Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

I. PENGKAJIAN

A. PRE OPERASI/PRE MEDIKASI


1. Serah terima pasien
Tn.y mulai dirawat 20 september 2020 diruangan dahlia, dan menjalani perawatan diruangan dahlia
selama ± 2 hari kemudian pada hari rebu 22 september 2020 klien dibawa keruang OK pukul 10.00
WIB, petugas mempersiapkan kamar operasi, mempersiapkan semua catatan pasien, dan
ketersedian obat untuk dibawa keruang operasi.

2. Identitas Pasien
Nama : Tn.y
Umur : 23 tahun
Alamat : jalan kecipir no.08
Diagnosa Medik : Combustio (luka bakar)
Tindakan Op. :
3. Pemeriksaan Fisik/Psikologi
TTV : TD : 130/90 mmHg, N : 89x/menit, RR : 24x/menit, S : 37,1 C
Reaksi Fisik : klien tampak meringis kesakitan karena nyeri
Reaksi Psikologi : klien tampak takut karena baru pertama kali dioperasi
Persiapan Operasi :
Informed Concent/Ijin Anestesi x Puasa Cukur

Pemeksaan Penunjang: Lab R


x Radiologi EKG

Pre medikasi
-Ranitidin 50 mg IV

B. INTRA OPERASI
1. Kelengkapan Tim Operasi
Bedah :……………………………… Anestesi :………………………Jenis Anestesi general
2. Tanda daerah operasi: Lokasi…………………………………………………………….
3. Kelengkapan Anestesi: IV Line:profol 350mcg, fentalyl 150 mcg, actracurium 140 mcg dan
sefofluran 2%
Obat-obatan:
4. Riwayat asma/alergi: tidak ada
5. Posisi operasi: bagian tangan kanan
6. Rencana dilakukan tindakan: mengangkat jaringan kulit yang mati/bermasalah
7. Observasi tindakan operasi

Klien sign in pada pukul 11.00 wib terpasang infus RL, terpasang oksigen, kemudian
pasieninstubasi dengan ET no 7,5 kemudian dilakukan tindakan general anestesi, klien
nafas spontan RR 28 x/menit pemeliharaan dipasang 02 nasal kanul 3L/menit pasien
dilakukan tindakan anestesi, lalu digambarkan untuk memberikan tanda yang akan
dilakukan insisi kemudian dipasang linen (dock biasa) kemudian operasi dimulai dengan
membersihkan bagian luka bakar dengan Nacl 0,9% kemudian dokter mengambil sedikit
demi sedikit bagian kulit yang sudah mati dan memotongnya kemudian control pendarahan
dengan disction, jumlah pendarahan 80 cc, kemudian instrumen kasan dan jarum dihitung
agar tidak ada yang tertinggal ditubuh pasien, lalu luka pasien dibersihkan mengguanakan
Nacl 0,9% lalu diolesi betadin dan diberi sulfratul kemudian ditutup dengan kassa steril
lalu diplaster, TTV : TD : 100/70 mmHg, N : 105x/menit Spo2 : 97%
8. Observasi tindakan anestesi
Dalam stadium anestesi dilakukan aseptik dan antiseptik yaitu diolesi aseton kemudian
hibitasn 0,5% , alkohol 79% kemudian betadin 10%, serta diberikan anastesi lokal dengan
lidokain 3 ampul+ adrenalin untuk mencegas pendarahan.

9. Pemeriksaan kelengkapan
Kasa: besar 20 rol jarum: 6 Instrumen: lengkap
10. Pemeriksaan cairan/jaringan tubuh: ada tidak ada
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
C. POST OPERASI/PASCA ANESTESI
1. Air way
Klien terpasang ETT
2. Breathing
24x/menit tidak menggunakan bantuan otot nafas
3. Cirkulasi
TD : 130/90 mmHg, N : 89x/menit, S : 37,1 C, Spo2 : 97%, klien DPO (dalam pengaruh obat)
4. Observasi RR
Steward Scor Aldrete Scor Bromage Scor
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
5. Serah terima pasien
Setelah operasi selesai pukul 12.00 wib, dan memeriksa kelengkapan pasien dan rekam medik serta
keadaan umum pihak ruangan IBS menelpon kembali ruang rawat agar segera mengambil pasien
Tn.Y karena sudah selesai dioperasi pada saat pasien diambil. Pasaien dianjurkan tidak boleh
duduk terlebih dahulu karena masih belum sadar penuh, setelah itu pasien dirapikan dan dibawa
keruang inap.
II. ANALISA DATA
A. Pre Operasi

DATA ETIOLOGI MASALAH


Ds : klien mengatakan sedikit cemas Kurangnya informasi ansietas
Do :
- Klien tampak tegang
- Muka klien tampak pucat Tindakan pembedahan
- Tangan klien terasa dingin
- Klien terlihat cemas
- Tanda-tanda vital klien : TD : 120/80 Perubahan perilaku
mmHg, N : 105 x/menit, RR : (cemas)
20x/menit, S : 36,5oC

