Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH OPERASI TEKNIK KIMIA

“FILTRASI”

PARALEL E

DISUSUN OLEH :

1. DINY ANGELIA (18031010176)


2. M.BAGAS.W (18031010184)
3. SOPHIA AQILA (18031010188)
4. ADINATA SHAFI WAHYUDI S (18031010190)
5. MARIA RIZKY FAUZIAH (18031010192)
6. GEBY PRESTASINDI W P (18031010193)
7. PERMATA NUR SASITHA H (18031010199)
8. ADHI KAMANJAYA (18031010209)
9. IRMANSYAH DWI P (18031010213)
10. ADIL RAMA PRAYUGA (18031010214)

DOSEN PENGAMPU :
Dr.T.Ir. Dyah Suci P, MT

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dalam mata
kuliah Operasi Teknik Kimia I

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya,30 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I...................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................4
I.1. Latar Belakang...............................................................................................4
I.2 Tujuan.............................................................................................................4
I.3 Manfaat...........................................................................................................4
BAB II..............................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................4
II.1 DefinisiFiltrasi...........................................................................................4
II.2 MekanismeFiltrasi......................................................................................5
II.3 DasarTeoriFiltrasi......................................................................................6
II.4 Media Filter................................................................................................9
II.5 Filter Aid................................................................................................10
II.6.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Filtrasi...............................11
II.7.Kriteria Pemilihan Alat Filtrasi................................................................12
II.8.Jenis – jenis Filter....................................................................................13
BAB III………………………..…………………….…………………….31
III.1Kesimpulan…………………….……………………….……………31
III.2 Saran………………………….………………...……………………31
Daftar Pustaka……………………………….……………..………..……32
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Dalam kimia, Campuran senyawa kimia dapat dipisahkan melalui proses


pemisahan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang murni. Sebagian besar
senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya,
suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain.
Proses pemisahan perlu dilakukan untuk beberapa keperluan seperti sintesis
senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan
murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurrnian tinggi.

Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses


perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi
proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan
yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu
campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang
dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Pada berbagai kasus,
dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil
pemisahan yang diinginkan.

I.2 Tujuan
1.Untuk memahami proses filtrasi dan mekanismenya
2.Untuk mengetahui jenis-jenis filtrasi dan penggunaannya
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi filtrasi

I.3 Manfaat
1. Agar pembaca dapat memahami proses filtrasi
2. Agar pembaca dapat mengetahui jenis-jenis filtrasi dan penggunaannya
3. Agar pembaca dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi filtrasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Definisi Filtrasi


Filtrasi adalah pemisahan bahan secara mekanis berdasarkan ukuran
partikelnya yang berbeda-beda. Filtrasi dilakukan dengan bantuan media filter dan
beda tekanan. Molekul-molekul cairan atau gas dibiarkan menerobos lubang pada
media filter, sedangkan partikel-partikel padat yang lebih kasar akan tertahan oleh
media filter.

Filtrasi diterapkan untuk memisahkan


bahan padat dari cairan atau gas,
misalnya untuk mendapatkan suatu
fraksi padat yang diinginkan atau untuk
membuang fraksi padat yang tidak
dikehendaki. Sedang padafiltrasi cairan,
diharapkan filtrat yang diperoleh
sedapat mungkin bebas dari bahan
padat.

Dilain pihak, kue filter (filter cake) diharapkan sekering mungkin, kue
filter biasanya masih mengandung banyak cairan, yang dapat dihilangkan dengan
pengeringan.

II.2 Mekanisme Filtrasi


Mekanisme pemisahan terutama ditentukan oleh sifat media filter.
Berdasarkan jenis mekanisme pemisahan, terdapat tiga proses filtrasi yang
berbeda, yaitu :
1. Filtrasi ayak (sieve filtration)
Mempunyai prinsip kerja seperti ayakan. Media filter menahan semua partikel
padat yang ukurannya lebih besar dari pada lubang-lubang media.
2. Filtrasi unggun dalam (deep bed filtration)
Partikel-partikel padat masuk kedalam pori-pori media filter dan bertumpuk
disana. Hal ini menyebabkan diameter pori menjadi lebih kecil. Dengan cara ini
pertikel-partikel yang amat halus dapat dipisahkan juga dengan menggunakan
media filter yang memiliki pori-pori relative kasar. Namun pada awal filtrasi,
pemisahan belum sempurna sehingga cairan yang keruh (yang dihasilkan mula-
mula) atau juga gas harus disirkulasi kembali selama beberapa waktu. Contohnya
sand filter.

3. Filtrasi kue (cake filtration)


Pemisahan terjadi oleh kue filter berpori yang terbentuk selama proses filtrasi
berlangsung. Cairan mula-mula yang dihasilkan biasanya juga keruh.

