LK 2 - Modul 2 - Fitrian Eka Paramita
LK 2 - Modul 2 - Fitrian Eka Paramita
No Uraian Respon/Jawaban
1 Uraikan hasil diskusi bersama - Homonim dan polisemi sering
teman dan dosen mengenai diartikan memiliki makna yang
pemecahan masalah dalam sama.
memahami materi yang mengalami
Hasil Diskusi:
kesulitan
Terdapat perbedaan antara
homonim dengan polisemi yaitu
makna homonim tidak memiliki
hubungan dekat sehingga dalam
kamus dibuat entri yang berbeda.
Sedangakan, polisemi memiliki
hubungan makna yang hampir
serupa, biasanya tidak didak
ditulis dalam entri yang berbeda
pada kamus.
Miskonsepsi:
Wacana hanya diartikan sebagai
gabungan dari sebuah paragraf
sebagai satuan sintaks tertinggi.
Hasil diskusi:
Pengertian wacana harus
dipandang secara luas, bukan
hanya wacana dalam bentuk
tertuilis saja melainkan wacana
juga bisa dalam bentuk konteks
dan situasi. Wacana yang tidak
berbentuk tulisan tidak
memerlukan pengkajian kohesi
dan koherensi.
Miskonsepsi :
Selama ini saya hanya mengetahui
bentuk konotasi berupa kata dan
frasa. Di dalam modul 2, saya
menemukan konotasi berbentuk
kalimat dengan contoh kalimat pasif
dan aktif sebagai konotasinya. Saya
sama sekali tidak pernah tahu jika
ada contoh konotasi dalam bentuk
kalimat.
Hasil Diskusi:
makna konotasi dalam kalimat itu
maksudnya adalah kita bisa
menemukan makna kata konotasi
yang ada dalam kalimat jika kita
kaitkan atau konteks kalimat
tersebut, jika hannya kata saja dia
tidak tergolong dalam makna
konotasi, maksudnya kata tersebut
bisa bermakna konotasi jika dalam
konteks kalimat.
Miskonsepsi:
Polisemi sama dengan ambiguitas
Hasil Diskusi:
Polisemi lazim diartikan sebagai
satuan bahasa (terutama kata, bisa
juga frase) yang memiliki makna lebih
dari satu. Ambiguitas atau
ketaksanaan sering diartikan sebagai
kata yang bermakna ganda atau
mendua arti.