Anda di halaman 1dari 34

SISTEM EMBEDDED DAN IOT

“IOT DEVICE”
DOSEN MATA KULIAH :
(Drs. Kasim, MT.)

OLEH:

NAMA : Merlian Dipuang R


KELAS : TKJ 3C
NIM : 42519061

PROGRAM D4 TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2021
1. Raspberry Pi

Raspberry Pi, sering disingkat dengan nama Raspi, adalah komputer papan tunggal
(single-board circuit; SBC) yang seukuran dengan kartu kredit yang dapat digunakan untuk
menjalankan program perkantoran, permainan komputer, dan sebagai pemutar media hingga
video beresolusi tinggi. Python adalah bahasa pemrograman yang digunakan di raspberry pi
dan linux adalah sistem operasi yang direkomendasikan

a. Fungsi penggunaan Raspberry


• Komputer yang biasa digunakan untuk melakukan kegiatan ringan sehari-hari
seperti menonton HD movie, word processing, mendengarkan musik dan
kegiatan lainnya.
• Dapat dihubungkan dengan aneka macam sensor seperti sensor cahaya, sensor
suhu, sensor gerak dan yang lainnya.
• Dapat dibuat web server.
• Dapat dijadikan server NAS( Network Attached Storage) di rumah.
• Dapat dikombinasikan bersama Arduino.
• Download Manager dalam hal ini Raspberry dapat dijadikan sebagai komputer
yang mendownload file-file film yang dapat ditinggal tanpa mengkhawatirkan
konsumsi listrik.
• Printer Server yang merupakan alat yang dihubungkan dengan printer sehingga
menjadikan printer dapat digunakan bersama-sama dalam sebuah jaringan LAN.
• Wifi Internet Radio Player dimana Raspberry Pi digunakan untuk memainkan
musik yang di streaming dari internet radio, dapat mengatur volume, mengatur
daftar lagu dari handphone.
• Dapat digunakan untuk menjadi server untuk hosting website, berbasis html, php
dan mysql.
• Home Automation untuk mengontrol lampu, penyiraman tanaman, kipas angin,
AC dan lainnya dari layar LCD maupun Handphone.
b. Spesfikasi
Raspberry Pi 3
SoC : Broadcom BCM2837
CPU : 4x ARM Cortex-A53, 1.2GHz
GPU : Broadcom VideoCore IV
RAM : 1GB LPDDR2 (900 MHz)
Networking : 10/100 Ethernet, 2.4GHz 802.11n wireless
Bluetooth : Bluetooth 4.1 Classic, Bluetooth Low Energy
Storage : microSD
GPIO : 40-pin header, populated
Ports : HDMI, 3.5mm analogue audio-video jack, 4x USB 2.0,
Ethernet, Camera Serial Interface (CSI), Display Serial Interface (DSI)
• CPU (Central Processing Unit) dan GPU (Graphics Processing Unit)
Raspberry Pi menggunakan Broadcom BCM2836 System on Chip yang terdiri dari unit
900 MHz quad-core ARM Cortex A7. Untuk pengolahan grafis, Raspberry Pi dilengkapi
dengan Broadcom VideoCore IV @ 250 MHz.
• GPIO pins (General Purpose Input/Output)
GPIO merupakan salah satu dari komponen Raspberry Pi yang paling menarik karena
GPIO ini bisa kita hubungkan ke berbagai perangkat hardware mikrokontroler, sensor,
LED, dan lain-lain. GPIO adalah penghubung antara Raspberry-Pi dengan dunia luar yang
membuat Raspberry Pi sangat cocok digunakan sebagai bagian dari proyek IoT (Internet
of Things). Tujuh Belas (17) dari dua puluh enam (26) pin konektor itu adalah pin GPIO,
sedangkan yang lainnya adalah pin power atau ground.

• RAM (Random Access Memory)


Agar pemrosesan memori dalam sistem dapat berjalan optimal, Raspberry Pi memerlukan
RAM yang cukup besar. Raspberry Pi model 2 dilengkapi dengan RAM sebesar 1 GB.
• Penyimpanan data
Ukuran minimum memori internal adalah 4 GB karena untuk menyimpan sistem operasi
saja membutuhkan sekitar 1,8 GB. Sebagai catatan bahwa setiap SD card memiliki kelas,
dimana nomor-nomor kelas tersebut mengindikasikan kecepatan read/write, semakin
tinggi kelas maka semakin baik.
• Video output
Video output berfungsi untuk menampilkan display Raspberry Pi di layar/ monitor.
Raspberry Pi memiliki dua port output video, yaitu port HDMI (High-Definition
Multimedia Interface) dan RCA. Kedua port ini tidak bisa digunakan secara bersamaan.
• USB 2.0 port (Universal Serial Bus)
Raspberry Pi 2 memiliki 4 port USB 2.0 yang dapat digunakan untuk menghubungkan
keyboard, mouse, modem USB, WiFi dongle, dan lain-lain.
• Ethernet LAN (Local Area Network) port
Ethernet LAN port dapat kita gunakan untuk menghubungkan Raspberry Pi ke jaringan
lokal dan/atau internet dengan kecepatan maksimal 100 Mbps.
c. GPIO (General-purpose input/output)
2. Arduino Uno

Arduino Uno adalah sebuah board yang menggunakan mikrokontroler ATmega328.


