Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH LOGIKA &MANTIQ

“PENGERTIAN, JENIS-JENIS, DAN PRINSIP PENALARAN”

Dosen Pengampu : Fajrul Ilmy Darussalam, S. Fil., M. Phil

Disusun oleh:

Kelompok 1:

Andi Zauzan Afifah (2001010019)

Azzahra Febrian (2001010022)

Ikhwan Arianto (2001010023)

Nurdin (2001010016)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO
2021

KATA PENGANTAR
Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Pengertian, Jenis-jenis dan prinsip penalaran” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas dosen mata kuliah Logika dan Mantiq. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Paham pengertian, jenis-jenis dan prinsip
penalaran bagi para pembaca.

Ucapan terima kasih kepada bapak Andi Batara Indra, S. Fil., M. Phil


selaku dosen pengampu mata kuliah Logika dan Mantiq  yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4

1.3 Tujuan.......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penalaran..............................................................................5

2.2 jenis-jenis Penalaran...............................................................................6

2.3 prinsip-prinsip penalaran........................................................................8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1..................................................................................................... Latar belakang Masalah


Pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut prosedur atau
kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika dapat
disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan
pengetahuan ilmiah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan
dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Menulis
merupakan proses bernalar. Untuk menulis mengenai suatu topik kita harus
berfikir. Menghubung- hubungkan berbagai fakta, membandingkan, dan
sebagainya. Setiap saat selama kita hidup, terutama dalam keadaan jaga (tidak
tidur). Kita selalu berfikir. Menulis merupakan kegiatan mental pada waktu
kita berfikir, dalam benak kita tinggal serangkaian gambar sesuatu yang tidak
hadir secara nyata. Kejadian ini mungkin tidak terkendali, terjadi dengan
sendirinya tanpa kesadaran misalnya melamun. Kegiatan yang lebih tinggi
dilakukan secara sadar tersusun dalam urutan yang saling berhubungan dan
bertujuan untuk sampai bernalar. Dapatlah di tarik kesimpulan bahwa proses
bernalar atau singkatnya penalaran adalah proses berfikir secara sistematik
untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan. Prinsip penalaran terbagi
3 yaitu prinsip
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Penalaran?
2. Bagaimana Jenis-jenis Penalaran?

4
3. Bagaimana-prinsip Penalaran?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Penalaran


2. Untuk mengetahui jenis-jenis Penalara
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Penalaran

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, jenis-jenis dan prinsip penalaran

A. Pengertian Penalaran
Penalaran merupakan suatu kegiatan, suatu proses atau suatu aktivitas
berpikir untuk menarik kesimpulan atau membuat suatu pernyataan baru
yang benar berdasar Pada beberapa pernyataan yang kebenarannya telah
dibuktikan atau diasumsikan sebelumnya. Dari uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penalaran Merupakan suatu kegiatan, suatu proses atau
suatu aktivitas berpikir yang sistematik untuk menarik kesimpulan atau
membuat suatu pernyataan baru yang benar berdasar Pada beberapa
pernyataan yang kebenarannya telah dibuktikan atau diasumsikan
Sebelumnya.
Proses bernalar seseorang berpengaruh terhadap penarikan kesimpulan,
dimana dalam proses tersebut dipengaruhi oleh faktor subyektif yaitu
pertimbangan–pertimbangan yang menguntungkan dirinya, serta faktor
obyektif yaitu nilai–nilai yang berlaku secara umum. Pelajaran matematika
diyakini mampu meningkatkan daya nalar. Dengan mempelajari
matematika peserta didik akan terbiasa berpikir secara sistematis dan

5
terstruktur karena peserta didik akan selalu dihadapkan pada pemecahan
masalah, Hubungan sebab akibat, pertanyaan dan jawaban yang logis,
ilmiah, dan masuk akal.

