Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan dengan penelitian ini, sebelumnya telah dilakukan penelitian


terdahulu oleh Riezcha Amelia dengan penelitian yang berjudul “strategi TVRI
sulawesi selatan dalam mempertahankan eksitensinya sebagai lembaga penyiaran
publik” pada tahun 2018, Riezcha merupakan mahasiswa Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar. Penelitian riezcha ini
menggunakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan komunikasi.
Adapun sumber data yang diperoleh menggunakan metode pengumpulan data,
yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. bertujuan untuk menunjukkan
beberapa aspek baik Secara internal maupun eksternal, Upaya yang dilakukan
pihak TVRI Sulsel guna mempertahankan esksistensinya yaitu pembenahan
program siaran baik pada aspek teknis maupun konten ,TVRI Sulsel juga
berupaya untuk menjaga norma dan prinsip dalam rangka memberikan
keseimbangan informasi, pendidikan, kebudayaan, dan hiburan yang sehat pada
masyarakat. dan TVRI Sulsel memiliki peluang yaitu pada aspek sumber daya
manusia yang profesional melalui proses rekrutmen dan pemberdayaan SDM.

Selain itu juga telah dilakukan penelitian terdahulu oleh Andi Army
Arifianita dengan penelitian yang berjudul “strategi tim redaksi program warta
Sulsel di dalam meningkatkan kualitas pemberitaan” pada tahun 2016, merupakan
mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alaudin
Makassar. Penelitian Andi Army Arifianita menggunakan penelitian kualitatif.
Bertujuan untuk menunjukkan bahwa strategi yang selama ini dilakukan oleh
program berita Warta SulSel di TVRI adalah melakukan pembinaan dari segi
keredaksian kepada crewpemberitaan yakni dengan menyajikan redaksi yang
ringkas, tepat, dan mudah dimengerti. Dalam penyajiaannya program Warta Sul
Sel menggunakan metode informatif dan edukatif. Dan proses produksi berita
Warta Sul Sel melalui tahapan perencanaan, peliputan di lapangan, editing audio
visual, kemudian masuk pada tahappra produksi persiapan penyiaran berita (On
Air), tahap produksi penyiaran berita dengan melibatkan berbagai pih ak dan
pasca prosuksi melakukan evaluasi siaran.

Berikut merupakan perbedaan penelitian terdahulu dengan sekarang yang


menjadi inspirasi dari penelitian ini, yang disajikan dalam bentuk tabel :

NO 1 2

Peneltian Riezcha Amelia Penelitian Andi Army Arifianita


yaitu membahas mengenai membahas mengenai pembinaan
pembenahan program siaran dari segi keredaksian kepada
baik pada aspek teknis crew pemberitaan yakni dengan
maupun konten ,TVRI Sulsel menyajikan redaksi yang ringkas,
juga berupaya untuk menjaga tepat, dan mudah dimengerti.
norma dan prinsip dalam Dan proses produksi melalui
rangka memberikan perencanaan, peliputan di
Perbedaan keseimbangan informasi. lapangan, editing audio visual.
Menggunakan metode menggunakan metode kualitatif
kualitatif dengan pendekatan dengan pendekatan informatif
komunikasi. dan edukatif.
Sedangkan Penelitian ini Sedangkan Penelitian ini hanya
membahas tentang penerapan berfokus pada spesifik pada
strategi program dan variasi penerapan strategi program dan
penyajian program siaran variasi penyajian program siaran
lokal (Dialog Publik) lokal (Dialog publik)