Arduino Uno memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, sebuah 16 MHz osilato kristal, sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber
tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset. Arduino Uno memuat segala hal
yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah mikrokontroler. Hanya dengan
menghubungkannya ke sebuah komputer melalui USB atau memberikan tegangan DC dari
baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat membuanya bekerja. Arduino Uno menggunakan
ATmega16U2 yang diprogram sebagai USB to serial converter untuk komunikasi serial ke
komputer melalui port USB.
Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika arduino uno diberi
tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V pada board arduino mungkin bekerja tidak stabil. Jika
diberikan tegangan melebihi 12 volt, penstabil tegangan kemungkinan akan menjadi terlalu
panas dan merusak arduino uno. Tegangan rekomendasi yang diberikan ke arduino uno
berkisar antara 7-12 volt.

a. Spesifikasi
• Microcontroller ATmega328P
• Operating Voltage 5V
• Input Voltage (recommended) 7-12V
• Input Voltage (limit) 6-20V
• Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
• PWM Digital I/O Pins 6
• Analog Input Pins 6
• DC Current per I/O Pin 20 mA
• DC Current for 3.3V Pin 50 mA
• Flash Memory 32 KB (ATmega328P) of which 0.5 KB used by bootloader
• SRAM 2 KB (ATmega328P)
• EEPROM 1 KB (ATmega328P)
• Clock Speed 16 MHz
• LED_BUILTIN 13
• Length 68.6 mm
• Width 53.4 mm
• Weight 25 g

b. GPIO (General-purpose input/output)


3. Esp8266

ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat tambahan


mikrokontroler seperti Arduino agar dapat terhubung langsung dengan wifi dan membuat
koneksi TCP/IP.modul WiFi serbaguna ini sudah bersifat SoC (System on Chip), sehingga kita
bisa melakukan programming langsung ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroller
tambahan. Kelebihan lainnya, ESP8266 ini dapat menjalankan peran sebagai adhoc akses poin
maupun klien sekaligus.
ESP8266 memiliki kemampuan on-board prosesing dan storage yang memungkinkan
chip tersebut untuk diintegrasikan dengan sensor-sensor atau dengan aplikasi alat tertentu
melalui pin input output hanya dengan pemrograman singkat. Dengan level yang tinggi berupa
on-chip yang terintegrasi memungkinkan external sirkuit yang ramping dan semua solusi,
termasuk modul sisi depan, didesain untuk menempati area PCB yang sempit.ESP8266
dikembangkan oleh pengembang asal negeri tiongkok yang bernama “Espressif”. Produk seri
ESP8266 memiliki banyak sekali varian. Salah satu varian yang paling sering kita jumpai
adalah ESP8266 seri ESP-01.

a. Spesifikasi
• Besar RAM 96 kB, instruction RAM 64 kB
• 32-bit RISC CPU
• External QSPI flash – 512 KiB to 4 MiB
• Tegangan kerja masukan 3.3 Vdc
• Jaringan wifi pada 802.11 b/g/n
• Pada mode 802.11b output power-nya +19.5dBm
• Menggunakan sistem Wi-Fi Direct (P2P), soft-AP
• Power down leakage current of 10uA
• Wake up and transmit packets in < 2ms
• Integrated TCP/IP protocol stack
• Standby power consumption of < 1.0mW (DTIM3)
• SDIO 1.1 / 2.0, SPI, UART
• 10-bit ADC
• Interface : SPI, I²C
• STBC, 11 MIMO, 21 MIMO
• A-MPDU & A-MSDU aggregation & 0.4ms guard interval

b. GPIO (General-purpose input/output)

Pin Name Description


Category

Power Micro-USB, Micro-USB: NodeMCU dapat didukung melalui port


3.3V, GND, USB
Vin 3.3V: 3.3V yang diatur dapat dipasok ke pin ini untuk
memberi daya pada papan
GND: pin ground
Vin: Catu Daya Eksternal
Control EN, RST Pin dan tombol mengatur ulang mikrokontroler
Pins

Analog Pin A0 Digunakan untuk mengukur tegangan analog dalam


kisaran 0-3.3V

GPIO Pins GPIO1 to NodeMCU memiliki 16 pin input-output tujuan umum


GPIO16 di papannya

SPI Pins SD1, CMD, NodeMCU memiliki empat pin yang tersedia untuk
SD0, CLK komunikasi SPI

