Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu
atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-
entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu
perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu
perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan
sebaliknya laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu
perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Artinya,  jika tidak
memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha
(entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan
yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau
yang sejenisnya. Jadi, tidak ada maksud untuk membuat sebuah laporan
keuangan konsolidasi.
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun,
yaitu: agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas
keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang
terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan
konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang
berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi oleh
induk Perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemakai
Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari suatu kelompok perusahaaan
dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah satu
sama lain. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan
bank dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan
unsure-unsur yang sejenis dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.

1
1.2.     Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian laporan keuangan konsolidasi?
2.     Apa kegunaan laporan keuangan konsolidasi?
3 Apa keterbatasan laporan keuangan konsolidasi?
4.   Apa tujuan laporan keuangan konsolidasi?
5.      Bagaimana teknik dan prosedur laporan keuangan konsolidasi?

1.3.     Tujuan  
1.      Untuk mengetahui pengertian laporan keuangan konsolidasi
2.      Untuk mengetahui kegunaan laporan keuangan konsolidasi
3.      Untuk mengetahui keterbatasan laporan keuangan konsolidasi
4.      Untuk mengetahui tujuan laporan keuangan konsolidasi
5.      Untuk mengetahui teknik dan prosedur laporan keuangan konsolidasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.    Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi


Berdasarkan Pasal 1 angka 10 UU RI Nomor 40 Tahun 2007, peleburan
(konsolidasi) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan
terbatas atau lebih, untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perseroan
tebatas yang baru yang karena hukum memperoleh akitva dan pasiva dari
perseroan terbatas yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan
tebatas yang meleburkan diri berakhir karena hukum. Sementara Pasal 1 angka
PP Nomor 27 Tahun 1998, peleburan (konsolidasi), adalah perbuatan hukum
yang dilakukan oleh dua perseroan terbatas atau lebih untuk meleburkan diri
dengan cara membentuk satu perseroan terbatas baru dan masing-masing
perseroan terbatas yang meleburkan diri menjadi bubar.
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu
atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-
entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu
perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu
perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan
sebaliknya laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu
perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Artinya,  jika tidak
memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha
(entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan
yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau
yang sejenisnya. Jadi, tidak ada maksud untuk membuat sebuah laporan
keuangan konsolidasi.
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun,
yaitu: agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas
keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang

3
terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan
konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang
berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi oleh
induk Perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kepada para pemakai
Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari suatu kelompok perusahaaan
dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah satu
sama lain. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan
bank dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan
unsure-unsur yang sejenis dari asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban.
Agar laporan keuangan konsolidasi dapat menyajikan informasi keuangan dari
kelompok perusahaan tersebut sebagai satu kesatuan ekonomi, maka perlu
dilakukan langkah-langkah berikut:
1 Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan
harus dieliminasi
2.   Keuntungan dan kerugian yang belum direalialisasi, yang timbul dari transaksi
antara bank dan anak perusahaan harus dieliminasi
3.   Untuk tujuan konsolidasi, tanggal laporan keuangan anak perusahaan pada
dasarnya harus sama dengan tanggal laporan keuangan bank. Apabila tanggal
laporan keuangan tersebut berbeda maka laporan keuangan konsolidasi per
tanggal laporan keuangan bank masih dapat dilakukan sepanjang:
a. Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 bulan
b. Peristiwa atau transaksi material yang terjadi diantara tanggal
pelaporantersebut diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasi.
4.    Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau
sejenis.

4
5.    Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca
konsolidasi antara kewajiban dan modal sedangkan hak minoritas dalam laba
disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi.

2.2. Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi terutama ditunjukan untuk kepentingan

pihak-pihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk

perusahaan seperti pemegang saham, kreditur dan penyedia dana. Laporan

keuangan konsolidasi seringkali merupakan satu-satunya cara untuk

mendapatkan gambaran yang jelas dari total sumber daya perusahaan hasil

gabungan tersebut.

Pemegang saham yang ada dan calon pemegang saham dari induk

perusahaan umumnya mempunyai kepentingan paling besar atas laporan

keuangan konsolidasi disbanding laporan masing-masing perusahaan secara

individu karena nasib induk perusahaan dipengaruhi oleh oprasi dari anak-anak

perusahaan. Ketika anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan

diakui oleh induk perusahaan. Dan sebaliknya, kerugian yang diterima oleh anak

perusahaan juga akan berpengaruh kepada induk perusahaan. Dengan melihat

laporan keuangan konsolidasi, pemilik dan calon pemilik lebih mampu untuk

menentukan efisiensi dari manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang

berada pada pengendaliannya.

Kreditur jangka panjang dari induk perusahaan juga memperhatikan

kegunaan laporan keuangan konsolidasi karena pengaruh oprasional anak

perusahaan terhadap kesehatan keseluruhan perusahaan dan masa depan induk

5
perusahaan,relevan untuk pengambilan keputusan kreditur. Walaupun induk

perusahaan dan anak perusahaan adalah entitas yang terpisah, kreditur induk

perusahaan mempunyai klaim tidak langsung atas asset-aset anak perusahaan.

Manajemen induk perusahaan mempunyai kepentingan yang

berkelanjutan untuk informasi terkini baik mengenai oprasi gabungan dari entitas

konsolidasi dan juga mengenai perusahaan-perusahaan individual yang

membentuk entitas konsolidasi.Sebagai contoh, anak perusahaan individual dapat

mempunyai volatilitas tinggidalam oprasinya, setelah hasiloprasi dan neraca

digabung, manager dapat mengetahui pengaruh keseluruhan aktivitas pada

periode tersebut.Sebaliknya, informasi mengenai perusahaan-perusahaan

individual dalam entitas konsolidasi juga dapat berguna. Contohnya, manajer

dapat mengkompensasi kekurangan kas di suatu anak perusahaan dengan

kelebihan kas dari anak perusahaan lain tanpa perlu melakukan pinjaman dari

luar yang memerlukan biaya tambahan. Manajer induk perusahaan menaruh

perhatian kepada laporan keuangan konsolidasi untuk mengevaluasi kinerja dari

masing-masing entitas.

2.3. Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi

Walaupun laporan keuangan konsolidasi berguna, tetap harus diingat

bahwa laporan keuangan konsolidasi tetap memiliki keterbatasan. Beberapa

informasi akan hilang setiap kumpulan data digabungkan. Beberapa keterbatasan

dari laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

6
1.    Karena hasil oprasi dan posisi keuangan dari masing-masing perusahaan yang

dimasukan dalam laporan keuangan konsolidasi tidak diungkapkan, maka

kinerja atau posisi dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh

kinerja baik dari perusahaan lainnya.

2.   Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk deviden induk perusahaan

karena sebagian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak

perusahaan yang belum dibagikan. Begitu pula karena laporan keuangan

konsolidasi termasuk asset anak perusahaan, tidak semua asset yang

ditampilkan tersedia untuk pembagian deviden induk perusahaan.

3.  Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi

dihitung berdasarkan informasi gabungan, rasio-rasio tersebut tidak mewakili

perusahaan mana pun yang dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan.

4.   Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan berbeda yang digabungkan

dalam konsolidasi, bisa jadi tidak seluruhnya dapat diperbandingkan. Sebagai

contoh, panjang siklus oprasi dari perusahan-perusahaan yang berbeda dapat

bervariasi, menyebabkan piutang dari panjang periode yang sama

diklasifikasikan berbeda.

5.    Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan atau kelompok

perusahaan yang termasuk dalam konsolidasi sering sekali diperlukan untuk

penyajian wajar, tetapi tambahan pengungkapan tersebut dapat menyebabkan

catatan atas laporan keuangan menjadi sangat banyak.