II.3 DasarTeoriFiltrasi
Daya filtrasi (jumlah cairan atau gas yang menerobos per satuan waktu)
tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
1. Luas Permukaan Filter
Jumlah filtrate per satuan
waktu berbanding langsung dengan
luas permukaan media filter.
Semakin besar luas media tersebut,
semakin besar pula daya filtrasinya.

2. Beda Tekanan antara keduasisi


media filter
Beda tekanan (P1–P2) adalah
merupakan gaya pendorong setiap
proses filtrasi. Secarateoritik, daya
filtrasi juga sebanding dengan beda
tekanan. Artinya semakin besar bada
tekanan (P1-P2) semakin besar juga
daya filtrasinya.

3. Tahanan Media Filter


Media filter yang berpori memiliki banyak saluran. Tahanan media
terhadap aliran yang menembusnya semakin kecil jika diameter kapiler
semakin besar, yang berarti jumlah kapiler per satuan luas semakin sedikit.
Tahanan media juga semakin kecil jika kapiler semakin pendek, ini berarti
semakin tipis dan kasar media filter, semakin besar daya filtrasinya.
4. Tahanan Kue Filter
Khususnya pada filtrasi kue,
kue filter memberikan tahanan
terhadap aliran cairan (atau gas)
yang menembusnya. Bersamaan
dengan menebalnya kue selama
proses filtrasi, tahanannya juga
semakin besar, akibatnya daya
filtrasi semakin menurun.
Penurunan daya ini tergantung pula
pada jeniskue filter.

a. Kue yang dapatditekan


Bahan-bahan Kristal berbentuk jarum atau lembaran tipis yang bersifat
seperti agar-agar atau lendir, atau bahan dengan ukuran butir yang
berbeda-beda membentuk kue yang akan dapat ditekan dengan
memperbesar beda tekanan (P1 – P2). Tahanan kue dalam hal ini meningkat
tidak hanya dengan bertambahnya kue, melainkan juga dengan tekanan
filtrasi. Kenaikan tekanan menyebabkan kue semakin kuat tertekan dan
semakin sukar ditembus oleh aliran. Pada keadaan yang paling buruk,
aliran akan terhenti sehingga filtrasi selanjutnya tidak dimungkinkan.
Suspensi yang demikian harus difiltrasi dengan alat filter yang mempunyai
luas permukaan besar, ketebalan lapisan yang kecil, dan sedapat mungkin
dengan beda tekana yang rendah, misalnya pada filter press.

b. Kue yang tidak dapat ditekan


Kue ini terdiri atas kristal-kristal yang relatif besar, berbentuk serupa dan
sering agak bulat. Bahan ini menyerupai pasir dan biasanya keras.
Volume dan porositasnya tidak dapat dikecilkan dengan penekanan. Tahanan
spesifik kue tetap, tidak tergantung pada beda tekanan. Karena itu tahanan total
hanya akan naik apabila ketebalan kue bertambah. Peningkatan daya fiiltrasi
dapatdilakukan dengan penambahan beda tekanan, misalnya pada alat
sentrifugasi filter.

5. Viscositas Cairan
Semakin kecil viskositas cairan, semakin besardaya filtrasinya.
Viskositas dapat dikurangi dengan meningkatkan suhu, namun sering
mengakibatkan penggembungan media filter, terjadinya proses korosi yang
lebih cepat atau pelarutan kembali kristal-kristal.

II.4 Media Filter


Media filter adalah suatu lapisan berpori yang terbentuk dari bahan-bahan
lepas atau terpadatkan, misalnya pasir, anyaman, kertas, dan kerak. Media ini
berfungsi untuk menahan semua partikel yang mempunyai ukuran lebih besar dari
pada lubang atau pori-porinya. Pemilihan media filter dalam industri harus
memenuhi syarat-syarat tertentu, antaralain :
a. Mampu memisahkan partikel-partikelnya sehingga filtrate yang jernih
dapat diperoleh.
b. Pori-pori tidak gampang buntu.
c. Mudah untuk dibersihkan.
d. Dibuat dari bahan yang tidak mudah sobek.
e. Tidak bereaksi dengan slurry yang difilter.
f. Harganya murah.

