Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN KE- 1: KONSEP DASAR

ANALISA KELAYAKAN USAHA


PERIKANAN

Mata Kuliah : Analisa kelayakan usaha perikanan.

Dosen Pengampu: Team Teaching Kelayakan Usaha

A. PENGANTAR

Bab pertama ini memaparkan secara terintegarsi wawasan secara


menyeluruh mengenai berbagai aspek terkait dengan kelayakan dari rencana
usaha. Wawasan yang disajikan dalam modul ini terdiri atas Pengertian analisa
Kelayakan usaha perikanan, Pemahaman Usaha dan Investasi, Perusahaan dan
industri, kapan k e l a y a k a n usaha perikanan ini diperlukan dan
manfaatnya, tahapan kelayakan usaha perikanan, Aspek-aspek kelayakan usaha
dan struktur k e l a y a k a n u s a h a , Sumber sumber data dan informasi serta etika
dalam kelayakan usaha perikanan, dan hasil kelayakan usaha perikanan.

Dengan penjelasan ini diharapkan pembaca atau taruna dapat mempelajari


materi yang akan disajikan secara lebih mendalam pada bab-bab berikutnya.
Mempelajari Kelayakan usaha perikananakan terkait dengan bidang studi atau
ilmu lain, seperti manajemen, baik manajemen pemasaran, manajemen keuangan,
manajemen operasi, manajemen SDM, manajemen risiko, sosial ekonomi, riset
operasi, metode penelitian, dan statistika. Sehingga alangkah baiknya, pembaca
atau taruna yang akan mempelajari modul ini juga telah mengetahui ilmu-
ilmu lain yang terkait tersebut.

B. TUJUAN PERKULIAHAN

Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan taruna mampu memahami


wawasan dari Kelayakan usaha perikanansecara terintegratif :
1. Pengertian Analisa Usaha Perianan
2. Mengapa Analisa Usaha Perikanan Penting
3. Manfaat dan Tujuan Analisa Usaha Perikanan
4. Tahapan-Tahapan Analisa Usaha Perikanan
5. Aspek-Aspek Analisa Usaha Perikanan
6. Sumber Sumber Data dan Informasi, dan Etika dalam Analisa Usaha Perikanan
7. Hasil Analisa Usaha Perikanan

C. URAIAN MATERI

Pengertian Analisa Kelayakan Usaha Perikanan

Pengertian Kelayakan usaha perikananatau kelayakan proyek apabila di tinjau


dari susunan katanya dapat berarti:
– Analisa.
Merupakan penelitian, sehingga mempunyai unsur-unsur data, sumber data, etika,
metode dan analisis, serta adanya hasil dan pelaporan.
– Kelayakan.
Mempunyai arti kata menguntungkan atau manfaat lebih besar dari biaya
– Usaha Perikanan.
Merupakan kegiatan atau usaha untuk menghasilkan barang/jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen, yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan motivasi
utamanya adalah profit.

Melihat pengertian dari masing – masing suku katanya di atas maka pengertian
Kelayakan usaha perikanan dapat di artikan secara sederhana sebagai :
• Penelitian terhadap rencana usaha apakah rencana usaha layak dijalankan
secara menguntungkan dan terus menerus .
Bagaimana dengan pengertian analisa Kelayakan usaha Proyek

Adalah penelitian tentang layak tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka
waktu tertentu. Kegiatan bersifat sementara, dengan budget tertentu dengan
limitasi waktu tertentu.

Menurut Umar (2005), Kelayakan usaha perikanan adalah penelitian terhadap


rencana usaha yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya suatu usaha
dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian
keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), Kelayakan usaha perikanan adalah suatu
kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau usaha
yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut
dijalankan.

Menurut Yacob Ibrahim (2009), Kelayakan usaha perikanan adalah kegiatan


untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek.

Mengapa Analisa Kelayakan Usaha Perikanan Penting


Usaha (Umar, 2005) adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-
orang yang berkecimpung didalam bidang perniagaan (Produsen, Pedagang,
Konsumen dan Industri) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup
mereka.
Perusahaan (Umar, 2005) adalah sebuah organisasi yang memproses perubahan
keahlian dan sumberdaya ekonomi menjadi barang / jasa yang diperuntukan bagi
pemuasan kebutuhan para pembeli, serta diharapkan memberikan laba kepada
pemiliknya.
Kegiatan investasi (Rangkuti, 2012) adalah tindakan mengeluarkan sejumlah dana
dalam jumlah tertentu dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan /manfaat
yang lebih besar di masa mendatang, baik keuntungan materiil maupun non
materiil.
– Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)
– Investasi penambahan jenis produk baru
– Investasi dalam penggantian mesin dan ekuipmen (replacement )
– Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)

Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi proyek/ usaha merupakan


keputusan yang sangat berisiko. Komponen dari usaha (4C: Consumer, Company,
Competition, Change) itu sendiri mengandung unsur perubahan (change) yang
merupakan keniscayaan mempengaruhi unsur unsur lainnya, sehingga membuat
ketidakpastian atau risiko. Oleh karenanya analisis kelayakan usaha atau
investasi sangat diperlukan dalam rangka meminimalkan risiko dan memastikan
rencana usaha termasuk rencana profit yang akan diperoleh, sesuai dengan yang
kita harapan, secara optimal.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian,
maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam memulai suatu
usaha, dimana dasar dari pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat diperoleh
melalui suatu studi terhadap berbagai aspek mengenai kelayakan suatu usaha yang
akan dijalankan, sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk
memutuskan apakah sebaiknya proyek atau usaha layak dikerjakan atau ditunda
atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi
kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan
bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan,
perekayasa teknologi dan lain sebagainya.

Analisa Kelayakan usaha perikanan penting untuk dilaksanakan baik pada usaha yang
baru akan dijalankan maupun kepada perluasan/pengembangan dari usaha yang telah
ada. Hal ini dikarenakan dalam melakukan suatu proyek usaha digunakan masukan-
masukan berupa sumberdaya maupun sumber dana. Sumberdaya dan sumber dana
yang digunakan ini jumlahnya terbatas. Agar tidak terjadi pemborosan terhadap
penggunaan sumberdaya dan sumber dana yang terbatas tersebut maka perlu dilakukan
penelitian apakah proyek usaha yang akan dilaksanakan akan menguntungkan atau
tidak. Jika tidak menguntungkan sebaiknya proyek usaha
tersebut tidak dilaksanakan. Tetapi jika menguntungkan maka dapat
diteruskan/dilanjutkan ke operasional proyek usaha.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


• Besarnya dana investasi
• Tingkat ketidakpastian usaha /proyek
• Kompleksitas variabel yang berpengaruh

Kendala-Kendala Yang Mungkin dihadapi :


- Perubahan Kurs
- Inflasi
- Perubahan Daya Beli
- Perubahan Ekonomi Makro

Manfaat Studi Kelayakan Usaha


Sebuah studi kelayakan sebuah usaha akan memiliki manfaat yang berguna bagi
beberapa pihak menurut Umar (2005, yaitu:

1) Pihak Investor
Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk direalisasikan,
pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai di cari, misalnya dari investor
atau pemilik modal yang mau menanamkan modalnya pada proyek yang akan
dikerjakan itu.

2) Pihak Kreditor
Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank, dimana pihak bank sebelumnya
memustuskan untuk memberikan kredit atau tidak, diperlukan kajian dari
Kelayakan usaha perikananyang ada.

3) Pihak Manajemen Perusahaan


Studi kelayakan ini dapat berguna sebagai gambaran tentang potensi sebuah
proyek di masa yang akan datang dengan berbagai aspeknya.
4) Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Penyusunan studi kelayakan ini perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang
telah diterapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun, pemerintah dapat secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan.

5) Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi


Dalam menyusun studi kelayakan ini perlu juga dianalisis manfaat yang akan di
dapat dan biaya yang akan timbul oleh proyek terhadapa perekonomian nasional.

Tujuan Studi Kelayakan Usaha


Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), paling tidak ada 5 (lima) tujuan mengapa
sebelum suatu usaha dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu :

1) Menghindari resiko kerugian,


Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, karena di masa
yang akan datang terdapat ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan
terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal
ini fungsi studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak kita
inginkan baik resiko yang dapat kita kendalikan maupun yang tidak dapat kita
kendalikan.

2) Memudahkan perencanaan,
Jika dapat meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akandatang, maka
akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan.

Perencanaan meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha akan
dijalankan, dimana lokasi akan di bangun, siapa-siapa yang melaksanakannya,
bagaimana cara menjalankannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh,
serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan.
3) Mempermudah pelaksanaan pekerjaan,
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan
pelaksanaan usaha. Para pelaksana yang mengerjakan usaha tersebut telah
memiliki pedoman yang dapat dikerjakan.

Sehingga pekerjaan berjalan pada tujuan yang jelas dengan pembagian tugas-
tugas yang telah dirancang dengan baik.

