Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

F032100028 -
STATISTIKA
Pengujian Hipotesis
Sampel Besar

Membahas pengertian hipotesis, Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan,


prosedur pengujian, uji signifikansi menganalisis pengujian hipotesis sampel
satu arah dan dua arah sampel besar, hi[potesis rata-rata dan proporsi
besar

I. PENGUJIAN HIPOTESIS RATA-RATA


DEFINISI

Hipotesa adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter populasi yang
dimaksudkan untuk pengujian dan berguna untuk pengambilan keputusan.

Pengujian hipotesa adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai
untuk menentukan apakah hipotesa merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh
karenanya tidak ditolak, atau hipotesa tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus
ditolak.

PROSEDUR PENGUJIAN HIPOTESA

Langkah 1. Merumuskan Hipotesa

(Hipotesa nol (H0) dan Hipotesa Alternatif (H1))

Langkah 2. Menentukan Taraf Nyata

(Probabilitas menolak hipotesa)

Langkah 3. Menentukan Uji statistik

(Alat uji statistik, uji Z, t, F, X2 dan lain-lain)

Langkah 4. Menentukan Daerah Keputusan

(Daerah di mana hipotesa nol diterima atau ditolak))

Langkah 5. Mengambil Keputusan

Menerima H0, menolak H1

Menolak H0, Menerima H1

PENJELASAN :

Langkah 1. Merumuskan Hipotesa

Hipotesa nol adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi

2021 STATISTIKA
2 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Misalkan :

Rata-rata hasil investasi TV Cantik Manis tidak berbeda secara nyata dari 13,17% atau
rata-rata hasil investasi TV Cantik Manis sama dengan 13,17%, maka

Hipotesa nol dilambangkan , Ho : μ = 13,17%

Hipotesa alternative dilambangkan, H1 : μ≠13,17%


Hipotesa alternatif adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan
cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah ditolak

Langkah 2. Menentukan Taraf Nyata ( α )

Taraf nyata adalah :

- probabilitas menolak Ho apabila Ho tersebut adalah tidak benar.

- nilai kritis yg dijadikan sebagai dasar utk menerima atau menolak Ho

- dilambangkan dengan α , dimana α = 1-C

C adalah tingkat keyakinan. Apabila C = 0,95, maka α= 1-0,95 =0,05

Semakin besar nilai C, maka semakin kecil nilai α

- Besar kecilnya nilai α tergantung pada berapa besarnya tingkat kesalahan yang
menyebabkan risiko dapat diterima, semakin besar tingkat ke yakinan C dan semakin
kecil taraf nyata ( α ) maka akan semakin baik.

- Kedokteran dann teknik menggunakan α : 1% atau tk. keyakinan 99%

Pertanian dan Ekonomi menggunakan α : 5% atau tk. Keyakinan 95%

untuk Ilmu-ilmu Sosia menggunakan α : 10% atau tk. Keyakinan 90%

Langkah 3. Menentukan Uji Statistik :

Uji statistik adalah suatu nilai yang diperoleh dari sampel dan digunakan untuk
memutuskan apakah akan menerima atau menolak hipotesa.

Misalkan apabila n > 30

2021 STATISTIKA
3 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Nilai Z diperoleh dari rumus berikut:

X̄−μ
Z=
Sx

Di mana:
Z : Nilai Z

x̄ : Rata-rata hitung sampel

μ : Rata-rata hitung populasi

σ
S x=
Sx : Standar error sampel, di mana √n apabila standar deviasi populasi
S
S x=
diketahui dan √n apabila standar deviasi populasi tidak diketahui

Langkah 4 Menentukan Daerah Keputusan

Daerah keputusan merupakan pernyataan tentang keadaan dimana Ho ditolak atau


diterima yang didasarkan pada uji statistic. Apabila uji statistic Z maka daerah keputusan
juga menggunakan nilai Z yang diperoleh dari taraf nyata. Nilai Z yang diperoleh dari taraf
nyata disebut nilai kritis.

Bagaimana mencari nilai kritis ?

Misalkan taraf nyata ditentukan 5%, dengan distribusi normal didapatkan nilai Z. Untuk
pengujian satu arah maka probabilitasnya = 0,5 – 0,05 = 0,4500, kemudian mencari nilai
Z dengan probabilitas 0,4500 dan didapatkan nilai Z= 1,65 (nilai kritis).Daerah dimana
<1,65 merupakan daerah Ho diterima, sedang yang > 1,65 merupakan daerah penolakan
Ho.

Daerah Keputusan Uji Satu Arah

Ho

diterima

2021 STATISTIKA
4 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Untuk uji dua arah, misalkan ditetapkan taraf nyata 5% maka taraf nyata dibagi 2 menjadi
daerah yang sama besar.

Nilai α = 0,05 dan untuk 2 arah α /2=0 , 05/2=0 ,025 , kemudian dicari nilai Z
dengan probabilitas = 0,5 – 0,025 = 0,4750, kemudian dengan menggunakan table
Distribusi Normal didapatkan nilai Z =1,96, maka daerah Ho berada pada interval -1,96
sampai 1,96. Jadi nilai <-1,96 atau > 1,96 merupakan daerah penolakan Ho.