UART Pins TXD0, RXD0, NodeMCU memiliki dua antarmuka UART, UART0
TXD2, RXD2 (RXD0 & TXD0) dan UART1 (RXD1 & TXD1).
UART1 digunakan untuk mengunggah
firmware/program

I2C Pins NodeMCU memiliki dukungan fungsionalitas I2C


tetapi karena fungsi internal pin ini, Anda harus
menemukan pin mana yang I2C

4. Esp32

Mikrokontroler ESP32 sebagai penerus dari mikrokontroler ESP8266. Pada


mikrokontroler ini sudah tersedia modul wifi dan bluetooth sehingga sangat mendukung untuk
membuat sistem aplikasi Internet of Things. Memiliki 18 ADC (Analog Digital Converter), 2
DAC, 16 PWM, 10 Sensor sentuh, 2 jalur antarmuka UART,pin antarmuka I2C, I2S, dan SPI.
ESP32 ini memiliki tegangan operasi 3.3V! berbeda dengan mikrokontroler ATmega pada
Arduino Uno, jadi untuk membuat suatu rangkaian elektronik menggunakan ESP32 harus di
perhatikan bahwa suplay listrik pada rangkaian tidak boleh lebih dari 3.3V semisal 5v apa lagi
9v. Jika tegangan di atas 3.3v diberikan pada rangkaian yang menggunakan ESP32 tentu akan
merusak ESP32.
a. Spesifikasi
MCU Xtensa Dual-Core 32-bit
LX6 with 600 DMIPS
Wi-Fi 802.11 b/g/n tipe HT40
Bluetooth tipe 4.2 dan BLE
Typical Frequency 160 MHz
SRAM ada
Total GPIO 36
Total SPI-UART-I2C-I2S 4-2-2-2
Resolusi ADC 12 bit
Suhu operasional Kerja -40ºC to 125ºC
Sensor di dalam module touch sensor, temperature
sensor, hall effect sensor

b. GPIO (General-purpose input/output)


5. Relay Arduino

Pada dasarnya, fungsi modul relay adalah sebagai saklar elektrik. Dimana ia akan
bekerja secara otomatis berdasarkan perintah logika yang diberikan. Kebanyakan, relay 5 volt
DC digunakan untuk membuat project yang salah satu komponennya butuh tegangan tinggi
atau yang sifatnya AC (Alternating Current). Sedangkan kegunaan relay secara lebih spesifik
adalah sebagai berikut:
• Menjalankan fungsi logika dari mikrokontroler Arduino
• Sarana untuk mengendalikan tegangan tinggi hanya dengan menggunakan tegangan
rendah
• Meminimalkan terjadinya penurunan tegangan
• Memungkinkan penggunaan fungsi penundaan waktu atau fungsi time delay
function
• Melindungi komponen lainnya dari kelebihan tegangan penyebab korsleting.
• Menyederhanakan rangkaian agar lebih ringkas.

Cara Kerja Relay Arduino


Untuk dapat memahami prinsip kerja relay, terlebih dahulu kamu wajib tahu kelima
fungsi komponen relay berikut ini.
• Penyangga (Armature)
• Kumparan (Coil)
• Pegas (Spring)
• Saklar (Switch Contact)
• Inti Besi (Iron Core)

Adapun untuk penempatan-nya, kira-kira gambarnya seperti di bawah ini.

Gambar 1. Skematik Modul Relay


Berdasarkan gambar komponen relay tersebut, kita dapat memahami bahwa relay dapat
bekerja karena adanya gaya elektromagnetik. Ini tercipta dari inti besi yang dililitkan kawat
kumparan dan dialiri aliran listrik. Saat kumparan dialiri listrik, maka otomatis inti besi akan
jadi magnet dan menarik penyangga sehingga kondisi yang awalnya tertutup jadi terbuka
(Open). Sementara pada saat kumparan tak lagi dialiri listrik, maka pegas akan menarik ujung
penyangga dan menyebabkan kondisi yang awalnya terbuka jadi tertutup (Close).

