I.BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama: Ny.E
Umur: 50 tahun
Agama: Islam
Pendidikan: SD
Pada saat pengkajian, Ny. E mengatakan sangat cemas dan takut dengan kondisinya.klien
mengatakan perasaannya gelisah, tidak bisa tidur, pasien juga mengatakan nyeri di bagian kepala.
A. Provocative/ palliative
1. Apa penyebabnya: Riwayat Hipertensi diketahui sudah 5 tahun dapat memicu terjadinya penyakit
stroke yang dialami Ny. E
baring.
B. Quantity/ quality
C. Region
D. Severity
aktivitasnya.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Keluarga mengatakan Ny. E pernah mendapat tindakan medis operasi Usus di Rumah Sakit
Bayangkara
d) Lama dirawat
Bayangkara
e) Alergi
f) Imunisasi
a. Orangtua
b. Saudara kandung
e. Penyebab meninggal
Hipertensi.
aktivitasnya.
b. Konsep diri
tubuhnya.
2. Ideal diri
3. Harga diri
4. Peran diri
c. Keadaan emosi
d. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti : orang yang berarti bagi klien adalah anak dan
suaminya.
baik.
e. Spiritual
dari keyakinannya.
5. Afek: stabil.
cukup.
a. Tanda-tanda vital
3. Nadi: 76x/menit
4. Pernafasan: 24x/menit
6. TB: 153 cm
7. BB: 47 kg
c. Rambut
berbau
d. Wajah
e. Mata
1. Kelengkapan dan kesimetrisan: kedua bola mata
4. Pupil: isokor
f.Hidung
g. Telinga
100 meter.
2. Keadaan gusi dan gigi: gigi dan gusi Ny. E tampak terawat dengan baik dan bersih
i.Leher
j.Pemeriksaan integument
l.Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas : Klien dapat merasakan sentuhan,
getaran, panas, dingin, dan tajam,Tumpul.
3. Nyeri ulu hati : nyeri ulu hati pada Ny.E tidak ada
19)
merasa haus.
3. kuku kaki dan tangan : kuku kaki dan tangan Ny.E tampak bersih
D. Pola eliminasi
1. BAB
2. BAK
BAK
E. Mekanisme kopinng
Analisa Data
Data subyektif:
Data obyektif:
4. TD:150/100mmHg
5. Klien sering bertanya kepada perawat mengenai kondisinya Ancaman pada status kesehatan
Data subyektif:
2. Klien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri di bagian tengkuk belakang nya.
Data obyektif:
1. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan, ditandai dengan pasien tampak
gelisah, mengekspresikan kekhawatiran, gangguan tidur.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut ditandai dengan, pasien mengatakan
ketidakpuasan tidur, skala nyeri skala 4 klien tampak meringis menahan nyeri, waktu tidur klien 3-4
jam.
kesehatan ditandai dengan pasien tampak gelisah gangguan tidur, gangguan perhatian.
NOC
1. Ansietas control
Indikator:
NIC
1. Tenangkan klien
relaksasi
Rasional
7. Meningkatkan pengetahuan pasien untuk melakukan intervensi mandiri jika ansietas terjadi
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut ditandai dengan,pasien mengatakan
ketidakpuasan tidur, skala nyeri skala 4 waktu tidur klien 3-4 jam.
NOC
Pasien menunjukkan tingkat nyeri, yang dibuktikan oleh indikator berikut (skala 1-5 :sangat
berat,berat,sedang,ringan,tidak ada).
1. Pengendalian nyeri
2. Tingkat nyeri
NIC
1. Minta klien untuk menilai nyeri
dengan skala 0-10
2. mengkaji nyeri klien,gunakan kata-kata yang
sesuai usia dan tingkat perkembangan klien
Manajemen nyeri:
3. Lakukan pengkajian nyeri secara komprhensif meliputi lokasi,
karakteristik, awitan, dan durasi frekuensi, kualitas, intensitas atau keparahan nyeri dan
faktor
presipitasinya
4. Ajarkan penggunaan tekhnik non farmakologi (relaksasi, distraksi)
Tindakan kolaborasi:
5. Berikan analgetik sesuai program
Rasional
Implementasi dan Evaluasi Asuhan keperawatan pada Ny.E dengan prioritas masalah
Kecemasan di Lingkungan V Kelurahan Tamanmartani Dusun kowang.
1. Implementasi Keperawatan
a. Ansietas
1. Menenangkan klien
2. Memahami keadaan klien
3. Memberikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan
4. Mengkaji tingkat ansietas dan reaksi fisik pada tingkat ansietas
5. Menemani klien untuk mendukung keamanan dan
rasa takut
6. Menginstruksikan kemampuan klien untuk
menggunakan tekhnik relaksasi
7.Mendukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat
2. Evaluasi (SOAP)
S = pasien mengatakan :ansietasnya berkurang
setelah mengungkapkan perasaannya, pasien merasa tenang, mampu mengidentifikasi
situasi yang mencetuskan ansietas.
O = klien tampak tenang, mau mengungkapkan perasaan ansietasnya.
A = pengkajian dilanjutkan, ansietas pasien berkurang setelah bercakap-cakap, ekspresi
wajah tampak tenang
P = intervensi dilanjutkan.
b. Nyeri Akut
Implementasi
1. Menggunakan laporan dari klien sendiri sebagai pilihan
pertama untuk mengumpulkan informasi pengkajian
2. Meminta klien untuk menilai nyeri dengan skala 0-10
3. Mengkaji nyeri klien,menggunakan katakata yang sesuai usia dan tingkat
perkembangan klien
Manajemen nyeri:
1. Melakukan pengkajian
nyeri secara komprhensif meliputi lokasi,karakteristik,awitan,dan
durasi frekuensi,kualitas,intensitas
atau keparahan nyeri dan faktor presipitasinya
2. Mengajarkan penggunaan
tekhnik non farmakologi (relaksasi, distraksi)
Tindakan kolaborasi:
3. Memberikan analgetik sesuai program
Evaluasi(SOAP)
S:
1. Klien mengatakan sudah
lebih baik dan skala
nyeri berkurang dari 4
menjadi 2
2. Pasien mengatakan
waktu tidurnya
bertambah yang
biasanya tidur 3-4 jam
menjadi 5jam
O:
1. TD:Tekanan darah
130/90
2. Frekuensi nafas 22x/m
3. Suhu 36,5 C
A:
1. Tujuan tercapai sebagian
P:
1. Lanjutkan intervensi/perencanan
untuk mengobservasi ketidaknyamanan klien.
2. Pertahankan