Daerah Keputusan Uji Dua Arah

Daerah tidak

Menolak Ho

Langkah ke 5 mengambil keputusan

Dengan melihat letak nilai Z pada daerah keputusan.

Untuk uji 2 arah, apabila nilai Z =2,45 maka nilai Z terletak pada daerah penolakan Ho
dan keputusannya adalah menolak Ho dan menerima H1. Penolakan Ho karena nilai z
berada diluar daerah penerimaan Ho yaitu dengan nilai Z antara -1,96 sampai 1,96.

II. UJI SIGNIFIKANSI SATU ARAH DAN DUA ARAH

Pengujian satu arah

Adalah daerah penolakan Ho hanya satu yaitu terletak di ekor sebelah kanan saja atau
ekor sebelah kiri saja. Karena hanya satu daerah penolakan berarti luas daerah
penolakan tersebut sebesar taraf nyata yaitu α , dan untuk nilai kritisnya biasa ditulis

dengan Z α .

2021 STATISTIKA
5 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengujian dua arah

Adalah daerah penolakan Ho ada dua daerah yaitu terletak di ekor sebelah kanan dan
kiri. Karena mempunyai dua daerah, maka masing-masing daerah mempunyai luas ½ dari
taraf nyata yang dilambangkan dengan ½ α , dan nilai kritisnya biasa dilambangkan
dengan Z ½ α .

Contoh uji signifikansi menggunakan tanda lebih besar dan lebih kecil.

1.Ujilah beda rata-rata populasi, misalkan hipotesanya adalah rata-rata hasil investasi
lebih kecil dari 13,17%. Maka perumusan hipotesanya menjadi:

H0 : μ≤ 13,17

H1 : μ > 13,17

Untuk tanda ¿ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang tanda > pada
H1 menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kanan (Gambar A).

2. Ujilah beda selisih dua rata-rata populasi, misalkan hipotesanya

adalah selisih dua rata-rata populasi lebih besar sama dengan 0.

H0 :
μ pa−μ pl ≥0

H1 :
μ pa−μ pl <0

Untuk tanda ¿ pada H0 menunjukkan daerah penerimaan H0, sedang

tanda < pada H1 menunjukkan daerah penolakan di sebelah ekor kiri

2021 STATISTIKA
6 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
(Gambar B).

Gambar : A Gambar : B

CONTOH PENGUJIAN DUA ARAH

1.Ujilah nilai rata-rata sama dengan 13,17%.Maka hipotesanya

dirumuskan sebagai berikut:

H0 :  = 13,17%.

H1 : μ≠¿ ¿ 13,17%.

2. Ujilah nilai koefisien untuk b sama dengan 0. Maka hipotesanya

dirumuskan sebagai berikut:

H0 : b = 0

H1 : b ¿ 0.

2021 STATISTIKA
7 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
III. MENGUJI HIPOTESA RATA-RATA SAMPEL BESAR

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan :

a. proses pengujian hipotesa :


- merumuskan hipotesa
- menentukan taraf nyata
- menentukan uji statistic
- menentukan daerah keputusan
- mengambil keputusan
b. yang diuji adalah rata-rata populasi dan proporsi dari populasi
c. sample besar, sample yang berukuran > 30 ( diharapkan mendekati distribusi
normal sehingga dapat digunakan nilai dan uji Z

Contoh :

TV Cantik Manis menyatakan bahwa hasil investasinya rata-rata mencapai 13,17%. Untuk
menguji apakah pernyataan tersebut benar, maka lembaga konsultan UI mengadakan
penelitian pada 36 perusahaan TV Cantik Manis dan didapatkan hasil bahwa rata-rata
hasil investasi adalah 11,39% dan standar deviasinya 2,09%. Ujilah apakah pernyataan
perusahaan TV Cantik Manis tersebut benar dengan taraf nyata 5%.

Langkah 1
Merumuskan hipotesa. Hipotesa yang menyatakan bahwa rata-rata hasil investasi sama
dengan 13,17%. Ini merupakan hipotesa nol, dan hipotesa alternatifnya adalah rata-rata
hasil investasi tidak sama dengan 13,17%. Hipotesa tersebut dapat dirumuskan sebagai
berikut:

H0 : μ = 13,17%.

H1 : μ≠¿ ¿ 13,17%

Langkah 2

Menentukan taraf nyata. Taraf nyata sudah ditentukan sebesar 5%, apabila tidak ada
ketentuan dapat digunakan taraf nyata lain. Taraf nyata 5% menunjukkan probabilitas

2021 STATISTIKA
8 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
menolak hipotesa yang benar 5%, sedang probabilitas menerima hipotesa yang benar
95%.

Nilai kritis Z dapat diperoleh dengan cara mengetahui probabilitas daerah keputusan H 0

yaitu Z α /2 = α /2 – 0,5/2 = 0,025 dan nilai kritis Z dari tabel normal adalah 1,96.