B. Intra Operasi
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : - Bakteri (staphylococcus coli Gangguan intergritas
Do : streptococcus) kulit/ jaringan
- Tanda-tanda vital klien : TD: 120/ 70
mmHg, N : 98 x/m, RR : 22x/m, S Jaringan sel terinfeksi
36,oC
- Luka insisi ± 7 cm Sel darah putih mati

Jaringan menjadi abses dan


berisi pus

Tindakan pembedahan

Terputusnya kontinuitas
jaringan kulit

C. Post Operasi
DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : klien mengatakan nyeri pada saat bergerak, Bakteri gram positif Nyeri akut
nyeri yang dirasakan seperti teriris-iris, nyeri (staphylococcus aureus
yang dirasakan dibagian tangan kanan skala streptococcus mutans)
nyeri 4 (sedang) nyeri yang dirasakan ± 2 menit
Do : Jaringan sel terimpeksi
- Tanda-tanda vital klien TD : 120/80
mmHg, N : 100x/m, RR : 24 x/m, S : Sel darah putih mati
36,6 oC
- Wajah klien tampak meringis Menjadi abses dan berisi pus
- Adanya luka insisi ditangan bagian
kanan Tindakan pembedahan

Terputusnya kontinuitas
jaringan kulit

Luka insisi
III. INTERVENSI, IMPLEMENTASI & EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN
A. PRE OPERASI
NO DIAGNOSA
Tujuan (KriteriaHasil) IMPLEMENTASI EVALUASI
. KEPERAWATAN
1 Ansietas Setelah dilakukan tindakan 1. MS : klien mengatakan sedikit cemas
berhubungan dengan keperawatan selama 1x30 menit engobservasi TTV klien O:
tindakan pembedahan diharapkan klien tidak mengalami 2. M 1. TTV :
ansietas/kecemasan dengan kriteria engjarkan teknik relaksasi nafas dalam - TD = 120/90 mmHg
hasil : untuk mengontrol mengurangi kecemasan - N = 83x/m
1. Klien tampak rileks pasien. - S = 36,70C
2. Tingkat pengetahuan meningkat 3. M - RR = 20xm
3. TTV tidak mengalami emberikan informasi tentang prosedur 2. Klien tampak rileks setelah melakukan
peningkatan tindakan secara umum. nafas dalam
4. K 3. Klien tampak mendengarkan apa yang
olaborasi dengan keluarga dalam dijelaskan
memberikan dukungan dan semangat 4. Klien tampak lebih tenang setelah
diberikan dukungan dan semangat oleh
keluarga
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1) Observasi kecemasan berlanjut
Observasi TTV
B. INTRA OPERASI
NO DIAGNOSA
Tujuan (KriteriaHasil) IMPLEMENTASI EVALUASI
. KEPERAWATAN
2 Gangguan integritas
SetSetelah dilakukan tindakan1. Mengobservasi TTV klien S : klien mengatakan sedikit cemas
kulit/jaringan keperawatan selama 1x30 menit2. Mengobservasi luka klien O :
berhubungan dengan diharapkan gangguan integritas3. Melakukan perawatan luka TTV :
tindakan pembedahan kulit/jaringan dapat teratasi dengan - TD = 120/90 mmHg
4. Kolaborasi dengan dokter
kriteria hasil : - N = 105x/m
1. dalam pemberian obat cefotaxime 1gr - S = 36,70C
2. - RR = 20x/m
3. - Klien tampak rileks setelah melakukan
nafas dalam
4.
- Klien tampak mendengarkan apa yang
dijelaskan
- Klien tampak lebih tenang setelah
diberikan dukungan dan semangat oleh
keluarga
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2) Observasi kecemasan berlanjut
Observasi TTV
C. POST OPERASI
NO DIAGNOSA
Tujuan (KriteriaHasil) IMPLEMENTASI EVALUASI
. KEPERAWATAN
3 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan1. Mengobservasi TTV klien S : klien mengatakan merasakan nyeri pada
berhubungan dengan keperawatan selama 1x30 menit2. Mengobservasi skala nyeri klien saat bergerak, nyeri yang dirasakan seperti
luka insisi diharapkan nyeri klien berkurang3. Mengobservasi pasien selama masa teriris-iris, nyeri yang dirasakan dibagian perut
dengan kriteria hasil: pemulihan di recovery room (RR) dextra kiri, skala nyeri 4 (sedang), nyeri
1. Tanda-tanda vital dalam batas4. Mengajarkan tehnik nafas dalam dirasakan ± 2 menit.
normal 5. Kolaborasi dengan dokter dalam O :
2. Nyeri berkurang pemberian analgetik ketorolac 30 mg 1. TTV :
TD = 120/70 mmHg
N = 78 x/m
S = 36,20C
RR = 20 x/m
2. Skala nyeri klien 4 (sedang)
3. Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
4. Pasien tampak rileks
5. Inj.Ketorolac 30mg IV
A : Masalah teratasi sebagian
P :Lanjutkan intervensi
1) Observasi TTV
2) Observasi skala nyeri klien

Anda mungkin juga menyukai