Secara umum kondisi atau posisi pada relay terbagi menjadi dua, yaitu:
• NC (Normally Close), adalah kondisi awal atau kondisi dimana relay dalam posisi
tertutup karena tak menerima arus listrik.
• NO (Normally Open), adalah kondisi dimana relay dalam posisi terbuka karena
menerima arus listrik.
a. Spesifikasi
• Input relay 5V DC
• Maksimum load 250VAC/10A 30VDC/10A
• Dilengkapi dengan optocoupler isolation untuk melindungi board
microcontroller dari tegangan AC
• Memiliki LED indikator
• Menggunakan terminal block sehingga pemasangan kabel menjadi
mudah
• Output keluaran 4 channel maksimal 10A
• Output memiliki 3 pin terminal block yang ditandai dengan NO, COM
dan NC.
• NO (Normally Open) = Tidak ada arus yang dialirkan (OFF), Jika ada
signal High / Low dari microcontroller maka ON
COM (Common) = Sumber tegangan yang akan dihubungkan (Bisa arus
AC maupun DC 10A max)
NC (Normally Close) = Arus dialirkan (ON), Jika ada signal High / Low
dari microcontroller maka OFF

b. GPIO (General-purpose input/output)

Gambar 2. Component Relay


Berdasarkan gambar skematik relay di atas, berikut ini adalah keterangan dari ketiga
pin yang sangat perlu kamu ketahui:
• COM (Common), adalah pin yang wajib dihubungkan pada salah satu dari dua
ujung kabel yang hendak digunakan.
• NO (Normally Open), adalah pin tempat menghubungkan kabel yang satunya lagi
bila menginginkan kondisi posisi awal yang terbuka atau arus listrik terputus.
• NC (Normally Close), adalah pin tempat menghubungkan kabel yang satunya lagi
bila menginginkan kondisi posisi awal yang tertutup atau arus listrik tersambung.
6. Sensor BME280

BME280 merupakan sensor digital kombinasi antara sensor kelembaban, tekanan, dan
temperatur yang berbasis pada prinsip sensoring yang telah teruji. Modul sensor ini
ditempatkan di dalam paket tutup logam LGA yang berdimensi 2,5 x 2,5mm2 dan dengan
tinggi 0,93mm. Dimensi berukuran kecil yang dimilikinya dan konsumsi daya yang rendah
membuat sensor ini mampu untuk diimplementasikan dalam perangkat-perangkat yang
digerakkan oleh baterai seperti handset, modul GPS, atau jamModule Sensor BME280
merupakan modul sensor yang dapat mengukur data kelembaban, suhu, tekanan barometik
yang diakses menggunakan interface i2c. Modul sensor ini sudah dilengkapi dengan regulator
3.3V tipe LM6206 on-board dan I2C Voltage Level Translator. Sehingga Anda dapat
menggunakannya mikrokontroler dengan output logika 3.3V atau 5V seperti Arduino tanpa
khawatir. BME280 mengkonsumsi kurang dari 1mA selama pengukuran dan
hanya 5μA selama idle. Konsumsi daya rendah ini memungkinkan dapat diterapkan pada
perangkat dengan power supply baterai jam.

a. Spesifikasi
Pasokan Tegangan 1.8-5 V DC
Antarmuka I2C (hingga 3.4 MHz), SPI
(hingga 10 MHz)

Rentang operasional
Suhu -40 sampai + 85 °C
Kelembaban 0-100%
Tekanan 300-1100 hPa
Resolusi
Suhu 0.01 °C
Kelembaban 0.008%
Tekana 0.18 Pa
Akurasi
Suhu +-1 °C
Kelembaban +-3%
Tekanan +-1 Pa
I2C alamat
Suhu +-1 °C
Kelembaban +-3%
Tekanan +-1 Pa
I2C alamat
SDO RENDAH 0x76
SDO TINGGI 0x77

b. GPIO (General-purpose input/output)

7. Sensor DHT11

Sensor DHT11 dan DHT22 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing
objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih
lanjut menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif
seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.
Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi
kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal
sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah terinterverensi.
Resistor jenis ini memiliki karakteristik dimana nilai resistansinya berbanding terbalik
dengan kenaikan suhu. Artinya, semakin tinggi suhu ruangan maka nilai resistansi NTC akan
semakin kecil. Sebaliknya nilai resistansi akan meningkat ketika suhu disekitar sensor
menurun.
Sensor DHT11 dan DHT22 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan
suhu dan kelembaban yang cukup akurat.Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada
memori program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi.
a. Spesifikasi
Spesifikasi DHT11:
• Tegangan kerja = 3.3V-5V.
• Arus maksimum = 2.5mA
• Range pengukuran kelembaban = 20%-80%
• Akurasi pengukuran kelembaban = 5%
• Range pengukuran suhu = 0°C-50°C
• Akurasi pengukuran suhu = 2°C
• Kecepatan pengambilan sampel tidak lebih dari 1 Hz (setiap detik)
• Ukuran = 15.5 mm x 12 mm x 5.5 mm
• 4 pin dengan jarak 0,1 "
Spesifikasi DHT22:
• Tegangan kerja = 3.3V-5V.
• Arus maksimum = 2.5mA
• Range pengukuran kelembaban = 0%-100%
• Akurasi pengukuran kelembaban = 2-5%
• Range pengukuran suhu = -40°C-80°C
• Akurasi pengukuran suhu = 0.5°C
• Kecepatan pengambilan sampel tidak lebih dari 0.5 Hz (setiap detik)
• Ukuran = 15.1 mm x 25 mm x 7.7 mm
• 4 pin dengan jarak 0,1 "
b. GPIO (General-purpose input/output)
8. PIR Sensor

Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang
digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai
dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar
infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR
dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek memancarkan energi
radiasi, sebagai contoh ketika terdeteksi sebuah gerakan dari sumber infra merah dengan suhu
tertentu yaitu manusia mencoba melewati sumber infra merah yang lain misal dinding, maka
sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga
jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.

a. Spesifikasi
▪ 1.Tegangan operasi 4.7-5Volt
▪ 2.Arus standby (tanpa beban) 300 μ A
▪ 3.Suhu kerja antara-20oC-50oC
▪ 4.Jangkauan deteksi 5 meter
▪ 5.Kecepatan deteksi 0.5 detik

b. GPIO (General-purpose input/output)


Pin
Pin Name Description
Number
Input voltage is +5V for typical applications. Can range from
1 Vcc
4.5V- 12V
High/Low Ouput Digital pulse high (3.3V) when triggered (motion detected)
2
(Dout) digital low(0V) when idle(no motion detected
3 Ground Connected to ground of circuit

9. RFID
RFID adalah singkatan dari Radio Frequency Identification. RFID adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk melakukan identifikasi dan pengambilan data dengan
menggunakan barcode atau magnetic card. Metode identifikasinya menggunakan sarana yang
disebut label RFID yang berfungsi untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label
RFID pada prakteknya dapat disematkan dalam suatu produk, hewan bahkan manusia. Proses
identifikasi pada RFID dapat terjadi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Oleh
sebab itu proses identifikasi RFID membutuhkan dua perangkat yaitu tag dan reader agar dapat
berfungsi dengan baik.

a. Spesifikasi
Spesifikasi RFID RC522 :
• Arus dan tegangan operasional : 13-26mA/DC 3.3V
• Tipe kartu Tag yang didukung : mifare1 S50, MIFARE DESFire, mifare Pro,
mifare1 S70 MIFARE Ultralight,
• Idle current :10-13mA/DC 3.3V
• Peak current: 30mA
• Sleep current: 80uA
• Menggunakan Antarmuka SPI
• Kecepatan transfer rate data : maximum 10Mbit/s
• Frekuensi kerja : 13.56MHz
• Ukuran dari RFID Reader : 40 x 60mm
• Suhu tempat penyimpanan : -40 – 85 degrees Celsius
• Suhu kerja : -20 – 80 degrees Celsius
• Relative humidity: relative humidity 5% -95%
b. GPIO (General-purpose input/output)

Pin Name Description

Vcc Digunakan untuk Daya modul, biasanya 3.3V yang digunakan.

RST Reset pin digunakan untuk mengatur ulang atau mematikan modul

Ground Terhubung ke Ground of System.

IRQ Interrupt pin digunakan untuk membangunkan modul ketika


perangkat datang ke dalam jangkauan.

MISO/SCL/Tx PIN MISO ketika digunakan untuk komunikasi SPI bertindak


sebagai SCL untuk I2c dan Tx untuk UART.

MOSI Master out slave in pin untuk komunikasi SPI.

SCK Serial Clock pin digunakan untuk menyediakan sumber jam.

SS/SDA/Rx Bertindak sebagai Serial input (SS) untuk komunikasi SPI, SDA
untuk IIC dan Rx selama UART.

10. Motor Servo

Motor Servo merupakan motor listrik dengan menggunakan sistem closed loop. Sistem
tersebut digunakan untuk mengendalikan akselerasi dan kecepatan pada sebuah motor listrik
dengan keakuratan yang tinggi. Selain itu, motor servo biasa digunakan untuk mengubah energi
listrik menjadi mekanik melalui interaksi dari kedua medan magnet permanent.
Pada umumnya, motor servo terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
• Moto
• Sistem kontrol
• Potensiometer atau encoder.
Motor berfungsi sebagai penggerak roda gigi agar dapat memutar potensiometer dan poros
output-nya secara bersamaan.
Potensiometer atau encoder berfungsi sebagai sensor yang akan memberikan sinyal umpan
balik ke sistem kontrol untuk menentukan posisi targetnya.
Biasanya potensiometer pada motor serv
Jika sistem kontrol mendeteksi posisi target pada motor servo sudah benar, maka
putarannya secara otomatis akan berhenti.Namun, jika posisi target atau sudutnya belum tepat
maka motor servo akan diubah posisinya sampai benar.