Definisi berbeda diungkapkan oleh Bjuland (2007) yang


Menyatakan bahwa penalaran merupakan lima proses yang saling terkait
dari aktivitas
Berpikir matematis yang dikategorikan sebagai:
1. Sense-making terkait dengan kemampuan membangun skema
permasalahan dan merepresentasikan pengetahuan yang dimiliki.
Ketika memahami situasi matematik kemudian mencoba
dikomunikasikan kedalam simbol atau bahasa matematik maka pada
saat itu juga terjadi proses sense-making.
2. Conjecturing berarti aktivitas memprediksi suatu kesimpulan dan
produk dari proses conjecturing adalah strategi penyelesaian.
Berargumentasi dan berkomunikasi matematis merupakan proses
kognitif yang memungkinkan peserta didik untuk dapat melakukan
proses ini.
3. Convincing berarti melakukan atau mengimplementasikan strategi
penyelesaian yang didasarkan pada kedua proses sebelumnya.
4. Reflecting berupa aktivitas mengevaluasi kembali ketiga proses yang
sudah dilakukan dengan melihat kembali keterkaitannya dengan teori-
teori yang dianggap relevan.
5. Generalizing kesimpulan akhir yang diperoleh dari keseluruhan proses
kemudian diidentifikasi dan digeneralisasi dalam suatu proses yang
disebut generalising

B. Jenis-jenis penalaran
Penalaran dibagi menjadi 2 jenis yaitu penalaran induktif dan penalaran
deduktif:

6
1. induktif
Penalaran induktif adalah proses menarik kesimpulan yang
berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-
fakta yang berlaku khusus. Dalam penalaran induktif masih terdiri
dari 3 bentuk penalaran yaitu:
 Generalisasi adalah penalaran yang tidak sesuai dengan
peristiwa individual dalam menuju kesimpulan umumnya.
Contoh: bunga mawar terlihat cantik, dan baunya harum.
 Analogi adalah cara penarikan kesimpulan dari sebuah
penalaran dengan membandingkan dua hal yang
mempunyai sifat sama. Analogi memiliki 4 fungsi yaitu:
Membandingkan beberapa orang yang memiliki kesamaan
sifat, Meramalkan kesamaan, Menyingkapkan
kekeliruan,dan mengklasifikasi.
 Hubungan kausal adalah penalaran yang di dapat dari
gejala-gejala yang saling berhubungan. Penalaran hubungan
kausal masih terdiri dari 3 macam yaitu: sebab akibat,
akibat sebab dan akibat-akibat.
2. Deduktif
Adalah suatu penalaran yang bermula dari peristiwa umum, yang
tealh diketahui dan diyakini kebenarannya, dan menghasilkan
kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus. Bentuk sederhana dari
Penalaran adalah Silogisme, yaitu proses penalaran dimana dari
dua pernyataan ditarik dalam satu pernyataan baru yang disebut
konklusi.
 Premis 1: Jika matahari terik maka jemuran akan kering
 Premis 2: sekarang jemuran kering
 Konklusi: maka matahari terik

C. Prinsip-prinsip Penalaran

7
Prinsip-prinsip penalaran atau aksioma penalaran merupakan dasar
semua penalaranyang terdiri atas tiga prinsip yang kemudian di tambah
satu sebagai pelengkap.Aksioma atau prinsip dasar dapat didefinisikan:
suatu pernyataan mengandungkebenaran universal yang kebenarannya itu
sudah terbukti dengan sendirinya.

Prinsip-prinsip penalaran yang dimaksudkan adalah:


a). Prinsip identitas
b). Prinsip nonkontradiksi
c). Prinsip eksklusi tertii

 Dan prinsip cukup alasan sebagai tambahan dari fungsi


identitas

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing prinsip penalaran yang telah


di sebutkan di atas :

1). Prinsip identitas


Prinsip identitas menyatakan: “sesuatu hal adalah sama dengan halnya
sendiri”.Sesuatu yang disebut p maka sama dengan p yang dinyatakan itu
sendiri bukanyang lain. Dalam suatu penalaran jika sesuatu hal diartikan
sesuatu p tertentumaka selama penalaran itu masih berlangsung tidak
boleh diartikan selain p,harus tetap sama dengan arti yang diberikan
semula atau konsisten. Prinsipidentitas menuntut sifat yang konsisten
dalam suatu penalaran jika suatu himpunan beranggotakan sesuatu maka
sampai kapan pun tetap himpunan tersebut beranggotakan sesuatu
tersebut.
2). Prinsip nonkontradiksi
Prinsip nonkontradiksi menyatakan: “sesuatu tidak mungkin
merupakan hal tertentu dan bukan hal tertentu dalam suatu kesatuan”,
Prinsip ini menyatakan juga bahwa dua sifat yang berlawanan penuh

