“IOT DEVICE”
DOSEN MATA KULIAH :
(Drs. Kasim, MT.)
OLEH:
Raspberry Pi, sering disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer papan tunggal
(single-board circuit; SBC) yang seukuran dengan kartu kredit yang dapat digunakan untuk
menjalankan program perkantoran, permainan komputer, dan sebagai pemutar media hingga
video beresolusi tinggi. Python adalah bahasa pemrograman yang digunakan di raspberry pi
dan linux adalah sistem operasi yang direkomendasikan
a. Spesifikasi
• Microcontroller ATmega328P
• Operating Voltage 5V
• Input Voltage (recommended) 7-12V
• Input Voltage (limit) 6-20V
• Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
• PWM Digital I/O Pins 6
• Analog Input Pins 6
• DC Current per I/O Pin 20 mA
• DC Current for 3.3V Pin 50 mA
• Flash Memory 32 KB (ATmega328P) of which 0.5 KB used by bootloader
• SRAM 2 KB (ATmega328P)
• EEPROM 1 KB (ATmega328P)
• Clock Speed 16 MHz
• LED_BUILTIN 13
• Length 68.6 mm
• Width 53.4 mm
• Weight 25 g
a. Spesifikasi
• Besar RAM 96 kB, instruction RAM 64 kB
• 32-bit RISC CPU
• External QSPI flash – 512 KiB to 4 MiB
• Tegangan kerja masukan 3.3 Vdc
• Jaringan wifi pada 802.11 b/g/n
• Pada mode 802.11b output power-nya +19.5dBm
• Menggunakan sistem Wi-Fi Direct (P2P), soft-AP
• Power down leakage current of 10uA
• Wake up and transmit packets in < 2ms
• Integrated TCP/IP protocol stack
• Standby power consumption of < 1.0mW (DTIM3)
• SDIO 1.1 / 2.0, SPI, UART
• 10-bit ADC
• Interface : SPI, I²C
• STBC, 11 MIMO, 21 MIMO
• A-MPDU & A-MSDU aggregation & 0.4ms guard interval
SPI Pins SD1, CMD, NodeMCU memiliki empat pin yang tersedia untuk
SD0, CLK komunikasi SPI
UART Pins TXD0, RXD0, NodeMCU memiliki dua antarmuka UART, UART0
TXD2, RXD2 (RXD0 & TXD0) dan UART1 (RXD1 & TXD1).
UART1 digunakan untuk mengunggah
firmware/program
4. Esp32
Pada dasarnya, fungsi modul relay adalah sebagai saklar elektrik. Dimana ia akan
bekerja secara otomatis berdasarkan perintah logika yang diberikan. Kebanyakan, relay 5 volt
DC digunakan untuk membuat project yang salah satu komponennya butuh tegangan tinggi
atau yang sifatnya AC (Alternating Current). Sedangkan kegunaan relay secara lebih spesifik
adalah sebagai berikut:
• Menjalankan fungsi logika dari mikrokontroler Arduino
• Sarana untuk mengendalikan tegangan tinggi hanya dengan menggunakan tegangan
rendah
• Meminimalkan terjadinya penurunan tegangan
• Memungkinkan penggunaan fungsi penundaan waktu atau fungsi time delay
function
• Melindungi komponen lainnya dari kelebihan tegangan penyebab korsleting.
• Menyederhanakan rangkaian agar lebih ringkas.
Secara umum kondisi atau posisi pada relay terbagi menjadi dua, yaitu:
• NC (Normally Close), adalah kondisi awal atau kondisi dimana relay dalam posisi
tertutup karena tak menerima arus listrik.
• NO (Normally Open), adalah kondisi dimana relay dalam posisi terbuka karena
menerima arus listrik.
a. Spesifikasi
• Input relay 5V DC
• Maksimum load 250VAC/10A 30VDC/10A
• Dilengkapi dengan optocoupler isolation untuk melindungi board
microcontroller dari tegangan AC
• Memiliki LED indikator
• Menggunakan terminal block sehingga pemasangan kabel menjadi
mudah
• Output keluaran 4 channel maksimal 10A
• Output memiliki 3 pin terminal block yang ditandai dengan NO, COM
dan NC.
• NO (Normally Open) = Tidak ada arus yang dialirkan (OFF), Jika ada
signal High / Low dari microcontroller maka ON
COM (Common) = Sumber tegangan yang akan dihubungkan (Bisa arus
AC maupun DC 10A max)
NC (Normally Close) = Arus dialirkan (ON), Jika ada signal High / Low
dari microcontroller maka OFF
BME280 merupakan sensor digital kombinasi antara sensor kelembaban, tekanan, dan
temperatur yang berbasis pada prinsip sensoring yang telah teruji. Modul sensor ini
ditempatkan di dalam paket tutup logam LGA yang berdimensi 2,5 x 2,5mm2 dan dengan
tinggi 0,93mm. Dimensi berukuran kecil yang dimilikinya dan konsumsi daya yang rendah
membuat sensor ini mampu untuk diimplementasikan dalam perangkat-perangkat yang
digerakkan oleh baterai seperti handset, modul GPS, atau jamModule Sensor BME280
merupakan modul sensor yang dapat mengukur data kelembaban, suhu, tekanan barometik
yang diakses menggunakan interface i2c. Modul sensor ini sudah dilengkapi dengan regulator
3.3V tipe LM6206 on-board dan I2C Voltage Level Translator. Sehingga Anda dapat
menggunakannya mikrokontroler dengan output logika 3.3V atau 5V seperti Arduino tanpa
khawatir. BME280 mengkonsumsi kurang dari 1mA selama pengukuran dan
hanya 5μA selama idle. Konsumsi daya rendah ini memungkinkan dapat diterapkan pada
perangkat dengan power supply baterai jam.
a. Spesifikasi
Pasokan Tegangan 1.8-5 V DC
Antarmuka I2C (hingga 3.4 MHz), SPI
(hingga 10 MHz)
Rentang operasional
Suhu -40 sampai + 85 °C
Kelembaban 0-100%
Tekanan 300-1100 hPa
Resolusi
Suhu 0.01 °C
Kelembaban 0.008%
Tekana 0.18 Pa
Akurasi
Suhu +-1 °C
Kelembaban +-3%
Tekanan +-1 Pa
I2C alamat
Suhu +-1 °C
Kelembaban +-3%
Tekanan +-1 Pa
I2C alamat
SDO RENDAH 0x76
SDO TINGGI 0x77
7. Sensor DHT11
Sensor DHT11 dan DHT22 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing
objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih
lanjut menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif
seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.
Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi
kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal
sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah terinterverensi.
Resistor jenis ini memiliki karakteristik dimana nilai resistansinya berbanding terbalik
dengan kenaikan suhu. Artinya, semakin tinggi suhu ruangan maka nilai resistansi NTC akan
semakin kecil. Sebaliknya nilai resistansi akan meningkat ketika suhu disekitar sensor
menurun.
Sensor DHT11 dan DHT22 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan
suhu dan kelembaban yang cukup akurat.Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada
memori program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi.
a. Spesifikasi
Spesifikasi DHT11:
• Tegangan kerja = 3.3V-5V.
• Arus maksimum = 2.5mA
• Range pengukuran kelembaban = 20%-80%
• Akurasi pengukuran kelembaban = 5%
• Range pengukuran suhu = 0°C-50°C
• Akurasi pengukuran suhu = 2°C
• Kecepatan pengambilan sampel tidak lebih dari 1 Hz (setiap detik)
• Ukuran = 15.5 mm x 12 mm x 5.5 mm
• 4 pin dengan jarak 0,1 "
Spesifikasi DHT22:
• Tegangan kerja = 3.3V-5V.
• Arus maksimum = 2.5mA
• Range pengukuran kelembaban = 0%-100%
• Akurasi pengukuran kelembaban = 2-5%
• Range pengukuran suhu = -40°C-80°C
• Akurasi pengukuran suhu = 0.5°C
• Kecepatan pengambilan sampel tidak lebih dari 0.5 Hz (setiap detik)
• Ukuran = 15.1 mm x 25 mm x 7.7 mm
• 4 pin dengan jarak 0,1 "
b. GPIO (General-purpose input/output)
8. PIR Sensor
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang
digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai
dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar
infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR
dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek memancarkan energi
radiasi, sebagai contoh ketika terdeteksi sebuah gerakan dari sumber infra merah dengan suhu
tertentu yaitu manusia mencoba melewati sumber infra merah yang lain misal dinding, maka
sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga
jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
a. Spesifikasi
▪ 1.Tegangan operasi 4.7-5Volt
▪ 2.Arus standby (tanpa beban) 300 μ A
▪ 3.Suhu kerja antara-20oC-50oC
▪ 4.Jangkauan deteksi 5 meter
▪ 5.Kecepatan deteksi 0.5 detik
9. RFID
RFID adalah singkatan dari Radio Frequency Identification. RFID adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk melakukan identifikasi dan pengambilan data dengan
menggunakan barcode atau magnetic card. Metode identifikasinya menggunakan sarana yang
disebut label RFID yang berfungsi untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label
RFID pada prakteknya dapat disematkan dalam suatu produk, hewan bahkan manusia. Proses
identifikasi pada RFID dapat terjadi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Oleh
sebab itu proses identifikasi RFID membutuhkan dua perangkat yaitu tag dan reader agar dapat
berfungsi dengan baik.