4) Mempermudah pengawasan,
Dengan telah dilaksanakan suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencana yang
sudah disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan
pengawasan terhadap jalannya usaha. Pelaksanaan pengawasan dapat dilakukan
berdasarkan hasil yang ditimbulkan berdasarkan target dari rencana usaha
tersebut.

5) Mempermudah pengendalian,
Tujuan pengendalian adalah untuk mengembalikan pelaksanaan pekerjaan yang
melenceng ke arah yang sesungguhnya, berdasarkan kebijakan-kebijakan tertentu.

Tahapan Analisa Kelayakan Usaha Perikanan

Dalam melaksanakan Kelayakan usaha perikanan atau usaha, ada beberapa


tahapan studi yang dikerjakan berdasarkan Umar (2005), yaitu:

1) Penemuan Ide Proyek


Produk atau Jasa yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk dijual dan
menguntungkan. Karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk
atau jasa dari usaha harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan
dengan kriteria-kriteria bahwa suatu produk atau jasa dibuat untuk memenuhi
kebutuhan pasar yang masih belum terpenuhi, memenuhi kebutuhan manusia
tetapi produk atau jasa tersebut belum ada.
2) Tahap Penelitian
Setelah ide-ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebih
mendalam dengan memakai metode ilmiah. Proses itu dimulai dengan
mengumpulkan data, lalu mengolah data dengan memasukkan teori-teori yang
relevan, menganalisis dan menginterpretasi hasil pengolahan data dengan alat-alat
analisis yang sesuai.

3) Tahap Evaluasi Proyek


Ada tiga macam evaluasi proyek. Pertama, mengevaluasi usulan proyek yang
akan didirikan. Kedua, proyek yang sedang beroperasi. Dan yang Ketiga,
mengevaluasi proyek yang baru selesai dibangun. Evaluasi berarti
membandingkan antara sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria,
dimana standar atau kriteria ini bersifat kuantitatif maupun kualitatif.

4) Tahap Pengurutan Usulan yang Layak


Jika terdapat lebih dari satu usulan proyek usaha yang dianggap layak dan
terdapat keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan
semua proyek tersebut, maka perlu dilakukan pemilihan proyek yang dianggap
paling penting untuk direalisasikan. Sudah tentu, proyek yang diprioritaskan ini
mempunyai skor tertinggi jika dibandingkan dengan usulan proyek yang lain
berdasarkan kriteriakriteria penilaian yang telah ditentukan.

5) Tahap Rencana Pelaksanaan Proyek Usaha


Setelah suatu usulan proyek dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat suatu
rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek itu sendiri. Mulai dari
menentukan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,
ketersediaan dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen dan lain-lain.

6) Tahap Pelaksanaan Proyek Usaha


Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai disiapkan, tahap
pelaksanaan proyek pun dimulai. Semua tenaga pelaksana proyek, mulai dari
pemimpin sampai pada 13 tingkat yang paling bawah, harus bekerja sama dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah diterapkan.

Menurut Kasmir dan Jakfar, tahapan dalam studi kelayakan dilakukan untuk
mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan keakuratan dalam penilaian.
Berikut tahapan-tahapan dalam melakukan studi kelayakan menurut Kasmir dan
Jakfar :

1. Pengumpulan Data dan Informasi


Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan selengkap mungkin, baik
yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, juga dari data primer maupun data
sekunder. Pengumpulan data dan informasi dapat diperolehdari berbagai sumber-
sumber terpercaya, misalnya lembaga yang berwenang seperti Biro Pusat
Statistik, dan lainnya.

2. Melakukan Pengolahan Data


Setelah informasi dan data yang dibutuhkan terkumpul maka langkah selanjutnya
adalah melakukan pengolahan data dan informasi tersebut.

Pengolahan data dilakukan secara benar dan akurat dengan metode dan ukuran
yang lazim digunakan untuk usaha. Pengolahan ini dilakukan secara teliti untuk
masing-masing aspek yang ada, kemudian memastikan atau memeriksa kembali
kebenaran hitungan yang telah dibuat sebelumnya.

3. Analisis Data
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data dalam rangka menentukan
kriteria kelayakan dari seluruh aspek. Kelauuakan usaha ditentukan dari kriteria
yang telah memenuhi syarat sesuai kriteria yang layak digunakan. Kriteria
kelayakan diukur dari setiap aspek untuk seluruh aspek yang telah dilakukan.
4. Mengambil Keputusan
Apabila telah diperoleh hasil dari pengukuran dengan kriteria tertentu tersebut,
maka langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan terhadap hasil tersebut.
Keputusan diambil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan (apakah layak
atau tidak) berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya. Jika tidak layak sebaiknya
dibatalkan dengan menyebutkan alasannya.