a. Spesifikasi
Motor Servo : Micro Servo Sg90
Dimensi : 22.6 X 21.8 X 11.4 mm
Berat (Hanya Motor) : 9 gram
Kecepatan : 0.12 S/ 60 Degree
Pulse Width : 500 –2400 μs
PWM Period : 20 ms (50Hz)
Tegangan Kerja : 4,8 V –6 V
Arus : Kurang Dari 500 mA
Temperatur Range : -30 Sampai 60 ̊ C
Panjang Kabel : 150 mm
Stall Torque : 1.98 Kg/Cm
Gear Type : Plastic
Limit angle : 180 ̊ (±10 ̊ )
Neutral position : 1500 μs
b. GPIO (General-purpose input/output)

11. Modul Bluetooth

Module Bluetoothadalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai media penghubung


antara smart phone android dengan mikrokontroller yang sudah tertanam modul Bluetooth
tersebut. Module Bluetooth HC-05 adalah module komunikasi nirkabel via bluetooth yang
dimana beroperasi pada frekuensi 2.4GHz dengan pilihan dua mode konektivitas.
Mode 1 berperan sebagai slave atau receiver data saja, mode 2 berperan sebagai master
atau dapat bertindak sebagai transceiver.
Pengaplikasian komponen ini sangat cocok pada project elektronika dengan
komunikasi nirkabel atau wireless. Aplikasi yang dimaksud antara lain aplikasi sistem kendali,
monitoring, maupun gabungan keduanya.
Antarmuka yang dipergunakan untuk mengakses module ini yaitu serial TXD,
RXD, VCC serta GND. Serta terdapat LED (built in) sebagai indikator koneksi bluetooth
terhadap perangkat lainnya seperti sesama module, dengan smartphone android, dan
sebagainya.

a. Spesifikasi
• Frekuensi kerja ISM 2.4 GHz
• Bluetooth protocol : Bluetooth tipe v2.0+EDR
• Kecepatan dapat mencapai 1Mbps pada mode sinkron
• Kecepatan dapat mencapai 2.1 Mbps / 160 kbps pada mode asinkron
maksimum
• Tegangan kerja pada 3,3 – 6 Volt DC
• Konsumsi arus kerja yaitu 50 mA
• Memiliki modulasi Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK)
• Sensitivitas -84dBm (0.1% BER)
• Daya emisi 4 dBm
• Suhu operasional range -20°C — +75°C
• Memiliki keamanan dengan enkripsi data dan enkripsi
• Dimensi modul 15.2×35.7×5.6 mm

b. GPIO (General-purpose input/output)

12. Sensor Ultrasonic

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis
(bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip
daripantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi
(jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor
ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat
tinggi yaitu 20.000 Hz. Pada sensor ultrasonik, gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui
sebuah alat yang disebut dengan piezoelektrik dengan frekuensi tertentu. Piezoelektrik ini akan
menghasilkan gelombang ultrasonik (umumnya berfrekuensi 40kHz) ketika sebuah osilator
diterapkan pada benda tersebut.

a. Spesifikasi
Spesifikasi dari sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai berikut :
• Dimensi : 45 mm (P) x 20 mm (L) x 15 mm (T)
• Tegangan : 5 VDC
• Arus pada mode siaga : <2 mA
• Arus pada saat deteksi : 15 mA
• Frekuensi suara : 40 kHz
• Jangkauan Minimum : 2 cm
• Jangkauan Maksimum : 400 cm
• Input Trigger : 10μS minimum, pulsa level TTL
• Pulsa Echo : Sinyal level TTL positif, lebar berbanding
proporsional denganjarak yang dideteksi

b. GPIO (General-purpose input/output)

Pin Name Description

Vcc Pin Vcc memberi daya pada sensor, biasanya dengan +5V
Trigger Trigger pin adalah pin Input.

Echo Echo pin adalah pin Output. Pin ini menjadi tinggi untuk jangka waktu tertentu
yang akan sama dengan waktu yang dibutuhkan gelombang us untuk kembali
ke sensor.

Ground Pin ini terhubung ke Ground of the system.

13. Moisture Sensor

Soil moisture sensoradalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi kelembaban


dalam tanah. Sensor ini membantu memantau kadar air atau kelembaban tanah pada
tanaman.Sensor ini terdiri dari dua probeuntuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian
membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air
membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik (resistansi kecil), sedangkan tanah yang
kering sangat sulit menghantarkan listrik (resistansi besar).
a. Spesifikasi
▪ Vin : DC 3V-5V
▪ Arus : <20mA
▪ Output : Analog 0~2,3V (2,3V for when it is soaked in water)
▪ Definisi pin : pin 1 (output analog), pin 2 (GND), pin 3 (+)
▪ Berat : 20 gr
▪ Kondisi : Baru

b.GPIO (General-purpose input/output)


Pin Name Description

VCC Pin Vcc memberi kekuatan pada modul, biasanya dengan +5V

GND Catu Daya Ground

DO Digital Out Pin untuk Output Digital.

