Anda di halaman 1dari 3

Alat pembayaran dan Sistem pembayaran

1. Sistem Pembayaran
Secara singkat, sistem pembayaran merupakan sistem yang berhubungan dengan pemindahan
sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Keberadaan sistem pembayaran merupakan
bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sistem keuangan dan perbankan suatu negara.
Keberhasilan sistem pembayaran akan memengaruhi perkembangan sistem keuangan dan
perbankan suatu negara. Berlaku sebaliknya, apabila sistem pembayaran mengalami kegagalan,
maka akan berdampak pada ketidakstabilan ekonomi secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, sistem pembayaran harus diatur dan dijaga keamanan serta kelancarannya oleh
suatu lembaga. Pengaturan sistem pembayaran umumnya dilakukan oleh bank sentral. Berarti,
Bank Indonesia selaku bank sentral merupakan lembaga yang mengatur dan menjamin keamanan
sistem pembayaran di Indonesia.

Sistem pembayaran di indonesia dibagi menjadi 2 yaitu: Sistem pembayaran tunai menggunakan


uang kartal (uang kertas dan logam) sebagai alat pembayaran. Sedangkan pada sistem
pembayaran non-tunai, instrumen yang digunakan berupa Alat Pembayaran Menggunakan Kartu
(APMK), cek, bilyet giro, nota debit, maupun uang elektronik (card based dan server based).
Peran sistem pembayaran dalam perekonomian Dalam buku Kebijakan Sistem Pembayaran di
Indonesia (2003) karya Sri Mulyati Tri Subari dan Ascarya, dijelaskan tiga peran sistem
pembayaran dalam perekonomian, yaitu:
1. Sebagai elemen penting dalam infrastruktur keuangan suatu perekonomian untuk mendukung
stabilitas keuangan.
2. Sebagai saluran penting dalam pengendalian ekonomi yang efektif, khususnya melalui
kebijakan moneter.
3. Sebagai alat untuk mendorong efisiensi ekonomi. Dari ketiga peran tersebut, dapat
disimpulkan bahwa peran sistem pembayaran dalam suatu perekonomian adalah untuk menjaga
stabilitas keuangan dan perbankan, sebagai transmisi kebijakan moneter, dan sebagai alat untuk
meningkatkan efisiensi ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, sistem pembayaran wajib diatur
dan diawasi dengan baik agar sistem pembayaran berjalan dengan aman dan lancar.

2. Jenis,Syarat,dan Fungsi uang


Jenis:
Berdasarkan lembaga penerbitnya
1. Uang Kartal terdiri dari uang logam dan uang kertas.
2. Uang Giral bentuknya dapat berupa cek,giro,atau telegraphic transfer.
Berdasarkan nilainya
1. Full Bodied Money ( Bernilai penuh) misalnya uang logam yang terbuat dari emas,maka
nilai emas tersebut sama dengan nilai nominal dari uang tersebut.
2. Representative Full Bodied Money ( Tidak bernilaipenuh) uang jenis ini sering disebut
sebagai uang bertanda atau token money.contohnya uang yang terbuat dari kertas.
Syarat:
1. Disenangi dan dapat diterima secara umum( acceptability)
2. Tahan lama dan tidak mudah rusak (durability)
3. Nilainya tetap dalam jangka waktu yang lama (stability of value)
4. Mudah disimpan dan mudah dipindahkan/ mudah dibawa kemana mana (portability0
5. Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai ( divisibility)
6. Memiliki satu kualitas saja ( uniformity)
7. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarsity)
Fungsi:
1. fungsi asli
a. Uang sebagai alat tukar
b. Uang sebagai satuan hitung
2. Fungsi turunan
a. Uang sebagai alat pembayaran
b. Uang sebagai alat penyimpan kekayaan
c. Uang sebagai alat pembentuk modal.
d. Uang sebagai alat pemindah kekayaan
e. Uang sebagai alat penunjuk harga
3. Alat pembayaran tunai dan non tunai
Sistem pembayaran tunai menggunakan uang kartal (uang kertas dan logam) sebagai
alat pembayaran. Sedangkan pada sistem pembayaran non-tunai, instrumen yang digunakan
berupa Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), cek, bilyet giro, nota debit, maupun
uang elektronik (card based dan server based).
Nama : Safira Nabila Hakim
Kelas : X MIPA 3
Absen : 32

Anda mungkin juga menyukai