8
(secara mutlak) tidak mungkin adapada suatu benda dalam waktu dan
tempat yang sama. Dalam penalaran himpunan prinsip nonkontradiksi
sangat penting, yang dinyatakan bahwa sesuatu hal hanyalah menjadi
anggota himpunan tertentu atau bukan anggota himpunan tersebut, tidak
dapat menjadi anggota 2 himpunan yang berlawanan penuh.Prinsip
nonkontradiksi memperkuat prinsip identitas, yaitu dalam sifat yang
konsisten tidak ada kontradiksi di dalamnya.
3). Prinsip eksklusi tertii
Prinsip eksklusi tertii menyatakan bahwa “sesuatu jika dinyatakan sebagai
hal tertentu atau bukan hal tertentu maka tidak ada kemungkinan ketiga
yangmerupakan jalan tengah”. Prinsip eksklusi tertii menyatakan juga
bahwa dua sifat yang berlawanan penuh (secara mutlak) tidak mungkin
kedua-duanya dimiliki oleh suatu benda, mestilah hanya salah satu yang
dapat dimilikinya sifat p ataunon p. Demikian juga dalam penalaran
himpunan dinyatakan bahwa di antara 2himpunan yang berbalikan tidak
ada sesuatu anggota berada di antaranya, tidak mungkin ada sesuatu di
antara himpunan H dan himpunan non H sekaligus.Prinsip ketiga ini
memperkuat prinsip identitas dan prinsip nonkontradiksi, yaitu dalam sifat
yang konsisten tidak ada kontradiksi di dalamnya, dan jika ada kontradiksi
maka tidak ada sesuatu di antaranya sehingga hanyalah salah satu yang
diterima.

 Prinsip cukup alasan (tambahan dari prinsip identitas)


menyatakan: “suatu perubahan yang terjadi pada sesuatu hal
tertentu mestilah berdasarkan alasan yang cukup, tidak
mungkin tiba-tiba berubah tanpa sebab-sebab yangmencukupi”.
Prinsip cukup alasan ini dinyatakan sebagai tambahan bagi
prinsip identitas karena secara tidak langsung menyatakan
bahwa sesuatu benda mestilah tetap tidak berubah, tetap
sebagaimana benda itu sendiri jika terjadi suatuperubahan

9
maka perubahan itu mestilah ada sesuatu yang mendahuluinya
sebagai penyebab perubahan itu.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Jadi yang dimaksud dengan penalaran adalah suatu cara seseorang
menggunakan kemampuan menalarnya dalam menarik kesimpulan,
sebelum orang tersebut mengemukakan pendapatnya kepada orang lain.
Penalaran dibagi menjadi 2 jenis, yaitu penalaran induktif dan penalaran
deduktif. Penalaran induktif merupakan jenis penalaran yang proses dalam
menarik kesimpulannya berupa prinsip atau sikap yang berlaku di umum
berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus.Penalaran induksi masih
terbagi menjadi 3 jenis penalaran induksi yakni generalisasi, analogi, dan
hubungan kausal. Penalaran deduksi merupakan penalaran yang dalam
proses penyimpulannya dari pengetahuan yang bersifat umum menjadi
pengetahuan yang khusus.
Prinsip-prinsip penalaran atau aksioma penalaran merupakan dasar semua
penalaranyang terdiri atas tiga prinsip yang kemudian di tambah satu
sebagai pelengkap.Aksioma atau prinsip dasar dapat didefinisikan: suatu
pernyataan mengandungkebenaran universal yang kebenarannya itu sudah
terbukti dengan sendirinya.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://ati.staff.gunadarma.ac.id

https://www.sulistiya-pratama.xyz/2012/03/jenis-jenis-penalaran-dan-
contohnya.html?m=1

http://raveltglory.blogspot.com/2011/10/macam-macam-penalaran.html?
m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penalaran

11

Anda mungkin juga menyukai