AO Analog Out Pin untuk Analog Output

14. Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik
menjadi getaran suara. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai
indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya
buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara
sederhana kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.
a. Spesifikasi
• Tegangan kerja: 3v-12v DC.
• Resistansi dalam: 16 ohm (16R)
• Ukuran: dia 12mm, tebal 8.5mm (12085)
• Kekuatan suara: 80-85 dB.
• Warna: hitam. Spesifikasi dari Buzzer pasif passive 16ohm 3v 5v 9v 12v
High Quality 12x8.5mm arduino.

b. GPIO (General-purpose input/output)

Pin Pin
Description
Number Name
Identified by (+) symbol or longer terminal lead. Can be powered by
1 Positive
6V DC
Identified by short terminal lead. Typically connected to the ground
2 Negative
of the circuit

15. LDR Sensor

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai
resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini.
LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari
sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang
mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit
cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar
sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai macam rangkaian
elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya yang jika sensor terkena cahaya maka
arus listrik akan mengalir(ON) dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim cahaya(gelap)
maka aliran listrik akan terhambat(OFF). LDR juga sering digunakan sebagai sensor lampu
penerang jalan otomatis, lampu kamar tidur, alarm, rangkaian anti maling otomatis
menggunakan laser, sutter kamera otomatis, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Adapaun karakterinstik dari LDR sensor :
• Tegangan maksimum (DC) : 150 V
• Konsumsi Arus Maksimum : 100 mW
• Tingkatan Resistansi / Tahanan : 10 Ohm hingga 100k Ohm
• Puncak Spektral : 540 nm (ukuran gelombang cahaya)
• Waktu Respon Sensor : 20ms – 30 ms
• Suhu Operasi : -30o Celcius – 70o Celcius

16. Fingerprint

Fingerprint adalah sebuah alat elektronik yang menerapkan sensor scanning untuk
mengetahui sidik jari seseorang guna keperluan verifikasi identitas. Sensor Fingerprint seperti
ini digunakan pada beberapa peralatan elektronik seperti smartphone, pintu masuk, alat absensi
karyawan dan berbagai macam peralatan elektronik yang membutuhkan tingkat keamanan
yang tinggi, dan hanya bisa di akses oleh orang-orang tertentu saja. Sebelum sensor Fingerprint
ditemukan, dahulu sebuah data di amankan dengan menggunakan password atau ID, ada juga
yang menggunakan pola guna mengamankan suatu data.
Cara kerja sensor Fingerprint adalah dengan merekam data sidik jari untuk pertama
kalinya digunakan sebagai acuan. Data sidik jari tersebut akan disimpan dalam database.
kemudian data sidik jari hasil scanning ulang tersebut akan dicocokan apakah sama seperti data
sidik jari yang sudah pernah disimpan dalam database? Jika data tersebut sama, maka akses
akan dibuka. Sedangkan jika data tersebut berbeda dengan data yang ada di database, maka
akses akan tetap tertutup.

a. Spesifikasi
Sensor Sidik Jari FPM10A
• Voltage / Tegangan Supply : DC 3.6 ~ 6.0 V

• Current / Arus Supply : <120mA


• Max Curent / Arus Maksimal : <140mA
• Waktu Pengenalan : <1 detik
• Ukuran Sidik Jari : 14 x 18 mm
• Ukuran Profil : 256 byte
• Enroll Template: 512 byte
• Kapasitas penyimpanan: 1000
• False Accept Rate (FAR): <0.001% (security level 3)
• False Reject Rate (FRR): <1% (security level 3)
• Waktu pencarian: <1 detik (1:500, rata-rata)
• Interface / Antarmuka komputer: UART (logika TTL Level)
• Baud Rate (UART): 9600
• Lingkungan kerja: Suhu:-20 °C sampai + 50 °C
• Kelembaban relatif: 40% RH sampai 85% RH
• Kondisi penyimpanan: Suhu:-40 °C sampai + 85 °C
• Kelembaban relatif: <85% H
• Dimensi (L * W * H): 56 x 20 x 21 mm
b. GPIO (General-purpose input/output)

17. Voltage Sensor

Sensor tegangan adalah sensor yang digunakan untuk menghitung dan


memantau jumlah tegangan dalam suatu objek. Sensor tegangan dapat menentukan tegangan
AC atau tingkat tegangan DC. Input dari sensor ini adalah tegangan, sedangkan output adalah
switch, sinyal tegangan analog, sinyal arus, atau sinyal terdengar. Penerapan sensor tegangan
dan teknik sensor saat ini telah menjadi pilihan yang sangat baik untuk metode pengukuran
arus dan tegangan konvensional.