Jenis filter media yang dapat digunakan diantaranya dapat berupa :


a. Lapisan bahan berpori, misalnya pasir, gravel, dan kokas. Filter media
jenis ini sering dipakai pada sand filter, untuk menyaring atau
menjernihkan air.
b. Kain atau tenunan, ada bermacam-macam tenunan tergantung dari sifat zat
yang akan disaring :
- Zat yang bersifat alkali lemah dipakai kain kapas, kain rami atau kain
goni.
- Zat yang bersifat asam lemah dipakai wol, rambut kuda, rambut unta,
dan lain-lain.
- Zat yang bersifat asam atau alkali kuat digunakan asbes atau kain
kapas yang dikerjakan secara khusus, juga dipakai kawat kasa monel,
atau kulit karet yang berpori, synthetic fiber yaitu nylon, fiber glass,
vinyon digunakan untuk asam atau alkali dengan kepekatan 70 % pada
suhu 180 – 200 oF.

c. Membran berpori, dibuat dari bahan kaca, dipakai untuk menyaring air
minum atau untuk bahan yang bersifat asam.
d. Membransetengah permeable, dibuatdarikulitatauselaput
binatanguntukmenyaringgula, garam, tetapizat-zatsepertiputihtelur, gelatin
tidakbisamenembusnya

II.5 Filter Aid


Filter aid adalah bahan penolong pada waktu menyaring guna
mempercepat proses penyaringan. Tugasnya adalah membuat supaya ruang-ruang
kapiler diantara bagian-bagian yang mengendap itu tetap terbuka, sehingga
mengurangi tahanan cake. Pemakaian filter aid ini dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :

1. Sebagai precoat (diletakkan di atas filter media sebelumpenyaringan)


berguna untuk mencegah buntunya filter media bila ada zat-zat padat yang
berbentuk gelatin, disamping itu akan menghasilkan filtrate yang jernih.

2. Filter aid juga dapat ditambahkan pada slurry sebelum difilter,


dimana hal ini akan menaikkan porositas cake yang terjadi, sehingga akan
menurunkan tahanan cake selama proses filtrasi.

Syarat-syarat filter aid yaitu :


 Secara mekanik, cukup kuat, tidak boleh menggumpal pada waktu
menyaring.
 Secara kimia, tidak bereaksi dengan filtrate.

Bahan filter aid yang banyak dipakai yaitu pasir halus, serbuk gergaji,
kalsium karbonat, Kiesel-guhr (zat yang terdiridarikomposisi silica).
II.6.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Filtrasi

Di dalam proses diltrasi terdapat sebuah reaksi fisika dan kimia, maka akan ada
banyak faktor yang saling berhubungan yang nantinya mempengaruhi juga
kualitas dari hasil efesiensinya, filtrasinya dll. Beberapa faktor tersebit
diantaranya :

a. Debit filtrasi
Debit filtrasi ini mengakibatkan tak berfungsinya filter dengan efisien.
sehingga tidak bisa terjadi secara sempurna, dan menyebabkan beberapa
partikel yang terlalu halus meloloskan diri dari saringan.
b. Konsentrasi kekeruhan
Konsentrasi kekeruhan pada air baku yang paling tinggi mengakibatkan
penyumbatan pada lubang pori dari media (terjadinya clogging).
c. Temperature
Adanya perubahan pada temperature atau suhu ini mengakibatkan masa
jenis, viskositas kinematis dan absolut dalam air mengalami perubahan,
sehingga terdapat perbedaan ukuran partikel yang akan disaring.
d. Kedalaman ukuran, media, dan material
Pemilihan media serta ukuran adalah keputusan terpenting dalam
merencanakan bangunan filter. Tebal tipisnya media menjadi penentu
lamanya aliran dan daya saring.
e. Tinggi muka air yang ada di atas media serta kehilangan tekanan
Kondisi tinggi permukaan air yang ada diatas media menjadi pengaruh
pada besarnya debit maupun laju filtrasi dalam media.