5. Memberikan Rekomendasi
Langkah terakhir adalah memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak tertentu
terhadap laporan studi yang telah disusun, juga dapat disertakan saran serta
perbaikan bila perlu.
Kesimpulan yang dapat diambil, bila dilihat dari beberapa sumber diatas
mengenai tahapan-tahapan dalam Kelayakan usaha perikananadalah:

1. Tahap Penemuan Ide.


2. Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data.
3. Tahap Evaluasi.
4. Tahap Mengambil Keputusan
5. Tahap Rencana Pelaksanaan.
6. Tahap Pelaksanaan.

Aspek-Aspek Studi Kelayakan Usaha


Ada beberapa aspek menurut Umar (2005, p24-29) yang akan diteliti dalam
Kelayakan usaha perikananini yaitu:

1. Aspek Pasar, yaitu meneliti tentang permintaan suatu produk atau jasa,
berapa luas pasar, pertumbuhan permintaan dan market-share dari produk
yang bersangkutan.
2. Aspek Pemasaran, yang meneliti segmen, target, posisi produk, kepuasan
konsumen dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan urusan marketing.
3. Aspek Teknik dan Teknologi, yang meneliti kebutuhan apa yang
diperlukan dan bagaimana secara teknis, proses produksi akan
dilaksanakan.

10
Manajemen S-1 Universitas Pamulang
4. Aspek Sumber Daya Manusia, yang meneliti tentang peran SDM dalam
pembangunan proyek usaha dan juga peran SDM dalam operasional rutin
usaha setelah proyek selesai dibangun.
5. Manajemen, meneliti tentang manajemen pada saat pembangunan proyek
usaha dan juga manajemen saat usaha dioperasionalkan secara rutin.
6. Aspek Keuangan, meneliti tentang perhitungan jumlah dana yang
diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta
tetap proyek.
7. Aspek sosial, politik dan ekonomi, yang menganalisis kondisi-kondisi
ekstrenal di luar perusahaan yang dinamis dan tidak bisa dikendalikan,
sercara politik, perekonomian negara dan juga sosial.
8. Aspek lingkungan Industri, yang meneliti tentang persaingan dan
kondisi lainnya yang mempengaruhi perjalan suatu usaha.
9. Aspek Yuridis, yang meneliti tentang hal-hal yang menyangkut badan
hukum perusahaan, izin operasional dan lainnya.
10. Aspek Lingkungan hidup, di mana analisis dilakukan untuk meneliti
pengaruh operasional usaha terhadap lingkungan sekitarnya, seperti
kesehatan, polusi, pencemaran dan lainnya.

Menurut Kasmir dan Jakfar, terdapat beberapa aspek yang diperlukan studi untuk
menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri,
akan tetapi saling berkaitan. Urutan penilain aspek mana yang harus didahului
tergantung dari kesiapan penilai dan kelengkapan data yang ada.

Secara umum, prioritas aspek-aspek yang perlu dilakukan studi kelayakan sebagai
berikut:

 Aspek hukum, membahas tentang masalah kelengkapan dan keabsahan


dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha, sampai izin-izin
yang dimiliki.
 Aspek Pasar dan Pemasaran, menilai besarnya peluang pasar yang
diinginkan berdasarkan segi pasar dan pemasaran.
 Aspek Keuangan, menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan
dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan. Kemudian meneliti
seberapa besar pendapatan yang akan diterima, seberapa lama investasi
yang ditanamkan akan kembali, sumber pembiayaan usaha, dan tingkat
bunga yang berlaku.
 Aspek Teknis/operasi, meneliti mengenai lokasi usaha,baik kantor pusat,
cabang, pabrik, atau gudang.
 Aspek Manajemen/organisasi, penilaian pengelola usaha dan struktur
organisasi yang ada.
 Aspek ekonomi sosial, melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan
jika proyek ini dijalankan, pengaruh ini terutama ekonomi secara luas serta
dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan.
 Aspek dampak lingkungan, analisis dampak yang ditimbulkan oleh
proyek usaha tersebut terhadap lingkungan disekitarnya, baik air, darat
dan udara.

