DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ASKEP ASMA BRONGKIAL tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Askep Keperawatan
ASMA BRONGKIAL dan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materil sehingga makalh ini dapat selesai.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini sebaik mungkin, kami menyadari bahwa
makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
1
Kelompok 6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Pengertian asma brongkial .........................................................................4
B. Etiologi .......................................................................................................4
C. Klasifikasi ..................................................................................................5
D. Patofisiologi ...............................................................................................7
E. Manisfestasi klinis ………………………………………………………..8
F. Pemeriksaan penunjang …………………………………………………..9
G. Penatalaksanaan………………………………………………………….13
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................16
2
A. Pengkajian ................................................................................................17
B. Diagnosa keperawatan ................................................................................20
C. Intervensi Keperawaatan ..........................................................................22
D. Implementasi Keperawatan .........................................................................24
E. Evaluasi Keperawtan ................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN ASMA BRONKIAL
Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran nafas menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi
ngik-ngik), sesak napas, dada terasa berat, dan batuk-batuk terutama menjelang dini hari (Hetti R A,
2009). Asma bronkial adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan) kronik saluran nafas yang
menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala
episodik berulang berupa mengi, batuk, sesak nafas dan rasa berat di dada terutama pada malam dan
atau dini hari yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan. Asma bersifat
fluktuatif (hilang timbul) artinya dapat tenang tanpa gejala tidak mengganggu aktivitas tetapi dapat
eksaserbasi dengan gejala ringan sampai berat bahkan dapat menimbulkan kematian (Nugroho.T ,
2016).
Asma bronkial adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas yang disebabkan oleh reaksi
hiperesponsif sel imun tubuh seperti mast sel, eosinophils, dan T-lymphocytes terhadap stimulus
tertentu dan menimbulkan gejala dyspnea, whezzing, dan batuk akibat obstruksi jalan napas yang
bersifat reversibel dan terjadi secara episodik berulang (Brunner and Suddarth, 2011). Asma bronkial
3
adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat
berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil.
B. Etiologi Asma Bronkial
Sampai saat ini, etiologi asma belum diketahui dengan pasti. Namun suatu hal yang sering kali
terjadi pada semua penderita asma adalah fenomena hiperaktivis bronchus. Bronkus penderita asma
sangat peka terhadap rangsang imunologi maupun non imunologi. Karena sifat tersebut, maka
serangan asma mudah terjadi akibat berbagai rangsang baik fisik, metabolisme, kimia, allergen, infeksi
dan sebagainya. Faktor penyebab yang sering menimbulkan asma perlu diketahui dan sedapat mungkin
dihindarkan. Faktor-faktor tersebut adalah (Ghofur, A. 2008) :
a. Alergen utama : debu rumah, spora jamur, dan tepung sari rerumputan
b. Iritan dengan asap, bau-bauan, dan polutan
c. Infeksi saluran nafas terutama yang disebabkan oleh virus.
d. Perubahan cuaca yang ekstrem
e. Aktivitas fisik yang berlebih
f. Lingkungan kerja
g. Obat-obatan
h. Emosi
Lain – lain : seperti refluks gastro esofagus.
(Ghofur, A. 2016) :
( misalnya bulu binatang, debu, ketombe, tepung sari, makanan, dan lain-
penyebarannya melalui udara (air borne) dan alergen yang muncul secara
riwayat penyakit alergi pada keluarga dan riwayat pengobatan eczema atau
menjadi lebih berat dan sering kali dengan berjalannya waktu dapat
asma jenis ini dapat berkembang menjadi asma campuran. Bentuk asma ini
5
C. Asma Campuran (mixed asthma)
atau nonalergik.
4 tahun, 5-11 tahun dan > 12 tahun – dewasa. letak perbedaannya adalah
(Masriadi, 2016) :
gangguan. Hal ini karena pada anak-anak di bawah 4 tahun masih sulit
6
4. Mengi tidak ada atau mengi ringan (arus puncak respirasi)
reseptor dinding sel mast, kemudian sel mast tersensitasi. Sel mast tersensitasi
mukosa, peningkatan produksi mukus dan kontraksi otot polos bronkiolus. Hal
konsulidasi pada jalan nafas sehingga proses pertukaran O2 dan CO2 terhambat
7
yang akan menyebabkan terjadi asidosis respiratorik. Hal ini dapat menyebabkan
paru-paru tidak dapat memenuhi fungsi primernya dalam pertukaran gas yaitu
alveolus menurun dan terjadilah gangguan difusi, dan akan berlanjut menjadi
(Nugroho, T. 2016)
E. PATHWAY
Konsentrasi O2 dalam
Gelisah darah menurun
Ansietas
Hipoksemia
Penurunan cardiac
output
INTOLERANSI AKTIVITAS
8
Penurunan toleransi aktivitas Ya Tidak
asma berat. Selanjutnya pasien harus diobservasi untuk menentukan ada tidaknya
Adapun manifestasi klinis yang ditimbulkan antara lain : mengi / wheezing, sesak
nafas, dada terasa tertekan atau sesak, batuk produktif, pilek, nyeri dada, takikardi,
retraksi otot dada, nafas cuping hidung, takipnea, kelelahan, lemah, anoreksia,
1. Pemeriksaan sputum
9
cetakan) dari cabang bronkus
a. Analisa gas darah pada umunya normal akan tetapi dapat pula terjadi
pada waktu serangan dan menurun pada waktu bebas dari serangan.