II.7.Kriteria Pemilihan Alat Filtrasi


Terdapat berbagai jenis alat filtrasi yang masing – masing alat mempunyai
karakteristik – karakteristik tersendiri. Dalam memilih alat filtrasi yang akan
digunakan, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Jenis campuran
Campuran gas-padat memerlukan ruang filtrasi dan luas permukaan filter
yang lebih besar daripada campuran cair-padat. Hal ini disebabkan volume gas
lebih besar dari pada cairan. Disamping itu pada campuran gas-padat hanya
mungkin digunakan beda tekanan yang kecil
2. Jumlah bahan yang lolos dan tertahan,
Semakin besar jumlah campuran yang harus difiltrasi, semakin besar daya
filtrasi yang diperlukan dan dengan demikian juga semakin besar luas
permukaan total filter. Ukuran pemanfaatan yang optimal dapat berupa luas
permukaan filter yang sebesar mungkin dengan ruang filter yang sekecil
mungkin.
3. Tekanan filtrasi (beda tekanan)
Tekanan filtrasi mempengaruhi jenis konstruksi dan ukuran alat filtrasi.
4. Jenis operasi
Konstruksi alat pada dasarnya berbeda untuk operasi yang kontinu atau
yang tidak kontinu.
5. Pencucian
Bila cake filter harus dicuci , diperlukan tambahan perlengkapan untuk
mencuci. Tergantung pada jenis cairan pencuci yang digunakan, yaitu apakah
mengandung air, mudah terbakar atau beracun, maka alat filtrasi harus
dikonstruksi dengan cara yang berbeda-beda (misalnya terbuka, tertutup,
dengan perangkat penghisap, dengan ruang-ruang terpisah)
6. Sifat bahan yang di filtrasi
Baik konstruksi maupun bahan yang dipakai untuk membuat alat filtrasi
tergantung pada bahan yang difiltrasi, apakah bersifat asam, basa, netral,
mengandung air, mudah terbakar, tahan api, peka terhadap oksidasi, steril,
panas atau dingin. Konstruksi dapat terbuka, tertutup atau dalam lingkungan
gas inert.
7. Sifat Filtrasi
Apakah cake filter yang terbentuk dapat ditekan atau tidak dapat ditekan,
tergantung pada ukuran dan bentuk partikel bahan padat. Sifat cake filter itu
selanjutnya mempengaruhi luas permukaan filter, tebal cake, beda tekanan, dan
juga ukuran pori dari media filter.
II.8.Jenis – jenis Filter
Gaya pendorong yang melintas pada media filter merupakan salah satu syarat
dalam sebuah proses filtrasi. Berdasarkan gaya pendorong ini, filter dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa macam, antara lain:
2.8.1. Gravity Filter
Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana. Filter ini tersusun atas
tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-
pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer. Filter ini digunakan untuk
proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit padatan,
seperti pada pemurnian air.
Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk
pengolahan air biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang
mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar
memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-
padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan
atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa
digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa
dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk
menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan
cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam gravity filter, bongkahan-bongkahan
kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk
menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda
ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat
bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan
pori-pori dan kemampuan yang maksimal.

Gambar 2.1 Gravity Filter


2.8.2 Plates and Frames Filter
Filter ini terdiri dari plat dan bingkai yang terpasang dengan suatu medium
filter di atas sisi masing-masing plat itu. Alat ini akan bekerja berdasarkan driving
force, yaitu perbedaan tekanan. Alat ini dilengkapi dengan kain penyaring yang
disebut filter cloth, yang terletak pada tiap sisi platenya. Plate and frame filter
digunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan media berpori yang
meneruskan cairannya dan menahan padatannya. Secara umum filtrasi, dilakukan
bila jumlah padatan dalam suspense relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
Plat tersebut mempunyai saluran yang memotong plat tersebut sehingga
filtrat cairan yang bersih dapat mengalir ke bawah pada masing-masing plat
tersebut. Slurry dipompakan ke dalam penekan dan mengalir melalui saluran pipa
ke dalam bingkai yang terbuka sehingga slurry tersebut mengisi bingkai itu.
Aliran filtrat mengalir melalui medium filter dan partikel padat membentuk
sebagai cake di bagian atas sisi bingkai kain itu. Filtrat mengalir antara medium
filter dan muka plat melalui saluran keluar. Proses filtrasi berlangsung sampai
bingkai tersebut diisi sepenuhnya dengan partikel padat. Ketika bingkai itu telah
diisi sampai penuh,maka bingkai dan plat tersebut terpisah dan cake tersebut
dibuang. Kemudian filter atau saringan itu dipasang kembali dan proses filtrasi
diulangi lagi. Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan
bingkai. Yang paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali
suspensi pada pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk
mangalirkan cairan (pada pengiriman terbuka).
Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk membedakan suspensi
dan air pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran terpisah untuk
memisahkan suspensi dan air pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini
biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di tengah. Umpan suspensi
masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok kanan atas
antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai menuju
ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses
penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang
diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi pelat ke keluaran yang
berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-lubang pada
pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelat-pelat
tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep dan
pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari
pelat-pelat. Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia
untuk suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di
dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran bi balik suspensi,
masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju pelat pada
kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat
dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang
ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup
lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai
bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi dimulai. Pencucian dapat dikeluarkan
terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran bawah melalui keran dan
sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan
jalan yang sama seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other
pelate washing” membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat
yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam
penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai seperti
sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada
bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu
tombol). Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol)
ke dalam masukan pencuci.
Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman
tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah
pojok kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk
mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran
terpisah untuk filtrat dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai
melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat
manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai
penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat
menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui
saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran
pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake
sangat berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan
penekan pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala besar.