Jenis, Sumber Data dan Teknik analisis data Dalam Analisa Kelayakan Usaha
Perikana

Dalam rangka untuk melakukan Analisa kelayakan usaha Perikanan perlu didesain
terlebih dahulu mengenai jenis, sumber dan cara memperoleh data, sangat
bergantung pada tujuan investasi yang telah ditetapkan

1. Jenis data

Jenis data diperlukan dalam Analisa kelayakan usaha perikanan secara umum
dikualifikasikan ke dalam 2 golongan yaitu kuantitatif (berupa angka misal jml
produksi, jml anggaran, dll) dan kualitatif (berupa pernyataan, misal sejarah
perusahaan)

2. Sumber data

Sumber data untuk memperoleh data dlm Analisa kelayakan usaha perikanan
yaitu dari sumber primer dan sekunder.

Data primer : data yangg diperoleh pada saat survei


Data sekunder: data yang tidak diperoleh secara langsung, atau data yang
diperoleh dari sumber lain (BPS, Media, Pemerintah, Kadin, dll)

3. Cara memperoleh data

Untuk memperoleh data memerlukan waktu, dana, dan tenaga tergantung


banyaknya data yang kita peroleh

4. Alat analisis data

Alat analisis data yang digunakan untuk menganalisis data yaitu analisis
kuantitatif dan analisis kualitatif.

Analisis kualitatif : teknik analisis yang digunakan seperti adjustment yang


didasarkan kepada pengalaman empirik.

Analisis kuantitatif : menggunakan model2 statistik seperti analisis regresi, least


square dan model2 perhitungan laporan keuangan.

Analisa Kelayakan Usaha Perikanan dapat dibuat oleh pihak eksternal maupun
internal perusahaan.

Ilmu lain yang terkait dalam Analisa Kelayakan Usaha Perikanan, diantaranya
adalah: Manajemen, Ekonomi, Riset operasi, Statistika , Hukum Usaha

Etika dalam Analisa Kelayakan Usaha Perikanan

Aspek moral serta etika dalam usaha, khususnya dalam Analisa Kelayakan usaha
perikanan menjadi hal yang sangat penting. Perilaku etis mengacu kepada norma-
norma atau standar-standar moral pribadi dalam hubungannya dengan orang lain
agar dapat terjamin keharmonisan dan tidak ada seorang pun yang akan
dirugikan.

1. Etika peneliti pada responden.


Dalam pengumpulan data dari para responden , diperlukan serta diingat hak atas
kebebasan pribadi sehingga responden tidak akan dirugikan baik secara fisik
maupun secara mental.
2. Etika peneliti pada klien.
Dalam suatu Kelayakan usaha perikanan pertimbangan-pertimbangan etis terhadap
klien sangat perlu diperhatikan. Karena klien mempunyai hak atas penelitian yang
dilakukan secara etis.

3. Etika peneliti pada asisten.


Peneliti biasanya selalu memilki asisten peneliti , tidak etis jika menugaskan
seorang asisten melakukan suatu wawancara yang bisa membahayakan.

4. Etika klien.
terjadinya penelitian kelayakan usaha diminta oleh kliennya untuk mengubah
data, mengartikan data dari segi yang menguntungkan ataupun menghilangkan
bagian-bagian dari hasil analisis yang dianggap dapat merugikan, kalau peneliti
menuruti keinginan tersebut maka bisa jadi profesi peneliti akan hancur.

Hasil Analisa Kelayakan Usaha Perikanan

Analisa Kelayakan Usaha Perikanan dapat dibuat oleh pihak eksternal maupun
internal perusahaan. Hasil Kelayakan usaha perikanan adalah laporan tertulis
(dokumen). Isi laporan Analisa kelayakan usaha perikanan menyatakan bahwa
suatu rencana usaha memiliki nilai-nilai positip bagi aspek-aspek yang diteliti,
sehingga layak direalisasikan. Atau justru sebaliknya.

D. LATIHAN SOAL / TUGAS

TUGAS
Buatlah ringkasan pertemuan ke 1, dengan topik: “Konsep Dasar
analisa Kelayakan Usaha Perikanan”.

PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan analisa Kelayakan Usaha Perikanan, baik


secara definisi per kata maupun pengertian secara menyeluruh.

2. Jelaskan pihak pihak yang membutuhkan laporan Analisa Kelayakan


usaha perikanan disertai manfaatnya bagi pihak-pihak tersebut.

3. Berikan gambaran aspek aspek apa saja yang perlu dianalisis dalam
Analisa Kelayakan Usaha Perikanan
E. DAFTAR PUSTAKA

1. Umar, Husein, 2009, Studi Kelayakan Usaha, Edisi 3 revisi, Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai