1
A’yun Zahrotul Ilmiah (042626548)
1. Sebut dan jelaskan sepuluh (10) prinsip pembelajaran online menurut Anderson dan McCormick
(2005)!
Sesuai kurikulum
Kurikulum dalam perguruan tinggi berperan sebagai: (a) sumber kebijakan manajemen
pendidikan tinggi untuk menentukan arah penyelenggaraan akademik; (b) Patron atau
pembelajaran yang mencerminkan bahan kajian, cara penyimpanan, dan penilaian hasil
pembelajaran dan; (c) ukuran keberhasilan suatu Perguruan Tinggi dalam mencapai
tujuan pembelajarannya Sehingga dari hal ini terlihat jelas bahwa kurikulum berperan
besar dalam menyelenggarakan sistem pembelajaran yang terstruktur.
Inklusif
Pembelajaran online untuk seluruh kalangan, mulai dari kaya atau miskin, normal atau
berkebutuhan khusus.
Melibatkan pembelajar
Adanya pelajar dan pengajar dalam proses pembelajaran online.
Pendekatan inovatif
Hubungan yang terjalin antara pengajar dan pelajar harus inovatif, maksudnya adalah
pengajar mengenalkan hal-hal baru baik berupa materi ataupun praktikum kepada pelajar
agar menjadi lebih baik di masa mendatang.
Metode yang efektif
Metode pembelajaran harus efektif agar mendapatkan tujuan, hasil, dan target sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan
Evaluasi formatif dan sumatif
Evaluasi dilakukan oleh pengajar untuk mengetahui seberapa paham materi yang telah
disampaikan kepada pelajar sehingga dapat dianalisa tindakan yang akan dilakukan
kedepannya untuk mencapai tujuan.
Koheren, konsisten, dan transparan
Selalu melakukan perbaikan yang logis secara selaras dan terbuka daan dapat
dipertanggungjawabkan
Perangkat yang mudah dioperasikan/digunakan
Mampu dijangkau dan mudah dipahami oleh seluruh pelajar.
Efektif dalam hal biaya
Biaya terjangkau untuk seluruh masyarakat
Sumber : Materi Inisiansi 1 Model Pembelajaran Online
2. Bagaimanakah prospek pendidikan online alternatif dimasa mendatang?
Pendidikan online akan menjadi inheren (berkaitan erat) dari proses pendidikan yang ada di
Indonesia maupun dunia karena adaya perubahan job market yang menjadi tantangan baru di
era digital sehingga banyak dari sektor profesional maupun beberapa skill yang tidak dapat
dipenuhi oleh lembaga pendidikan di Indonesia, sehingga muncullah mismatch antara perguruan
tinggi, pemerintah, dan industri dimana industri memerlukan SDM yang memiliki keterampilan-
keterampilan baru yang berbasis teknologi digital. Kebutuhan tenaga kerja dengan kualifikasi
baru bernuansa digital ini memberikan dampak yang signifikan terhadap lembaga pendidikan
sehingga perlu adanya penyesuaian-penyesuaian dan pendekatan baru dalam pembelajaran di
dunia pendidikan.