Gambar 2.2 Plates and Frames Filter

2.8.3 Batch Leaf Filter


Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake
disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari
saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun tersebut
dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez)
dimana cake lebih seragam, Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan
kran masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk ke selongsong dengan
udara yang dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas bagian belakang.
Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika
kran dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan
mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat
memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan untuk menjaga
partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai ketebalan
yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry
dialirkan. Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan
solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di
dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau
dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan fluida
pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang
bertekanan udara. Contoh : pembuatan Mg dari air laut.
2.8.4 Press Filter
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas.
Lumpur dapat mencapai tiap-tiap kompartemen dengan tekanan tertentu, cairan
melalui kanvas dan keluar ke pipa pembuangan, meninggalkan padatan
dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan dapat berbentuk
persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen
padatan dibentuk dengan cetakan plat berbahan polipropelina. Dalam desain
lain, kompertemen tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate-
and-frame press), yang didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu
sisi dapat diubah-ubah. Pengoperasiannya sebagai berikut :
Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan
memutar skrup hidrolik. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat
dan bingkai. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian
tersebut. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam
setiap bingkai. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi
permukaan plat. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat
(corrugation), dan keluar dari mesin press. Setelah merangkai mesin press, lumpur
dimasukkan dengan pompa atau tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Gambar 2.3 Press Filter

2.8.5 Rotary Vacuum Drum Filter


Sebuah filter vakum rotary drum terdiri dari cloth-covered compartmental
drum tersuspensi pada poros aksial atas kolam umpan yang mengandung suspensi,
dengan kira-kira 50 sampai 80% dari area layar tenggelam dalam suspensi. kolam
biasanya mencakup agitator untuk mempertahankan suspensi umpan pada
konsentrasi konstan. Agitator tipe ayunan berosilasi, yang terdiri dari lengan sisi
yang dilas dan sudut garu bajak (rake plough), dirancang untuk mencegah erosi
cake dari permukaan drum tetapi pada waktu yang sama untuk memaksimalkan
pembentukan cake dan output produksi. Desain lain memungkinkan perakitan
agitator untuk dihapus dari tangki dengan drum masih di tempat.
Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik tetapi di dalam drum
mendekati vakum. Drum dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung suspensi
padatan, lalu diputar dengan kecepatan rendah. Cairan tertarik melewati filter
cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan tertinggal di permukaan luar
drum membentuk cake
Drum ini biasanya dibagi menjadi tiga bagian yang dikenal sebagai
bangunan cake, dewatering dan zona penghapusan cake. Dua yang pertama berada
di bawah zona vakum, dimana air dalam bahan yang ditangani tersedot melalui
kain saring, dan partikel padat membentuk cake pada kain. Pada zona ketiga
vakum dilepaskan dan kompresi udara jet dapat digunakan untuk menghilangkan
cake. Udara terkompresi juga dapat digunakan untuk meniup bersih kain saring.
Gambar 2.4 Cross-section Rotary vacuum drum filter
Kepala kendali membagi drum filter ke bagian yang berbeda untuk
penyaringan, mencuci, pengeringan hisap dan pelepasan cake, sehingga dalam
perjalanan dari satu titik revolusi masing-masing daerah drum melewati zona ini
secara berurutan. Filtrat keluar melalui separator receiver dan dibuang baik
dengan memompa atau dengan pemanfaatan tekanan atmosfer (yaitu dengan
menggunakan kaki barometric). Lapisan padatan yang tersaring muncul dari
suspensi sebagai drum berputar, dan mengikutinya. Hasilnya dicuci bersih,
dihisap kering dan diberhentikan dari kain saring. Cairan yang telah dicuci
dimasukkan ke cake baik secara langsung melalui perangkat mencuci seperti
bendungan atau spay nozzle, atau wash belt yang tergeletak di atas cake.
Filtrat dari zona pencucian dapat dikeringkan secara terpisah dari sumber
filtrat. Pemanfatan blotong dibuang melalui alat pembuangan yang terdiri dari
beberapa jenis drum yang disesuaikan dengan ketebalan cake, konsistensi, dan
strukturnya.
Filter cloth dapat dibersihkan sebelum kembali ke kolam umpan, baik
dengan air jet atau dengan sikat pembersih. Jika cake filter tidak dicuci, atau jika
pemisahan filtrat utama dan mencuci tidak diperlukan, maka instalasi ini
dilengkapi hanya dengan filtrat separator. Sebuah sistem filter menggunakan
sumber vakum umum., tapi mempertahankan filtrat (wash liquor) dan wash liquid
(weak liquor) terpisah ditunjukkan pada Gambar 2.6.
Gambar 2.5 Rotary Vacuum Drum Filter

