Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aura Falisha

Kelas : 10 IPS 1
Kategori : kajian sejarah tokoh

Buku ini berawal dari sebuah catatan sang penulis Pramoedya Ananta Toer , yaitu
catatan tentang para perempuan remaja Indonesia dijadikan budak seks oleh balantentara
Jepang pada perang dunia II.Diterbitkannya buku ini karena sadar masih sedikit sekali catatan
sejarah tentang perbudakan seks balatentara Jepang terhadap perempuan Indonesia.

Terjadinya perbudakan seks ini dikarenakan sulitnya hubungan laut dan udara
menyebabkan tentara Dai nippon tak lagi bisa mendatangkan wanita penghibur dari
Jepang,China dan Korea. Sebagai ganti nya gadis Indonesia lah yang dijadikan pengganti
tersebut.

Dengan keadaan yang semua serba sangat sulit pada sekitaran tahun 1943 balatentara
jepang janji memberi kesempatan belajar kepada para pemuda dan pemudi Indonesia ke
Tokyo dan Shonanto (singapura). Aneh nya perjanjian ini tidak pernah di umumkan secara
resmi atau di lembar negara mereka melalui mulut-mulut yang artinya menggunakan mulut-
mulut yang memiliki kekuasaan besar.ini dilakukan oleh jepang agar mereka dapat
menghapus jejak-jejak perbuatan jehatan mereka , ada juga janji yang kedua yaitu mereka
menjajikan mempersiapkan rakyat Indonesia kearah kemerdekaan sesuai denan kehendak
nippon , generasi muda dididik supaya bisa menabdikan diri dalam kemerdekaan, janji ini di
dengar oleh salah satu tokoh yang menjadi korban bernama Sumiyati pada tahun 1944 juga
Pada masa pemerintahan balatentara dai nippon berkuasa di Cirebon para prajurit jepang
telah memperkosai gadis-gadis pelajar rupawan setempat. Ada dia antara nya yang diambil
tanpa pengetahuan dan seiijin orang tua mereka dan ini terjadi pada tahun 1943.

Para perawan remaja yang telah jatuh dalam cengkraman jepang sangat sulit bagi
mereka untuk bisa melepaskan diri walaupun mereka ada juga yang bisa meloloskan diri ,
sedangkan mereka yang telah diberangkatkan terlalu sulit untuk bisa lolos. Kepergian para
perawan remaja itu pada umumnya tidak dengan kerelaan orang tua,tetapi karena takut pada
jepang,merupakan kejadian umum.
Lalu bagaimana tanggapan orang-orang mengenai janji ini ? mereka tidak mengambil
peduli dan hanya mencibir saja. Tetapi terdapat beberapa alas an mengapa dai Nippon
berhasil mengangkut para perawan Indonesia yaitu gadis-gadis yang hatinya penuh dengan
cita-cita untuk maju dan berbakti kepada masyarakat,keadaan hidup yang mencekik sehingga
mudah untuk masuk keperangkapan dan perang orang tua yang bekerja mengabdi kepada
jepang.

Dapat disimpulkan bahwa para perawan meninggalkan kampung halaman dan


keluarga,menempun pelayaran berbahaya bukan atas kemauan sendiri tetapi karena ketakutan
orang tua mereka terhadap ancaman jepang dan juga jepang memilih para perawan remaja
yang belum dewasa untuk memenuhi impian seks serdadu jepang pada satu pihak, dan agar
tidak mendapat perlawanan dari remaja tidak berdaya itu pada pihak lain.

Perbudakan ini tidak hanya terjadi kepada para gadis perawan di Indonesia saja
melanikan 200.000 perempuan dari negara-negara di Asia yang pernah diduduki jepang
seperti korea selatan ,Thailand , Filipina dan Burma. Termasuk perempuan jepang sendiri
telah dijadikan budak seks.ironis nya pemerintah jepang hingga kini tidak mau bertanggung
jawab secara hukum, alasanya karena para korban adalah perempuan penghibur yang bekerja
suka rela, bukan sebagai budak seks,dan persoalan tersebut sudah diselesaikan melalui
berbagai perjanjian perdamaian dan pampasan perang. Pemerintah jepang juga telah
menembus kesalahan masa lalu itu dengan mendirikan Asian Women Fund pada 1966.

Anda mungkin juga menyukai