Tabel 2.1 penelitian terdahulu


2.2. Media Massa

Media massa adalah salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia
akan informasi maupun hiburan. Media massa merupakan hasil produk teknologi
modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Merupakan salah satu elemen
penting dalam proses komunikasi massa. Saluran yang disebut media massa
tersebut diperlukan dalam berlangsungnya komunikasi massa. Berdasarkan
bentuknya, media massa dikelompokkan atas:
1. Media cetak (printed media), yang mencakup surat kabar, majalah, buku,
brosur, dan sebagainya.
2. Media elektronik, seperti radio, televisi, film, slide, video, dan lain-lain
(Vivian, 2008:4).
Terdapat satu perkembangan media massa dewasa ini, yaitu ditemukannya
internet. Kini masyarakat telah didominasi oleh media massa. Media massa begitu
memenuhi keseharian hidup masyarakat yang tanpa disadari kehadiran dan juga
pengaruhnya. Media massa memberi informasi, menghibur, menyenangkan,
bahkan kadang mengganggu khalayak. Media mampu menggerakkan emosi atau
mempengaruhi perasaan, menantang, dan mendefinisikan masyarakat serta
membentuk realitas khalayak.
Shirley Biagi (2010:10) menyebutkan tiga konsep penting tentang media
massa yaitu:
1. Media massa adalah suatu bentuk usaha yang berpusat pada keuntungan.
2. Perkembangan dan perubahan dalam pengiriman dan pengonsumsian
media massa, dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
3.Media massa senantiasa mencerminkan sekaligus mempengaruhi
kehidupan masyarakat, dunia politik, dan budaya. Dari seluruh penjelasan di atas,
dapat disimpullkan bahwa media massa merupakan saluran komunikasi massa
guna menyampaikan informasi atau pesan kepada khalayak banyak secara luas.
Media massa mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat, sosial,
budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Media massa mengumpulkan sejumlah
uang untuk menyediakan informasi dan hiburan. Media massa juga merupakan
bisnis yang berpusat pada keuntungan. Menurut sejarahnya, buku adalah media
massa pertama, sedangkan internet adalah media massa terbaru
2.3. Televisi
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi
sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang
monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata"televisi" merupakan
gabungan dari katatele "jauh" dari bahasa Yunanidan visio("penglihatan")
dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi
jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”

Prinsip televisi ditemukan oleh Paul Nipkow dari jerman pada tahun
1884, namun baru tahun 1928 Vladimir Zworkyn (Amerika Serikat)
menemukan tabung kamera atau iconoscope yang bisa menangkap dan
mengirim gambar ke kotak bernama televisi. Iconoscope bekerja mengubah
gambar dari bentuk gambar optis ke dalam sinyal elektronis untuk
selanjutnya diperkuat dan ditumpangkan ke dalam gelombang radio.
Zworkyn dengan bantuan Philo Farnsworth berhasil menciptakan pesawat
televisi pertama yang dipertunjukan kepada umum pada pertemuan world’s
fair pada tahun 1939. Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962
saat TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan
Indonesia yang ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Siaran langsung itu
masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai
24 Agustus 1962 pukul 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung
upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion utama Glora Bung
Karno. (Morissan 2008: 9)

Pada dasarnya televisi mempunyasi sifat sebagai berikut, dapat


didengar dan dilihat bila ada siaran, dapat dilihat dan didengar kembali bila
diputar kembali, daya rangsang sangat tinggi, elektris, harga relatif mahal,
daya jangkau besar. Adapun dampak yang ditimbulkan dari media televisi
adalah sebagai berikut:
1) Dampak kognitif, yaitu kemampuan seorang individu atau pemirsa
menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang
melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. Contoh, acara kuis di televisi.
2) Dampak peniruan, yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual yang
ditayangkan televisi. Contoh, model pakaian, model rambut, dari
bintang televisi yang kemudian digandrungi atau ditiru secara fisik.
3) Dampak prilaku, yakni proses tertananmya nilai-nilai social budaya
yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam
kehidupan pemirsa sehari-hari. Contoh, tayangan Rahasia Ilahi yang
mengimplementasikan kehidupan religi bagi masyarakat.Dari teori ini
dapat ditarik kesimpulan bahwa, media massa secara pasti dapat
mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media membentuk
opini publik untuk membawanya kepada perubahan.