Gambar 2.6 Sistem filter dengan sumber vakum umum

2.8.5.1 Metode Pelepasan Cake


a. Scrapper Discharge
secara luas digunakan untuk lumpur limbah, pada pelapisan bijih mineral
atau pekerjaan metalurgi, untuk slurry proses kimia, dan produk serupa lainnya.
Cake dibawa sekitar tiga-perempat dari jalan di sekitar drum, untuk menghadapi
pisau datar (doctor blade) yang biasanya membentang di seluruh lebar drum.
Scraper blade sendiri dapat tetap atau menyesuaikan diri. Sebuah pisau tetap
dengan tekanan tinggi pukulan-kembali pada titik yang lebih atau kurang
tradisional di Aplikasi tertentu (seperti dewatering lumpur batubara, pengolahan
metalurgi dan sebagainya). Pisau sebenarnya ditetapkan pada jarak yang kecil dari
permukaan drum, sebenarnya separasi dari cake yang dicapai oleh tekanan blow-
back, yang mengangkat medium sedikit jauh dari support, dan scrapper sehingga
hanya memandu cake lepas dari drum.
Gambar 2.7 Scraper Discharge
b. Roller Discharge
Roller discharge (Gambar 2.8) terbatas pada cake yang bersifat perekat,
yang akan mentransfer dari cloth filter utama ke roller pemisah. Cake ini
kemudian dilepas dari rol dengan pisau scraper, yang dapat berhubungan erat
dengan roller tanpa menyebabkan masalah pemakaian pada cloth. Dalam efek ini
adalah bentuk scraper pelepas, tetapi menghilangkan kontak antara pisau scraper
dan kain. Pelepasan cake yang tepat dari drum vakum rotary filter adalah sangat
penting jika jenis filter untuk terus bekerja secara efisien.

Gambar 2.8 Roller Discharge

c. String Discharge
Sebuah filter String discharge (Gambar 2.9) memiliki sejumlah string tak
berujung, berjarak sekitar 10-12 mm lapangan selama lebar filter drum,
menjalankan string ini diperpanjang untuk membentuk sistem konveyor terbuka
melewati discharge terpisah dan rol kembali. efektif, string ini mengangkat cake
dari filter cloth pada titik di mana mereka meninggalkan drum tangensial, cake
kemudian jatuh dari string saat mereka kembali ke lingkaran roll discharge.
Sebuah sisir panduan juga dapat digabungkan antara discharge dan roll back,
untuk mempertahankan keselarasan string dan menghapus sisa cake yang
menempel pada string.

Gambar 2.9 String Discharge

String discharge meminimalkan keausan mekanis pada filter cloth


(memungkinkan kain yang akan digunakan lebih tipis), menghindari kebutuhan
untuk blow-back dan terus menerus menyediakan pengikisan yang stabil pada
setiap titik yang cocok dari drum. String normalnya terbuat dari fibre sintetis
(misalnya nylon, poliester atau polipropilena), yang dipilih berdasarkan dengan
produk yang ditangani. Dapat juga menggunakan bahan yang sama seperti cloth.
d. Belt Discharge
Mirip dengan string discharge dalam prinsip operasi, dalam hal cake yang
terbawa dari drum ke titik pembuangan, akan tetapi dalam discharge ini cloth itu
sendiri menjalankan drum dengan diameter rol yang lebih kecil untuk
menjalankan conveyor, dengan cake otomatis jatuh dari kain pada saat ekstremitas
dalam jalannya operasi. Hasil yang dikembalikan akan terbawa oleh kain
kemudian melewati suatu perangkat pencucian, untuk membersihkannya sebelum
kembali ke penampungan umpan.
Gambar 2.10 Belt Discharge

Metode ini menyediakan dukungan lengkap dari cake ke titik pembuangan


dan sehingga mampu menangani semua jenis dan ketebalan cake. Tidak
memerlukan blow-back dan keausan mekanis pada kain minim. Pencucian
kembali pada run juga menghilangkan kecenderungan untuk kain menjadi
tersumbat.
2.8.6 Rotary Disc Filter
Rotary disk filter ini digunakan dalam operasi skala besar serta proses
kontinu. Media filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain.
Pemilihan media filter ini didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan
padatan, kekuatan yang dimiliki, inert terhadap bahan kimia dan juga dari segi
ekonominya
Filter ini terdiri dari cakram vertikal sepusat yang menjulang pada batang
pemutar horizontal. Prinsip operasi dari filter ini sama dengan prinsip operasi
rotary vacuum drum filter. Tiap-tiap cakram berongga yang dilapisi dengan kain
penyaring (medium filter) dan masuk ke dalam lumpur (slurry). Cake yang
terbentuk dicuci, dikeringkan, ketika cakram tersebut lebih tinggi separuh dari
putarannya. Proses pencucian lebih sedikit efisiensinya dibandingkan dengan tipe
drum berputar (rotary drum type).
Rotary vacuum disc filter memiliki keuntungan, dibandingkan dengan
filter drum rotary, yaitu memberikan daerah penyaring yang jauh lebih besar per
unit luas lantai. Dengan demikian sangat cocok untuk pengolahan produk massal,
misalnya dalam persiapan batubara, bijih berpakaian, pulp dan pengolahan kertas,
dan sebagainya. Prinsip pembangunan filter vakum disk rotary adalah bahwa
sejumlah cakram filter dipasang, sejajar satu sama lain, pada poros horisontal.
Setiap disk terbuat dari sektor dipertukarkan ditutupi dengan media filter, yang
dapat diambil untuk mencocokkan dan menghapus kain filter. Filter disk
konvensional memutar cakram melalui aliran mana suspensi diumpankan. Aliran
yang besar biasanya akan memiliki agitator untuk mempertahankan konsentrasi
konstan suspensi, dan bahkan pembentukan cake. Vakum diterapkan pada sektor
disk melalui pipa di inti poros pusat, sepanjang filtrate dilepaskan.
Jenis filter tidak dibatasi oleh konsistensi inlet maksimum: selama stok
fluidized maka dapat diproses oleh unit. Hal ini memungkinkan aplikasi tidak
rentan terhadap filtrasi vakum disk untuk penanganan secara rutin.