Interfacing sensor tegangan dengan Arduino atau mikrokontroler lainnya cukup lurus
ke depan. Hubungkan VCC dan GND sumber tegangan yang tegangannya akan diukur ke
terminal sekrup sensor tegangan. Hubungkan pin S dan – (GND) sensor tegangan ke pin
Analog dan GND Arduino masing-masing. Tegangan input dan output dapat dihitung dengan
menggunakan:

Vin = Vout * (R2/(R1+R2))


Di sini R1 = 30K ohm dan R2 = 7.5K ohm
Vout = (analogvalue * 5 / 1024)
Aplikasi pada sensor tegangan meliputi hal-hal berikut:
• Deteksi kegagalan daya
• Penginderaan beban
• Pengalihan keamanan
• Kontrol suhu
• Kontrol permintaan daya
• Deteksi kesalahan

a.Spesifikasi
• Tegangan Input: 0 hingga 25V
• Rentang Deteksi Tegangan: 0.02445 hingga 25
• Resolusi Tegangan Analog: 0.00489V
• Tidak perlu komponen eksternal
• Mudah digunakan dengan Microcontrollers
• Kecil, murah dan mudah tersedia
• Dimensi: 4 × 3 × 2 cm

b. GPIO (General-purpose input/output)

Gambar 3. Voltage Sensor Module Pinout

Voltage Sensor Module Pinout Configuration

Pin Name Description

VCC Terminal positif dari sumber tegangan eksternal (0-25V)

GND Terminal negatif dari sumber tegangan eksternal


S Pin analog yang terhubung ke pin analog Arduino

+ Tidak terhubung

- Ground Pin yang terhubung ke GND Arduino

18. Cuurent Sensro 220V

Modul ACS712 menggunakan IC ACS712 yang terkenal untuk mengukur arus


menggunakan prinsip Efek Hall. Modul ini dapat mengukur arus AC atau DC mulai dari +5A
hingga -5A, +20A hingga -20A dan +30A hingga -30A.
Modul ini mengeluarkan tegangan Analog (0-5V) berdasarkan arus yang mengalir
melalui kabel; karenanya sangat mudah untuk menghubungkan modul ini dengan
mikrokontroler apa pun. Jadi jika mencari modul untuk mengukur arus menggunakan
mikrokontroler maka modul ini mungkin menjadi pilihan yang tepat.
a. Spesifikasi
• Measures both AC and DC current
• Available as 5A, 20A and 30A module
• Provides isolation from the load
• Easy to integrate with MCU, since it outputs analog voltage
• Scale Factor

5A Module 20A Module 30A Module

185mV/Amp 100mV/Amp 66mV per Amp


b. GPIO (General-purpose input/output)

Gambar 4. ACS712 Current Sensor Pinout

Pin Configuration

Pin Number Pin Name Description

1 Vcc Tegangan input adalah +5V untuk aplikasi tipikal

2 Output Output Tegangan analog sebanding dengan arus

3 Ground Terhubung ke ground sirkuit

T1 Wire In
Kawat melalui arus harus diukur terhubung di sini
T2 Wire Out

19. LCD Display

LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan) yang
menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. LCD atau
Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight
(Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal Cair). LCD tidak memancarkan
pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang
melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar belakang untuk
sumber cahayanya. Cahaya Backlight tersebut pada umumnya adalah berwarna putih.
Sedangkan Kristal Cair (Liquid Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua
lembar kaca yang memiliki permukaan transparan yang konduktif.
Bagian-bagian LCD atau Liquid Crystal Display diantaranya adalah :
• Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)
• Elektroda Positif (Positive Electrode)
• Lapisan Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)
• Elektroda Negatif (Negative Electrode)
• Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)
• Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)

a. Spesifikasi
LCD 16×2
• Tampilan 2 baris @ 16 karakter, 5 x 8 pixel
• Display controller: HD44780 (standar industri LCD)
• Dilengkapi lampu latar warna biru/hijau/kuning
• Sudut pandang lebar dengan tingkat kontras yang dapat diatur dan terlihat jelas
• Tegangan kerja: 5V DC
• Dimensi modul: 80 x 36 x 12 mm
• Dimensi layar tampilan: 64,5 mm x 16 mm

b. GPIO (General-purpose input/output)


a) GND : catu daya 0Vdc
b) VCC : catu daya positif
c) Constrate : untuk kontras tulisan pada LCD
d) RS atau Register Select :
• High : untuk mengirim data
• Low : untuk mengirim instruksi
e) R/W atau Read/Write
• High : mengirim data
• Low : mengirim instruksi
• Disambungkan dengan LOW untuk pengiriman data ke layar
f) E (enable) : untuk mengontrol ke LCD ketika bernilai LOW, LCD tidak dapat
diakses
g) D0 – D7 = Data Bus 0 – 7
h) Backlight + : disambungkan ke VCC untuk menyalakan lampu latar
i) Backlight – : disambungkan ke GND untuk menyalakan lampu latar

20. Baseboard

Anda mungkin juga menyukai