2.3.1. Program Siaran


Berasal dari programme (Inggris) atau program (Amerika), yang berarti
acara atau rencana. Acara  atau program adalah segala hal yang ditampilkan oleh
stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan atau yang diinginkan audience-nya.
Program yang ditayangkan stasiun televisi tidak harus diproduksi sendiri
melainkan dapat bekerja sama dengan pihak luar stasiun televisi, misalnya dengan
production house atau instansi pemerintah dan swasta. Pada umumnya pihak
perencanaan siaran mengatur jadwal penayangan satu program televisi
berdasarkan perkiraan kecenderungan menonton program tersebut.
Suatu program televisi selalu mempertimbangkan agar program acara
tersebut digemari oleh penonton. Semakin banyak penonton maka program
semakin sukses pula pada kepentingan komersilnya. Untuk itu ada empat hal yang
mendasari karakter suatu program, yaitu:
1) Product, berhubungan dengan materi program yang dipilih
harus bagus dan bisa menarik penonton. Untuk itu televisi
komersial banyak mengangkat materi yang unik, sensasional
ataupun yang sedang menjadi trend di masyarakat.
2) Price, yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi
atau membeli suatu program, sekaligus menentukan tarif bagi
pemasang iklan.
3) Place, yaitu ada waktu siaran yang sekiranya tepat untuk
program tersebut. Pemilihan waktu siar yang tepat akan
membantu keberhasilan program tersebut.
4) Promotion, yaitu bagaimana memperkenalkan kemudian
menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan atau
sponsor.
Jenis program televisi ada 2 bagian besar :
1) Informasi/Berita
Menurut Mitchel V. Charnley Berita adalah laporan
tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting,
dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut
kepentingan mereka ( M. Romli, 2003: 5).
Jurnalistik televisi bertolak dari orientasi audio visual. Oleh
karena itu, apa yang dilaporkan oleh reporter adalah berita untuk
mata dan telinga. Ada dua bentuk program berita televisi yang
pertama yaitu hard news corak berita yang mengandung konflik
dan memberi sentuhan-sentuhan emosional serta melibatkan tokoh
masyarakat atau orang termasyur. Berita ini biasanya memiliki
tegangan politik yang tinggi, sangat istimewa dan mengandung
konflik atau pertentangan, dengan cara penulisan tertentu berita
tersebut dapat memberikan emosi kepada masyarakat.
Program yang termasuk hard news antara lain straight
News, features dan infotaiment. Bentuk kedua yaitu soft news
berita dengan corak ini biasanya berupa berita ringan atau bisa
berupa berita yang mengandung konflik yang menegangkan
namun dikemas dengan pemilihan materi visual dan penyusunan
gambar yang tidak menonjolkan segi-segi menegangkan dengan
narasi yang agak umum. Program televisi dengan bentuk sajian
soft news antara lain current affair, magazines, talk show dan
documentary. (Fred Wibowo, 1998: 136)
2) Hiburan (entertaiment)
Hiburan adalah jenis program televisi yang bertujuan
memberikan kesenangan pada penonton biasanya dikemas dengan
gaya artistik meskipun karya jurnalistik juga bisa dijadikan
program hiburan tentunya dengan sentuhan artistik. Berbagai
bentuk program acara dapat masuk ketegori ini antara lain
program musik, drama, permainan atau gameshow, reality show,
pertunjukkan seni budaya, dan lain sebagainya.
2.3.2 Strategi Program
Strategi digunakan dalam berkompetisi dengan stasiun penyiaran lain dalam
rangka memperebutkan penonton Suatu stasiun penyiaran selalu merencanakan
programnya secara strategis, yaitu merancang acara sebaik mungkin agar bisa
mendapatkan penonton yang dituju. Menurut Fred Wibowo, kunci sukses dari
setiap program televisi sebagian berkat perencanaan dan sikap kreatif menjadi
faktor yang paling penting dalam memproduksi program televisi. Menurut
Naratama, ada 13 elemen strategi kreatif dalam produksi acara Yaitu :
1) Target Penonton Klasifikasi target penonton menurut Naratama
dibedakan menjadi 3, yaitu
a) Jenis Kelamin, yaitu laki–laki dan perempuan.
b) Status Sosial
c) Usia
2) Bahasa Naskah Bahasa naskah terkait dengan kata – kata yang
digunakan dalam produksi program.
3) Format Acara Naratama membedakan menjadi tiga, yaitu:
a) drama/fiksi
b) non drama/nonfiksi
c) berita/news
4) Punching Line Punching line adalah kejutan-kejutan yang ditujukan
untuk mengentak perhatian penonton.
5) Gimmick and Funfase Adalah trik yang digunakan untuk mendapatkan
perhatian penonton. Biasanya dalam bentuk adegan yang membuat
penonton tegang.
6) Clip Hanger Digunakan untuk membuat penonton penasaran pada apa
yang akan terjadi selanjutnya.
7) Tune and Bumper Merupakan tayangan pembuka acara program yang
menampilkan identitas program. Dan bumper adalah tayangan transisi
saat program akan mulai kembali setelah iklan.
8) Penataan Artistik Merupakan bagian penting dalam sebuah produksi
acara, penata artistik dapat juga dikatakan sebagai penata panggung.
9) Music dan Fashion Unsur terpenting lain dalam sebuah produksi
program Tv adalah penggunaan musik dan pakaian yang sesuai konsep
dan tema. Selain isi siaran, penonton juga senang memperhatikan
Wardrobe dan Make Up pengisi acara, juga musik yang menjadi
ilustrasi program.
10) Ritme dan Birama Acara Sebuah strategi yang dipersiapkan untuk
menghindari kejenuhan penonton, di rangkai dalam sebuah susunan
rowndown.
11) Logo dan Music Track untuk ID Tune Logo acara yang baik adalah
yang mudah diingat, dan music track yang baik adalah yang enak untuk
dinikmati.
12) General Rehearsel (GR) Yaitu latihan yang dilakukan sebelum Suting
dimulai. Latihan ini dilakukan bertujuan untuk mengurangi kesalahan
yang mungkin terjadi ketika produksi.
13) Interactive Programm Suatu percakapan atau interaksi timbal balik
dengan pemirsa di rumah. interaktif dengan pemirsa di rumah juga
bermanfaat untuk pengembangan ide–ide kreatif acara selanjutnya.
2.4. Lembaga Penyiaran Publik (LPP)

Untuk mengetahuai tentang media penyiaran televisi , perlu dibedakan


antara lembaga penyiaran dengan penyiaran televisi. Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) memberikan penjelasan tentang lembaga penyiaran dan penyiaran televisi,
yaitu Lembaga penyiaran adalah penyelenggaraan penyiaran, baik lembaga
penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas
maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi
dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang yang
menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara
umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan
berkesinambung. Berdasarkan penjelasan Komisi Penyiaran Indonesia dapat
dikatakan bahwa lembaga penyiaran terkait dengan klasifikasi status sosial
ekonomi sebuah organisasi pers maupun media massa yaitu penyiaran publik,
penyiaran swasta, penyiaran komunitas dan penyiaran berlangganan diatur oleh
undang-undang dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya pada
khalayak. Pengertian penyiaran televisi merujuk pada fungsi media tersebut
sebagai media komunikasi massa (audio – visual) melalui perantara teknologi
elektronik yang dikenal dengan televisi.

Sebagian pakar memiliki pendapat sendiri tentang pengertian televisi yang


cenderung menggabungkan pengertian dari lembaga penyiaran dan penyiaran
televisi, Hafied Cangara dan Abd.Halik, yang mengungkapkan bahwa televisi
merupakan lembaga penyiaran dan media komunikasi massa dengar pandang,
yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara
umum dan terbuka berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Salah
satu nya yaitu TVRI Sejak Tahun 2005 hingga kini, Status TVRI berubah menjadi
Lembaga Penyiaran Publik. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia.
Sebagai televisi publik, LPP TVRI mempunyai tugas untuk memberikan
pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial,
serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat
melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangakau seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Era pertama kehadiran TVRI, juga dimaknai sebagai Era Keemasan. Di


