Anda di halaman 1dari 10

STANDAR

PROFESIONAL
AKUNTAN PUBLIK
(SPAP)
EFRAIM F. GIRI
SPAP
 kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan
dalam memberikan jasa bagi akuntan publik di Indonesia
 SPAP diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut
Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).
 Undang-undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) merupakan acuan yang menjadi
ukuran mutu dan wajib dipatuhi oleh akuntan publik dalam memberikan
jasanya.
 Jasa akuntan publik: jasa berupa jasa audit, reviuw, jasa asurans lainnya
dan jasa non asurans.
 SPAP mengadopsi Handbook of International Quality Control, Auditing,
Review, Other Assurance, and Related Services Pronouncements yang
diterbitkan oleh International Auditing and Assurance Standards Board
(IAASB) – International Federation of Accountants (IAPI, 2020).
Struktur SPAP
Komponen SPAP

 Standar Audit (SA)


 Standar Perikatan Reviu (SPR)
 Standar Perikatan Asurans Lain (SPA)
 Standar Jasa Terkait (SJT)
 Standar Pengendalian Mutu (SPM)
Kerangka Perikatan Asurans

 Menjelaskan unsur dan tujuan perikatan asurans dan


mengidentifikasi perikatan yang diterpi SA, SPR, dan SPA
 Menyediakan kerangka acuan untuk :
 Akuntan profesional dalam praktik publik saat melaksanakan perikatan
asurans
 Pihak lainyang terlibat dalam perikatan asuransi
 Dewan standar profesi (DSP_ IAPI saat mengembangkan SA, SPR< dan
SPA selain audit dan review.
Standar Audit (SA)

 Mengatur tentang tanggung jawab keseluruhan auditor


independen ketika melaksanakan audit atas laporan keuangan
 Mengharuskan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai
bahwa laporan keuangan bebas dari kesalahan penyajian yang
memadai.
 Keyakinan memadai dengan:
 Mengidentifikasi dan menilai risiko
 Mengumpulkan bukti audit yang cukup dan tepat
 Merumuskan opini
SPR

 SPR ditujukan kepada auditor yang mereviu laporan keuangan


 Memberikan opini berdasarkan prosedur yang tidak menyediakan
semua bukti ...
 Keyakinan yang moderat, pernyataan dalam keyakinan bentuk
negatif:
 Bahwa LK tidak disajikan, dalam semua hal yang material , sesuai
dengan kerangkan pelaporan keuangan yang berlaku
 Mematuhi kode etik
 Melaksanakan reviu dengan sikap skeptis
 Memperoleh bukti yang cukup dan tepat
 Misal, reviu atas informasi keuangan interim
SPA

 Menetapkan prinsip dasar dan prosedur esensial dalam


pelaksanaan perikatan asurans selain audit atau reviu atas informasi
keuangan historis yang dicakup oleh SA dan SPR
SJT

 Menetapkan panduan tentang pelaksanaan perikatan atas unsur


informasi laporan keuangan
 Prosedur atas utang usaha, piutang usaha, pembelian dari pihak
berelasi, penjualan segmen bisnis)
SPM

 Mengatur tanggung jawab KAP untuk merancang dan


melaksanakan sistem pengendalian mutu dalam melaksanakan
perikatan asurans (audit, reviu, dan perikatan asurans lainnya)

Anda mungkin juga menyukai