Langkah 3

Melakukan uji statistik dengan menggunakan rumus Z. Dari soal diketahui bahwa rata-
rata populasi = 13,17%, rata-rata sampel 11,39% dan standar deviasi 2,09%. Mengingat
bahwa standar deviasi populasi tidak diketahui maka diduga dengan standar deviasi

S
S x=
sampel, dan standar error sampel adalah √ n sehingga nilai Z adalah

X̄−μ X̄−μ 11.39−13. 17


Z= = = =−5 .11
Sx s/ √ n 2. 09 / √ 36

Langkah 4
Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis Z=1,96

Langkah 5
Mengambil Keputusan. Nilai uji Z ternyata terletak pada daerah menolak H 0. Nilai uji Z =
–5,11 terletak disebelah kiri –1,96. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa menolak H 0,
dan menerima H1, sehingga pernyataan bahwa hasil rata-rata investasi tidak sama
dengan 13,17% memiliki bukti yang cukup kuat.

Menguji Hipotesa Proporsi Sample Besar

2021 STATISTIKA
9 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Rumus uji Z untuk proporsi adalah sebagai berikut :

p−P
Z=
P ( 1−P )
√ n

Di mana:
Z : Nilai uji Z
p : Proporsi sampel
P : Proporsi populasi
n : Jumlah sampel

Contoh :

Pemerintah terus menerus berusaha menjaga kesehatan sector perbankan Pada tahun
2019 diharapkan 50 % dari jumlah bank sudah sehat dan mempunyai keuntungan. Untuk
melihat kinerja bank tersebut, majalah info bank mengambil sample 60 bank dan hasilnya
35% bank sudah sehat. Dengan taraf nyata 5%, apakah harapan pemerintah tersebut
sudah terwujud ?.

Jawab :

Langkah 1 : menyusun hipotesa, Ho : P = 0,5

H1 : P ¿ 0,5

Langkah 2 : menentukan taraf nyata ( α )

Taraf nyata α = 5%, tanda dari H 1 menunjukkan uji 2 arah dengan daerah penolakan
Ho ½ diekor sebelah kanan dan ½ sebelah kiri.

Nilai kritis Z dengan probabilitas = 0,5 – (0,05/2)= 0,4750 sehingga nilai kritis Z adalah
1,96.

Langkah 3 : Uji statistic

Melakukan uji statistic Z, dimana diketahui bahwa p = 0,35, P = 0,5, n = 60

2021 STATISTIKA
10 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
p−P 0 , 35−0 ,50
Z= = =−2 , 32
P (1−P) 0 , 50(1−0,5 )
√ n √ 60

Langkah 4. Menentukan derah keputusan dengan nilai kritis Z = 1,96

Gambar :

Langkah 5 mengambil keputusan

Nilai uji Z terletak pada daerah menolak Ho. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan
H1 diterima dan kesimpulannya bahwa dunia perbankan yang sehat tidak sama dengan
50%.

Latihan Soal :

Perusahaan pembiayaan di Indonesia relative kalah perkembangannya dengan


perusahaan Reksadana. Pada tahun 2019 aset total mencapai Rp 27 triliun untuk 116
perusahaan atau asset /perusahaan Rp 232 miliar. Menurut majalah Investor V (20)
walaupun relative kurang berkembang ternyata > 50 % merupakan perusahaan yang
sehat. Untuk meneliti lebih lanjut tentang perkembangan perusahaan pembiayaan diambil
sebanyak 43 perusahaan sebagai sample. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67%
sehat. Dengan menggunakan taraf nyata 1%, apakah penemuan majalh investor tsb
cukup bukti ?

Jawab : Ho : P ¿ 0,5

H1 : P < 0,5

Taraf nyata 1% ( 0,01 ) --- nilai kritis Z : 0,5 – 0,01 = 0,4900 dilihat di table normal = 2,33,
karena daerah penolakan diseberlah kiri maka menjadi -2,33

Uji statistic : p = 0,67 P = 0,5 n = 43

Rumus Z untuk proporsi :

2021 STATISTIKA
11 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
p−P 0 , 67−0 , 50
Z= = =
P (1−P) 0 , 50(0 ,50 )
√ n √ 43 2,24

Berarti : Z : 2,24 > Z0.01 : -2.33 maka Ho diterima

Artinya : Terbukti bahwa perusahaan yang sehat > 50%

Daftar Pustaka

1. Spiegel, M.R., Susila, I.N dan Ellen G. 1996. Statistika. Ed 2. Seri Buku Schaum.
Erlangga. Jakarta.

2. Suharyadi dan Purwanto S.K. 2004. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern.

Buku 1. Salemba Empat. Jakarta.

3. Supranto. J. 2000. Statistik. Teori dan Aplikasi. Jilid 1. Ed.6. Penerbit Erlangga.
Jakarta.

2021 STATISTIKA
12 Dra. Yuni Astuti, MS
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai