Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zikrina Rizka Amelia Harahap

Nim : 190501129
Mata Kuliah : Pengantar Eknomi Pembangunan (QUIZ)

1. Kebijakan makro manakah yang lebih dahulu diterapkan?


Kebijakan moneter adalah pengendalian yang dilakukan oleh bank sentral
untuk mengontrol jumlah uang yang beredar untuk mencapai stabilitas ekonomi
yang dibutuhkan, seperti pengendalian inflasi, membaiknya perkembangan output
riil serta meluasnya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Sementara kebijakan
fiskal adalah penyesuaian dalam mengatur peneriman dan pemasukan negara dalam
rangka memperbaiki keadaan ekonomi. Menurut saya kebijakan mana yang duluan
dilakukan adalah bergantung kepada permasalahn apa yang sedang dihadapi oleh
perkembangan perekonomian di Indonesia. Baik Kebijakan makro ataupun
kebijakan fiskal ini tidak dapat diterapkan bergantian antara satu dengan yang
lainnya, seiring menerapkan kebijakan makro moneter maka kebijakan makro fiskal
juga selaras dilakukan, vice versa. karena jika kebijakan moneter saja yang dilakukan
duluan maka akan memunculkan efek yang tidak harmonis. Contohnya, saat
perekonomian mengalami inflasi, bank sentral melakukan pengetatatn moneter. Pada
saat yang bersamaan, pemerintah melakukan ekspansi di sektor fiskal dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi dua kebijakan ini bisa saja mengakibatkan
ketidak harmonisan. Untuk itu perlu diterapkan policy mix (bauran antara kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal). Seperti : kebijakan moneter ekspansif/kebijakan
fiskal ekspansif, kebijakan moneter kontraktif/kebijakan fiskal eskspansif, kebijakan
moneter ekspansif/kebijakan fiskal kontraktif, dan kebijakan moneter
kontraktif/kebijakan fiskal kontraktif.

2. Dari berbagai instrument kebijakan moneter, manakah yang paling manjur dalam
mengatasi permasalahan ekonomi?
Instrumen kebijakan moneter dibagi dua, yaitu instrument langsung dan tidak
langsung, yang langsung adalah penetapan pagu kredit, pengendalian suku bunga,
dan kredit langsung. Sementara yang tidak langsung adalah operasi pasar
terbuka(OPT), fasilitas diskonto, cadangan wajib minimum, dan imbaan moral
suasion.
Menurut saya masing-masing instrument kebijakan moneter ini memiliki kelebihan
dan kekurangannya. Memang pada kenyataannya instrumen tidak langsung seperti
(OPT, fisilitas diskonto, giro wajib minimum, dan imbauan )lebih sering digunakan
untuk mempengaruhi uang primer yang beredar, tetapi bukan berarti instrument
langsung tidak dipergunakan sama sekali. Operasi pasar terbuka lebih sering
digunakan oleh otoritas moneter karena lebih berorientasi pasar, keterlibatan peserta
OPT (bank dan pialang) tidak mengikat, arah kebijakannya mudah ditangkap pasar,
dan tidak membebankan pajak kepada bank. Selain itu bank sentral dapat mengontrol
frekuensi OPT dengan jumlah lelang yang dibutuhkan untuk menstabilkan uang
primer atau suku bunga jangka pendek. Dengan menggunakan instrument tidak
langsung, bank sentral memiliki kemampuan untuk menentukan besarnya
penawaran uang primer meskipun kemampuan megendalikan penawaran dalam
jangka Panjang hanya dapat dilakukan oleh negara yang melaksanakan sistem nilai
tukar mengambang penuh. Namun bagi negara yang melaksanakan sistem nilai tukar
tetap (Indonesia) kebijakan bank sental dapat mempengaruhi uang primer, paling
tidak untuk jangka pendek.

3. Samakah moneter dengan uang dan fiskal dengan pajak?


Menurut Bahasa moneter adalah yang berkenaan dengan uang atau keuangan,
sementara fiskal adalah yang berkenaan dengan pajak atau pendapatan negara.
Tetapi jika ditambahkan kata kebijakan diawalnya kedua hal ini berbeda, kebijakan
moneter adalah suatu strategi untuk enagtur jumlah uang yang beredar. Sementara
kebijakan fiskal adalah starategi untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran
negara termasuk juga didalamnya pajak, anggaran, pendapatan, dll.

Anda mungkin juga menyukai