Pemeriksaan Penunjang :
a. Pemeriksaan Radiologi
berikut :
akan bertambah
c. Elektrokardiografi
d. Spirometri
11
(inhaler atau nebulizer) golongan adrenergik. Peningkatan FEV1 atau
serangan.
b. Disodium Cromolyn
12
c. Ketotifen
d. Tranilast
manifestasi klinis dari penyakit untuk waktu yang lama, meningkatkan dan
mempertahankan kualitas hidup agar penderita asma dapat hidup normal tanpa
Penanganan asma :
dan oral.
secara inhalasi.
oral.
e. Inhibitor sel mast, contoh obat : natrium kromalin , diberikan melalui inhalasi
13
untuk bronkodilator dan mengurangi inflamasi jalan nafas.
batuk efektif untuk meningkatkan bersihan jalan nafas, perkusi dan postural
drainage dilakukan hanya pada pasien dengan produksi sputum yang banyak.
a. Jangan panik dan tenangkan diri anda dan penderita diri asma tersebut
b. Bawa penderita ke tempat yang nyaman dengan udara yang bersih serta
sirkulasinya baik. Hindari penderita dari allergen yang mungkin memicu asma.
f. Jika serangan asma berhenti dalam 5-10 menit, sarankan agar penderita untuk
g. Hubungi dokter jika serangan asma tersebut adalah serangan yang pertama
kali dialami.
h. Jika inhaler tidak berfungsi dan serangan asma tidak berhenti dalam 5-10
Penatalaksanaan medis :
14
c. Terbutalin 0,25 mg / 6 jam secara subkutan (SC)
15
d. Bronkodilator / antibronkospasme dengan cara :
(Allupent).
Kasus :
Pasien datang ke ugd usia 56 tahun di anatar keluarga, dengan keluhan sesak pada dada sudah
dari 30 menit lalu, di sertai nyeri, sat o2 78%, pemeriksaan ttv TD = 120/70 mmHg, Suhu = 35,6’c,
Nadi = 120 x/menit ,RR = 35x/menit, pasien mempunyai riwayt asma, sudah di berikan inhaler namun tetap tidak
reda sesaknya, kesadaran pasien apatis, keluarga pasien mengatakan pasien tanpa di sadari makan makanan laut,
keluarga pasien juga bilang pasien alergi dengan makanan laut.
16
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
I.PENGKAJIAN
1.Identitas
Identitas Pasien
Nama : Tn.E
Umur : 56 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Supir Pribadi
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Mojosongo, Surakarta
Tanggal Masuk : 27 April 2021
Tanggal Pengkajian : 27 April 2021
No. Register : 1234567
Diagnosa Medis : Asma Bronkhial
17
2.Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
Pernah dirawat
Keluarga pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat, jika penyakit kambuh pasien hanya
berobat jalan atau minum obat dari apotek
Alergi
Klien mengatakan mempunyai alergi, terhadap makanan laut
Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol/dll)
Keluarga pasien menangatakan tidak pernah mengkonsumsi alhokol, sering rokok dan juga minum
kopi
Keluarga pasien mengatakan keluarga tidak pernah sakit dan dirawat sebelumya
18
3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
b. Pola Nutrisi-Metabolik
Sebelum sakit :keluarga klien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari dan selalu habia
Saat sakit : keluarga klien mengatakan tidak pernah menghabiskan makanannya yang dari rumah
sakit
c. . pola eliminasi
1. BAB
Sebelum sakit : keluarga klien mengatakan bab lancar sebelum sakit
Saat sakit : keluarga klien mengatakan bab tidak lancer selama di rumah sakit
2. BAK
Sebelum sakit : klien mengatakan bak lancar sebelum di rumah sakit
Saat sakit : klien mengatakan bak lancar selama di rumah sakit
d. Pola aktivitas dan latihan
1. Aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total
2. Latihan
Sebelum sakit : klien mengatakan sebelum sakit beraktifitas seperti biasa, bekerja sebagai supir
pribadi
Saat sakit : klien mengatakan saat dirawat klien hanya istirahat untuk memulihkan keadaannya
e. Pola kognitif dan Persepsi
Klien tampak ramah terhadap perawat dan keluarga
- Sebelum sakit : klien mengatakan jarang tidur, karena pekerjaannya yang supir pribadi
- Saat sakit : klien mengatakan saat sakit istirahat cukup
h. Pola Peran-Hubungan
- klien mengatakan terlihat hubungan pasien dengan keluarga sangat baik
- klien mampu berkomunikasi dengan relevan, jelas, mampu mengekspresikan dan
19
mampu mengerti orang lain