bawah payung kebijakan penyiaran monopolistik, dalam paruh kedua, program
berita dikemas dengan format “menurut petunjuk Bapak Presiden.” TVRI menjadi
media tunggal penyiaran televisi pemerintah yang beroperasi ke seluruh
Indonesia. Sejak berstatus Yayasan TVRI, hingga sebagai Unit Pelaksana Teknis
Penyiaran Televisi di bawah Departemen Penerangan, diterapkan kebijakan
diseminasi informasi model “top down”. Dengan memanfaatkan teknologi
penyiaran televisi analog melalui hibah peralatan luar negeri, para kru TVRI
mampu menyajikan program nonberita dengan prima. Terlebih didukung
kekayaan seni budaya, diversitas etnis dan sosial sebagai sumber inspirasi, maka
hal itu menjadi kunci sukses program. Berbagai program era ini, diminati pemirsa,
karena mencerminkan pembangunan bangsa atau ‘nation & character building

2.5. Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi


(communication planning) dengan manajemen komunikasi (management
communication) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam arti kata
bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu waktu tergantung pada
situasi dan kondisi (Effendy, 2006: 35).

1. Komunikasi internal
Organisasi sebagai kerangka kekaryaan (frame work) menunjukan
adanya pembagian tugas antara orang orang di dalam organisasi itu dan
dapat diklasifikasikan sebagai tenaga yang dipimpin.
a. Komunikasi vertikal
Komunikasi, vertikal yakni komunikasi dari atas ke bawah (downward
communication) dan dari bawah keatas (upward communication)
adalah komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke
pimpinan secara timbal-balik (two way traffic communication)
b. Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal ialah komunikasi secara mendatar, antara
anggota staf dengan staf, karyawan sesama karyawan, dan sebagainya.
Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, maka
komunikasi horizontal seringkali berlangsung tidak normal.
2. Komunikasi eksternal
Komunikasi eksternal ialah komunikasi antara pimpinan organisasi
dengan khlayak diluar organisasi. Komunikasi eksternal terdiri dari dua
jalur secara timbal balik, yakni komunikasi dari organisasi kepada
khalayak dan dari khalayak kepada organisasi
a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya
bersifat informartif, yang dilakukan sedemikian rupa ssehingga
khalayak ada merasa keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin.
b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan
balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
organisasi. Jika informasi yang disebarkan kepadda khalayak itu
menimbulkan efek yang sifatnya kontroversial (menyebabkan
adanya yang pro dan kontra dikalangan khalayak), maka ini disebut
opini publik. (Effendy, 2006: 155- 166).

