dibutuhkan sudah lengkap tersedia. 

4. Analisis Profitabilitas dan Risiko Perusahaan


Analisis profitabilitas dan risiko adalah langkah yang membantu analis laporan
keuangan untuk mengevaluasi laporan keuangannya. 
Ketika menganalisis profitabilitas, penting untuk menentukan sejauh mana
perkembangan laba perusahaan dan aset serta pendapat pemegang saham
perkembangan tersebut. Penting pula untuk menganalisis rasio data keuangan
secara komparatif dengan mempertimbangkan rasio saat ini dengan rasio dari
periode sebelumnya. 

5. Menyiapkan Prediksi
Mempersiapkan prediksi mencakup serangkaian asumsi yang harus disiapkan oleh
analis keuangan. Prediksi ini akan berpengaruh terhadap rencana keuangan
perusahaan agar dapat menghindari resiko keuangan yang senantiasa mengintai

6. Tetapkan Nilai Perusahaan 


Selesai menetapkan prediksi yang sekiranya akan terjadi, barulah tahapan terakhir
bisa dilakukan yaitu menentukan nilai perusahaan, apakah perusahaan masih cukup
tergolong menguntungkan atau tidak. Tahapan terakhir ini akan berpengaruh
terhadap ketertarikan investor dalam menanamkan modal di perusahaan.
Kondisi keuangan perusahaan memang selalu dinamis, bisa menurun dan meningkat
pesat. Namun demikian, perusahaan dapat melakukan berbagai analisis agar tetap
menjaga kestabilan serta keberlangsungan bisnis.

3. Pada dasarnya aktiva diklasifikasikan menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan
aktiva tidak lancar. Jelaskan pos-pos yang termasuk kelompok aktiva lancar
di dalam neraca berdasarkan urutan likwiditasnya

Aktiva Lancar

Berikut ini adalah beberapa contoh yang termasuk aktiva lancar atau aset lancar:

a. Kas (cash), semua aktiva yang tersedia di dalam kas perusahaan ataupun setara


dengan kas yang disimpan di Bank yang bisa di ambil setiap saat.
b. Surat Berharga, pemilikan saham atau juga obligasi perusahaan lain yang
mempunyai sifat sementara, yang sewaktu-waktu bisa dijual kembali.
c. Piutang Dagang, tagihan dari perusahaan kepada pihak lain (debitur) yang
disebabkan karena penjualan barang atau jasa secara kredit.
d. Piutang Wesel, adalah surat perintah penagihan pada seseorang atau juga
badan untuk dapat membayar sejumlah uang di tanggal yang telah ditentukan
sebelumnya, pada orang yang namanya sudah disebut di dalam surat.
e. Piutang Pendapatan, pendapatan yang sudah menjadi hak, namun belum
diterima pembayarannya.
f. Beban Dibayar di Muka, pembayaran beban yang dibayar di awal, namun belum
menjadi suatu kewajiban pada periode yang bersangkutan.
g. Perlengkapan, seluruh perlengkapan yang dipakai demi suatu kelancaran bisnis
dan bersifat habis pakai.
h. Persediaan Barang Dagang, barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali
dengan mengharapkan untuk mendapat suatu laba.

Aktiva Tidak Lancar


Aset lancar dan tidak lancar menjadi hal yang penting di dalam perusahaan.
Setelah membahas aset lancar, saatnya membahas mengenai aset tidak lancar.

Dalam praktiknya, aset tidak lancar adalah aset yang tidak dapat langsung
dicairkan menjadi uang tunai. Biasanya, aset ini membutuhkan waktu yang relatif
lama untuk diperdagangkan. Untuk aset tidak lancar tidak dapat diukur dalam
satuan nilai mata uang seperti aset lancar.

Aset tidak lancar ada tiga macam. Ketiga macam aset tidak lancar tersebut adalah
aset tetap, aset tidak berwujud, dan investasi jangka panjang. Setiap jenis aset
tidak lancar akan dibahas sebagai berikut:

1. Aset Tetap
Aset tetap adalah aset yang dibeli oleh perusahaan untuk modal menjalankan
aktivitas perusahaan. Biasanya, aset ini berwujud, jika diukur dalam satuan nilai
mata uang nilainya berubah-ubah seiring berjalannya waktu.

Umumnya, aset tetap akan dijual kembali ketika perusahaan mengalami perubahan
yang signifikan seperti semakin berkembang atau semakin menurun bahkan
bangkrut. Contoh dari aset tetap adalah gedung, mobil perusahaan, mesin-mesin,
tanah, dan sebagainya.

2. Aset Tidak Berwujud


Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak dapat dilihat bentuknya secara fisik,
namun dapat dirasakan manfaat yang diberikan olehnya. Dalam praktiknya, aset ini
sering disebut hak istimewa yang dimiliki perusahaan agar dapat dirasakan manfaat
ekonominya. Berikut beberapa contoh dari aset tidak berwujud:

 Hak cipta, hak yang diberikan oleh pemerintah akan sebuah karya intelektual yang
diciptakan oleh individu ataupun perusahaan.
 Hak paten, hak yang diberikan pemerintah atas penemuan yang bermanfaat bagi
masyarakat.
 Hak merek dagang, hak yang diberikan pemerintah terkait penggunaan nama dan
lambang usaha.
 Hak kontrak, hak yang diberikan oleh pihak tertentu kepada pihak lain selama
jangka waktu tertentu agar dapat menggunakan asetnya.
 Franchise, hak yang diperoleh dari kesepakatan antara dua pihak terkait
penggunaan nama merek dagang, lambang usaha, dan resep khusus atas suatu
produk.
 Goodwill, nilai-nilai baik perusahaan yang memberikan keistimewaan bagi
perusahaan.

3. Investasi Jangka Panjang


Investisi ini bisa berupa aset tetap dan tidak tetap yang disertakan dalam aktivitas
ekonomi perusahaan yang bertujuan untuk menambah keuntungan usaha
kedepannya contohnya pembelian Surat utang Negara, obligasi, atau pembelian
saham perusahaan lain.

Anda mungkin juga menyukai