a. Spesifikasi
Spesifikasi RFID RC522 :
• Arus dan tegangan operasional : 13-26mA/DC 3.3V
• Tipe kartu Tag yang didukung : mifare1 S50, MIFARE DESFire, mifare Pro,
mifare1 S70 MIFARE Ultralight,
• Idle current :10-13mA/DC 3.3V
• Peak current: 30mA
• Sleep current: 80uA
• Menggunakan Antarmuka SPI
• Kecepatan transfer rate data : maximum 10Mbit/s
• Frekuensi kerja : 13.56MHz
• Ukuran dari RFID Reader : 40 x 60mm
• Suhu tempat penyimpanan : -40 – 85 degrees Celsius
• Suhu kerja : -20 – 80 degrees Celsius
• Relative humidity: relative humidity 5% -95%
b. GPIO (General-purpose input/output)
RST Reset pin digunakan untuk mengatur ulang atau mematikan modul
SS/SDA/Rx Bertindak sebagai Serial input (SS) untuk komunikasi SPI, SDA
untuk IIC dan Rx selama UART.
Motor Servo merupakan motor listrik dengan menggunakan sistem closed loop. Sistem
tersebut digunakan untuk mengendalikan akselerasi dan kecepatan pada sebuah motor listrik
dengan keakuratan yang tinggi. Selain itu, motor servo biasa digunakan untuk mengubah energi
listrik menjadi mekanik melalui interaksi dari kedua medan magnet permanent.
Pada umumnya, motor servo terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
• Moto
• Sistem kontrol
• Potensiometer atau encoder.
Motor berfungsi sebagai penggerak roda gigi agar dapat memutar potensiometer dan poros
output-nya secara bersamaan.
Potensiometer atau encoder berfungsi sebagai sensor yang akan memberikan sinyal umpan
balik ke sistem kontrol untuk menentukan posisi targetnya.
Biasanya potensiometer pada motor serv
Jika sistem kontrol mendeteksi posisi target pada motor servo sudah benar, maka
putarannya secara otomatis akan berhenti.Namun, jika posisi target atau sudutnya belum tepat
maka motor servo akan diubah posisinya sampai benar.
a. Spesifikasi
Motor Servo : Micro Servo Sg90
Dimensi : 22.6 X 21.8 X 11.4 mm
Berat (Hanya Motor) : 9 gram
Kecepatan : 0.12 S/ 60 Degree
Pulse Width : 500 –2400 μs
PWM Period : 20 ms (50Hz)
Tegangan Kerja : 4,8 V –6 V
Arus : Kurang Dari 500 mA
Temperatur Range : -30 Sampai 60 ̊ C
Panjang Kabel : 150 mm
Stall Torque : 1.98 Kg/Cm
Gear Type : Plastic
Limit angle : 180 ̊ (±10 ̊ )
Neutral position : 1500 μs
b. GPIO (General-purpose input/output)
a. Spesifikasi
• Frekuensi kerja ISM 2.4 GHz
• Bluetooth protocol : Bluetooth tipe v2.0+EDR
• Kecepatan dapat mencapai 1Mbps pada mode sinkron
• Kecepatan dapat mencapai 2.1 Mbps / 160 kbps pada mode asinkron
maksimum
• Tegangan kerja pada 3,3 – 6 Volt DC
• Konsumsi arus kerja yaitu 50 mA
• Memiliki modulasi Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK)
• Sensitivitas -84dBm (0.1% BER)
• Daya emisi 4 dBm
• Suhu operasional range -20°C — +75°C
• Memiliki keamanan dengan enkripsi data dan enkripsi
• Dimensi modul 15.2×35.7×5.6 mm
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis
(bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip
daripantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi
(jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor
ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat
tinggi yaitu 20.000 Hz. Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui
sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan
menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator
diterapkan pada benda tersebut.
a. Spesifikasi
Spesifikasi dari sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai berikut :
• Dimensi : 45 mm (P) x 20 mm (L) x 15 mm (T)
• Tegangan : 5 VDC
• Arus pada mode siaga : <2 mA
• Arus pada saat deteksi : 15 mA
• Frekuensi suara : 40 kHz
• Jangkauan Minimum : 2 cm
• Jangkauan Maksimum : 400 cm
• Input Trigger : 10μS minimum, pulsa level TTL
• Pulsa Echo : Sinyal level TTL positif, lebar berbanding
proporsional denganjarak yang dideteksi
Vcc Pin Vcc memberi daya pada sensor, biasanya dengan +5V
Trigger Trigger pin adalah pin Input.
Echo Echo pin adalah pin Output. Pin ini menjadi tinggi untuk jangka waktu tertentu
yang akan sama dengan waktu yang dibutuhkan gelombang us untuk kembali
ke sensor.
VCC Pin Vcc memberi kekuatan pada modul, biasanya dengan +5V
14. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik
menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai
indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya
buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara
sederhana kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.
a. Spesifikasi
• Tegangan kerja: 3v-12v DC.