2.5.1 Strategi mempertahankan eksistensi

Apabila strategi dilaksankan dengan baik, maka perusahaan televisi yang


menjalankannya akan memperoleh reputasi tersendiri dari segmen pasar yang
dituju Ini berarti bahwa perencanaan program mencakup pekerjaan
mempersiapkan rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang
memungkinkan stasiun penyiaran untuk mendapatkan tujuan program dan
tujuan keuangan (Morisson, 2009:232).
Dengan penempatan program televisi yang sesuai televisi mampu menjadi
media massa yang bekerja dalam berbagai skala mulai dari skala terbatas
hingga dapat mencapai dan melibatkan siapa saja di masyarakat, dengan skala
yang sangat luas (Wiryanto, 2000:11-12).
Karena televisi sebagai media massa mampu menjangkau massa dalam
jumlah besar dan luas (university of reach), bersifat public dan mampu
memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa.
Karakteristik media tersebut memberikan konsekuensi bagi kehidupan politik
dan budaya masyarakat kontemporer dewasa ini. Karena dengan televisi
selain sebagai pertukaran berita dan pesan, juga sebagai kegiatan individu
atau kelompok tukarmenukar data, fakta, dan ide dalam sistem sosial
masyarakat (Onong Uchjana, 2005:27).
Menurut Head-Sterling (1982), menyatakan bahwa stasiun televisi
memiliki sejumlah strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun
sendiri (inflow) dan menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah
saluran atau mencegah tidak terjadi aliran audien keluar (outflow), yaitu :
a. Head to Head, Dalam hal ini stasiun televisi mencoba menarik audien
yang tengah menonton program televisi saingan untuk pindah ke stasiun
sendiri denganmenyajikan program yang sama dengan televisi saingan
itu.
b. Program Tandingan, Strategi untuk merebut audien yang berada di
stasiun saingan untuk pindah ke stasiun sendiri dengan cara
menjadwalkan suatu program yang memiliki daya tarik berbeda untuk
menarik audien yang belum terpenuhi kebutuhannya.
c. Bloking Program, Strategi bloking program adalah sama dengan konsep
flow through Nielsen dimana audien dipertahankan untuk tidak pindah
saluran dengan menyajikan acara yang sejenis selama waktu siaran
tertentu.
d. Pendahuluan Kuat, Strategi untuk mendapatkan sebanyak mungkin
audien dengan menyajikan program yang kuat pada permulaan segmen
waktu siaran.
e. Strategi Buaian, Startegi untuk membangun audien pada satu acara
baru atau meningkatkan jumlah audien atas suatu program yang mulai
mengalami penurunan popularitas. Caranya adalah dengan
menempatkan acara bersangkutan di tengah-tengah di antara 2 program
unggulan.
f. Penghalangan (stunting), Strategi untuk merebut perhatian audien
dengan cara melakukan perubahan jadwal program secara cepat.

2.6. Teori Ekologi Media

Ekologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas oikos atau tempat
tinggal dan logos yang berarti ilmu, yang diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Dari pengertian ekologi tersebut kemudian diperluas oleh Hawley dalam


Sills sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara makhluk hidup atau
suatu organisme hidup dalam suatu lingkungan hidup dalam lingkungan tertentu.
Dari dua pengertian sebelumnya disimpulkan bahwa ekologi adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana cara makhluk hidup mempertahankan hidupnya di
lingkungan dimana mereka tinggal. (Prasetiya, 2011: 29).

Ekologi kemudian berkembang seiring dengan perkembangan ilmu


pengetahuan. Kemudian munculah ekologi media yang memiliki inti yang sama
yakni bagaimana hubungan timbal balik antara media dan lingkungannya agar
mampu mempertahankan hidupnya. Sumber alam menurut Dimmick dan
Rohtenbuhler (1984) diartikan sebagai : “... the elements of the environments that
are required forindustries in our society, a minimal set of resources would
includecontent, audience, capital” yaitu elemen-elemen yang berasal dari
lingkungan sekitar yang dibutuhkan oleh industri sebagai penunjang hidupnya,
sumbernya antara lainisi, audien, modal (Prasetiya, 2011: 5).

Ekologi juga dapat digunakan untuk menjelaskan adanya keterkaitan antara


makhluk hidup dengan lingkungannya. Dimana pun berada suatu makhluk hidup
tidak akan dapat hidup mandiri, karena memiliki ketergantungan dengan makhluk
hidup lain. Begitu juga dengan media, yang didalamnya terdapat tiga penunjang
hidup, dimana ketiganya memiliki hubungan dan saling terkait untuk saling
melengkapi.

Dimmick dan Rohtenbuhler (1984) mencoba menganalogikan fenomena


kompetisi antarindustri media sebagai suatu proses ekologis. Dalam
pandangannya kompetisi media dapat digambarkan seperti makhluk-makhluk
hidup yang harus mempertahankan hidupnya dalam suatu lingkungan (pasar).
Bagaimana ia bertahan adalah bagaimana makhluk media tersebut mampu
mencari – mendapatkan dan merebut sumber makanan yang tersedia dalam
lingkungan tersebut. Persoalannya adalah jika sumber makanan yang ada di
lingkungan tersebut terbatas – sementara makhluk hidup yang menggantungkan
dirinya kepada sumber tersebut semakin banyak maka faktor kompetisi tidak
terelakkan.

Dimmick dan Rohtenbuhler mengungkapkan bahwa untuk mempertahankan


kelangsungan hidupnya media memerlukan sumber penunjang hidup. Pada
dasarnya, ada tiga sumber penunjang hidup media yang utama yaitu types of
content (jenis isi media), types of audien(jenis khalayak sasaran), dan capital/
(/modal) dalam (Kriyantono, 2007:272).

Dimmick dan Rohtenbuhler dalam (Haryati, 2011: 4) mengungkapkan


bahwa ketiga sumber penghidupan media tersebut, pertama adalah types of
content, yang menunjukkan aspek program dan atau jenis isi media.
Variasiprogram, jenis program, dan banyaknya program.

Content merupakan deskripsi isi dari media yang bersangkutan, hal tersebut
dapat dilihat dari berbagai rubrikasi/ program acara yang ada. Alan B. Albarran
dalam Handbook of Media Studies (2004: 299) mengatakan bahwa konten media
adalah produk-produk yang diciptakan oleh perusahaan media, konten media
berbentuk program televisi (dalam media televisi), film, suara dan rekaman video,
dan cetak (misalnya, buku, majalah, koran). Konten media secara luas secara luas
diklasifikasikan ke dalam kategori informasi (terkait konten berita ) dan hiburan
(drama, komedi, action, musik, games, dan lain-lain). Konten media merupakan
produk yang dapat secara berulang digunakan dan dipasarkan kepada audien dan
pengiklan.

Kedua, types of audience, yang menunjukkan jenis khalayak sasaran atau


target audien, jenispendengar (dari segmentasi geografis, demografis,
psikografis).

Ketiga, capital, yang meliputi struktur permodalan dan pemasukan iklan.


Faktor capital (modal), yang mencakup modal finansial, dana pemasukan iklan,
sumber daya manusia, sarana teknologi dan fasilitas lainnya. Ketiga sumber
penunjang tersebut merupakan tiga tiang utama yang menjadi penyangga
sekaligus sumber “makanan” bagi media agar dapat survive dan mengembangkan
dirinya dalam situasi kompetisi yang ketat. Dan ketiga sumber ini yang berusaha
untuk diperebutkan oleh berbagai media agar bertahan. (Kriyantono, 2007:272).

2.7. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai bagaimana strategi


TVRI dalam mempertahankan eksistensinya dalam program siaran dialog publik
.Dimana peneliti menggunakan teori ekologi media oleh Dimmick dan
Rohtenbuhle rmengenai eksistensi media, yang mengungkapkan bahwa untuk
mempertahankan eksistensi atau kelangsungan hidupnya sebuah media
memerlukan sumber penunjang hidup yakni,

1. content, content merupakan deskripsi isi dari media yang


bersangkutan, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai rubrikasi/
program acara yang ada konten media adalah produk-produk yang
diciptakan oleh perusahaan media, konten media berbentuk program
televisi (dalam media televisi),
2. audience, menunjukan jenis khalayak sasaran atau target audien bisa
berupa anak anak, remaja dan orang dewasa
3. capital meliputi struktur pemodalan dan pemasukan iklan faktor
capital (modal) yang mencakup modal finansial dana pemasukan
iklan SDM, sarana teknologi dan fasilitas lainya.

Sehingga memiliki peran penting untuk mengetahui strategi TVRI Bengkulu


dalam mempertahankan eksistensinya adalah dengan menganalisis strategi TVRI
bengkulu dalam memperoleh sumber penunjang kehidupannya sebagai media.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini kerangka pemikiran yang menjadi konsep dasar
peneliti :

TVRI Bengkulu

Teori Ekologi Media


John W. Dimmick

Pengawasan
Perencanaan Produksi Eksekusi
dan evaluasi

Eksistensi program siaran


dialog publik

Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran

Anda mungkin juga menyukai