Gambar 2.11 Rotary Disc Vacuum Filter


2.8.7 Pad and Panel Filter
Filter pad dan panel adalah salah satu bentuk sederhana dari filter,
digunakan terutama untuk menghilangkan debu dari udara, dalam situasi ventilasi,
yang terdiri dari lembaran tebal media filter, atau bahan tipis yang dilipat untuk
menempati ruang yang sama seperti pad, yang terdapat dalam bingkai persegi
panjang dan dimaksudkan agar sesuai erat di lubang persegi panjang yang sesuai
dalam dinding pembatas.
Tujuan filtrasi debu meliputi:
membuat atau menjaga ruang kerja atau lebih sehat
pencegahan polusi udara lingkungan, dengan menangkap partikel kontaminan
seperti sisa – sisa proses manufaktur, tungku atau mesin
pemeliharaan yang tepat untuk mesin agar terlindungi dari debu yang dapat
merusak alat
peningkatan kualitas produk, seperti dalam pencegahan deposisi debu pada foto-
grafis film atau permukaan semikonduktor
perlindungan pekerja dari debu berbahaya pada atau dekat titik generasi
Gambar 2.12 Filter Pad dan Panel

2.8.8 Magnetic Filter

Filter magnetik mengkhususkan tegangan sistem untuk menghilangkan


besi dan partikel ferro-magnetik lainnya dari suspensi cair dan aliran partikel
padat. Filter ini berada di efek magnet sederhana, bila sesuai terletak di sistem
fluida, dapat menarik dan mempertahankan partikel logam besi, nikel dan kobalt
yang mungkin ada dalam sistem itu, dan juga partikel komposit di mana material
feromagnetik adalah entrained. Penggunaan utama mereka adalah untuk menjebak
dan retensi mesin logam besi atau memakai produk dalam sistem pelumasan dan
sistem hidrolik (terutama ketika menjalankan sistem baru), penghapusan partikel
besi dari slip keramik dalam industri keramik, penghapusan partikel besi dari
proses feed line dan konveyor pneumatik, serta pemisahan dan retensi swarf dari
alat mesin pendingin.
Dalam bentuk yang paling sederhana, filter magnetik mungkin dalam
bentuk plug menggantikan penutup saluran konvensional dalam kasus engkol.
Partikel logam besi mengalir ke medan magnet yang dihasilkan oleh plug tertarik
ke steker, di mana mereka tertarik dan tetap terjebak. Steker kemudian dapat
dibersihkan dengan cara dikorek ketika dilepas, misalnya pada setiap ganti oli.
Plug jenis ini sangat berguna untuk menangkap pemakaian produk awal yang
dihasilkan selama periode berjalannya mesin pembakaran internal, gearbox, gear
pompa dan mesin yang sama. Sebuah bentuk drain plug magnetik yang lebih
efisien, bukan mengandalkan kemurnian pada perangkap tarik magnet,
kontaminan besi antara sejumlah cincin magnet atau magnet mengelilingi inti
plug.
Gambar 2.13 Rakitan Filter tipe magnetik