• Resistansi dalam: 16 ohm (16R)
• Ukuran: dia 12mm, tebal 8.5mm (12085)
• Kekuatan suara: 80-85 dB.
• Warna: hitam. Spesifikasi dari Buzzer pasif passive 16ohm 3v 5v 9v 12v
High Quality 12x8.5mm arduino.
Pin Pin
Description
Number Name
Identified by (+) symbol or longer terminal lead. Can be powered by
1 Positive
6V DC
Identified by short terminal lead. Typically connected to the ground
2 Negative
of the circuit
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai
resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini.
LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari
sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang
mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit
cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar
sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian
elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena cahaya maka
arus listrik akan mengalir(ON) dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim cahaya(gelap)
maka aliran listrik akan terhambat(OFF). LDR juga sering digunakan sebagai sensor lampu
penerang jalan otomatis, lampu kamar tidur, alarm, rangkaian anti maling otomatis
menggunakan laser, sutter kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Adapaun karakterinstik dari LDR sensor :
• Tegangan maksimum (DC) : 150 V
• Konsumsi Arus Maksimum : 100 mW
• Tingkatan Resistansi / Tahanan : 10 Ohm hingga 100k Ohm
• Puncak Spektral : 540 nm (ukuran gelombang cahaya)
• Waktu Respon Sensor : 20ms – 30 ms
• Suhu Operasi : -30o Celcius – 70o Celcius
16. Fingerprint
Fingerprint adalah sebuah alat elektronik yang menerapkan sensor scanning untuk
mengetahui sidik jari seseorang guna keperluan verifikasi identitas. Sensor Fingerprint seperti
ini digunakan pada beberapa peralatan elektronik seperti smartphone, pintu masuk, alat absensi
karyawan dan berbagai macam peralatan elektronik yang membutuhkan tingkat keamanan
yang tinggi, dan hanya bisa di akses oleh orang-orang tertentu saja. Sebelum sensor Fingerprint
ditemukan, dahulu sebuah data di amankan dengan menggunakan password atau ID, ada juga
yang menggunakan pola guna mengamankan suatu data.
Cara kerja sensor Fingerprint adalah dengan merekam data sidik jari untuk pertama
kalinya digunakan sebagai acuan. Data sidik jari tersebut akan disimpan dalam database.
kemudian data sidik jari hasil scanning ulang tersebut akan dicocokan apakah sama seperti data
sidik jari yang sudah pernah disimpan dalam database? Jika data tersebut sama, maka akses
akan dibuka. Sedangkan jika data tersebut berbeda dengan data yang ada di database, maka
akses akan tetap tertutup.
a. Spesifikasi
Sensor Sidik Jari FPM10A
• Voltage / Tegangan Supply : DC 3.6 ~ 6.0 V
Interfacing sensor tegangan dengan Arduino atau mikrokontroler lainnya cukup lurus
ke depan. Hubungkan VCC dan GND sumber tegangan yang tegangannya akan diukur ke
terminal sekrup sensor tegangan. Hubungkan pin S dan – (GND) sensor tegangan ke pin
Analog dan GND Arduino masing-masing. Tegangan input dan output dapat dihitung dengan
menggunakan:
a.Spesifikasi
• Tegangan Input: 0 hingga 25V
• Rentang Deteksi Tegangan: 0.02445 hingga 25
• Resolusi Tegangan Analog: 0.00489V
• Tidak perlu komponen eksternal
• Mudah digunakan dengan Microcontrollers
• Kecil, murah dan mudah tersedia
• Dimensi: 4 × 3 × 2 cm
+ Tidak terhubung
Pin Configuration
T1 Wire In
Kawat melalui arus harus diukur terhubung di sini
T2 Wire Out
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang
menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. LCD atau
Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight
(Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal Cair). LCD tidak memancarkan
pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang
melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar belakang untuk
sumber cahayanya. Cahaya Backlight tersebut pada umumnya adalah berwarna putih.
Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua
lembar kaca yang memiliki permukaan transparan yang konduktif.
Bagian-bagian LCD atau Liquid Crystal Display diantaranya adalah :
• Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)
• Elektroda Positif (Positive Electrode)
• Lapisan Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)
• Elektroda Negatif (Negative Electrode)
• Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)
• Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)
a. Spesifikasi
LCD 16×2
• Tampilan 2 baris @ 16 karakter, 5 x 8 pixel
• Display controller: HD44780 (standar industri LCD)
• Dilengkapi lampu latar warna biru/hijau/kuning
• Sudut pandang lebar dengan tingkat kontras yang dapat diatur dan terlihat jelas
• Tegangan kerja: 5V DC
• Dimensi modul: 80 x 36 x 12 mm
• Dimensi layar tampilan: 64,5 mm x 16 mm
20. Baseboard