Anda di halaman 1dari 2

Nama: Ni Putu Pande Tyaganiti

NPM: 1932121234
Kelas : C2 Manajemen
Matkul: Perekonomian Indonesia

UAS.
1. Perekonomian merupakan suatu bentuk sistem yang berfungsi untuk mengatur serta
menjalin kerjasama dalam bidang ekonomi, dilakukan melalui hubungan antarmanusia
dan kelembagaan. perekonomian juga dapat dikatakan sebagai suatu sistem atau
rangkaian yang saling terikat dan bergantung satu sama lainnya, sehingga timbul
hubungan timbal balik dan pengaruh dari hubungan tersebut. Dalam arti kata, satu
bagian bisa mempengaruhi bagian-bagian yang lain secara keseluruhan. Perekonomian
Indonesia sendiri adalah cabang atau bagian dari ilmu ekonomi yang sifatnya
kekeluargaan, kebersamaan dan gotong royong. Pada dasarnya manusia sesuai dengan
fitrahnya merupakan makhluk sosial yang tidak biasa hidup sendiri melainkan
membutuhkan pertolongan orang lain. Oleh sebab itu, didalam kehidupan masyarakat
diperlukan adanya kerjasama dan sikap gotong royong dalam menyelesaikan segala
permasaiahan. Melalui semangat kebersamaan dan saling dukung inilah target
percepatan dan perluasan pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat tercapai
bersama.
Selanjutnya, kita perlu mempelajari perkonomian indonesia agar kita memiliki
pengetahuan tentang tahap-tahap dan permasalahan- permasalahan pembangunan
ekonomi di Indonesia. Dengan mempelajari ilmu perekonomian Indonesia kita juga
dapat lebih mengenal kebutuhan hidup manusia dan mempelajari cara pemenuhan
kebutuhan, serta memahami hubungan peristiwa perokonomian dan mempelajari
kebijakan ekonomi. Selain itu, mempelajari perekonomian Indonesia juga dapat
melatih seseorang agar dapat mengembangkan kreativitasnya untuk berwirausaha dan
mandiri.

2. Pandemi Covid-19 memberi dampak amat besar pada sektor ekonomi dan sosial di
dunia, termasuk Indonesia. Dampak yang pertama yakni banyak pekerja yang
dirumahkan bahkan di phk menyebabkan banyak masyatakat kehilangan sumber
pendapatan. Kemudian melemahnya konsumsi rumah tangga atau melemahnya daya
beli. Ekonomi itu akan naik apabila daya serap atau daya belinya tinggi. Pasar yang
sukses dalam menciptakan regulasi itu adalah pasar yang mampu menciptakan daya
beli yang tinggi. Karena Regulasi Daya beli itu memberikan pengaruh sekitar 60%
terhadap naiknya sebuah ekonomi. Dan pada pandemi Covid-19 ini membuat konsumsi
rumah tangga atau daya beli masyarakat menurun. Ini disebabkan karena banyak
pemecatan karyawan akibat adanya pandemi covid. Lalu daya beli masyarakat juga
lebih difokuskan ke perlengkapan medis dan masker. Dampak selanjutnya
dikatakannya adalah bahwa pandemi Covid-19 ini menimbulkan adanya
ketidakpastian, kapan akan berakhir. Sehingga di bidang investasi juga ikut melemah
dan berimplikasi terhadap berhentinya sebuah usaha. Dan dampak adalah seluruh dunia
mengalami pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan harga komoditas turun dan
ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti.

3. Pengertian dari kebijakan moneter dan kebijakan fisikal:


a) Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah untuk
mengatur atau mengawasi jumlah uang yang beredar dan suku bunga. Pelaku
dari kebijakan moneter adalah Bank Sentral atau Bank Indonesia. Kebijakan
ini berkaitan dengan bank dan uang yang beredar di Indonesia. Terdapat dua
jenis kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia, yaitu ekspansif
dan kontraktif. Kebijakan moneter ekspansif bertugas untuk menambah
jumlah uang yang beredar di Indonesia ketika terjadi resesi (penurunan
kegiatan dagang). Sedangkan untuk kebijakan moneter kontraktif, bertugas
untuk mengurangi uang yang beredar di Indonesia ketika mengalami inflasi.
Artinya, kedua jenis kebijakan ini mengontrol uang yang beredar di Indonesia.
Sarana yang digunakan untuk menjalankan kebijakan moneter adalah operasi
pasar terbuka, kebijakan rasio kas, kebijakan diskonto, dan kredit selektif.
Tujuan kebijakan moneter bersifat dinamis, yaitu disesuaikan dengan
kebutuhan ekonomi di suatu negara. Sebagian besar negara juga menerapkan
beberapa hal sebagai tujuan dari kebijakan moneter. Berikut ini adalah
uraiannya: Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Meratakan pendapatan,
Meningkatkan kesempatan kerja, Menyeimbangkan neraca pembayaran.

b) Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang mengatur belanja dan pajak negara yang
berdampak pada kondisi ekonomi secara makro. Ekonomi makro yang
dimaksud misalnya agregat permintaan pasar, jumlah tenaga kerja dan
pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan inflasi. Otoritas jasa keuangan juga
mendefinisikan kebijakan fiskal sebagai kebijakan yang membahas pajak,
penerimaan lain, utang-piutang, dan pengeluaran pemerintah dengan tujuan
tertentu seperti menunjang kestabilan ekonomi, keseimbangan moneter,
peningkatan pembangunan ekonomi, dan perluasan tenaga kerja. Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebijakan fiskal memiliki dua
instrumen utama yaitu belanja dan pendapatan negara dalam hal ini adalah
pajak. Pada umumnya dikenal dua jenis kebijakan fiskal yaitu kebijakan fiskal
ekspansif dan kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan nasional dan menurunkan tingkat pengangguran.
Kebijakan fiskal kontraktif ditujukan untuk menurunkan tingkat inflasi dan
memperkecil defisit neraca pembayaran luar negeri. Bentuk kebijakan yang
dilakukan adalah mengatur pajak, meningkatkan gaji PNS, mengatur anggaran
belanja, dan lainnya. Dalam bidang perpajakan, kebijakan fiskal berfungsi
untuk mengurangi pajak pendapatan. Dengan berkurangnya pajak pendapatan,
maka upah yang diterima akan bertambah. Sehingga, hal tersebut dapat
membuat daya beli masyarakat menjadi meningkat. Namun, kebijakan fiskal
akan berbeda jika kegiatan ekonomi telah mencapai kenaikan harga yang
semakin meningkat. Langkah yang harus dilakukan adalah menaikkan tarif
pajak dan mengurangi pengeluaran negara. Hal itu nantinya akan membuat
inflasi berkurang.

Anda mungkin juga menyukai