7
2.4. Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi

Tujuan PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian adalah

memberikan acuan dan aturan dalam penyusunan laporan keuangan

konsolidasian pada unit-unit pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan

keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statements) demi

meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud. Yang 

dimaksud dengan  laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan

keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan informasi sebagian

besar pengguna laporan termasuk lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan

dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Disamping itu diharapkan

PSAP 11 dapat menjadi acuan akan pentingnya penyusunan laporan keuangan

konsolidasian yang selama ini belum dilaksanakan secara menyeluruh oleh

entitas pelaporan

2.5.   Teknik Dan Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi


Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23)
antara lain dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan
(Subsidary Company) digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsure-
unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.
Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan
lebih terperinci lagi, yaitu:
1. Mempersiapkan kertas kerja penyusunan laporan keuangan konsolidasi

8
2. Memasukkan laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan laba
ditahan dan neraca masing-masing perusahaan induk dan anak pada kolomnya
masing-masing.
3. Jika ada kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan induk atau anak (seperti
koreksi terhadap pencatatan investasi dengan metode biaya dikonversi ke
metode ekuitas) perlu dibuatkan jurnal penyesuaian (diposting ke buku besar
perusahaan induk atau anak).
4. Memasukkan jurnal eliminasi dalam kertas kerja, seperti:
Mengeliminasi laba atau rugi antar perusahaan (laba atau rugi anak yang telah
diakui dalam laporan laba-rugi perusahaan induk). Mengeliminasi dividen
anak perusahaan yang telah dicatat pada saat perusahaan induk menerima
dividen dari anak.
Pendapatan dari perusahaan anak..................xxx
                                  Dividen.......................................................    xxx
                                    Investasi pada perusahaan anak.................     xxx
Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas dalam laba dan dividen perusahaan
anak.
Beban hak minoritas....................................   xxx
                                    Dividen......................................................       xxx
                                    Hak minoritas............................................      xxx
Mengeliminasi akun resiprokal, yaitu akun investasi pada perusahaan anak (di
neraca induk) dan akun ekuitas (di neraca anak) dikali dengan persentase
kepemilikan induk.
Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak = NB dari akun ekuitas
Modal saham.................................................  xxx
Tambahan modal (jika ada)..........................  xxx
Laba ditahan..................................................  xxx
                                    Investasi pada perusahaan anak.................................   xxx
                                    Hak monoritas (% kepemilikan x total ekuitas)........  xxx

9
Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak > < NB dari akun ekuitas.
(catatan lihat penjelasan selanjutnya)    
Modal saham.................................................  xxx
Tambahan modal (jika ada)..........................  xxx
Laba ditahan..................................................  xxx
Alokasi kelebihan .........................................  xxx 
                                    Investasi pada perusahaan anak..............................   xxx
                                    Hak monoritas (% kepemilikan x total ekuitas).....  xxx

Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan nilai wajar dari akun


investasi  dengan nilai buku ekuitas (dari langkah ke 5).
Jika ada perbedaan itu dialokasikan ke aktiva tetap, maka perlu dibuatkan
jurnal penyusutan. Demikian pula jika ada hak paten perlu diamortisasi
pertahun.
Mengeliminasi akun resiprokal lainnya (seperti hutang, piutang, pembelian
dan penjualan antar perusahaan.
5.   Menjumlah akun-akun pada kedua laporan keuangan untuk akun-akun yang
tidak resiprokal pada kolom laporan konsolidasi.
6.   Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan ditambah dan
dikurangi akun-akundalam kolom jurnal eliminasi.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk


Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat digunakan 3 (dua) metode yaitu:
a.         Metode Ekuitas (Equity Method)
b.         Metode Ekuitas Tidak Lengkap
c.         Metode Harga Perolehan (Cost Method)
           
a.       Konsolidasi dengan Metode Ekuitas (Equity Method)
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi
Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan

10
modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena
kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan
pada nilai investasi induk Perusahaan.data.
Pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan metode
ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan
sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya.
Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas suatu fakta
bahwa  Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian
dari satu kesatuan usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan
Cabang-Cabangnya. Oleh sebab itu perubahan-perubahan yang terjadi
didalam hak-hak pemegang saham pada Anak Perusahaan harus diakui dan
dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat mengikuti dan melaporkan
posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat
jika Anak Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau
berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode
ekuitas ini nantinya akan sama dengan penerapan metode biaya, namun
lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi
akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal anak
Perusahaan terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.

Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan antara lain:


1. Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan
2. Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya
Laba Rugi atau pembagian Dividen.
3. Perkiraan “Kas”
4. Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan
adanya Laba Rugi atau pembagian Dividen.
5. Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”

11
6. Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum
dibayar.Perkiraan ini harus dihapuskan apabila telah dibayar tunai
(kas).
7. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
8. Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya
Laba atau Rugi. Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau
Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.
9. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian
Dividen pada Anak Perusahaan sendiri.
     
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet)
penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi harus sudah menunjukkan
Saldo Akhir pada Laporan Keuangan Konsolidasi, artinya sudah
diperhitungkan perubahan jumlahnya.

b.      Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap


Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan
induk adalah sama dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba
perusahaan induk adalah sama dengan saldo laba konsolidasi. Persamaan
jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan konsolidasi ini tidak
selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan
tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan untuk
investasi perusahaan anak.
Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode
ekuias mungkin mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai
buku yang diperoleh pada buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin
tidak mengeliminasi laba atau rugi antar-perusahaan.Kelalaian-kelalaian
seperti itu menyebabkan tidak lengkapnya penerapan akuntansi metode
ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode ekuitas

12
menyebabkan salah saji yang seruppa dalam laba dan saldo laba
perusahaan induk.
Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau
menggunakan  metode biaya untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak
seserius yang terlihat. Hal ini dikarenakan akuntan harus menyiapkan
laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan mengabaikan bagaimana
perusahaan induk mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahan
anak. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku
umum sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi
pemegang saham benar dan perusahaan induk/investor tidak menerbitkan
laporan keuangan yang telah diaudit yang lain. Tetap digunakannya metode
biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa perusahaan
didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi
hanya sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi para pemegang
saham dari entias utama.

c.       Konsolidasi dengan Metode Biaya (Cost Method)


Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-
saham Anak Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut
(yang telah dibagikan oleh Anak Perusahaan) yang diakui sebagi
pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi
atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh
jumlah saham yang dimiliki tersebut dijual.
Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh Anak
Perusahaan dicatat pada sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”,
dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Dividen”.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode biaya:
1. Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, tidak mengalami
perubahan jumlahnya. Perubahan modal Anak Perusahaan akibat
adanya Laba, Rugi atau pembagian Dividen tidak mempengaruhi

13
Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk
Perusahaan tidak menyesuaikan Investasinya.
2. Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk
Perusahaan sebesar Prosentase (%) kepemilikannya pada saat disusun
Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang ditahan (Retained
Earning) untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak pada
Worksheet penyusunan neraca Konsolidasi.
3. Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham,
Agio Saham dan Retained Earning Anak Perusahaan hanya didasarkan
pada jumlah awal/Saldo Awal tahun atau Saldo Awal pada saat
kepemilikan.
4. Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk
terhadap Anak Perusahaan merupakan bagian dari Aktiva.
5. Nilai Investasi harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam
neraca sebesar harga perolehannya saja.
6. Perubahan nilai aktiva bersih Anak Perusahaan sebagai Konsekuensi
dari kegiatan operasionalnya tidak akan mempengaruhi besaarnya nilai
investasi tersebut.

14
BAB III

PENUTUP

3.I. Kesimpulan

Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi


keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu
atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-
entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu
perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu
perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan
sebaliknya laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu
perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap perusahaan lain.

Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun,


yaitu: agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas
keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang
terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan
konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang
berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.

3.2. Saran

Sebaiknya, laporan keuangan konsolidasi disusun secara benar atas


posisi dan aktivitas perusahaan,karena banyak pihak yang berkepentingan dalam
laporan keuangan konsolidasi, dan laporan tersebut haruslah didasarkan pada
substansi atas peristiwa ekonomi juga.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://makalahkuliahlengkap.blogspot.com/2017/03/makalah-konsolidasi_20.html

http://misriana12.blogspot.com/2015/12/makalah-akuntansi-keuangan-lanjutan-
2.html

https://finansial.bisnis.com/read/20141118/215/273851/4-perusahaan-reasuransi-
lakukan-konsolidasi

https://galihpradipto.wordpress.com/2013/04/22/apa-itu-merger-konsolidasi-akuisisi-
pemisahanan-perusahaan-mkapp/

16

Anda mungkin juga menyukai