- klien paling dekat dengan anak keduanyaPola Seksual-Reproduksi
j. Pola Nilai-Kepercayaan
klien mengatakan saat sakit jarang melakukan dan saat sehat pasien rajin beribadah, serta rutin
mengikuti pengajian
4.Pengkajian Fisik
o Jantung
1. inspeksi : bentuk simetris, tidak ada luka, tidak ada memar
2. palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
3. perkusi : bunyi redup, tidak ada pelebaran dinding jantung
4. auskultasi : suara irama jantung teratur, terdengar S1 dan S2 normal, tidak ada bunyi jantung
tambahan
3. Abdomen:
20
1. inspeksi : bentuk simetris, tidak ada asites
2. palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
3. perkusi : terdengar bunyi timpani
4. auskultasi : terdengar bunyi peristaltic usus 10x/mnt
4. Genetalia : Bersih tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, tidak terpasang kateter, dan tidak ada
hemoroid
5. Integumen: Kulit bersih, warna sawo matang, lembab, turgor elastis, tidak ada edema, dan tidak ada
tanda infeksi
c. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologi
Normal atau bisa hiperinflasi
2. Pemeriksaan Laboratorium
Eosinophil meningkat sekitar 5-15% (>300/mm)
21
5.ANALISA DATA
Data subjective :
Pasien mengeluh sakit di Resiko syok hipoksia
dada dan sulit bernafas
Data objective :
Respirasi : 35x/ menit
Nadi : 120x/menit
Bibir membiru
Keringat dingin
22
B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas
NO TANGGAL / JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN Ttd
DITEMUKAN
27/421 selasa Bersihan jalan nafas tidak efektif bd K6
respon alergi
C.Rencana Tindakan Keperawatan
Hari / No Ttd
Tangga Dx Perawatan
l Rencana
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
23
Selasa
27/4/21 2. Setelah di lakukan tindakan
jam keperawatan 3x24 jam di
09.00 harapkan masalah keperawatan
pagi pasien dapat teratasi dengan Observasi ttv
kriteria hasil : Observasi input dan
output cairan
Pasien tidak mengeluh Managemen cairan
sakit ketika bernafas Managemen
Respirasi pasien dalam hipovolemi
batas normal 20x/menit Melakukan kompres
Mukosa bibir kembali hangat
normal berwarna merah Edukasi ke keluarga
Suhu tubuh normal 36,5 pasien mengenai
*c dehidrasi yang di
alami pasien
Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian obat
D. Implementasi Keperawatan
Hari/tanggal/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi proses / Respon Ttd
Jam Dx Tindakan
- Infus RL 20tpm
- Drip
aminophylline
240mg
- Lameson 3 x 4
mg
- Lasal 2 x 4 mg_
E. Evaluasi Keperawatan
Hari / tanggal / No.Dx Evaluasi Ttd
jam
27421 1 S: K6
14.00 selasa pasien merintih sesak nafas
O:
sat o2 75 %
nadi 120 x / menit
Suhu 34,5* c
Pernafasan : 35x/menit
Tekanan darah : 120/70 mmhg
A:
Maslaah belum teratasi
P:
25
Lanjutkan intervensi
Observasi TTV (frekuensi nafas)
Beri posisi yang nyaman
(semiflower)
Memonitoring saturasi o2
Melakukan pemberian obat
Mengauskultasi suara nafas
2.
S: pasien mengatakan tidak dapat tifur
270421 selasa
14,00 O:
intak cairan : 2500cc
output cairan : 2700 cc
P: lanjutkan intervensi
MengObservasi input dan output
cairan
Memanagemen cairan
Memanagemen hipovolemi
Kolaborasi dengan team medis
dalam pemberian caairan
26
D. Implementasi Keperawatan hari ke 2
Hari/tanggal/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi proses / Respon Ttd
Jam Dx Tindakan
27
pasien mengerti bahwa pasien
13.00 harus banyak masukan
13.11 cairan
F. Evaluasi Keperawatan
Hari / tanggal / No.Dx Evaluasi Ttd
jam
280421 1 S: K6
14.00 rabu pasien tidak merintih sesak nafas
O:
sat o2 89%
nadi 120 x / menit
Suhu 36,5* c
Pernafasan : 25x/menit
Tekanan darah : 120/70 mmhg
A:
Maslaah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Observasi TTV (frekuensi nafas)
Beri posisi yang nyaman
(semiflower)
Memonitoring saturasi o2
Melakukan pemberian obat
Mengauskultasi suara nafas
2.
S: pasien mengatakan tidak dapat tifur
280421 rabu
14,00 O:
intak cairan : 2500cc
output cairan : 2000 cc
P: lanjutkan intervensi
MengObservasi input dan output
cairan
Memanagemen cairan
28
Memanagemen hipovolemi
Kolaborasi dengan team medis
dalam pemberian caairan
29
30