Gambar 2.14 Bagian dari filter magnet

2.8.9 Membrane Filter


Membran awalnya menyiratkan lembaran plastik tipis, mikroporous atau
semi-permeable, istilah 'membran' ini sekarang digunakan untuk setiap media
filter yang mampu memisahkan partikel dibawah 0,1 mikrometer. Membran dapat
dikatakan adalah bagian yang paling cepat berkembang dari pasar media filtrasi
(terutama jika membran keramik untuk penyaringan gas panas yang disertakan).
Teknologi membran modern dimulai dengan pengembangan membran
kinerja tinggi pertama untuk desalinasi air garam dengan reverse osmosis,
sebagaimana dilaporkan dalam Loeb dan Sourirajan’s seminal paper tahun 1963.
Untuk banyak orang, membran tetap menjadi bahan tipis yang fleksibel,
tapi dalam hal penyaringan kata membran sekarang mencakup segala macam
media yang dapat mencapai pemisahan pada 0,1 mikrometer atau di bawahnya (ke
ukuran molekul dan ion), dan yang mungkin tebal atau tipis, fleksibel atau kaku,
organik atau anorganik. Selain itu, membran sekarang banyak digunakan dalam
aplikasi mikrofiltrasi pada ukuran memisah jauh di atas 0,1 mikrometer.
Struktur permukaan halus dari semua membran menyiratkan perlunya
signifikan pressure drop yang melewati media dalam rangka mencapai fluks
cairan yang cukup. Akibatnya, membran harus dimasukkan dalam tekanan
housing yang ketat, dan cara-cara lain yang diperlukan untuk mencapai operasi
yang sehat dan efisien. Proses utama di mana membran yang digunakan dalam
industri adalah:
penyaringan partikel halus, dengan diameter efektif kurang dari 0,1 mikrometer,
dari suspensi dalam cairan atau gas (mikrofiltrasi)
penghilangan molekul yang sangat besar dan zat koloid dari cairan (ultrafiltrasi)
penghilangan selektif beberapa spesies ion dari larutan (nanofiltrasi)
penghilangan efektif semua materi terlarut dan tersuspensi dari air dan pelarut
lainnya (reverse osmosis)
transportasi selektif spesies ion saja (elektrodialisis)
pemisahan campuran cairan larut (pervaporasi), dan
pemisahan campuran gas, termasuk campuran gas dan uap (gas dan uap
perembesan)

Gambar 2.15 filter membran

2.8.10 Centrifugal Filters


Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan
penyaringan berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang
memiliki dinding bercelah atau berlubang yang disampuli suatu medium
penyaring seperti kanvas atau kain logam. Tekanan yang dihasilkan dari gaya
sentrifugal memaksa cairan melewati medium penyaring, meninggalkan
padatannya. Jika umpan yang masuk keranjang dihentikan dan padatan kue

diputar untuk waktu yang singkat, kebanyakan cairan residu di dalam kue
mengalirkan partikel sehingga padatan lebih kering daripada hal yang sama untuk
mesin pres bersaringan (filter press) atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika
material yang tersaring harus dikeringkan secara berurut dengan alat pemanas,
pemakaian penyaring ini dapat dipertimbangkan sebagai langkah ekonomis.

Gambar 2.16 Bagian dari Centrifugal filter.


Contoh Soal
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan

Dari penjabaran yang sudah di paparkan di makalah dapat ditarik


kesimpulan bahwa:
1. Filtrasiadalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang
mengandung cairan dan partikel partikel padat dengan menggunakan media
filter yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikel partikel padat.
2. Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padat dari cairan atau gas.
3. Filter media (media penyaring) adalah bahan padat berpori yang berfungsi
menahan partikel partikel padatan berukuran lebih besar dan meloloskan
partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama sama
dengan cairan.
4. Daya filtrasi dipengaruhi beberapa faktor yaitu luas permukaan, beda
tekanan antara kedua sisi media filter, tahanan media filter, viskositas
cairan, dan tahanan kue filter.
5. Adapun jenis jenis alat filtrasi yaitu sand filter, chamber filter press, plate
and frame press, moore filter,dan rotary drum filter.

III.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan, agar kedepannya dapat menyusun makalah
dengan lebih baik lagi, juga agar kedepannya dapat membahas sesuatu dengan
lebih detail lagi dan dapat menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti
DAFTAR PUSTAKA
Bernasconi, G.1995. Teknologi Kimia. Jilid 2. Edisi Pertama. Jakarta, PT.
Pradaya Paramita
Brown, George granger.  1978. Unit Operations. Charles E. Tuttle Company:
Tokyo, Jepang. 
Farmasi Unsoed. 2012. Filtrasi dan Aplikasinya Dalam Industri. [Online]
[http://tsffarmasiunsoed2012wordpress.com/2012/05/24/1iltrasi-dan-
apikasinya-dalam-industri/-] 
Fatyasah. 2011.Filtrasi beserta fungsi-fungsinya. [Online] dakses dari
[http:/atysahinknowledge.wordpress.com/2011/11/15/filtrasi/] tanggal 30
Oktober 2019
Lackebywater. 2011. Gravity Filters/pressure Filters. [Online] diakses dari
[http://www.lackebywater.se/index62.html] tanggal 30 Oktober 2019
Magnom. 2013. llow Magnom TM works Enhanced Field Effects.  [Online]
diakses dari [http://www.magnom.com/index.php/tech/howitworks/]
tanggal 30 Oktober 2019
Sutherland, Ken. 2008. Filters dan Filtrations Handhook.  Fifth edition.  Elsevier:
Hungary
Zulfikar. 2011.Filtrasi. [Online] diakses dari suatu internet [http:www.chem-is-
try.org/academiamaterikimia/kimia-metode-kesehatan/pemisahan-kimia-
dan-analisis/filtrasi-2n/] tanggal 30 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai